Jadi Mamaku?

“Pa, Ma, sekertaris itu ... aku ingin menjadikan dia pengasuh Arsen.

“apa maksudmu? Sekertaris disuruh mengasuh anak?” tanya mama, heran.

“Fan, kenapa harus wanita itu? cari saja jasa pengasuh lain.” Sahut papa.

“Sebentar lagi Arsen sekolah. Aku ingin sekertarisku yang menghadiri setiap pertemuan dengan guru-gurunya nanti.”

“Tapi, kenapa kau ingin mempercayainya? Baru satu minggu kalian saling kenal.” Protes papa.

“Iya nak, tidak bisa langsung mempercayai orang.” Sambung mama.

“Aku tidak ceroboh Ma, Pa ... aku akan melihat kemistry mereka. Jika anakku nyaman dengannya, maka aku akan mempercayainya.”

‘Terlebih lagi, aku ingin membuat wanita itu muncul, saat tau putranya diasuh oleh wanita lain.’ Sambung Stefan dalam hati.

Satu jam kemudian.

Stefan menuju lantai atas dimana kamar putranya berada. Samar-samar ia mendengar tawa antara Arsen dan Gina. Ia pun menahan kakinya di depan pintu, dan membukanya pelan agar dua orang itu tidak menyadari kedatangannya.

“tante, apa tante akan jadi mama aku?” tanya anak itu dengan wajah polosnya.

Kaget? Tentu saja. Gina merasa seolah sedang ditembak oleh pernyataan cinta akan apa yang ditanyakan oleh Arsen.

“Hei ganteng, memangnya kamu mau jadi anak aku? Hm?” Gina malah balik bertanya dengan nada bercanda, tersenyum lebar ke arah Arsen.

‘Obrolan macam apa ini? Apa wanita ini benar-benar berpikir berlebihan?’ gumam Stefan dalam benaknya.

“Iya tante, Arsen suka tante, Arsen mau tante jadi mama Arsen.” Jawab anak itu lagi.

Stefan benar-benar tak bisa mendengar hal tak berfaedah ini berlanjut.

Tok tok tok.

Stefan menyudahi obrolan kedua orang itu dengan sengaja mengetuk pintu, membuat Gina terkejut bukan main.

‘Sejak kapan dia berdiri disana? Apa ... dia tadi mendengar?” batin Gina, mulai merasa terganggu.

“Arsen, waktunya makan.”

“oke papa, bolehkan tante Gina ikut dinner dirmah kita?”

“Tentu saja,” jawab Stefan sekenanya.

Gina dapat menangkap Gelagat tak suka dari bosnya itu, atas permintaan putranya.

Tiba di ruang makan.

“Ayo Gina, silahkan.” Mama Lina mempersilahkan Gina untuk bergabung mengelilingi meja makan, begitu juga dengan papa Toni.

Mengerti akan sikap tak suka dari Stefan, Gina memutuskan untuk menolak tawaran makan malam itu. “maaf Tuan, Nyonya, Saya ... harus pulang.” pamitnya, dengan senyum seramah mungkin.

“loh tante, kok ga makan dulu? Ayolah ...” rengek Arsen, sedangkan papanya hanya diam, tidak mengatakan apapun.

“Arsen, lain kali saja yah, tante sedang buru-buru.” Setelah berpamitan, Gina pun pergi dari kediaman itu.

Kepergian gina sepertinya tidak menimbulkan efek apapun pada Stefan. “Baiklah, dia pasti ada urusan. Biarkan dia pergi dan mari kita makan." ujar Stefan.

‘Kenapa, aku merasa ada sesuatu dengan wanita itu?’ batin mama Lina.

“Papa, pengen makan bareng tante gina....”

“lain kali saja boy. Kamu tidak dengar tadi tante Gina bilang ada urusan?”

Arsen terdiam. Bocah it merasa bahwa ayahnya sedang marah.

.

“Ya ampun, kenapa tidak ada taxi yang lewat?”

Tik tik tik.

Gerimis yang tak diundang itu pun datang.

“gawat, kenapa lagi gerimis malah ikut-ikut turun?” gina setengah berlari untuk sampai ke halte bis yang entah akan memakan waktu berapa lama tiba disana.

Gerimis pun telah berubah levelnya menjadi hujan. Belum lagi dengan tambahan hiasan kilat dan suara petir yang menyertainya.

