KE-ANEHAN PANJI SETELAH DI BAIAT RUHANIAH

Malam itu Panji bersama teman - teman karibnya istirahat merebahkan badan di teras musollah. Sementara di kamar Kang Wawan, banyak santri senior melihat mulut Kang Wawan yang penyok tak bisa bicara... Kang Wawan menagis juga merintih kesakitan.

"Panji...! Setelah dari makam Mbah Wali Jabat... Kang Wawan lagi sakit aneh,"kata Kang Ujang,

"Tadi waktu di makam Mbah Wali Jabat... Katanya ada yang nampar mulutnya! Kasihan Kang Wawan, mulutnya perot ke samping, tidak bisa bicara! Kalau nicara kayak orang bisu... Kasihan dia, merintih kesakitan dan menangis."

"Biarin saja Kang, biar di rasakan," sahut Kang Subur,

"Orang pelit saja!! Sombong lagi! Mentang - mentang anaknya pengusaha kaya raya... Sama santri yuniornya bicara seenaknya, suka menghina lagi."

"Hahaha...! Gak boleh gitu Kang Subur! Gak baik, dosa!" ujar Kang Salim,

"Mari kita doakan Kang Wawan mulutnya penyok selamanya... Dan gak bisa bicara."

"Hahahaha!" Panji tertawa keras mendengar kata - kata Kang Salim.

"Kang Panji...! Kang Salim...! Sudah malam, jangan berisik," ujar santri senior dari dalam musollah.

"Seeet...! Jangan berisik kata Pak Raden," ujar Kang Subur sambil tersenyum.

Jam 12 malam... Tiba - tiba ada Kyai Asbak melihat keadaan Kang Wawan di kamar pondok. Setelah melihat keadaan penyakit Kang Wawan dengan teliti... Malam itu juga Kang Wawan di bawah ke rumah sakit Serang Banten oleh Kyai Asbak.

Setelah Kang Wawan di bawah ke rumah sakit... Di teras musollah, sambil tidur - tiduran... Para santri berbagi cerita tentang sakitnya Kang Wawan. Ada yang berkata bahwa Kang Wawan sakit karena mulutnya di tampar jin penungguh makam.

Mendengar obrolan santri senior... Panji menahan tawa sambil mulutnya di tutupi sarung.

Malam telah berlalu.

Seperti biasanya, setelah solat Subuh Panji ngaji jus Ammah sama Kang Subur teman karibnya. Setelah itu Panji menyapu dan mengepel rumah sang Kyai yang kosong. Setelah itu Panji membantu Bu Nyai Halimah.

Sambil mengantar es lilin dan kue... Panji berkata lirih,

"Mengapa ya...? Hari ini hati ku merasa senang sekali...? Merasa nyaman dan bahagia... Seperti ada yang aneh dalam diri ku ini? Dari tadi pagi waktu menyapu dan mengepel lantai rumah Kyai Nuruddin... Hati ini sering bicara sendiri dan telinga ku mendengar suara - suara yang aneh! Ya... Suara yang keluar dari dalam hati ku?"

Setelah membantu Nyai Halimah... Panji kembali ke pondok. Setelah Sslat Dzuhur berjamaah... Panji pergi sekolah Diniyah ke pondok Arrohman.

Di bawah pohon jambu Panji bertemu dengan ibunya Bela.

"Buk, Belanya mana?" tanya Panji.

"Neng Bela masih di rumah, belum kesini Kang Panji," jawab ibunya Bela,

"Bentar lagi pasti dia datang."

"Kang Panji... Terimakasih sebanyak - banyaknya ya... Atas kebaikan Kang Panji. Terimakasih telah di beri uang untuk operasi ayahnya Bela. Kang Panji mau minum apa?"

"Iya Buk, sama - sama, kembali kasih. Panji ingin minum es belewah saja. Buk... Mengapa Bela tidak sekolah SMA?" jawab Panji.

"Uang dari mana Kang Panji buat biaya sekolahnya?" ucap Ibunya Bela kemudian menyodorkan segelas es belewah,

"Sekolah itu biayanya mahal Kang Panji... Kalau Neng Bela sih! Kepinggin sekolah SMA seperti teman - temannya. Sayang sebenarnya kalau gak sekolah... Karena Neng Bela itu sangat cerdas! Di SMP NEGRI saja... Dia rangking dua."

"Sama kayak saya Buk! Saya di SMP rangking 42," kata Panji sambil tersenyum.

"Hai Kang Panji... Assalamualaikum," salam Bela.

"Waalaikumsalam," jawab Panji,

"Kamu terlihat tambah cantik saja Bela," kata Panji.

"Masak sich? Yang bener saja kamu Kang," ujar Bela kemudia duduk tak jauh dari Panji.

"Bener... Kamu terlihat cantik kalau di lihat dari sedotan es belewah ini," kata Panji sambil tersenyum.

"Hemmm...!" gumam Bela.

Suara bel sekolah berbunyi... Para santri bergegas masuk kelas.

