Eps. 4

Seorang gadis yang baru saja menyelesaikan aktivitas mandi dan berganti pakaiannya, melirik ke arah jam dinding yang berada di dalam kamarnya.

Pukul 3 siang tertera di sana.

"Tumben si bocah tengil belom pulang?" Gumam gadis itu, yang tak lain adalah Kanza.

Gadis itu kemudian berjalan menuju pintu keluar untuk menuju ruang keluarga.

Dan sesampainya gadis itu di ruang keluarga, sudah ada maminya yang sangat cantik nan awet muda tengah ketawa-ketiwi menatap layar tv.

Kanza yang menyaksikan itu pun ikut tertawa kecil, lalu berlari ke arah sofa dan berakhir memeluk tubuh maminya.

"Sore, Maminya Kanza tersayang..." Ucap Kanza, membuat sebelah tangan Chelsea terangkat membelai pucuk kepala putrinya.

"Sore juga, kesayangan Mami."

Kanza perlahan mulai melepaskan pelukannya, kemudian menatap sepasang manik mata sang mami yang masih setia berfokus pada layar tv.

"Mih!" Panggil Kanza, seraya kembali memeluk tubuh sang mami dari samping.

"Hm," Chelsea membalas dengan gumaman, membuat Kanza merasa sedikit kesal.

"Iiih, Mamiii... liat Kanza dulu dong," ujar gadis itu mulai manja.

Dan dengan terpaksa, Chelsea pun mengalihkan fokusnya pada Kanza.

"Kenapa?" Chelsea bertanya halus, membuat Kanza spontan mengembangkan senyumnya.

"Em, itu. Mami beneran udah daftarin sekolah Kanza lagi, kan?"

Chelsea berdecih pelan, kemudian menjauhkan posisi duduknya dari Kanza.

Melihat sang mami yang menjauh darinya seperti itu, membuat jiwa tengil Kanza muncul. Dan dengan secepat kilat, Kanza sudah kembali duduk lekat di samping maminya dengan sebuah senyum manis sudah bertengger di wajahnya.

Chelsea mengembuskan napasnya seraya mengangguk. "Udah. Papi kamu yang ngurusin, bukan Mami." Ujarnya datar, membuat Kanza spontan memanyunkan bibirnya.

"Iya, iya. Makasih Mamiihh... Emuahh." Balas Kanza, lalu mencium sebelah pipi sang Mami sekilas.

"Jangan bikin onar lagi, ya! Awas aja kalo kamu jadi biang onar lagi terus dikeluarin dari sekolah lagi kayak kemarin! Mami gak akan minta Papi kamu buat nyekolahin kamu lagi. Biarin aja kamu di rumah. Gak usah sekolah lagi!"

Kanza menciut sembari memanyunkan bibirnya saat mendengarkan penuturan pedas dari sang mami. Gadis itu lalu menjauhkan sedikit posisi duduknya, dengan raut wajah ditekuk.

Maminya ini memang menyebalkan! Kanza sampai dikeluarkan dari sekolah kan, juga buat ngebelain Mami tercintaaa! Gimana, sih!

Chelsea yang melihat perubahan mood pada putrinya tentu saja tersenyum geli. Wanita setengah baya itu lantas memeluk tubuh putrinya dari samping, membuat Kanza refleks meliriknya.

"Becanda. Gitu doang ngambek! Mirip sama siapa, sih?" Kekeh Chelsea, seraya mengelus puncak kepala Kanza.

"Mirip sama Mami lah, mirip sama siapa lagi!"

Tanpa mereka sadari, sepasang lelaki yang usianya berpaut cukup jauh, tengah berdiri di ambang pintu masuk sembari saling menghela napas dengan kompak.

"Seru banget. Lagi pada ngapain, nih?"

Dan, yah. Sepasang lelaki itu tak lain adalah Kenzo dan papinya, Kenan. Keduanya baru saja tiba di rumah. Yang satu habis pulang kerja, dan yang satunya sehabis pulang dari sekolah.

Chelsea dan Kanza pun perlahan mulai melepaskan pelukan mereka. Lalu mulai beranjak dari sofa untuk menyambut kedatangan Kenan dan juga Kenzo.

"Pengen dipeluk juga dong..." Kenan dengan penuh jiwa bucin memeluk istrinya dari samping.

Kanza serta Kenzo yang menyaksikan adegan mesra dari kedua orang tuanya tentu saja mereka heboh.

"Papi, iihh... pamali tahu mesra-mesraan di depan anak!" Kanza menyahut, yang membuat Kenan semakin menjadi untuk terus menempel pada istrinya, Chelsea.

