Jarum jam bergerak menuju jam 5 sore waktu dimana sebentar lagi perpustakaan akan ditutup .Ahmad masih tetap memperhatikan Fitri hingga dia selesai dengan urusan meminjam buku. Fitri terlihat berjalan membawa buku yang dia pinjam menuju rak tempatnya menaruh tas tadi, lalu berjalan keluar dari perpustakaan kota tersebut sambil memasukkan buku ke dalam tas yang dia bawa tadi.
"Waduh dia keluar." bergumam sambil terus memperhatikan."Gue juga ikut keluar ah, mana tau bisa pdkt sama dia. Kalo di lihat - lihat dia manis juga." Sambil terus membayangkan senyum Fitri tadi.
Alarm berbunyi. Bu Dina berteriak kepada semua pengunjung perpustakaan kota bahwa waktu kunjungan telah usai, semua orang diharapkan keluar dengan tertib dan tanpa menimbulkan suara yang gaduh. Bagi yang ingin meminjam buku di mohon untuk berbaris di depan meja Bu Dina.
"Gue juga harus cepat keluar dari sini nih." berlalu sambil menyambar tas ransel yang ada di rak tempat penyimpanan tas.
memandang sekeliling lagi .
"Mana ya tuh cewek, cepet bener ngilangnya. Ya udah deh masih sore juga, mending gue nongkrong aja ya di alun-alun, siapa tahu dapet inspirasi buat desain rumah."
Ahmad pun berjalan menuju tempat alun-alun kota berada sambil terus melihat sekeliling siapa tahu bertemu dengan gadis tadi.
Sebelum sampai di alun-alun, dia menyempatkan diri untuk membeli minum dan jajanan yang ada disekitar situ.
"Bang, siomaynya satu ya di bungkus."menyerahkan uang pecahan lima ribuan.
"Oke mas."lalu melayani Ahmad
"Nih mas, pesanannya udah jadi." menyodorkan bungkusan siomay yang ada di dalam kantong kresek hitam.
"Makasih ya bang."mengambil kantong kresek lalu pergi berlalu mencari tukang es
Setelah membeli es dan jajanan yang dia cari, Ahmad langsung berjalan menuju alun-alun melihat berbagai geliat manusia disana sambil menunggu sang mentari yang sebentar lagi kembali ke peraduannya. Karena dia sendiri memang bosan sendiri di rumah. Membunuh waktu yang perlahan merangkak begitu lambat.
Dia berbicara dalam hatinya
"Ah dimana ya cewek tadi? Bekerja dimana dia?? Apa mungkin kantornya tidak jauh dari sini ya."
Kembali melirik makanan yang dia beli tadi, membukanya dan memakannya. Sesekali ia menyedot minumannya. Es jeruk peras yang dia beli dari pedagang kaki lima yang menjajakan dagangannya di pinggiran alun -alun. Ahmad memang bisa di bilang orang yang cukup berada, tapi dia tak sungkan untuk sekedar makan jajanan di pinggir jalan. Tak seperti kebanyakan orang kaya yang gengsi akan pamornya jika makan di pinggir jalan dan memilih makanan yang ada di restoran. Dia bahkan tidak merasa malu sama sekali saat berbaur dengan masyarakat biasa.
Memandang sekitar, melihat anak-anak kecil berlarian kesana kemari yang diikuti teriakan orang tua mereka agar berhati-hati. Disudut lain banyak muda mudi yang juga duduk melingkar bergerombol. Sepertinya sedang mengerjakan tugas kelompok untuk kuliah mereka dilihat dengan banyaknya makalah dan buku di tempat mereka berkumpul. Bergeser sedikit ke sebelah kanannya , ada sepasang muda mudi sedang memadu kasih. Berjalan bergandengan tangan sambil sesekali terdengar canda tawa mereka.
"Ah lihat orang pacaran lagi. Mereka mesra banget ya. Romantis.Jadi pengen pacaran lagi." gumamnya dalam hati
Tapi tiba-tiba dia teringat akan sesuatu di masa lalu, mengingat sebuah penghianatan cinta yang tak pernah ia sangka sebelumnya. Sang kekasih yang sangat berharga bagi dia. Sangat dia sayangi ternyata dia selingkuh dengan orang lain. Betapa hancur hatinya melihat sebuah penghianatan di depan kedua matanya sendiri. Sang kekasih berjalan bermesraan dengan seorang laki - laki. Dilihat dari wajah dan penampilannya sih seperti lebih tua beberapa tahun. Mungkin umurnya sekitar 30 tahunan.