"Buk... Di dalam amplop ini ada uang 10 juta, tolong belikan sepeda motor untuk Ayahnya Bela ya... Kalau sudah sembuh biar di pakai Ayahnya Bela untuk jualan sayur mayur di pasar. Sisanya... Buat memperbaiki rumah ya... Jangan lupa Buk, kamar mandinya di kasih atap dan pintu," kata Panji kemudian bergegas menuju kelas.

Sambil menerima amplop uang berisi 10 juta... Ibunya Bela tertegun berdiri sambil meneteskan air mata, lalu berkata lirih,

"Terimakasih ya Allah... Engakau telah menjawab doa ku, dengan mengirimkan malaikat kecil bernama Panji.

Bagaimana bisa Panji remaja mempunyai uang sebanyak ini...? Dan bagaimana Panji remaja mempunyai fikiran yang dewasa? Dia telah mengerti keadaan orang tuanya Bela."

***

Setelah beberapa saat belajar membaca dan menulis, tak lama kemudian bel berbunyi tanda sekolah Diniyah telah usai. Para santri putra putri pun satu persatu berhamburan keluar kelas. Begitupun dengan Panji perlahan - lahan melangkah kan kakinya keluar kelas.

"Panji... Kok lemes banget kelihatannya, kayak gak semangat jalannya," ujar Ustadzah Aisah yang berjalan di belakangnya.

"Ngantuk Ustadz," jawab Panji.

"Panji! Denger - denger katanya ada santri yang sakit ya di pondok Meteor Garden? Kabarnya mulutnya penyok habis di tampar jin di makam Mbah wali jabat, benar tidak,?!!!" tanya Ustadz Asiyah.

"Iya Ustadz, benar," jawab Panji sambil jalan beriringan dengan Ustadzah Asiyah,

"Ustadz... Saya duluan ya. Assalamualaikum."

"Iya Panji, hati - hati kalau menyeberang jalan. Waalaikumsalam," jawab Ustadzah Aisah.

Adzan Asar berkumandang... Panji dan para santri melaksanakan solat jamaah. Setelah itu Panji pergi ke ndalem, lalu menyapu halaman rumah sang Kyai. Ketika sedang menyapu halaman rumah sang Kyai... Tiba - tiba ada mobil sedan mewah berwarna hitam masuk dan parkir di halaman.

Dari dalam mobil itu keluar seorang laki - laki dan perempuan setengah tua,

"Assalamualaikum..."

"Waalaikumsalam Pak," jawab Panji.

"Saya Pak Rahmat dari Bogor Kang, saya ingin bertemu Pak Kyai... Apa pak Kyai nya ada?"

"Ada Pak, silahkan tunggu di teras rumah, biar saya panggilkan," kata Panji kemudian bergegas masuk ndalem lewat samping.

Tak lama kemudian,

"Assalamualaikum Kyai..."

"Waalaikumsalam Pak Haji Rahmat, silahkan masuk," ucap Kyai Nuruddin,

"Ayoo silahkan duduk."

"Iya Kyai, terimakasih," kata Pak Haji Rahmat pengusaha kaya raya asal Bogor,

"Kyai... Wawan putra saya, di vonis dokter terkena penyakit saraf rongga mulut. Menurut dokter... Kemungkinan sembuh itu sangat kecil sekali, dan Wawan akan mengalami cacat permanen. Bagaimana ini Kyai?

Kami sekeluarga sangat sedih sekali."

Sebagai pemimpin pondok pesantren... Kyai merasa bertanggung jawab atas apa yang di alami oleh para santrinya,

"Iya Pak Haji Rahmat, saya tau perasaan hati Pak Haji Rahmat sekeluarga... Saya baru saja pulang dari Jakarta, jadi... Saya baru saja mendapat laporan dari Ustadz Bakri ketua pondok, kalau Wawan lagi sakit dan okname."

"Ini kyai teh nya," ucap Panji sambi menaruh tiga gelas teh di atas meja.

"Silahkan di minum dulu Pak, Bu," kata sang kyai.

Diam - diam sang Kyai menerawang apa yang sebenarnya terjadi waktu Kang Wawan di makam Mbah Wali Jabat Kekek Buyutnya.

Setelah menerawang dengan teliti dan berulang - ulang... Dalam hati sang Kyai berkata,

"Yang menampar mulut Kang Wawan bukanlah bangsa jin, dia bangsa manusia? Tetapi... Siapa dia? Wajahnya samar - samar terlihat, tidak terlihat dengan jelas wajahnya? Wajah juga tubuhnya tertutup oleh cahaya yang terang! Berarti... Di makam Kyai Jabat ada seseorang yang ilmunya sangat tinggi sedang ziarah. Sebab musababnya... Kang Wawan ngomong menjelek - njelekkan Panji dan teman - temannya, setelah itu... Mulut Kang Wawan ada yang mengamparnya. Apa ini ada hubungannya dengan Panji ya...? Coba aku terawang Panji si santri mbeling itu."