"Terserah Papi dong. Hak-hak Papi," Kenan membalas tengil. Kenzo spontan menatap papinya itu dengan cengo.

"Ya Allah, Papi! Mesra-mesraannya nanti! Ini masih sore, Pih! Tahan dulu!" Kata Kenzo. Chelsea sontak memelototi anak lelakinya.

"Huss! Ngawur kamu! Udah mendingan kalian masuk kamar sana. Gak usah ngomong yang aneh-aneh. Terutama kamu, Kenzo!" Ujar Chelsea, seraya memicingkan kedua matanya yang ditujukan pada Kenzo.

Bukannya takut, cowok itu malah cekikikan sendiri, seraya bangkit dari posisi duduknya lalu menoel dagu Kanza dengan usil.

Respon gadis itu, tentu saja terkejut sekaligus kesal. Lalu dengan penuh kekesalan, Kanza bangkit dari sofa dan berakhir berlari mengejar Kenzo.

"Sialan lo, Zo! Gue cubit ya, ginjal lo!" Pekik Kanza, disela aktivitasnya berlari.

"Cubit aja kalo bisa, wleek!" Balas Kenzo. Lalu cowok itu pun mempercepat langkah kakinya sampai pada akhirnya Kenzo telah memasuki kamarnya.

Dari lantai bawah kediaman rumah Kenan, tepatnya ruang keluarga, Kenan dan Chelsea saling pandang setelah melihat adegan pertengkaran antara Kanza dan Kenzo yang setiap hari bahkan setiap detik tidak pernah ada kata libur bagi mereka untuk tidak bertengkar.

Benar-benar seperti Tom And Jerry.

Dan biang onar dari pertengkaran mereka adalah, Kenzo. Ya, cowok tengil sok kegantengan, tapi nyatanya, dia memang memiliki paras yang tampan.

"Anak kamu, tuh!" Tuduh Chelsea, kemudian menggeser tempat duduknya supaya sedikit menjauh dari Kenan.

"Anak kamu juga, Sayang." balas Kenan. Lalu dengan tampang watadosnya, pria itu kembali bermanjaan dengan sang istri.

...****...

Sore hari menjelang malam, Kenzo tampak asik sendiri dengan layar ponselnya yang menampilkan chat grup bersama teman-teman satu gengnya, yang tak lain beranggotakan, Kenzo sendiri, Alex, Juna, Rio, Azka dan juga Haykal.

Mereka berenam sedang membahas hal-hal yang kurang bermanfaat, namun, cukup seru untuk dibahas.

Grup Keturunan SultanB)

Kenzo

Udh dpt info soal si murid baru ntu?

Alex

@Kenzo tumben lu nanya² kek org bawel

Azka

@Alex kek gk tau aja lu. Modus dia

Haykal

@Alex lah lo lupa! Kan si Kenzo emang bawel

Alex

@Haykal oh

Azka

@Alex simpel amet gila

Alex

@Azka gue masih waras

Azka

@Alex serah

Arjuna

Ini ada apaan si? Berisik lu pda tau gk

Kenzo

@Arjuna wuihh... Bang Juna dateng jga akhirnya

Arjuna

@Kenzo lu kangen ma gue?

Azka

Jorok lu pada. Maho ya?

Kenzo

@Arjuna ogah!

Kenzo

@Azka ngomong lo sekate²

Arjuna

@Azka gue msih dmen cewek

Rio

Berisik woy! Gua lgi ngegame ini

Kenzo

@Arjuna 2in

Kenzo

@Rio game apaan dah?

Haykal

@Rio sombong bner kgk ngajak²

Azka

@Rio game apaan woy

Arjuna

@Rio pubg? Ff? Ml?

Kenzo

@Rio halah, paling bentar lgi jga k.o

Rio

Pubg lah

Rio

@Kenzo dih, tau aja lu! Gua kalah jga karena ada notif gc trus. Makanya lu pda diem dulu lah

Arjuna

@Rio udh, ntaran aja gamenya. Chatan d sni aja lah. Dah lma ni gc sepi

Haykal

Tuh dengerin yg di atas gue

Kenzo

2

Azka

3

Alex

4

Kenzo

Lex, lo d mna?

Alex

D rmah

Kenzo

Ngapain?

Alex

Abis bljr

Haykal

@Alex anak baik mh BEDA! Ditanya lgi ngapain, jwbnya: abis bljr:) lah lo semua apa kabar?