Gina mempercepat langkahnya setelah dilihatnya halte beberapa meter lagi berada di depannya.

“Ahhhhhh, dingin sekali” gumam Gina. Tiba-tiba ingatan masalalu muncul dan mengingatkannya. 5 tahun yang lalu, dirinya pernah berjalan kaki sendirian ditengah hujan, tepat setelah mengantarkan Arsen ke rumah itu.

“Apa dulu mereka cepat melihat anakku? Ataukan Arsen sempat terkena hujan?” ingatan itu seketika kembali menghantui dan memilukan hati Gina. Ia pun kini kembali menangis, menangis megingat masa lalu

“Arsen, mama gak pernah berniat ninggalin kamu gitu aja sayang.”

“seandainya waktu itu aku tidak sakit, aku dan Arsen, kami berdua sudah pasti bahagia sekarang”

“Arsen, apa kmu masih bisa menerima mama? Oh Tuhan, ini terasa sangat berat.”

Gina bermonolog panjang lebar dalam tangisnya dengan air matanya yang mengalir begitu saja bersama dengan air hujan yang telah membasahi seluruh tubuhnya.

‘Tak apa menangis saat tak ada orang lain Gina,' wanita itu menyemangati dirinya sendiri.

‘Tapi dimana taxi? Apa bus juga tidak akan lewat lagi? kenapa hidup aku selau menyedihkan begini?’

Berjalan kaki saja atau hanya menunggu? Itulah yang dipikirkan Gina saat ini.

.

Kembali ke kediaman keluarga Yoris.

Keluarga itu baru saja menyelesaikan makan malamnya.

“Fan, kau tidak mengkhawatirkan sekertarismu itu?” tanya papa Toni.

“Tidak masalah Pa. Lagi pula dia tidak tinggal dengan orangtuanya. Jadi mereka tidak akan mengkhawatirkannya.”

“Maksud papa kamu itu, sekarang sudah gelap Fan. Kenapa kamu tidak mengantarnya, malah enak-enakan makan. Atasan tak berperasaan kamu Fan,” timpal mama.

“Santai aja ma, dia itu perempuan kuat.”

.