Setelah beberapa saat menerawang Panji... Kyai berkata dalam hati,

"Mengapa setiap aku menerawang Panji selalu gagal? Tidak tembus! Sedangkan menerawang santri lainnya kok gampang dan cepat tembus? Aneh Panji ini! Sejak kapan tubuhnya di lindungi oleh cahaya kemilau? Perasaan kemarin lusa biasa saja!

Iya, iya... Bukankah Panji yang menyembuhkan Irmala putri Pak Haji... Mungkin Panji juga bisa menyembuhkan penyakit Kang Wawan.... Baiklah! Coba aku suruh untuk mengobati penyakit Kang Wawan."

"Kang Panji... Sini!" panggil sang Kyai,

"Berhenti dulu nyapunya."

"Iya Kyai," jawab Panji kemudian begegas mendekati sang Kyai yang berdiri di teras.

"Panji... Ayo masuk sini," perintah sang Kyai.

Setelah Panji duduk di kursi ruang tamu... Sang Kyai berkata,

"Panji... Kang Wawan sekarang sakit dan ngamar di rumah sakit, dia di vonis dokter kemungkinan kecil untuk sembuh, dan Wawan akan mengalami cacat seumur hidupnya," ucap sang Kyai,

"Kyai minta tolong sama kamu... Tolong obati Kang Wawan, siapa tau dengan doamu... Kang Wawan bisa sembuh."

Mendengar penuturan sang Kyai... Pak Haji Rahmat berkata,

"Ini siapa Kyai? Kok di suruh mengobati Wawan putra saya... Apa dia mampu?"

"Dia adalah Panji, Pak Haji... Dia adalah khadam saya, abdi keluarga saya," jawab sang Kyai,

"Insallah Panji bisa mengobati Wawan putra Pak Haji."

"Baiklah Pak Kyai, saya nurut saja sama Kyai yang lebih tau," ucap Pak Haji Rahmat,

"Kang Panji... Kalau Wawan putra saya sembuh... Kang Panji minta apa saja, akan saya beri... Asal saya mampu."

"Baiklah Kyai, atas perintah kyai... Panji mau mendoakan untuk kesembuhan Kang Wawan."

Setelah membaca surat Al Fatiha 1x Panji membaca Ya Hayyu Ya Qoyyum 7x, lalu berdoa doa Sapu Jagad "Robbana atina fiddunya Hasana" 3x, lalu di tiupkan ke dalam botol aqua.

Setelah itu... Panji pamit untuk melanjutkan nyapu halaman.

Tak lama kemudian... Pak Haji Rahmat pamit pergi ke rumah sakit untuk memberikan obat berupa air doa kepada Wawan putranya.

***

Ketika mengembalikan sapu lidih di dapur... Kyai berkata,

"Panji... Ini ada kue oleh - oleh untuk mu, bagi sama teman sekamarmu ya... Ini juga ada sarung dan baju takwa baru untuk mu."

"Iya Kyai," ucap Panji,

"Terimakasih."

"Oh iya... Waktu membaca doa untuk pengobatan Kang Wawan? Mengapa kamu tadi berdoanya kok hanya Robbana Atina Fiddunya Hasanah saja? Kok tidak di teruskan dengan Wa Fil Akhiroti Hasanah Waqina Adzabannar?" tanya sang Kyai.

Mendengar dan mendapat pertanyaan sang Kyai... Tiba - tiba hati Panji memberi tahu jawaban ke otaknya, lalu Panji menjawab,

"Robbana Atina Fiddunya Hasanah artinya "Ya Allah... Berilah kebaikan di dunia".

Jika seseorang itu di dunia hidupnya baik... Maka, di alam akherat dia pasti mendapat kebaikan, dan surga tempatnya Pak Kyai.

Jadi... Tidak usah berdoa minta kebaikan di akhirat dan minta di jauhkan dari api neraka.

Siapa yang berbuat kebaikan... Maka dia akan mendapatkan pahala.

Jadi... Kalau dia di dunia sudah baik... Pasti di akherat juga baik!

Kalau di tambahi Wa Fil Akhiroti Hasanah Waqina Adzabannar... Berarti orang yang berdoa tersebut, di dunia hidupnya tidak baik, banyak berbuat kesalahan dan dosa!

Makanya orang itu menambahi doanya."

"Ooh... Gitu ya!" gumam sang Kyai,

"Pinter juga kamu menafsirkan ilmu balaqoh."

"Barang siapa yang berdoa minta di jauhkan dari siksa api neraka... Itu menandakan kalau orang yang berdoa itu banyak melakukan kesalahan dan banyak berbuat dosa selama hidup di dunia.

Karena orang itu khawatir dan takut masuk neraka, akhirnya dia berdoa meminta di jauhkan dari siksa neraka, supaya di masukkan ke dalam surga.

Padahal... Janji Gusti Allah, siapa yang berbuat kebaikan... Dia akan mendapatkan pahala dan surga tempatnya.

