Pov Asraf
“Baiklah Kek, aku akan menuruti keinginanmu untuk menikah. Tapi izinkan aku sendiri yang memilih pengantin wanitaku.”
Ya, ini adalah satu-satunya jalan agar aku bisa terbebas dari kakek-kakek licik ini. Aku harus memelas dan mengambil simpatinya, seperti yang selama ini aku lakukan.
“Aku akan menikahi Lora Kek, aku sangat mencintainya.” Aku mulai memainkan peran, seorang pangeran yang tidak ingin dipisahkan dengan sang putri.
“Kakek bilang menikah itu harus dengan dasar cinta kan? Aku dan Lora saling mencintai Kek, karena itu izinkanlah aku menikahinya,” jelasku dengan wajah serius, namun hatiku menyeringai, setelah aku menikah dengan Lora seluruh harta kakek akan jatuh ke tanganku, dan disaat itu aku tidak perlu patuh lagi kepada kakek.
“Maaf As, mendiang kedua orang tua mu berpesan bahwa harus kakek sendirilah yang mencarikan mu pendamping hidup, dan kakek tidak menyukai Lora. Karena itu, kamu akan tetap menikah dengan gadis pilihan kakek.”
Ku lihat wajah kakek sendu, seolah merasa bersalah setelah mengatakan itu. Dasar pembohong, aku tahu didalam hatinya ia menertawakan aku.
"Memangnya kenapa dengan Lora kek? apa kurangnya dia?"
"Tidak ada, dia wanita yang baik dan juga cerdas. Aku hanya tidak menyukainya saja dan aku juga sudah memiliki calon ku sendiri, yaitu Ruhi."
Aku Mengepalkan tanganku kuat, menahan kesal. Berbicara dengan Kakek memang tidak akan membuahkan hasil. Selalu keputusannya lah yang menjadi penentu. Jadi sia-sia saja semua ucapan ku.
Sial!
Haruskah kali ini aku kembali menuruti kakek?
Lama aku berpikir dan ternyata tetap tidak ada jawaban.
“Baiklah, aku mengalah. Aku akan meninggalkan cintaku demi wasiat papa dan mama.”
“Bagus, kamu memang anak yang baik As.”
Setelah mengatakan itu kakek bangkit dari duduknya ia berlalu keluar meninggalkan aku duduk sendiri di sofa ini. Aku menoleh, melihat kearah kursi kebesaran ku, kursi wakil CEO.
Kursi kebesaran apanya? Jika aku bisa duduk di kursi CEO kenapa pula aku harus menjadi wakil?
Ini semua gara-gara kakek Bizar, gara-gara ia sangat menyayangi Aksa. Hingga aku cucu tertuanya dikesampingkan.
Siapa pula gadis pilihan kakek itu? aku tahu, sebenarnya kakek bukan mencari kan ku istri, melainkan seorang mata-mata.
Sial! sial! sial!
Apa kini aku juga harus berpura-pura baik didepan gadis itu?
Siapa namanya tadi? Ruhi? Bahkan Dari namanya saja terdengar kampungan sekali.
Tok tok tok
“Masuk!” perintahku, ku lihat Dion asisten pribadiku datang dengan tergesa, padahal aku hanya memintanya kesini untuk menyelidiki gadis pilihan kakek, bukan sesuatu yang penting.
“Ada apa Tuan?” tanyanya setelah menunduk memberi hormat.
“Dion, cari tahu wanita yang dipilih kakek untuk menikah denganku, cari semua informasi tentang wanita itu. Aku tidak ingin ada yang terlewat sedikitpun.”
“Baik Tuan.”
“Hem, pergilah.”
Dion pergi, setelah ia menutup pintu aku kembali berkutat dengan pikiranku sendiri. Jika aku tidak bisa membatalkan pernikahan ini, maka akan aku jadikan wanita bodoh itu sebagai sekutuku.
Ya, mana ada wanita yang tidak bertekuk lutut dengan pesonaku. Aku ini pria tampan dan mapan, aku pasti bisa menguasainya.
Drt drt drt
Ponselku di atas meja bergetar, ku lihat ada panggilan masuk dari Lora.
“Ada apa?” jawabku dengan ketus, aku paling tidak suka wanita yang menghubungi terlebih dulu, merepotkan.
“Sayang, bagaimana? Apa kakek setuju kamu menikah denganku?” tanyanya dengan suara manja, dan aku makin tak suka mendengarnya.
“Tidak! Karena itu berhenti memanggilku sayang dan berhenti menghubungiku. Hubungan kita sudah berakhir.”
