BAB 5 - Tidak Memiliki Pesona

"Pak, aku turun disini saja ya, ada urusan yang harus aku selesaikan," ucap Ruhi pada sang supir, entah siapa namanya Ruhi tidak tahu.

"Baik Nona," jawab si supir dan Ruhi malah merinding, merasa merinding dengan sebutan tambahan yang diberikan padanya.

Nona? hii.

Ruhi turun dan segera merapikan gaunnya yang sedikit tersingkap. Dengan langkah anggun ia menyebrangi jalanan dan berhenti tepat di halte bus itu. Halte dimana ada Asraf sedang frustasi.

"Ehem!" Ruhi berdehem, tangannya terlipat rapi didepan dada dan berdiri tegak di samping Asraf.

Asraf melirik, benar-benar tidak selera melihat gadis ini. Malah moodnya langsung anjlok jatuh ke lantai dasar. Asraf diam saja, ia memalingkan wajah, tidak sudi melihat pemandangan yang merusak mata.

Biasanya kalau seorang pangeran dalam kesusahan seperti ini maka yang akan muncul adalah seorang putri, tapi kenapa kini malah yang muncul upik abu? babunya putri. Kesal Asraf dalam hati.

Ia terus geleng-geleng kepala, meratapi nasibnya.

"Om."

"Aku bukan om mu!" ketus Asraf.

Ruhi mencebik, semakin bulat tekadnya untuk mengganggu om om satu ini.

"Kakek sudah membekukan semua hartanya atas nama Om, bahkan Om sudah tidak perlu bekerja lagi di perusahaan kakek mulai besok." Ruhi memulai aksinya, gadis kecil ini tidak takut sedikitpun kepada Asraf, karena dia tahu, tanpa kakek Bizar, Asraf bukanlah siapa-siapa, hanya seorang perjaka tua.

Pfft hihihi, Ruhi terkekeh pelan. Seketika itu juga Asraf langsung bangkit dan menatapnya tajam.

"Jangan asal bicara! kamu itu hanya gembel yang dipungut oleh kakekku. Jadi sadar dirilah, ingat dimana posisimu," ucap Asraf, dengan teganya ia mengucapkan kata-kata jahat itu.

Bukannya takut, Ruhi malah bertolak pinggang. Niat hati ingin sedikit meledek kemudian menawarkan bantuan, tapi kini malah ia dihina dan dicaci maki.

Harga dirinya memberontak, ia tidak terima.

Belum sempat Ruhi membuka mulut, daun telinganya sudah ditarik-tarik oleh Asraf.

"Aw! sakit sakit! sakit Om! lepas!" rengek Ruhi, untunglah Asraf langsung melepas dan kemudian menatap tajam ke arah Ruhi.

Yang ditatap tidak peduli, sibuk menggosok-gosok telinganya sendiri yang terasa panas dan berdenyut.

"Itulah hukuman untuk anak yang tidak tahu sopan santun, di depan orang dewasa berani-beraninya bertolak pinggang," ucap Asraf, telunjuknya mendorong-dorong kening Ruhi dengan keras.

Ruhi mundur selangkah dengan bibir yang mencebik, memang salahnya sih. Tapi kan Asraf dulu yang memulai.

"Mana ponsel mu!" Asraf mengulurkan tangannya, memberi isyarat Ruhi untuk segera meminjaminya ponsel.

Entah kenapa Ruhi menurut, meskipun sedikit tidak ihklas ia memberikan ponselnya pada Asraf.

Tak berselang lama, Asraf menelpon Dion melalui massanger facebook, dia tidak menghapal nomor ponsel sang asisten pribadi.

Berulang kali ia mencoba namun tetap tidak mendapat jawaban.

"Sial!" Asraf mengumpat dan secepat kilat Ruhi merebut ponselnya kembali.

Enak saja ponselnya dipakai untuk mengumpat!

"Kembalikan!" pinta Asraf memaksa.

"Tidak mau, aku tidak sudi meminjami Om ponselku. Lebih baik Om pinjam saja ponsel milik orang lain," ketus Ruhi, ia sudah muak dengan kelakuan Asraf, niatnya untuk menolong sudah menguap entah kemana. Kini ia hanya ingin segera pergi dari sini.

Ruhi berbalik dan berniat pergi, namun langkahnya terhenti ketika kerah bajunya ditarik oleh Asraf.

"Aw! apa-apaan sih Om! lepas!" Ruhi sangat kesal, berulang kali ingin meloloskan diri namun gagal. Cengkraman Asraf benar-benar tidak bisa diremehkan.