Kalau orang masih berdoa minta di jauhkan dari neraka dan supaya di masukkan surga... Berarti orang itu meragukan janji Gusti Allah! Orang itu curiga? Berperasangka buruk kepada Gusti Allah... Suudzon kepada Allah!"

Mendengar kata - kata Panji... Sang Kyai sangat terkejut!

Kata - kata yang di ucapkan Panji adalah kritikan keras, juga telah menyinggung perasaan sang Kyai.

Setelah Panji pamit pergi ke pondok... Sang Kyai duduk terdiam sambil menikmati kepulan asap rokok juga memikirkan kata - kata yang di ucapkan Panji.

"Dari mana Panji bisa menjawab pertanyaan yang sederhana dengan jawaban ilmu hakekat? Dari mana Panji belajar ilmu balaghoh? Yang membuat ku heran... Panji sangat tenang dan berani menyampaikan pendapat di depan saya? Padahal... Santri senior saja gugup dan takut kalau bicara sama saya," gumam sang Kyai.

"Baru kali ini aku mempunyai murid yang aneh! Selama ini... Secara tidak langsung Panji mengatakan bahwa aku Kyai nya, gurunya, telah banyak melakukan kesalahan dan banyak melakukan dosa," kata sang Kyia lirih.

Adzan Magrib berkumandang.

Seperti biasanya, setelah solat berjamaah Panji ngaji jus Ammah sama Kang Subur.

Tak lama kemudian Adzan Isak berkumandang, para santri pun sudah banyak yang berkumpul di musollah.

Ketika solat berjamaah di mulai... Panji dengan santai berjalan menuju musollah.

Ketika berada di depan musollah... Tiba - tiba Panji mengambil sandal para santri yang sedang solat, lalu sandal itu di lempar - lemparkan ke arah halaman pondok yang banyak rumputnya.

Setelah melempar - lemparkan sandal... Panji ikut solat berjamaah di samping Kang Salim dan Kang Ujang.

Begitu selesai solat berjamaah... Para santri berhamburan keluar. Tak lama kemudian terdengar suara ribut - ribut mencari sandal masing - masing. Sementara Panji dan teman - teman karibnya cuek dan pergi ke warung Pak Slamet.

Malam itu Panji dan kawan - kawannya menikmati secangkir kopi dan kue pemberian sang Kyai. Tiba - tiba banyak santri yang datang ke warung.

"Kang Soleh! Kok gak ngaji ihya'? tanya Kang Salim.

"Libur ngajinya, Kyai nya pergi ke rumah sakit menjenguk Kang Wawan," jawab Kang Soleh.

Sambil membawa secangkir kopi dan sandal jepit baru... Kang Soleh berkata,

"Kurang ajar anak - anak itu!!! Sandal ada yang nyembunyiin, terpaksa beli sandal baru."

Malam terus berlalu... Panji dan kawan - kawannya istirahat di teras musollah. Seperti biasanya, setelah solat subuh Panji ngaji kemudian menyapu dan mengepel rumah sang Kyai.

Setelah membantu Nyai Halimah... Panji kemudian mandi dan ganti baju baru sarung baru pemberian sang Kyai.

Tanpa menunggu Adzan duhur... Panji bergegas pergi menyebrang jalan, dan menuju rumah Bela yang berada di ujung desa.

"Assalamualaikum," ucap Panji

"Waalaikumsalam Kang Panji," jawab Ibunya Bela,

"Bela lagi ganti baju, ayo masuk, duduk dulu... Bentar ibu panggilkan dulu."

"Ee... Kang Panji! Tumben, ada apa kok cari aku?" kata Bela kemudian duduk.

"Ya kangen saja sama kamu," kata Panji santai.

"Anak santri... Biasanya suka minum kopi," kata Ibunya Bela, kemudian menaruh segelas kopi hitam di meja,

"Silahkan di minum Kang Panji."

"Iya Buk, terimakasih," ujar Panji,

"Ayah kemana Buk, kok gak kelihatan?"

"Ayahnya Bela lagi istirahat berada di rumah sakit, besok kata dokter mau operasi," jawab Ibu Bela,

"Doakan ya Kang Panji... Agar operasinya lancar dan Ayahnya Bela sembuh."

"Aamiin," ucap Panji.

"Ya sudah, ibu ke dapur dulu, mau melanjutkan masak."

"Buruan ya Buuk masaknya, Panji lapar ingin makan di sini," ucap Panji.

"Hemmm... Ada tamu kok minta makan," kata Bela sambil sewot,

"Tumben kamu ganteng dan rapi hari ini? Biasanya kayak tukang angkut pasar."

"Hahahaha... Kamu orang yang ke 700 yang bilang aku ini ganteng," kata Panji tertawa,

"Bela... Kata Ibumu, kamu ingin sekolah SMA? Apa benar itu?"

"Iya sih, kepinggin," ucap Bela.

"Emang kamu yang mau bayari biaya sekolahku?" tanya Bela sambi tersenyum,

"Gak apa - apa kalau kamu mau biayai aku sekolah hingga lulus."

