Urusan mu juga urusan ku

"Uh," Michelina menguap, lalu meregangkan ototnya. Pagi yang cerah, secerah hatinya. Dia menoleh, melihat gorden putih yang terombang-ambing di terpa angin. Ia turun dari ranjangnya. Lalu ke arah balkom.

"Hah," Michelina memejamkan matanya, merasakan sinar matahari yang menghangatkan tubuhnya itu.

"Permaisuri." Lucilla menaruh vas bunga mawar yang baru ia ganti dengan bunga mawar yang baru. Dan lima pelayan pun masuk, menaruh vas bunga itu di atas nakas, di dekat jendela lalu di balkom.

"Permaisuri untuk yang tadi malam," ujar Lucilla dengan gugup.

"Aku sudah memaafkan mu Lucilla dan aku juga minta maaf." Potong Michelina.

"Permaisuri, terima kasih." Ujar Lucilla seraya menghapus air matanya. Dia berjanji akan coba memahami Michelina. Apa pun keputusan Permaisuri Michelina. Dia akan mendukungnya tampa pamrih dan alasannya.

"Jiwa ku menghangat ketika aku mencium harumnya tubuh mu. Jiwa ku menggila ketika aku melihat senyum mu yang mengalahkan matahari. Senyuman mu bagaikan sinar kehidupan untuk ku."

"Permaisuri memang pandai merangkai kata-kata." Ujar Lucilla.

Dari kecil Michelina sudah merasakan pendidikan yang sangat keras. Hanya sedikit dia bisa beristirahat dan belajar.

Michelina pun paham, bahwa dia harus menanggung semuanya. Karena dirinya hanya lah anak satu-satunya Duke Ronaf.

"Em, iya apa kamu sudah memberikannya pada Baginda?"

"Sudah Permaisuri, tapi .." Lucilla menjeda, dia mengingat ekspresi wajah Kaisar Jasper yang merasa tidak senang.

"Tapi apa? ada masalah,"

"Saat saya menaruhnya di kamar Baginda, tanpa sengaja saya bertemu dengan Baginda. Lalu Baginda bertanya. Jadi saya bilang saja, saya hanya ingin menaruh jubahnya atas perintah Permaisuri. Dan saya melihat, Baginda memasang wajah kecewa. Sepertinya,"

"Cukup !" potong Michelina, dia tau Lucilla akan lagi dan lagi mengucapkan kata yang memuakkan.

"Biarkan saja, bukan urusan ku. Siapkan aku air hangat."

"Air hangatnya sudah siap Permaisuri."

Michelina menuju ke tempat pemandiannya. Setelah sejam dia berendam, ia pun melakukan ritual selanjutnya.

"Permaisuri, Yang Mulia Duke Ronaf ingin menemui Permaisuri." Ujar salah satu pelayan.

"Sudah selesai Permaisuri." Ujar Lucilla.

"Antarkan aku ke tempat Yang Mulia Duke," perintahnya.

Ck, dunia begitu sempit, ya bukan dunianya yang sempit tapi istana ini yang sempit. Kenapa aku harus bertemu dengan mereka batin Michelina bergejolak.

"Baginda," Michelina memberikan hormat pada pasangan yang berada di depannya. Tidak sopan jika dirinya tidak memberikan hormat walaupun sangat malas.

"Permaisuri," Zoya memberikan hormat. "Permaisuri mau kemana?" tanya Zoya dengan lembut.

"Aku ada urusan," jawabnya datar. Dia meminggirkan tubuhnya. Memberikan jalan Bagi Kaisar Jasper dan Zoya.

Entah karena apa? Kaisar Jasper semakin tidak suka pada Michelina yang sengaja menghindarinya.

"Ada urusan apa Permaisuri?" tanya Kaisar Jasper datar.

"Hanya urusan biasa, Baginda. Tidak akan merepotkan Baginda." Ujar Michelina menarik kedua sudut bibirnya.

"Urusan mu juga urusan ku Permaisuri."

"Maaf Baginda, aku hanya bertemu dengan ayah ku. Dan aku rasa, Baginda melupakan sesuatu." Ujar Michelina tersenyum mengejek. Dia kembali memberikan hormat dan melewati Kaisar Jasper dengan wajah menunduk. Sampai di belakang tubuh Kaisar Jasper, ia meluruskan kepalanya ke depan.

"Tunggu Permaisuri, melupakan apa maksud mu?"

Michelina pun membalikkan tubuhnya. "Urusan ku, bukan urusan mu. Maaf aku hanya mengingatkan Baginda. Maaf aku sudah lancang mengingatkan Baginda."

"Ayah," sapa Michelina tersenyum.

"Permaisuri," Laki-laki itu memberikan hormat. "Ada sesuatu yang harus saya bicarakan dengan Permaisuri."

"Kalian pergilah, berikan aku waktu berbicara dengan ayah." Perintah Michelina pada pelayannya.

"Ayah menemukan sebuah kebenaran, pantas saja kamu merasa tidak nyaman. Kamu sudah menyelidikinya. Zoya ternyata adalah keponakan dari Duke Lastar."

"Jadi Ayah sudah tau," ujar Michelina tersenyum. "Aku mau, ayah menjaga jarak dengan Duke Lastar, bisa saja Zoya memasuki istana. Jika kita melihat, Baginda Kaisarlah yang membawanya ke istana."

Duke Ronaf sejenak diam, ia memikirkan perkataan Michelina. Benar, seandainya Duke Lastar tau. Dia pasti akan mendukung Zoya.