Aku langsung memutuskan sambungan telepon itu, tidak peduli dengan jawaban yang akan diberikan oleh Lora, itu tidak penting.
Lora hanyalah salah satu dari wanita-wanita mainan ku, ku pikir dengan statusnya yang seorang pengusaha muda bisa mengambil hati kakek, ternyata tidak.
Karena itulah, tidak ada alasan untuk ku berhubungan lagi dengannya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sore harinya Dion sudah kembali dengan membawa informasi yang ku minta.
Cepat-cepat ku buka amplop warna coklat itu.
"Pftt, hahahahaha!" Aku tertawa terbahak, sampai perutku terasa keram.
"Dion, apa kamu tidak salah memberikan informasi ini padaku?" tanyaku dengan sisa sisa kekehan, ku hapus air mata tawaku diujung mata.
"Tidak salah Tuan, Nona Ruhi memang gadis pilihan Tuan Bizar."
"Iya, aku tahu namanya Ruhi, tapi apa benar ini orangnya?" Aku menunjukkan foto gadis kucel ini pada Dion, dan dia malah mengangguk.
"Ha! benarkah? gadis jelek dan buduk ini yang namanya Ruhi? ya Allah, dimana mata kakek saat melihat bocah ini." Ku telisik setiap informasi yang tertulis dalam kertas putih ini.
Nama Ruhi, umur 18 tahun, baru lulus SMA, mempunyai seorang adik laki-laki bernama Randu berusia 15 tahun yang sedang sakit tumor otak. Ayahnya sudah meninggal sejak 3 tahun lalu, dan sang ibu yang bernama Rina membuka warung kecil di rumahnya.
Aku geleng-geleng kepala, selain jelek ternyata Ruhi juga gembel.
"Bagaimana bisa kakek memilih seorang bocah untuk menikah denganku? apa dia masih waras?" Ku banting berkas itu diatas meja, kesal.
Aku benar-benar marah dengan keputusan kakek kali ini. Ruhi lebih pantas diangkat menjadi cucu jika dia ingin membantu anak itu, kenapa pula malah harus menikah denganku?
Sial!
Aku tidak akan membiarkan pernikahan ini terjadi. Secepat kilat aku mengambil kunci mobil dan berlalu pergi, ingin menemui kakek dan membatalkan semuanya.
20 menit perjalanan akhirnya aku sampai di rumah Kakek, rumah besar yang lebih menyerupai mansion.
Aku berjalan tergesa, tidak peduli meski beberapa pelayan menunduk dan menyapa.
"Kakek!"
"Kakek!"
"Tuan, Tuan besar sedang beristirahat," ucap bunda Leni, beliau adalah kepala pelayan di rumah ini. Beliau juga yang mengasuhku sedari kecil.
Namun kini aku tidak peduli yang lainnya lagi, termasuk ucapan Bunda Leni, aku hanya ingin segera bertemu dengan kakek.
Sampai di lantai 2, aku langsung masuk ke kamar kakek Bizar. Aku tahu, kakek memang tidak pernah mengunci pintunya saat sedang beristirahat.
"Asraf," tegur kakek, ia langsung terbangun dan duduk diatas tempat tidur.
"Kek! apa maksud kakek memilih Ruhi untuk menikah denganku? dia itu masih anak-anak Kek, baru lulus SMA!" Aku sedikit membentak kakek, sumpah demi apapun, saat ini aku sangat kesal.
Ku lihat kakek malah menguap, seolah protesku ini bukanlah suatu hal yang penting, menyebalkan sekali.
"Kek!"
"Jangan teriak-teriak As, kakek belum tuli."
"Kalau begitu batalkan niat Kakek itu, aku akan menikah dengan wanita pilihan Kakek, tapi bukan dengan Ruhi ataupun gadis-gadis jelek lainnya. Kakek kan tahu seleraku seperti apa?" Aku mencoba bernegosiasi, setelah susah payah meredam emosi.
"Apa kamu lupa? kamu tidak punya hak untuk menawar, ini mutlak keputusan kakek dan tidak bisa diganggu gugat. Keluarlah, jangan ganggu kakek lagi."
Aku mengepalkan tangan kuat-kuat. Kakek Bizar!!!
Baiklah, aku sendiri yang akan membuat bocah jelek itu membatalkan pernikahan kami.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
andi hastutty
Berubah jadi cantik baru tau rasa
2024-10-14
0
Susillah
ruhi berubah lah jd ...🤔
2024-04-30
1
Sadiah Suharti
baru mulai aj udah seru nie ..
2024-04-04
0