"Bela... Ajak Kang Panji makan siang bersama, habis itu kamu pergi sekolah Diniyah," ucap Ibunya Bela.

"Iya Bu," jawab Bela kemudian mengajak Panji ke dapur untuk makan siang bersama.

Terpopuler

Comments

Nafi' thook

Nafi' thook

hahaha ...kang panji gemesin ya. kalau saya sering banget godain kang-kang pondok yang alim, yang jarang bicara. kalau yang bicaranya banyak nggak berani saya. takut.

Kalau alim kan beda, paling senyum terus berlalu pergi

2023-03-01

0

fifi

fifi

keren

2021-11-30

1

Hasya Zanitha

Hasya Zanitha

bola bali ne bocah iseng n beling seneng banget ngusulin koncone

2021-09-25

1

lihat semua
Episodes
1 HIDAYAH UNTUK PANJI REMAJA
2 PESANTREN METEOR GARDEN
3 KEKACAUAN DI PESANTREN METEOR GARDEN
4 MIMPI PANJI
5 OBROLAN MBAH WALI SURO DAN SEPASANG HARIMAU
6 PASRAH BONGKO'AN
7 KE ISENGAN PANJI
8 PETUNJUK WALIYULLAH
9 PANJI SEKOLAH DINIYAH SORE DI PESANTREN AR - ROHMAN
10 OBROLAN PANJI DENGAN TEMAN - TEMAN AKRABNYA
11 PANJI BERKELAHI DENGAN JIN
12 SUKA DUKA DI PONDOK PESANTREN
13 PANJI DI RUMAH NYAI NUR SA'ADAH DI ALAM RUHANIAH
14 SOLAT SUBUH JAM 01.15 DI PESANTREN METEOR GARDEN
15 PANJI JATUH CINTA
16 WEJANGAN KYAI JABAT KEPADA PANJI
17 KE-ANEHAN PANJI SETELAH DI BAIAT RUHANIAH
18 PERASAAN BELA KEPADA PANJI DAN KE-SEMBUHAN KANG WAWAN
19 PANJI NGOBROL BERSAMA NENEK SA'ADAH DAN SYEH JAMALI
20 PANJI BOYONG ( KELUAR PONDOK ) METEOR GARDEN
21 PANJI MENGINAP DI LOSMEN BATU HIU DAN SHOLAWAT NARIYAH
22 PANIJI BOKING RULI SANG PELACUR DAN KESEDIHAN BELA
23 NGAJI ILMU HAKEKAT
24 PANJI BERTEMU USTADZAH AISAH DAN USTADZ BAKRI
25 PANJI BERTEMU MBAH WALI HASAN SALAK
26 HUBUNGAN CINTA YANG RUMIT
27 PERTEMUAN PANJI DENGAN PAK HONG SHI DAN GUSTI ALLAH MAHA GUYON ( BERCANDA )
28 KARMA DAN KEBAIKAN PANJI
29 RAHASIA KEWALIAN MBAH HASAN SALAK
30 PANJI BERTEMU PAK SAMSON
31 WEJANGAN NYAI SA'ADAH DAN KEADAAN KELUARGA IRMALA
32 PANJI BERKUNJUNG KE RUMAH PAK SAMSON
33 DAUN JAMBU DAN RUMAH BARU RULI
34 AHMAD PANJI HENING
35 PANJI BERSAMA TEMAN BARUNYA DI JAKARTA
36 PANJI BERTEMU AINI DAN MENOLAK AJAKAN WILDA
37 OBROLAN PANJI DENGAN DEVI DAN AINI DI CAFE SAS
38 PANJI BERTEMU MBAH DIRJO DAN KOS PANJI DI RENOVASI
39 PANJI MEMBELI BANYAK BUKU DAN KE-ANEHAN MBAH DIRJO
40 PERASA'AN AINI DAN PENYESALAN WILDA
41 USTAD DANI DAN GUSTI ALLAH MAHA PROSES
42 GUSTI ALLAH MAHA BERPOLITIK DAN LELAKU LAWAN ARUS
43 PANJI BERKUNJUNG KERUMAH MBAH WALI DIRJO
44 PANJI MEMULAI TIRAKAT GENDENG ( GILA )
45 PANJI BERTEMU ORANG ANEH DAN GUS GUGUN
46 MANDI PENGUCAP DAN BALAS DENDAM GUS GUGUN
47 OBROLAN PANJI DAN ORANG ANEH
48 KEKERAMATAN ORANG ANEH DAN BOS HONG SHI DI BANDUNG
49 PANJI PAMIT
50 ARYO JAGAD RAJA JIN ALAS BLANDONG
51 PANJI KEMBALI
52 TIRAKAT LEVEL 2
53 PERJALANAN PANJI SAMPAI DI GARUT
54 RIDHO SUAMI - ISTRI DAN PAK HONG SHI BANGKRUT
55 WEJANGAN MBAH WALI BADRUS AL FANI
56 DEWI ANJANI RATU PENGUASA KERAJAAN JIN LAUT BARAT
57 PANJI BERTEMU DENGAN MBAH WALI HADI
