Lagi dan Lagi

Ke esokan harinya.

Michelina merasakan sesuatu yang mengusik tidurnya. Dia membuka matanya, merasakan silaunya matahari yang menerpa wajahnya. Dia mengucek matanya, lalu beringsut duduk. Meregangkan ototnya dalam mata terpenjam.

"Emm, Permaisuri sudah bangun." Lucilla memasuki ruangan itu dan dua pelayan.

"Permaisuri di tunggu oleh Ibu Suri untuk sarapan bersama." Tutur Lucilla. Baru saja dia bertemu dengan Ibu Suri dan menyuruhnya mengatakan jika dirinya ingin sarapan bersama dengan Permaisuri.

"Baiklah, bantu aku membersihkan diri." Ujar Michelina. Dia memasuki salah satu ruangan yang di hubungkan dengan kamarnya.

Bau aroma mawar dan air hangat dengan air putih dari susu membuat tubuhnya merasakan segar seketika. Lucilla dan salah satu pelayan membantunya menggosokkan tangannya dengan lembut. Lalu beralih ke punggungnya. Lucilla pun memberikan pengharum pada rambutnya yang basah itu.

Setelah selesai dengan acara lulurnya. Dua pelayan lainnya mengguyur tubuhnya dengan air bening. Michelina mengusap wajahnya saat air itu mengalir ke tubuhnya. Dalam hitungan menit, Lucilla dan yang lainnya membantunya memakai Gaunnya berwarna kuning.

"Aku ingin riasan sederhana, tidak perlu berlebihan. O, iya Lucilla. Aku ingin mengganti semua perhiasan ini dengan perhiasan sederhana."

"Saya akan memanggil Tuan Son untuk menemui Permaisuri," ujar Lucilla sambil menguncir rambut depan Michelina. Lalu mengikatnya, sementara bagian bawah rambutnya di biarkan bergerai.

"Bagaimana Permaisuri?" tanya Lucilla.

"Sangat sederhana, aku ingin kamu belajar menata rambut dengan gaya sederhana lainnya Lucilla."

"Saya akan melakukannya Permaisuri. Namun sederhana apa pun. Permaisuri sangatlah cantik. Tidak akan ada yang menandingi kecantikan Permaisuri."

Michelina tersenyum ketir, cantik. Bukankah akan ada wanita yang lebih cantik dari pada dirinya. Wanita yang akan menaklukkan pria siapa saja yang bertemu dengannya. Matanya yang polos dan lugu, membuat siapa saja akan mengasihinya dan menyayanginya. Dan lebih lagi mencintainya.

"Lain kali jangan berbicara seperti itu Lucilla. Di atas langit masih ada langit lagi, aku tidak bangga memiliki kecantikan."

"Maaf Permaisuri, jika saya salah bicara."

"Sudahlah, sebaiknya kita bertemu dengan Ibu Suri dan lain kali jangan mengatakan pembicaraan yang tak jelas."

"Baik Permaisuri." Lucilla memakaikan sandal kaca di kaki Michelina.

"Dan iya, aku hampir lupa. Semua gaun ku, ganti dengan gaun sederhana."

"Baik Permaisuri." Michelina pun keluar dari kamarnya di ekori Lucilla dan yang lainnya. Mereka menuju istana bagian timur, jarak yang di tempuh lumayan dekat. Sehingga tidak perlu memakai kereta kuda hanya berjalan kaki saja.

"Permaisuri," kedua pelayan Ibu Suri itu pun memberikan hormat.

"Dimana Ibu? kenapa kalian ada di sini?" tanya Michelina. Dia takut terjadi sesuatu pada Ibu Suri. Mengingat, kesehatan Ibu Suri yang sering menurun.

"Maaf Permaisuri, Ibu Suri tidak ingin di ganggu. Sudah ada Tuan Marquess Azel yang menemaninya."

"Marquess Azel," pekik Michelina.