Kenzo

@Alex gue ke rmh lo skrng. Pnting

Arjuna

@Haykal gue abis molor

Alex

@Kenzo ok

Azka

@Haykal gue abis mandi

Rio

@Haykal gue abis ngegame

Arjuna

@Kenzo @Alex ada penting² apaan nih? Boleh lah kasih tau kitaaa

Haykal

@Arjuna gausah kepo! Urusan anak muda ini

Arjuna

@Haykal lha, dikira gue apaan? Aki²?

Azka

@Arjuna ngakak

Rio

@Azka biasa aj

Kenzo

@Alex otw rumah lo skrng

Alex

@Kenzo ok. Dtg aj

Haykal

Njir kita didiemin

Melihat balasan selanjutnya yang dikirim oleh Haykal di grup chat, Kenzo tidak berniat untuk membaca maupun membalas chat tersebut. Dia memilih mematikan ponselnya, lalu memasukkannya ke dalam saku jaket kulit hitam yang tengah dia pakai.

Setelah sebelumnya, dia sempat mengganti pakaiannya yang serba hitam, dimulai dengan celana jeans, kaos lengen pendek yang dibalut jaket kulit yang warnanya senada.

"Fix! Keturunannya Papi Kenan mah ganteng!" Gerutu cowok itu, disela dirinya bercermin sejenak, kemudian mengedipkan sebelah matanya genit.

Cukup puas memandangi wajah tampan dan postur tubuh tinggi yang dimilikinya, Kenzo lantas berjalan keluar kamar dengan kedua tangannya yang sibuk memangkas jambulnya.

Sesekali, cowok yang baru genap berusia 17 tahun itu bersiul dengan gaya khas seorang Kenzo Jiran Bagaskara.

"Eh, mau ke mana lo? Udah rapi aja!" Kanza yang baru saja keluar dari kamarnya, bertanya, kala sepasang matanya meliat Kenzo yang juga baru saja keluar dari kamarnya.

Oh, ya. Omong-omong, kamar keduanya bersebelahan. Otomatis, mereka akan saling bertemu ketika hendak keluar masuk kamar. Itu pun jika keduanya keluar dan masuk diwaktu yang bersamaan.

"Eh, My Sister! Gua udah ganteng belom?" Bukannya menjawab pertanyaan sebelumnya yang dilontarkan Kanza, Kenzo malah balik bertanya dengan topik yang berbeda.

Kanza mencebikkan bibirnya, seraya melipat kedua lengannya di depan dada. "Dikasih berapa nih, kalo gue muji-muji lo? Ogah banget kan, kalo gue muji-muji lo, tapi gak dibayar sama sekali?"

"Astagfirullah, Za! Tinggal muji doang, kudu pake pulus mulu lo!" Kenzo mencibir, "eh, btw. Gak usah minta pujian lo juga, gue kan emang udah ganteng. Kek Papi! Ye gak?" Kenzo lantas menaik-turunkan kedua alisnya yang membuat Kanza spontan mengernyit jijik.

"Ter.se.rah! Gue mau makan. Btw, lo mau ke mana? Sore-sore gini udah bau menyan aja! Mau ketemu kunti lo ya?" Tebak Kanza. Spontan Kenzo berdecak sebal, seraya memelotot kesal ke arah gadis itu.

"Sembarangan bau menyan! Ini parfum edisi terbatas! Dan lagi, masa cowok seganteng Kenzo yang udah rapi gini mau ketemu kunti! Iiihhh, amit-amit!" Ujarnya. Membuat tawa Kanza pecah.

"Terus, mau ketemu cewek?" Tanya Kanza lagi, setelah tawanya berangsur menghilang.

Bukannya langsung menjawab, cowok itu malah tersenyum misterius. "Ada." Balas Kenzo.

Otak encer Kanza serasa berseliweran ke tempat-tempat yang tak seharusnya, ketika mendengar jawaban singkat penuh rahasia yang diucapkan Kenzo barusan padanya. Pikiran-pikiran negatif tentang gelagat mencurigakan Kenzo, membuat Kanza memicingkan kedua bola matanya melirik Kenzo tajam.

"Wah... mau macem-macem lo ya? Awas lo berani macem-macem! Gue bil—"

"Enak aja!" Kenzo menyela ucapan Kanza yang membuat gadis itu sontak mengernyit.

"Gue gak akan macem-macem, ya kali! Gue mau ke rumah si Alex. Puas lo!" Ujarnya. Kemudian melenggang melewati tubuh Kanza yang masih terpaku di tempat. Masih berusaha mencerna perkataan kembarannya barusan.

"Kok—?"

...****...

"Jadi? Lo mau ngapain ke rumah gue?" Pertanyaan datar kelewat kalem itu terlontar dari bibir manis seorang Alex. Atau pemilik nama lengkap, Alexi Erza Adithama.