58 PONDOK PESANTREN DRAGON BALL
59 KEKERAMATAN KYAI HADI SANG WALI SUFI
60 BOS DIREKTUR PT HENING
61 NASEHAT PANJI
62 CINTA TAK HARUS MEMILIKI
63 ILMU INDIGO JAMILAH
64 KAU GANTUNG CINTAKU
65 RAJA GESANG MADRID
66 RAJA GESANG MADRID MASUK ISLAM
67 AKTING SANTRI MBELING
68 DIMANA KAKI BERPIJAK DI SITULAH KEBERKAHAN ADA
69 PANJI BERTEMU MBAH WIJI
70 MAFIA THE DRAGON DAN KEKASIH GELAP ASLI
71 PANJI PULANG KAMPUNG
72 KERIBUTAN DI SURABAYA
73 JULUKAN BARU GODFATHER
74 MAYA KE JAKARTA DAN PEMBALASAN LINDA
75 MAYA MEMELUK AGAMA ISLAM DAN PEREMIAN ORGANISASI THE BLUSS
76 WEJANGAN RESI DHARMALA DAN SINYAL EROR
77 PANJI MENIKAH SIRRI
78 MENYUSUN KEKUATAN DAN MAYA BERTEMU WALI
79 PERANG TERBUKA ANTAR MAFIA
80 KELUARGA JEFRI MATI DAN OPERASI DI BATAM
81 DUNIA INI HANYA SANDIWARA, MAKA JADILAH PEMERAN TERBAIK
82 PANJI MASUK PENJARA
83 PAMAN DOMBA SNIPER JITU
84 BILLY BELUT, MBAH SANUSI DAN KEKERAMATAN MBAH DIRJO
85 MURID MBAH DIRJO DAN SEDEKAH PANJI
86 MAYA MAU DI CULIK
87 OPERASI BATAM DAN SINGAPURA
88 RENGKARNASI SUKMA SEJATI DAN MAYA MENIKAH
89 DISKOTIK ROLEX
90 HADIAH GRATIS
91 PANJI BERHENTI LELAKU GENDENG DAN DIARY RULI
92 PITUTUR PANJI
93 PANJI BERTEMU RULI DAN MASJID AN NUR
94 MENIKAH SECARA RESMI
95 MINTA RESTU ORANG TUA DAN BALAS DENDAM DI TAIWAN
96 OPERASI DI BANGKOK DAN PERNIKAHAN TAK DI RESTUI
97 KEKUATAN GODFATHER
98 MAYA MENCERAIKAN PANJI
99 PENYESALAN MAYA
100 PANJI DI BAIAT TOREKOT
101 SULUK KHUSUS
102 DZIKIR ANGGOTA TUBUH
103 DUA ANAK BUAH PANJI
104 PERCERAIAN AINI
105 MIMPI DAN KE ISENGAN PANJI
106 PANJI MASUK SEL
107 PAK HAJI ASEP ANWAR
108 RUH KULLU JASAD
109 KERINDUAN MAYA
110 PANJI JADI KULI BANGUNAN
111 PANJI JADI TUKANG CUCI PIRING
112 DZIKIR DI ATAS TIRAI
113 OFFICE BOY JADI BOS
114 KARMA
115 PERTEMUAN TAK SENGAJA
116 PERUBAHAN NET PLAZA
117 PANJI SANG GODFATHER LANGKA
118 KERINDUAN PANJI
119 PRANK SANTRI MBELING DAN TUJUAN PANJI
120 KERIBUTAN DI CAFE DODO
121 PERCERAIAN RULI
122 SANTET GUNA - GUNA LEPAS
123 KESEMBUHAN PUTRI IBU KULSUM
124 POLITIK PANJI
125 ILMU KANTONG BOLONG DAN PECAH ROGO
126 PANJI KERJA JADI SOPIR PRIBADI
127 ORGANISASI THE BLUSS BERDUKA
128 RUJUK KEMBALI
129 PERNIKAHAN PANJI DAN MAYA
130 OPERASI BOCOR
131 AWALUDDIN MAKRIFATULLAH
132 JIN KAMPUNG DAN PERTANDA MIMPI
133 KEMATIAN WILDA
134 PEMAKAMAN WILDA
135 PESANTREN SHINOBI
136 WAFATNYA MBAH WALI DIRJO
137 SEMBUH 50%
138 SEMBUH 100%
139 PETUNJUK KALUNG BANDUL
140 MBAH WALI CIKRAK
141 WALI GILA ASAL TUBAN
142 SYEH ABDUL, JALIL WAFAT DAN DEWI SAMBI
143 PERTEMUAN DI UJUNG TIMUR PULAU JAWA
144 DEWI ANJANI DAN MASA DEPAN GUS HANAN
145 PAGELARAN TAYUB GANDRUNG
146 ILMU PECAH RAGA DAN TAMU JIN
147 HADIAH KADO PERNKAHAN
148 KYAI WASIK BLAMBANGAN
149 GUS HANAN JADAB
150 KESEMBUHAN EKA DAN KYAI SUNDUL LANGIT
151 PENYESALAN RULI
152 GUS HANAN MAJEDUB
153 ORERASI SENYAP LUAR NEGRI
154 OPERASI SENYAP LUAR NEGRI 2
155 PANJI DAN HANAN
156 AKHIR SEBUAH CERITA
Episodes