Lagi dan lagi kenapa aku harus bertemu dengannya lagi? apa dunia ini terlalu sempit harus bertemu dengannya. Rasanya aku ingin kembali saja.

Michelina melewati kedua pelayan itu, hanya di ikuti Lucilla di belakangnya. Sesampainya di rumah kaca itu, dia melihat Marquess Azel berbicara dengan Ibu Suri, seorang wanita paruh baya.

"Salam Ibu,"

"Permaisuri." Kedua orang itu pun berdiri. Marquess Azel memberikan hormat dengan semestinya. Namun ia merasa ada sesuatu yang berbuah. Wanita di depannya sangat sederhana, tidak ada lagi perhiasan yang banyak di sekitar tubuhnya. Bahkan sekarang dia tidak memakai perhiasan sama sekali di tangannya dan hanya ada kalung yang sederhana serta mahkota di kepalanya. Jangan lupakan gaunnya, gaun yang sederhana meskipun terbuat dari kain sutra yang terbaik.

"Duduk lah, ibu juga memanggil Marquess Azel datang kesini. Dia kan teman Baginda, jadi jika Permaisuri butuh apa-apa. Permaisuri langsung berbicara padanya.

Sampai mati pun aku tidak ingin berbicara padanya.

"Dia akan membantu Permaisuri, yang Permaisuri tidak mengerti."

"Permaisuri jangan khawatir saya akan membantu Permaisuri." Sanggah Marquess Azel.

Michelina memutar matanya, ia malas menjawab setiap perkataan Marquess Azel. Ia sangat muak dengan wajahnya.

"Ibu aku ingin keluar sebentar, apa boleh?" tanya Michelina. Dia tidak ingin berlama-lama mengikuti acara keduanya.

"Boleh Permaisuri, tapi kita harus sarapan dulu." Ujar Ibu Suri terkekeh kecil.

Marquess Azel mencuri pandang ke arah Michelina. Tanpa sadar mata mereka bertemu, Michelina langsung memalingkan wajahnya. Dia memakan dengan lahap dan sangat cepat.

"Ibu, aku sudah selesai. Bolehkah aku pamit,"

"Baiklah Permaisuri." Michelina memberikan hormat. Lalu pergi meninggalkan tatapan yang masih fokus ke arahnya.

"Tuan Marquess,"

Marquess Azel tersadar, "Apa ada sesuatu yang kamu ingin bicarakan dengan Permaisuri? saya rasa kamu menatapnya, seolah ada sesuatu. Sebaiknya kamu kejar Permaisuri."

"Ti-tidak perlu Ibu Suri. Saya kembali saja ke kediaman Marquess."

Ibu Suri mengangguk di sertai senyuman di wajahnya yang tak lagi muda.