"Baginda sangat dekat dengan Zoya. Aku perintahkan atas nama Permaisuri. Aku ingin ayah menjaga jarak dengan Duke Lastar." Ucap Michelina dengan tegas. Dia tidak akan membuat kejadian masa lalu terulang kembali.

Terpopuler

Comments

Seven8

Seven8

bukan pelayan pribadi kok mau tau urusan majikan.. gak sadar diri banget 🤬

2024-01-27

3

Amora

Amora

😊

2024-01-22

0

Lina Lina

Lina Lina

pelakor kepoooo

2023-03-10

2

lihat semua
Episodes
1 Kematian Penuh Darah
2 Hidup Kembali
3 Ingin Pergi
4 Dia Zoya
5 Bertemu dengan Marquess Azel
6 Lagi dan Lagi
7 Kepulangan Kaisar Jasper
8 Titik Pertemuan di masa lalu
9 Jangan Menggoda siapa pun
10 Kita tidak sejalan
11 Geram
12 Kalian sangat cocok
13 Jubah
14 Urusan mu juga urusan ku
15 Rumor yang tersebar
16 Di sentuh orang lain
17 Acuh
18 Hanya Takhta bukan Cinta
19 Memilih Takhta daripada Cinta
20 Pengakuan Zoya
21 Mencoba Menjelaskan
22 Mimpi tangisan darah
23 Hanya Adik
24 Perdebatan
25 Melepaskan
26 Lancang
27 Setutup apa pun hati mu, aku akan mencoba mencari kuncinya.
28 Kebenaran
29 Bayangan masa lalu
30 Tidak Menggoda
31 Berjuang memberikan kekuasaaan
32 Salah Paham
33 Kepergian Zoya
34 Hubungan yang hancur
35 Jangan melewati batas
36 Jangan Mendorong Ku
37 Penyesalan dalam diam
38 Kepergian Kaisar Jasper
39 Kejahatan Raja Almos
40 Cinta menjadi Duri
41 Menyusul Kepergian Kaisar Jasper
42 Pertemuan
43 Permainan Permaisuri
44 Drama Permaisuri
45 Permainan Awal
46 Penolakan
47 Kesusahan Membawa Berkah
48 Diganggu
49 Membiarkannnya
50 Kecewa
51 Nona Kellin
52 Pertemuan dengan Nona Kellin
53 Perdebatan
54 Wajah Suram
55 Obrolan hangat dan Pelukan
56 Menggunakan Kaisar Jasper
57 Permainan Ku
58 Arti Diriku
59 Boneka Hidup Mu
60 Patner Hidup Ku
61 Pengganggu
62 Rencana
63 Mandi Kembang Tujuh Rupa
64 Obat Perangsang
65 Rencana Kellin 2
66 Kemarahan Ibu Suri
67 Maaf
68 Bagaimana Kabar Zoya?
69 Jika Benar ...
70 Kebenaran Di Masa Lalu
71 Menerima
72 Ibu
73 Tega membuangnya
74 END
75 Cerita baru "Benih Rahasia Kakak Tiri"
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Kematian Penuh Darah
2
Hidup Kembali
3
Ingin Pergi
4
Dia Zoya
5
Bertemu dengan Marquess Azel
6
Lagi dan Lagi
7
Kepulangan Kaisar Jasper
8
Titik Pertemuan di masa lalu
9
Jangan Menggoda siapa pun
10
Kita tidak sejalan
11
Geram
12
Kalian sangat cocok
13
Jubah
14
Urusan mu juga urusan ku
15
Rumor yang tersebar
16
Di sentuh orang lain
17
Acuh
18
Hanya Takhta bukan Cinta
19
Memilih Takhta daripada Cinta
20
Pengakuan Zoya
21
Mencoba Menjelaskan
22
Mimpi tangisan darah
23
Hanya Adik
24
Perdebatan
25
Melepaskan
26
Lancang
27
Setutup apa pun hati mu, aku akan mencoba mencari kuncinya.
28
Kebenaran
29
Bayangan masa lalu
30
Tidak Menggoda
31
Berjuang memberikan kekuasaaan
32
Salah Paham
33
Kepergian Zoya
34
Hubungan yang hancur
35
Jangan melewati batas
36
Jangan Mendorong Ku
37
Penyesalan dalam diam
38
Kepergian Kaisar Jasper
39
Kejahatan Raja Almos
40
Cinta menjadi Duri
41
Menyusul Kepergian Kaisar Jasper
42
Pertemuan
43
Permainan Permaisuri
44
Drama Permaisuri
45
Permainan Awal
46
Penolakan
47
Kesusahan Membawa Berkah
48
Diganggu
49
Membiarkannnya
50
Kecewa
51
Nona Kellin
52
Pertemuan dengan Nona Kellin
53
Perdebatan
54
Wajah Suram
55
Obrolan hangat dan Pelukan
56
Menggunakan Kaisar Jasper
57
Permainan Ku
58
Arti Diriku
59
Boneka Hidup Mu
60
Patner Hidup Ku
61
Pengganggu
62
Rencana
63
Mandi Kembang Tujuh Rupa
64
Obat Perangsang
65
Rencana Kellin 2
66
Kemarahan Ibu Suri
67
Maaf
68
Bagaimana Kabar Zoya?
69
Jika Benar ...
70
Kebenaran Di Masa Lalu
71
Menerima
72
Ibu
73
Tega membuangnya
74
END
75
Cerita baru "Benih Rahasia Kakak Tiri"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!