Updated 156 Episodes

1
HIDAYAH UNTUK PANJI REMAJA
2
PESANTREN METEOR GARDEN
3
KEKACAUAN DI PESANTREN METEOR GARDEN
4
MIMPI PANJI
5
OBROLAN MBAH WALI SURO DAN SEPASANG HARIMAU
6
PASRAH BONGKO'AN
7
KE ISENGAN PANJI
8
PETUNJUK WALIYULLAH
9
PANJI SEKOLAH DINIYAH SORE DI PESANTREN AR - ROHMAN
10
OBROLAN PANJI DENGAN TEMAN - TEMAN AKRABNYA
11
PANJI BERKELAHI DENGAN JIN
12
SUKA DUKA DI PONDOK PESANTREN
13
PANJI DI RUMAH NYAI NUR SA'ADAH DI ALAM RUHANIAH
14
SOLAT SUBUH JAM 01.15 DI PESANTREN METEOR GARDEN
15
PANJI JATUH CINTA
16
WEJANGAN KYAI JABAT KEPADA PANJI
17
KE-ANEHAN PANJI SETELAH DI BAIAT RUHANIAH
18
PERASAAN BELA KEPADA PANJI DAN KE-SEMBUHAN KANG WAWAN
19
PANJI NGOBROL BERSAMA NENEK SA'ADAH DAN SYEH JAMALI
20
PANJI BOYONG ( KELUAR PONDOK ) METEOR GARDEN
21
PANJI MENGINAP DI LOSMEN BATU HIU DAN SHOLAWAT NARIYAH
22
PANIJI BOKING RULI SANG PELACUR DAN KESEDIHAN BELA
23
NGAJI ILMU HAKEKAT
24
PANJI BERTEMU USTADZAH AISAH DAN USTADZ BAKRI
25
PANJI BERTEMU MBAH WALI HASAN SALAK
26
HUBUNGAN CINTA YANG RUMIT
27
PERTEMUAN PANJI DENGAN PAK HONG SHI DAN GUSTI ALLAH MAHA GUYON ( BERCANDA )
28
KARMA DAN KEBAIKAN PANJI
29
RAHASIA KEWALIAN MBAH HASAN SALAK
30
PANJI BERTEMU PAK SAMSON
31
WEJANGAN NYAI SA'ADAH DAN KEADAAN KELUARGA IRMALA
32
PANJI BERKUNJUNG KE RUMAH PAK SAMSON
33
DAUN JAMBU DAN RUMAH BARU RULI
34
AHMAD PANJI HENING
35
PANJI BERSAMA TEMAN BARUNYA DI JAKARTA
36
PANJI BERTEMU AINI DAN MENOLAK AJAKAN WILDA
37
OBROLAN PANJI DENGAN DEVI DAN AINI DI CAFE SAS
38
PANJI BERTEMU MBAH DIRJO DAN KOS PANJI DI RENOVASI
39
PANJI MEMBELI BANYAK BUKU DAN KE-ANEHAN MBAH DIRJO
40
PERASA'AN AINI DAN PENYESALAN WILDA
41
USTAD DANI DAN GUSTI ALLAH MAHA PROSES
42
GUSTI ALLAH MAHA BERPOLITIK DAN LELAKU LAWAN ARUS
43
PANJI BERKUNJUNG KERUMAH MBAH WALI DIRJO
44
PANJI MEMULAI TIRAKAT GENDENG ( GILA )
45
PANJI BERTEMU ORANG ANEH DAN GUS GUGUN
46
MANDI PENGUCAP DAN BALAS DENDAM GUS GUGUN
47
OBROLAN PANJI DAN ORANG ANEH
48
KEKERAMATAN ORANG ANEH DAN BOS HONG SHI DI BANDUNG
49
PANJI PAMIT
50
ARYO JAGAD RAJA JIN ALAS BLANDONG
51
PANJI KEMBALI
52
TIRAKAT LEVEL 2
53
PERJALANAN PANJI SAMPAI DI GARUT
54
RIDHO SUAMI - ISTRI DAN PAK HONG SHI BANGKRUT
55
WEJANGAN MBAH WALI BADRUS AL FANI
56
DEWI ANJANI RATU PENGUASA KERAJAAN JIN LAUT BARAT
57
PANJI BERTEMU DENGAN MBAH WALI HADI
58
PONDOK PESANTREN DRAGON BALL
59
KEKERAMATAN KYAI HADI SANG WALI SUFI
60
BOS DIREKTUR PT HENING
61
NASEHAT PANJI
62
CINTA TAK HARUS MEMILIKI
63
ILMU INDIGO JAMILAH
64
KAU GANTUNG CINTAKU
65
RAJA GESANG MADRID
66
RAJA GESANG MADRID MASUK ISLAM
67
AKTING SANTRI MBELING
68
DIMANA KAKI BERPIJAK DI SITULAH KEBERKAHAN ADA
69