.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Putri Nunggal

Putri Nunggal

dia sudah muncul malah sedang memeluk anakmu yang tampan itu

2022-12-14

0

Mie Sin Ramyun

Mie Sin Ramyun

ini

2022-06-21

1

Athaya

Athaya

tuh kan udh mulai curiga sama gina 😁😁

2021-07-23

2

lihat semua
Episodes
1 Bayi Dari Wanita Itu
2 Tidak Mengenalnya
3 Kesempatan Kedua
4 Flashback
5 Masih Flashback
6 Malam kejadian Arsen (21+)
7 Akhir Flashback
8 Interview
9 My Son
10 My Son 2
11 Jadi Mamaku?
12 Khawatir
13 Sakit
14 Jangan Ge'Er
15 Ditemani Arsen
16 Ibu Sementara
17 Tak Sengaja "Kiss"
18 Tidur Bersama
19 Tentang Cinta Pertama.
20 Dipertemukan
21 Saling Memeluk
22 Kiriman Bunga
23 Tidak Cemburu?
24 Kangen Mama Gina
25 Menikahlah Saja
26 Cemburu?
27 Pergi
28 Wanita Dimalam Itu?
29 Ibu Dari Cucu Berharga
30 Bergetar Takut
31 Pengakuan
32 Menikahlah Denganku
33 Kamu Cantik
34 Memeluk Gina
35 Tegas
36 Mengagumi
37 Reuni
38 Dia Menyayangiku?
39 Lunch With Nio
40 Saldo Tak Cukup
41 Terciduk
42 Kau Pikir?
43 Mengunjungi Mama
44 Wedding
45 Wedding 2
46 Janda Muda
47 Ancaman
48 Membuatnya Panas
49 Titip Kiss
50 Daddy ...!
51 My Daddy
52 Pikirkan Arsen
53 Kau Tak Pantas
54 Parasit Dalam Hidupku
55 Dia Mati Rasa?
56 Apa Kau Paham?
57 Tidur Mati
58 Main Panas
59 Helena
60 2211
61 Pilih Mommy
62 Pengen Adik
63 Pedang-pedangan
64 Masih Care?
65 Maafkan Mama
66 Jenni?
67 Cerita Tommy
68 Mantan Kekasih?
69 Meluapkan Kekesalan
70 Belajar Peduli
71 Aku Mencarimu
72 I Hate Daddy
73 Truck Gandeng
74 With Given
75 Makan Ini, Jangan Bersedih
76 Ada Flashback
77 Kiss Me
78 Ayo Menikah
79 Rahim Wanita Lain?
80 Arsen Saja Cukup
81 Menikahi Dia
82 Kebahagiaan Given
83 Keluarga Park
84 Merindukan Pedang
85 Tommy Datang
86 Thanks Mario
87 Guru Bahasa
88 Mau Ini Boleh?
89 Bekas Lipstik
90 Meniduri Istri.
91 Meniduri Istri.
92 Melayani Kamu.
93 Pesta Tuan Kim
94 Pesta Tuan Kim 2
95 Tinggallah Denganku
96 Mimisan
97 Kita Lanjut?
98 Berhasil
99 Ayo Lanjut, maaf telat up.
100 Kamar Berantakan
101 Kelelahan
102 Harus senang atau sedih?
103 Ending, Happy.
104 Malam Pertama 100 juta won
105 SKANDAL CINTA SI KEMBAR
106 Kisah Baru Dimulai (Daddy! Ibuku Bukan Pilihanmu?)
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Bayi Dari Wanita Itu
2
Tidak Mengenalnya
3
Kesempatan Kedua
4
Flashback
5
Masih Flashback
6
Malam kejadian Arsen (21+)
7
Akhir Flashback
8
Interview
9
My Son
10
My Son 2
11
Jadi Mamaku?
12
Khawatir
13
Sakit
14
Jangan Ge'Er
15
Ditemani Arsen
16
Ibu Sementara
17
Tak Sengaja "Kiss"
18
Tidur Bersama
19
Tentang Cinta Pertama.
20
Dipertemukan
21
Saling Memeluk
22
Kiriman Bunga
23
Tidak Cemburu?
24
Kangen Mama Gina
25
Menikahlah Saja
26
Cemburu?
27
Pergi
28
Wanita Dimalam Itu?
29
Ibu Dari Cucu Berharga
30
Bergetar Takut
31
Pengakuan
32
Menikahlah Denganku
33
Kamu Cantik
34
Memeluk Gina
35
Tegas
36
Mengagumi
37
Reuni
38
Dia Menyayangiku?
39
Lunch With Nio
40
Saldo Tak Cukup
41
Terciduk
42
Kau Pikir?
43
Mengunjungi Mama
44
Wedding
45
Wedding 2
46
Janda Muda
47
Ancaman
48
Membuatnya Panas
49
Titip Kiss
50
Daddy ...!
51
My Daddy
52
Pikirkan Arsen
53
Kau Tak Pantas
54
Parasit Dalam Hidupku
55
Dia Mati Rasa?
56
Apa Kau Paham?
57
Tidur Mati
58
Main Panas
59
Helena
60
2211
61
Pilih Mommy
62
Pengen Adik
63
Pedang-pedangan
64
Masih Care?
65
Maafkan Mama
66
Jenni?
67
Cerita Tommy
68
Mantan Kekasih?
69
Meluapkan Kekesalan
70
Belajar Peduli
71
Aku Mencarimu
72
I Hate Daddy
73
Truck Gandeng
74
With Given
75
Makan Ini, Jangan Bersedih
76
Ada Flashback
77
Kiss Me
78
Ayo Menikah
79
Rahim Wanita Lain?
80
Arsen Saja Cukup
81
Menikahi Dia
82
Kebahagiaan Given
83
Keluarga Park
84
Merindukan Pedang
85
Tommy Datang
86
Thanks Mario
87
Guru Bahasa
88
Mau Ini Boleh?
89
Bekas Lipstik
90
Meniduri Istri.
91
Meniduri Istri.
92
Melayani Kamu.
93
Pesta Tuan Kim
94
Pesta Tuan Kim 2
95
Tinggallah Denganku
96
Mimisan
97
Kita Lanjut?
98
Berhasil
99
Ayo Lanjut, maaf telat up.
100
Kamar Berantakan
101
Kelelahan
102
Harus senang atau sedih?
103
Ending, Happy.
104
Malam Pertama 100 juta won
105
SKANDAL CINTA SI KEMBAR
106
Kisah Baru Dimulai (Daddy! Ibuku Bukan Pilihanmu?)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!