Dengan terpaksa Ruhi berhenti memberontak, wajah kesalnya sangat kentara. Ia kembali membalik badan dan medongak menatap Asraf tak kalah tajamnya.

"Aku seperti ini gara-gara kamu!" ucap Asraf kesal, telunjuk kanannya lagi-lagi mendorong dahi Ruhi.

Dengan kasar, Ruhi menepis tangan Asraf.

"Berhenti nonyor-nonyor keningku, aku ini bukan adik Om."

"Lalu siapa?" tanya Asraf, kini ia melipat kedua tangannya dan memperhatikan Ruhi dari atas sampai bawah.

"Calon istri? cuih! gembel sepertimu?" ucap Asraf sarkas.

"Sadarlah, aku tidak mungkin sudi menikah dengan gadis jelek, buduk dan gembel sepertimu." Lanjut Asraf, ia menyeringai merasa puas.

Ruhi menutup matanya sejenak sebelum melakukan perlawanan.

"Pria tua bangka dan miskin seperti Om ini apa gunanya? hanya menjadi sampah masyarakat," balas Ruhi tak kalah kasar. Ia benar-benar sudah muak, sedari tadi Asraf selalu mengata-ngatai dirinya.

"Bahkan di usia senja seperti ini Om masih juga belum menikah? Cih! benar-benar tidak memiliki pesona."

Asraf mengepalkan tangannya kuat.

Di usia senja?

Tidak memiliki pesona?

"RUHII!!!" Teriaknya kesal, semua orang di halte bus itu langsung menatap ke arahnya.

Sementara sang gadis yang dipanggil sudah berlari jauh, menghindari amukan banteng tua.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Dan disinilah Asraf kini berada, di sebuah ATM di salah satu minimarket. Setelah ditinggal Ruhi, ia memeriksa isi dompetnya. Benar-benar tidak ada uang sepeserpun, hanya ada beberapa ATM, yang kini sudah tidak ada artinya lagi. Semua sudah ia coba untuk menarik uang, namun gagal.

"Jangan-jangan ucapan Ruhi benar. Ah sial! kenapa kakek setega itu padaku?" gumamnya kesal.

Asraf keluar dari ruang ATM itu dengan pikiran kacau, bingung harus bagaimana? kemana? dan harus apa?

Sial sial sial!

Malam semakin larut dan perutnya semakin terasa melilit.

Ya Allah kenapa hidupku jadi seperti ini? kenapa pula aku meninggalkan ponsel di kamar.

Asraf terus berjalan mengikuti arah trotoar, ia bingung harus kemana? ia tidak punya tujuan.

Selama ini Bizar selalu melarang saat Asraf ingin tinggal sendiri di apartemen, mau ke rumah Dion pun sangat jauh. Apa iya dia harus ke rumah Aksa?

Ah tidak! Aksa adalah musuh dalam selimutnya, tidak mungkin ia akan membantu dengan suka rela.

Dari kejauhan, Asraf melihat seorang anak laki-laki yang berjalan dengan sempoyongan. Jika dilihat-lihat, anak itu akan menyebrang jalan.

Mendadak Asraf panik, jiwa sosialnya bangkit dan ingin segera membantu anak itu untuk menyebrang. Apalagi malam begini Jalanan kota Jakarta tetap saja ramai dengan kendaraan.

Asraf berjalan semakin cepat, nyaris berlari menghampiri anak laki-laki itu.

"Tunggu!" cegah Asraf sambil meraih bahu anak malang ini.

"Kamu ingin menyeberang? biar ku bantu," ucap Asraf sambil memeluk bahu bocah ini dari samping.

Dengan perlahan, kedua manusia berbeda generasi ini membelah jalanan. Alhamdulilah, mereka berhasil menyeberang dengan selamat.

"Dimana rumahmu? kenapa malam-malam seperti ini kamu keliaran? badanmu sangat dingin dan wajahmu pucat, ayo aku akan mengantarmu pulang." Asraf sungguh tidak tega, meski sama-sama berjalan kaki, ia tetap ingin membantu anak ini.

"Om baik sekali," akhirnya sang anak buka suara, ia tersenyum sangat ramah, mirip senyum seseorang. Tapi entah siapa? pikir Asraf.

"Kenalkan Om, nama saya Randu."

"Asraf, baiklah ayo sekarang aku antar pulang."