PANJI BERTEMU MBAH WIJI
70
MAFIA THE DRAGON DAN KEKASIH GELAP ASLI
71
PANJI PULANG KAMPUNG
72
KERIBUTAN DI SURABAYA
73
JULUKAN BARU GODFATHER
74
MAYA KE JAKARTA DAN PEMBALASAN LINDA
75
MAYA MEMELUK AGAMA ISLAM DAN PEREMIAN ORGANISASI THE BLUSS
76
WEJANGAN RESI DHARMALA DAN SINYAL EROR
77
PANJI MENIKAH SIRRI
78
MENYUSUN KEKUATAN DAN MAYA BERTEMU WALI
79
PERANG TERBUKA ANTAR MAFIA
80
KELUARGA JEFRI MATI DAN OPERASI DI BATAM
81
DUNIA INI HANYA SANDIWARA, MAKA JADILAH PEMERAN TERBAIK
82
PANJI MASUK PENJARA
83
PAMAN DOMBA SNIPER JITU
84
BILLY BELUT, MBAH SANUSI DAN KEKERAMATAN MBAH DIRJO
85
MURID MBAH DIRJO DAN SEDEKAH PANJI
86
MAYA MAU DI CULIK
87
OPERASI BATAM DAN SINGAPURA
88
RENGKARNASI SUKMA SEJATI DAN MAYA MENIKAH
89
DISKOTIK ROLEX
90
HADIAH GRATIS
91
PANJI BERHENTI LELAKU GENDENG DAN DIARY RULI
92
PITUTUR PANJI
93
PANJI BERTEMU RULI DAN MASJID AN NUR
94
MENIKAH SECARA RESMI
95
MINTA RESTU ORANG TUA DAN BALAS DENDAM DI TAIWAN
96
OPERASI DI BANGKOK DAN PERNIKAHAN TAK DI RESTUI
97
KEKUATAN GODFATHER
98
MAYA MENCERAIKAN PANJI
99
PENYESALAN MAYA
100
PANJI DI BAIAT TOREKOT
101
SULUK KHUSUS
102
DZIKIR ANGGOTA TUBUH
103
DUA ANAK BUAH PANJI
104
PERCERAIAN AINI
105
MIMPI DAN KE ISENGAN PANJI
106
PANJI MASUK SEL
107
PAK HAJI ASEP ANWAR
108
RUH KULLU JASAD
109
KERINDUAN MAYA
110
PANJI JADI KULI BANGUNAN
111
PANJI JADI TUKANG CUCI PIRING
112
DZIKIR DI ATAS TIRAI
113
OFFICE BOY JADI BOS
114
KARMA
115
PERTEMUAN TAK SENGAJA
116
PERUBAHAN NET PLAZA
117
PANJI SANG GODFATHER LANGKA
118
KERINDUAN PANJI
119
PRANK SANTRI MBELING DAN TUJUAN PANJI
120
KERIBUTAN DI CAFE DODO
121
PERCERAIAN RULI
122
SANTET GUNA - GUNA LEPAS
123
KESEMBUHAN PUTRI IBU KULSUM
124
POLITIK PANJI
125
ILMU KANTONG BOLONG DAN PECAH ROGO
126
PANJI KERJA JADI SOPIR PRIBADI
127
ORGANISASI THE BLUSS BERDUKA
128
RUJUK KEMBALI
129
PERNIKAHAN PANJI DAN MAYA
130
OPERASI BOCOR
131
AWALUDDIN MAKRIFATULLAH
132
JIN KAMPUNG DAN PERTANDA MIMPI
133
KEMATIAN WILDA
134
PEMAKAMAN WILDA
135
PESANTREN SHINOBI
136
WAFATNYA MBAH WALI DIRJO
137
SEMBUH 50%
138
SEMBUH 100%
139
PETUNJUK KALUNG BANDUL
140
MBAH WALI CIKRAK
141
WALI GILA ASAL TUBAN
142
SYEH ABDUL, JALIL WAFAT DAN DEWI SAMBI
143
PERTEMUAN DI UJUNG TIMUR PULAU JAWA
144
DEWI ANJANI DAN MASA DEPAN GUS HANAN
145
PAGELARAN TAYUB GANDRUNG
146
ILMU PECAH RAGA DAN TAMU JIN
147
HADIAH KADO PERNKAHAN
148
KYAI WASIK BLAMBANGAN
149
GUS HANAN JADAB
150
KESEMBUHAN EKA DAN KYAI SUNDUL LANGIT
151
PENYESALAN RULI
152
GUS HANAN MAJEDUB
153
ORERASI SENYAP LUAR NEGRI
154
OPERASI SENYAP LUAR NEGRI 2
155
PANJI DAN HANAN
156
AKHIR SEBUAH CERITA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!