Dor..
Dor..
Dor..
Suara tembakan begitu nyaring terdengar memekikkan Indra pendengaran di sebuah tempat khusus pelatihan olahraga tembak menembak.
Bukan Hanya Gion, Bintang, Dirgan, dan Biru yang terlihat ada di situ. Banyak penembak lain pun terlihat di sana yang sudah mengoperasikan senapannya masing masing karena Gion merubah haluan ke tempat penyewaan khusus menembak bukan ke tempat khusus pelatihan para polisi untuk berlatih.
Gion yang sudah mengarah kan panjang lebar memberi penjelasan cara tehnik untuk membidik, di bikin kesal dengan Gadis cantik namun menyebalkan, Bintang.
Gimana Gion tidak kesal, Bintang hanya manggut manggut mengiyakan, entah di mengerti atau tidak oleh gadis itu. Bintang hanya duduk menyilam di tanah berumput menunduk memainkan handphone canggihnya.
Ludah Gion sudah muncrat muncrat memperingati Bintang untuk fokus dengan arahan yang di berikannya, namun tetap saja Gadis itu seakan akan tuli. Bintang hanya menjawab mengangguk, tanpa ingin menatap Gion. Dirgan dan Biru sudah mangap mangap ingin memarahin Bintang karena gara gara Gadis itu, praktek membidik belum juga di mulai.
""Pa."" Dirgan memerenggut ingin segera berlatih membidik, namun papanya dari tadi hanya berkicau.
""Ayo om..kita mulai, Biarkan saja Bintang bersama dengan handphone nya. kita tinggal aja."" Timpal Biru yang ikut sebal melihat kelakuan Bintang.
Lagian jika Bintang tidak bersungguh sungguh ingin berlatih kenapa harus ikut, Bukannya di rumah main handphone juga bisa kenapa harus di tempat yang berisik dengan suara tembakan.
Bintang mendongak merasa namanya di sebut yang terdengar di eluhkan.
""Enak saja! kenapa aku mau di tinggal, aku kan sudah siap dari tadi, Om Gion saja yang nyebelin terlalu membosan kan cara menjelaskannya."" Celetuk Bintang.
Aku bermain handphone kan bukan alasan lain melainkan melihat toterial cara membidik yang benar dari pada manatap Om Gion, yang ada aku kena gerimisnya.
""pfhuuuuu.."" Gion membuang nafas sebal, menatap Bintang. ""Ayo kita mulai."" lanjutnya sabar.
Cuma beberapa menit, Gion menemani anak remaja itu berlatih, Gion terpaksa harus meninggalkan mereka sebab istri tercintanya lagi bikin heboh dirumah, cuma gara gara bayi Beonya tidak mau makan, Fina menggemparkan seisi rumah Meca dan Vane.
""Bin..! peluruh terakhir jangan sampai meleset."" bisik Dirgan di belakang telinga ku, suaranya seakan akan meledek, mentang mentang sasaran bidikan ku meleset terus.
""iya.. diamlah atau.."" Aku berbalik badan mundur dua langkah dengan senapan melayang kedepan pas di wajah Dirgan.
""eits.. jangan macam macam."" gugupnya seraya angkat tangan.
Biru terkikik.""Bintang tidak akan berani melakukan itu."" Ucap Biru menahan tawa melihat Dirgan gugup ketakutan.
""Aku berani."" Aku sudah siap menarik pelatuk senapan nya. Mundur selangkah agar sedikit menjauh dari tempat Dirgan berdiri.
""Aahhh.. Bintang..! jangan atau aku cium."" Ancam Dirgan seraya berjalan ingin berlindung di belakang tubuh tinggi Biru.
""wah.. berani cium, aku tembak langsung.!""
Bintang yang hanya pura pura ingin menembak Dirgan, berubah pikiran karena mendengar ancaman Dirgan.
""Bin...! aku masih muda lho, belum Ingin mati."" Memelas Dirgan di belakang tubuh Biru seraya menunduk.
""Bodo..siapa suruh pake ngancam."Sahut ku menyeringai.
""Biru, jika sayang nyawa maka minggirlah.""
Biru tak bergeming, ia malah terkikik, maju dua langkah ke depan tubuh Bintang. meninggalkan tubuh Dirgan yang lagi meringkuk gemetaran. Dirgan yang selalu kena kegalakan Bintang sejak kecil sampai sekarang benar benar takut, jika saja orang lain yang melakukan itu, Dirgan dengan senang hati melawannya, Tapi ini Bintang, Bintang yang dari kecil bersamanya, Bintang yang sejak kecil, yang selalu di jaganya walaupun ia terkena imbasnya, Namun Dirgan tak mau membalas dan menyakitinya, paling... jika Bintang sudah keterlaluan ia cuma bisa diam dan tak mau Berbicara sampai berhari hari dengan sahabatnya itu.
""Dor.."" Bintang melangkah menyamping, menghindari tubuh Biru, pelatuk yang ditarik Bintang terlepas mengarah ke posisi Dirgan, Dirgan yang mendengar suara tembakan terperanjat kaget melemas, bahkan dengan joroknya, Dirgan sampai gemetar mengeluarkan pipis di celananya.