Terpopuler

Comments

komalia komalia

komalia komalia

hahaha malah nolongin adek nya

2025-01-09

0

Dari

Dari

lah 🤣🤣🤣 jodoh emang ga kmn yak

2024-11-02

0

andi hastutty

andi hastutty

Masih mau menghina malah di hina balik tau rasa asraf 😂😂😂😂

2024-10-14

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 - 500 Juta
2 BAB 2 - Gadis Buduk
3 BAB 3 - Kesepakatan
4 BAB 4 - Mirip Artis Thailand
5 BAB 5 - Tidak Memiliki Pesona
6 BAB 6 - Calon Suami Ruhi
7 BAB 7 - Anak Pungut
8 BAB 8 - Manusia Purba
9 BAB 9 - Ingin Segera Menikah
10 Bab 10 - Gadis Buduk Ku
11 BAB 11 - Cara Paling Ampuh
12 BAB 12 - Semenempel Mungkin
13 BAB 13 - Tidak Pernah Mengenakkan
14 BAB 14 - Dia Bukan Anakku
15 BAB 15 - Sebuah Bingkisan
16 BAB 16 - Artikel
17 BAB 17 - Menyulut Api Kemarahan
18 BAB 18 - Kenapa Detaknya Kencang Sekali
19 BAB 19 - Bisakah Aku Mempercayai Mu
20 BAB 20 - Latihan
21 BAB 21 - Merasakan Ada Yang Aneh
22 BAB 22 - Mentang- Mentang Sudah Cantik
23 BAB 23 - Kehabisan Kata-Kata
24 BAB 24 - Mendapatkan Bayi
25 BAB 25 - Mengumpat Panjang Kali Lebar
26 BAB 26 - Menjelang Acara Pernikahan
27 BAB 27 - Salah Simpan Nomor
28 BAB 28 - Sang Mantan
29 BAB 29 - Wedding Day Came True
30 BAB 30 - Mustahil Bisa Bertahan
31 BAB 31
32 BAB 32 - Menikmati Permainannya Sendiri
33 BAB 33 - Bagaimana bisa jadi?
34 BAB 34 - Gila
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48 - Sepertinya Dia Hamil
49 BAB 49
50 BAB 50 - Final Episode
51 BAB 51 - Bonus Chapter
52 Pengumuman
53 RETURN
54 Asmara Di Usia 17 Tahun
55 jangan dibaca
56 Gairah Sang Casanova
57 Wajib Baca
58 After Divorce
59 Crazy Love karya baru Lunoxs
Episodes

Updated 59 Episodes

1
BAB 1 - 500 Juta
2
BAB 2 - Gadis Buduk
3
BAB 3 - Kesepakatan
4
BAB 4 - Mirip Artis Thailand
5
BAB 5 - Tidak Memiliki Pesona
6
BAB 6 - Calon Suami Ruhi
7
BAB 7 - Anak Pungut
8
BAB 8 - Manusia Purba
9
BAB 9 - Ingin Segera Menikah
10
Bab 10 - Gadis Buduk Ku
11
BAB 11 - Cara Paling Ampuh
12
BAB 12 - Semenempel Mungkin
13
BAB 13 - Tidak Pernah Mengenakkan
14
BAB 14 - Dia Bukan Anakku
15
BAB 15 - Sebuah Bingkisan
16
BAB 16 - Artikel
17
BAB 17 - Menyulut Api Kemarahan
18
BAB 18 - Kenapa Detaknya Kencang Sekali
19
BAB 19 - Bisakah Aku Mempercayai Mu
20
BAB 20 - Latihan
21
BAB 21 - Merasakan Ada Yang Aneh
22
BAB 22 - Mentang- Mentang Sudah Cantik
23
BAB 23 - Kehabisan Kata-Kata
24
BAB 24 - Mendapatkan Bayi
25
BAB 25 - Mengumpat Panjang Kali Lebar
26
BAB 26 - Menjelang Acara Pernikahan
27
BAB 27 - Salah Simpan Nomor
28
BAB 28 - Sang Mantan
29
BAB 29 - Wedding Day Came True
30
BAB 30 - Mustahil Bisa Bertahan
31
BAB 31
32
BAB 32 - Menikmati Permainannya Sendiri
33
BAB 33 - Bagaimana bisa jadi?
34
BAB 34 - Gila
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48 - Sepertinya Dia Hamil
49
BAB 49
50
BAB 50 - Final Episode
51
BAB 51 - Bonus Chapter
52
Pengumuman
53
RETURN
54
Asmara Di Usia 17 Tahun
55
jangan dibaca
56
Gairah Sang Casanova
57
Wajib Baca
58
After Divorce
59
Crazy Love karya baru Lunoxs

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!