Terpopuler

Comments

🌸 Airyein 🌸

🌸 Airyein 🌸

Agree lah

2024-02-10

0

Novact

Novact

ini yg kedua kali aku baca

2023-06-25

0

Heny🥀

Heny🥀

like

2023-03-09

0

lihat semua
Episodes
1 Kematian Penuh Darah
2 Hidup Kembali
3 Ingin Pergi
4 Dia Zoya
5 Bertemu dengan Marquess Azel
6 Lagi dan Lagi
7 Kepulangan Kaisar Jasper
8 Titik Pertemuan di masa lalu
9 Jangan Menggoda siapa pun
10 Kita tidak sejalan
11 Geram
12 Kalian sangat cocok
13 Jubah
14 Urusan mu juga urusan ku
15 Rumor yang tersebar
16 Di sentuh orang lain
17 Acuh
18 Hanya Takhta bukan Cinta
19 Memilih Takhta daripada Cinta
20 Pengakuan Zoya
21 Mencoba Menjelaskan
22 Mimpi tangisan darah
23 Hanya Adik
24 Perdebatan
25 Melepaskan
26 Lancang
27 Setutup apa pun hati mu, aku akan mencoba mencari kuncinya.
28 Kebenaran
29 Bayangan masa lalu
30 Tidak Menggoda
31 Berjuang memberikan kekuasaaan
32 Salah Paham
33 Kepergian Zoya
34 Hubungan yang hancur
35 Jangan melewati batas
36 Jangan Mendorong Ku
37 Penyesalan dalam diam
38 Kepergian Kaisar Jasper
39 Kejahatan Raja Almos
40 Cinta menjadi Duri
41 Menyusul Kepergian Kaisar Jasper
42 Pertemuan
43 Permainan Permaisuri
44 Drama Permaisuri
45 Permainan Awal
46 Penolakan
47 Kesusahan Membawa Berkah
48 Diganggu
49 Membiarkannnya
50 Kecewa
51 Nona Kellin
52 Pertemuan dengan Nona Kellin
53 Perdebatan
54 Wajah Suram
55 Obrolan hangat dan Pelukan
56 Menggunakan Kaisar Jasper
57 Permainan Ku
58 Arti Diriku
59 Boneka Hidup Mu
60 Patner Hidup Ku
61 Pengganggu
62 Rencana
63 Mandi Kembang Tujuh Rupa
64 Obat Perangsang
65 Rencana Kellin 2
66 Kemarahan Ibu Suri
67 Maaf
68 Bagaimana Kabar Zoya?
69 Jika Benar ...
70 Kebenaran Di Masa Lalu
71 Menerima
72 Ibu
73 Tega membuangnya
74 END
75 Cerita baru "Benih Rahasia Kakak Tiri"
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Kematian Penuh Darah
2
Hidup Kembali
3
Ingin Pergi
4
Dia Zoya
5
Bertemu dengan Marquess Azel
6
Lagi dan Lagi
7
Kepulangan Kaisar Jasper
8
Titik Pertemuan di masa lalu
9
Jangan Menggoda siapa pun
10
Kita tidak sejalan
11
Geram
12
Kalian sangat cocok
13
Jubah
14
Urusan mu juga urusan ku
15
Rumor yang tersebar
16
Di sentuh orang lain
17
Acuh
18
Hanya Takhta bukan Cinta
19
Memilih Takhta daripada Cinta
20
Pengakuan Zoya
21
Mencoba Menjelaskan
22
Mimpi tangisan darah
23
Hanya Adik
24
Perdebatan
25
Melepaskan
26
Lancang
27
Setutup apa pun hati mu, aku akan mencoba mencari kuncinya.
28
Kebenaran
29
Bayangan masa lalu
30
Tidak Menggoda
31
Berjuang memberikan kekuasaaan
32
Salah Paham
33
Kepergian Zoya
34
Hubungan yang hancur
35
Jangan melewati batas
36
Jangan Mendorong Ku
37
Penyesalan dalam diam
38
Kepergian Kaisar Jasper
39
Kejahatan Raja Almos
40
Cinta menjadi Duri
41
Menyusul Kepergian Kaisar Jasper
42
Pertemuan
43
Permainan Permaisuri
44
Drama Permaisuri
45
Permainan Awal
46
Penolakan
47
Kesusahan Membawa Berkah
48
Diganggu
49
Membiarkannnya
50
Kecewa
51
Nona Kellin
52
Pertemuan dengan Nona Kellin
53
Perdebatan
54
Wajah Suram
55
Obrolan hangat dan Pelukan
56
Menggunakan Kaisar Jasper
57
Permainan Ku
58
Arti Diriku
59
Boneka Hidup Mu
60
Patner Hidup Ku
61
Pengganggu
62
Rencana
63
Mandi Kembang Tujuh Rupa
64
Obat Perangsang
65
Rencana Kellin 2
66
Kemarahan Ibu Suri
67
Maaf
68
Bagaimana Kabar Zoya?
69
Jika Benar ...
70
Kebenaran Di Masa Lalu
71
Menerima
72
Ibu
73
Tega membuangnya
74
END
75
Cerita baru "Benih Rahasia Kakak Tiri"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!