Biru pun tersentak tak percaya. apa yang di lakukan Bintang, Namun saat ia menoleh kebelakang, persisnya di belakang Dirgan, ada seseorang yang memakai Hoodie berlari kencang ke arah semak semak di lapangan terbuka itu, dengan tangan terluka terkena tembakan dari Bintang.
Biru yang sempat akan mengejar orang itu, tiba tiba berhenti karena seruan dari Bintang melarangnya.
Bahkan orang orang lain yang ada di sana tidak ada yang menyadari tembakan Bintang melukai orang. karena itu area khusus menembak maka itu hal wajar terdengar memikikkan.
Dirgan yang tidak merasakan reaksi sakit dari dirinya, meneliti setiap inci tubuhnya dari atas sampai ke bawah. Tidak ada yang terluka, Namun di area terlarangnya, ada rasa risih yang basah basah bau. ia pun berjalan jijik ke arah kedua sahabatnya dengan cengir kudanya, bahkan ia belum tau apa yang sebenarnya terjadi.
""Apa? salah satu dari kita ada yang mempunyai musuh.? santai Bintang tidak terlalu perduli dengan orang yang misterius tadi.
Biru menggeleng tidak tahu, karena ia merasa hidup nya tidak pernah mengganggu orang, Biru termasuk tipe cinta damai dan kadang cuek dengan keadaan sekitar jika memang tidak perlu di perbesar. sedangkan Dirgan mangap mangap tidak mengerti apa yang Bintang tanyakan.
""Dirgaaaaahayu.?"" Bintang mengangkat satu alisnya minta jawaban.
""Memangnya ada apa?"" Bingung Dirgan tidak tahu apa apa.
""yaaaak...!"" kesal Bintang tidak habis pikir. ""Tadi ada yang ingin menembak salah satu dari kita, sayaaaaang."" Bintang menoyor jidat sahabatnya itu.
"" Hah? serius?"" pekik Dirgan tidak percaya.
Bintang mengangguk pasti, memang benar ia melihat orang misterius itu mengarahkan senjatanya lurus lurus di antara mereka bertiga namun Bintang tidak yakin pasti, siapa yang Orang itu incar karena posisi mereka bertiga pas sekali dengan bidikan orang itu.
Dirgan berpikir sejenak kira kira siapa tersangka yang akan mengganggu hidupnya. ""musuhku paling cewek cewek yang aku putusin semua kan menatap benci ke aku atau kalau bukan anak anak motor tempat----- "" Dirgan menjeda lalu melirik sekitar takut ada Papanya tiba tiba. "" Tempat aku balapan liar."" lanjutnya seperti berbisik.
Dirgan memang sering balapan liar dan tidak di ketahui oleh orang tuanya, hanya Biru dan Bintang yang tahu itu, Bahkan sebenarnya Bintang pun tidak suka jika sahabatnya itu ikut ikutan jadi pembalap liar.
Sekarang giliran Bintang yang di tatap tanya oleh kedua sahabatnya. Bahkan Dirgan sudah ber mode tegang, ia yakin jika orang misterius tadi adalah salah satu musuh Bintang, yang lebih tepatnya mantan Bintang yang sakit hati, mungkin.
""Kenapa menatapku begitu?"" elak Bintang tidak ingin berasumsi buruk hanya karena menebak nebak orang yang tidak pasti. sebenarnya ia pun mencurigai salah satu mantannya. tapi dia tidak terlalu perduli selagi sahabat, keluarga dan diri nya masih baik baik saja.
""Hussst..kalian mencium bau bau Pesing tidak.?"" Bintang mengendus endus kaya kucing lagi nyari makan. Biru pun ikutan ngendus dengan bodohnya Biru mengendus ngikutin arah dari mana bau menyeruak itu berasal, daaaaaaannn...stooop.. Hidung Biru berhenti di dekat area terlarang milik Dirgan yang di balut celana Levis hitam. Dirgan terpingkal geli dan juga merasa malu.
""Bluweeeekk..shittt..Dirgan pipis di celana."" Jijik Biru seraya ingin muntah muntah lebay.
Bintang melirik Dirgan dengan tatapan eneek ""iiiihhhh...Jijiiiiiiik...Gilaaaaaaa...badan gede tapi tukang ngompooooool kaya bayi...!"" maki Bintang lalu pergi menggandeng Biru untuk pulang bareng, yang sebenarnya ia lebih senang pulang bareng Dirgan tapi anak itu ngompol makanya Bintang lebih milih naik Moge Biru.
""Hahahaha.."" Dirgan yang di tinggal malah terpingkal, lalu mengedip lucu ke mba mba bohai yang baru lewat di depannya, namun bukannya mba itu tersenyum malah tutup hidung mencium aroma Pesing milik Dirgan.
""apa bau ya,?"" Dirgan mengendus pipis sendiri "" bluweeeekk..ihhh..jorok.""
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
lidia
😃😃😃😃dirgaaaaaaaaannnnnn.....
2022-01-25
0
Anonymous
assalamu'alaikum
2021-11-04
2
Bie Cayang Cmu
hahaahahahah dirgan jorok iiyuuuh pasti baunya sangat🤣🤣🤣
2021-11-02
1