Banyak diantara rekan sekantor yang pernah melihat kekasihnya pergi berdua dengan pria itu. Tapi karena rasa cintanya kepada sang kekasih terlebih lagi sang kekasih selalu mengelak dan pandai bersandiwara membuat Ahmad kembali percaya dengan perempuan itu. Ya, perempuan itu cinta pertamanya. Dia bernama Alwia Salsabila. Biasa di panggil Salsa. Gadis yang di temuinya di Food Court salah satu perbelanjaan di Mall XY tengah kota. Karena tidak sengaja dia menumpahkan minum ke baju Salsa hingga membuat bajunya kotor. Cinta pandangan pertama yang membutakan mata dan hatinya dulu.
"Andai waktu itu kamu tidak selingkuh Sa, mungkin kita sudah menikah dan punya anak yang lucu-lucu." melihat ke arah anak kecil yang berlarian.
"Mungkin aku memang yang terlalu bodoh, terlalu percaya padamu tanpa memperdulikan kata para teman- teman sekantorku."
Suatu hari di dalam gedung perkantoran lantai 5 divisi arsitektur tempatnya bekerja. Ada seorang teman yang bisa dibilang sahabat. Namanya Andri.
"Eh bro, tadi gue lihat cewek lo jalan di Mall sama cowok lain lho."
"Ah mana mungkin, tadi gue dah nelpon dia . Katanya mau meeting sama salah satu investor di kantor tempat dia bekerja."
Salsa memang bekerja di salah satu kantor pemborong yang letaknya di sudut kota. Karena kesibukan keduanya membuat mereka jarang bertemu tapi, setiap akhir pekan Ahmad selalu menyempatkan waktu untuk jalan bersama kekasihnya itu.
"Yakin Lo, dia cuma meeting sama investor di kantornya??."kata Andri sambil terus meledek sahabatnya itu
"Iyalah yakin seratus persen kalo gue mah sama dia. Seribu persen malah." sambil tersenyum
"Pokoknya cewek gue setia sama gue, gak mungkin dia selingkuh."katanya lagi
"Ah dasar bucin Lo, lihat aja nanti pasti ada bukti yang Lo liat dengan mata kepala Lo sendiri."berlalu meninggalkan Ahmad kembali ke meja tempatnya bekerja
"Emang ya, kalo orang udah jatuh cinta kadang otaknya rada konslet."kata Rio yang juga teman satu divisi Ahmad
"Gue juga pernah ketemu sama cewek lo di mall itu. Gandengan sama cowok sambil nenteng tas belanjaan banyak banget."ujarnya lagi.
"Pokoknya gue gak percaya sama kalian semua titik. Bilang aja kalian syirik ama gue, soalnya cewek gue cantik banget. Ya kan. Bodynya aja kayak gitar spanyol. Aduhailah pokoknya."membayangkan tubuh semok Salsa
"Serah Lo deh dasar bucin akut."ujar Andri dan Rio bersamaan
"Biarin aja, dari pada loe semua jones alias jomblo ngenes." tersenyum penuh kemenangan
"Udah - udah, kalian ribut terus sih bikin gue gak konsen kerja nih."Nisa yang satu - satunya karyawati cewek ikut menimpali.
"Gue mau ke pantry sebentar mau bikin kopi. Loe semua pada maubl ngga." ucapnya sambil meninggalkan ruangan kerja mereka
"Iya mauuu."kata mereka bersamaan
"Bentar ya." menutup pintu
Tiba- tiba lamunannya terhenti saat salah seorang bocah menendang bola mengenai tangannya. Dan es jeruk yang dipegang pun jatuh.
"Maaf ya om, gak sengaja soalnya." ujar bocah laki-laki itu sambil mau mengambil bola
"Iya gak papa dek, lain kali hati-hati ya." tersenyum dan menyerahkan bola ke anak tersebut
Jam sudah menunjukkan pukul 17.45 . Bergegas dia bangun sambil memunguti sampah bekas makanannya dan memasukkan ke dalam tempat sampah. Lalu berjalan menuju tempat parkir di dekat perpustakaan tadi dan mengendarai mobil untuk pulang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Arcani Ajha
semoga aja ceritanya sampai kelar gk nanggung🙏🙏 soalnya cerita nya seru👍👍👍
2021-05-30
0