Cowok dingin, pendiam, berotak pintar dan memiliki sejuta penggemar cewek di sekolah maupun di luaran sekolah.

"Hehehe," bukannya menjawab pertanyaan Alex, Kenzo malah cengengesan tidak jelas. Membuat Alex spontan mengangkat sebelah alisnya yang sebelah kiri.

"Mau ketemu adek gue?"

Dan, yups. Sepertinya pertanyaan Alex tepat sasaran. Buktinya, cowok itu, Kenzo, menyengir tanpa beban.

Alex memutar bola matanya sembari mendengus. "Jangan gangguin adek gue! Dia masih kecil. Baru juga kelas 2 SMP." Ucap Alex, seolah memperingati sahabatnya.

"Elah. Becanda doang," kata Kenzo. Yang mendapat decakan kesal dari Alex.

"Justru karena lo becanda begini, dia bakalan masukin ke hati. Adek gue si Salsa masih polos! Sedangkan elo?! Fakboy yang hobinya mainin perasaan cewek," kata Alex, jelas sekali mengena ke hati Kenzo.

"Iya, iya. Kalem, napa! Gue lagi deket sama si Monika, lo tenang aja!" Ujar Kenzo, begitu enteng dan tanpa beban.

Alex hanya mampu menghela napasnya yang cukup panjang. Penuturan Kenzo barusan, membuat cowok itu merasa pusing. Walaupun pada kenanyataannya, bukan Alex yang menjalani hidup dengan gonta-ganti cewek seperti Kenzo.

"Zo! Lo kenapa si, hobi bener godain cewek? Sampe-sampe si Monika yang terkenal centil plus rempong kayak emak-emak arisan aja lo deketin," tanya Alex. Mulai lelah dengan tingah playboy sekaligus fakboy dari Kenzo.

"Jangan-jangan lo belum move on, lagi?" Tambah Alex. Seketika membuat Kenzo langsung terdiam seraya melebarkan kedua retina matanya.

Pikiran Kenzo tiba-tiba saja menerawang pada kejadian setahun silam, yang membuat dirinya merasakan cinta dan luka diwaktu yang bersamaan.

Dan itu semua, karena makhluk bernama perempuan.

Kenzo mencoba untuk mengenyahkan pikiran-pikiran itu, dan mencoba untuk menepis kasar ingatan-ingatan itu.

"Kata siapa gue belum move on? Gue udah move on. Makanya gue sering gonta-ganti cewek," ujarnya dibuat setenang mungkin, seperti gaya seorang Kenzo yang biasanya.

"Udahlah! Mumpung gue di rumah lo, mabar yok!" Kenzo menepuk pelan bahu Alex, mencoba mengalihkan topik yang mungkin akan membuat lukanya kembali terbuka.

Alex yang peka pun, memilih menuruti perkataan sahabatnya itu, dan mulai memainkan sebuah game di layar ponsel mereka masing-masing.

Keduanya tampak fokus dan asyik dalam dunia mereka. Tanpa mengetahui, jika seseorang baru saja tiba di belakang keduanya dengan tampang polosnya.

"Lagi pada main apaan si, Kak!" Sahutan yang terdengar pelan dan tidak sedikitpun ada niatan mengejutkan, membuat Alex dan Kenzo spontan berjengit kaget, seraya menolehkan kepala mereka ke belakang.

Seorang gadis yang hanya mengenakan kaos pendek berwarna biru muda dan celana levis di atas paha, terlihat menatap bingung kedua cowok yang tak lain adalah Alex dan Kenzo.

"Ngagetin aja si lo, Dek!" Umpat Alex, lalu mengembuskan napasnya yang sempat tercekat.

"Kirain siapa. Ternyata Salsa," timpal Kenzo. Sebuah senyum menggoda yang ditujukan untuk adik dari Alex yang tak lain bernama Salsa itu pun, sukses membuat gadis berusia kurang lebih 14 tahun itu merona.

"Zo! Jangan digodain! Adek gue itu," bisik Alex. Kembali memperingatinya.

Kenzo berdecak, "iya, tahu. Enggak gue godain, kok." Balasnya ngeles.

^^^To be continue...^^^

Terpopuler

Comments

Neng Nong

Neng Nong

heh lo buaya hongkong,, bini lu disini nungguin lu pulang kgk dteng²
balik gk lu
hahaha

2021-07-09

0

Istrinya Kim Mingyu

Istrinya Kim Mingyu

emang bner² ya s kenzo. cewek umur 14 thun aja dia godain, dasar buaya🤣

2021-07-07

2

Rini Sarmilah

Rini Sarmilah

haaa haykalnya lucu🤣🤣🤣

2021-06-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!