Part 5

Brian seakan terlena menatap aura kecantikan Bella saat ini. Tatapan kerinduannya kepada wanita yang bernama Bella, yang akhir-akhir ini mengisi hati dan pikirannya.

Sampai Brian tidak sadar, akan kedatangan Milla di sampingnya

"Hai Brian .... !" sapa Milla.

Milla adalah teman sekelas Brian sewaktu SMA, Milla sebelumnya pernah mengungkapkan perasaannya pada Brian. Tapi Brian tidak pernah mencintai dan membalas cinta Milla. Sehingga pada akhirnya Milla pindah sekolah dan menghilang ditelan bumi.

"Milla .... !" ucap Brian kaget.

"Aku kangen kamu bri," ujar Milla yang langsung memeluk Brian.

Brian merasa bingung dan shock dengan apa yang saat ini terjadi. Dia seakan terhipnotis akan pelukan yang di berikan Milla kepadanya, Brian pun membalas pelukan Milla, sehingga ia melupakan Bella yang dari tadi memandang Brian dengan tatapan yang sulit untuk diartikan.

"Apa kabar kamu Bri? Aku kangen banget sama kamu," ujar Milla lagi yang seakan tidak mau melepaskan pelukannya pada Brian.

Degh ....

"Ada apa dengan gue? kenapa hati gue sakit melihatnya? Ya Tuhan, perasaan apa ini? kenapa begitu sakit melihatnya," batin Bella seakan ingin menangis.

Brian pun melepaskan pelukan dari Milla, dan matanya tertuju pada sesosok wanita cantik yang tidak jauh dari hadapannya.

"Astaga! apa yang gue lakuin,pasti Bella sudah melihatnya. Tapi kenapa Bella menatap gue seperti itu?" ucap Brian dalam hati.

"Bri .... kamu kangen aku kan!"ujar Milla dengan nada manja.

"Bri .... Dia siapa?" tanya Aditya.

Belum sempat Brian menjawab pertanyaan Aditya, Milla langsung mengulurkan tangannya kepada teman-temannya.

"Hai .... ! gue Milla, teman dekatnya Brian," ucap Milla.

"Wah! hebat lu bro, punya cewek secantik Milla," ujar Aditya dengan pujiannya.

Bella yang saat itu mendengarkan dengan jelas percakapan mereka, merasa sakit hati. Ada perasaan yang mengusik hati dan pikirannya. Hatinya begitu sakit, saat Brian dipeluk wanita lain. Ada perasaan cemburu, sedih dan sakit hati yang di rasakannya saat ini, yang tidak bisa Bella tahan lagi.

Akhirnya Bella memutuskan meninggalkan temannya. "Gue ada perlu, cabut dulu ya!" ujar Bella beranjak dari tempat duduknya.

Siska yang mengerti perasaan Bella saat ini, tidak bisa memaksa Bella untuk tetap stay disini. Karena Siska tahu, akhir-akhir ini Bella uring-uringan tidak jelas. Bella yang biasanya ceria, selalu tersenyum padanya, tidak ada lagi.

"Ok .... Nanti telpon gue ya Bel," ujar Siska.

Bella pun, melangkahkan kakinya meninggalkan kantin dengan perasaan tak menentu. Hatinya seakan terusik melihat pemandangan yang baru saja di saksikannya. Bella pun tidak mengerti, akan perasaannya saat ini kepada Brian. Tapi yang jelas, Bella sangat-sangat merasa terluka saat ini, sehingga Bella memutuskan untuk pergi dan butuh waktu untuk sendiri.

Brian hanya bisa memandang punggung Bella saat wanita itu menjauh dari matanya. Hatinya terasa tercabik-cabik saat melihat Bella yang kelihatan lesu dan menahan tangis dipelupuk matanya. Tapi dia harus berbuat apa? karena wanita tersebut yang tidak mau kenal lagi dengannya.

****

Bella yang baru sampai dirumah, langsung masuk kedalam kamarnya, tanpa terlebih dulu menyapa Mama nya yang sedari tadi memandang anaknya yang pulang dalam keadaan lesu. Mama Bella pun, seakan tahu perasaan anaknya saat ini. Sehingga Mama Bella, membiarkan Bella untuk sendiri. Karena seorang ibu dapat merasakan, apa yang terjadi pada anaknya saat anaknya terluka.

Ceklek

Bella melangkahkan kakinya kedalam kamarnya, dan tidak lupa mengunci pintu kamar terlebih dulu. Karena saat ini, dia hanya ingin sendiri tanpa ada yang mengganggunya.

Bella yang dari tadi menahan matanya untuk tidak menangis, tidak bisa di tahannya lagi. Air matanya pun, mengalir seketika membasahi pipi putihnya. Perasaan cemburu yang tiba-tiba dirasakan sangat mengusik pikirannya. Bella pun merasa kacau dan frustasi, meskipun tidak ada status antara Bella dan Brian. Tapi itu semua mampu mengusik hatinya.

Bella yang tidak pernah merasakan pacaran dan mencintai laki-laki sebelumnya, menjadi tidak mengerti dengan dirinya, yang tiba-tiba ingin menangis dan merasa kesel sendiri.

****

Sedangkan ditempat lain, Brian yang baru selesai mata kuliahnya segera keluar dari kelasnya. Brian pun dengan langkah terburu-buru, langsung menuju ke tempat parkiran motornya, karena saat ini Brian ingin sendiri dan menenangkan pikirannya setelah kejadian tadi.

Saat Brian akan melajukan kendaraannya, tiba-tiba Milla datang dan memanggil Brian dengan nada yang sangat manja.

"Brian! Anterin aku pulang, ya!" ujar Milla dengan sangat manja dan langsung naik keatas motor Brian.

Brian yang tidak bisa menolak permintaan Milla hanya bisa mengiyakan dan langsung meninggalkan parkiran dengan melajukan kendaraannya.

"Masuk dulu, Bri! ucap Milla kepada Brian, saat mereka telah sampai didepan rumah Milla.

"Kapan- kapan aja! aku lagi buru-buru," ucap Brian seadanya.

Brian dan Milla memang di bilang sangat dekat sewaktu masih sekolah dulu sehingga mereka memanggil satu sama lain dengan aku, kamu. Tidak seperti panggilannya ke temannya yang lain dengan sebutan lu, gue.

Pada saat perjalanan pulang, dari rumah Milla. Brian mengalami kecelakaan, karena menghindari nenek yang melintas pada saat itu. Sehingga Brian dengan secara cepat menghindari dan mengerem mendadak motornya, sehingga terjadilah kecelakaan yang mengakibatkan luka ringan di bagian kaki dan tangannya.

****

Keesokan harinya, Bella berjalan memasuki gerbang kampus dengan terburu-buru, karena saat ini Bella akan ada konsultasi dengan dosen pembimbingnya pagi ini.

Degh ....

Saat akan memasuki ruangan dosen, dari kejauhan Bella dapat melihat Brian berjalan dengan dibantu Milla disampingnya. Bella pun berhenti sejenak, memandangi Brian dan Milla dengan tatapan yang sulit diartikan. Perasaannya sangat kalut, antara cemburu dan sedih menjadi satu, sedih melihat Brian yang ada luka di bagian kaki dan tangannya serta cemburu melihat Milla yang selalu berada bersama Brian.

"Bella! kau sedang apa? Jangan bilang, kau cemburu melihatnya," ucap seseorang yang berada di belakang Bella.

.............

Jangan lupa like dan komen nya, serta trims buat vote nya🙏🙏🙏

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***