"KIA,udah shalat belum..? ibu pergi ke pasar dulu ya, sarapan kamu udah ibu siapin." ucap ibu, usai shalat subuh , ibuku pergi ke pasar untuk membeli bahan-bahan untuk berjualan. dan itu dilakukan setiap hari, agar menjaga kualitas bahan tetap segar.
"Iya sudah Bu, hati-hati di jalan ya." ucapku sambil menyalami ibu.
"iya sayang" ibu mengecup keningku .
Ibu mengeluarkan motor maticnya dan mulai melakukannya di remangan subuh setiap harinya. terkadang aku merasa kasihan, andai saja ayah ada bersama kami, tentunya ibu tidak akan serepot ini setiap harinya. Tapi harus kalian tau, serepot apapun ibuku, beliau tidak pernah mengabaikanku. aku selalu jadi prioritas utama untuknya. dalam segala hal, aku yang di utamakan.
" kalau ibu menikah lagi seperti ayah, mungkin ibu ga akan terlalu repot seperti saat ini ya, apa aku minta ibu untuk menikah lagi aja.?? tapi apa nanti ayah baruku akan menyayangiku.? atau bisa jadi malah jahat seperti yang sering aku lihat di tv.? ihh membayangkannya saja sudah ngeri. " aku malah membayangkan hal yang tidak-tidak.
Aku segera membereskan tempat tidur, mengecek tas sekolah yang sudah terisi beberapa buku pelajaran, memastikan tidak ada yang tertinggal.
setelah itu aku keluar dari kamar, melihat di meja makan sudah tersedia sarapan untukku, begitulah ibuku, sesibuk apapun pasti selalu mengutamakan aku. ibu selalu memastikan aku makan terlebih dahulu, tak lupa ibu juga selalu menyiapkan cemilan untuk di bawa ke sekolah.
walaupun begitu aku tetap di kasih uang jajan yang lumayan dari ibu. Dan aku mulai mengumpulkannya , menabung untuk biaya saat aku kuliah nanti.
Aku mulai memakn sarapanku, nasi goreng dengan telor ceplok dan beberapa sayuran yang sudah di tumis. masakan sederhana tapi rasanya luar biasa, karena di buat dengan penuh cinta. Begitu kata ibu.
Selesai makan, aku mencuci piring yang aku gunakan. itu sudah menjadi kebiasaanku sejak kecil, dan ibu lah yang mengajarkanku.
Suara motor yang sangat aku kenal berhenti di depan rumah, ya ibu sudah pulang dari pasar, membawa banyak belanjaan. aneka baso, sayuran, kulit lumpia, kulit pangsit, dan berbagai keperluan untuk jualan.
"Sini kia bantu Bu," aku membantu membawa beberapa belanjaan ibu, " ternyata ini berat juga, Dan ibu mampu membawanya sendiri." gumamku
"Terimakasih sayang, maaf ibu merepotkan Kia." ucap ibu lirih.
"Ibu jangan terus bicara begitu, ibu bekerja kan untuk kia juga, ga ada salahnya kan kalau kia bantu.?" ucapku .
"iya terimakasihh ya sayang, Kia udah sarapan.? hari ini ibu buatin cemilan baru buat kia,"ucap ibu.
"Udah ko Bu, makasih ya ibu selalu membuatkan Kia cemilan yang enak-enak." ucapku antusias .
"Sama-sama sayang, karna hanya ini yang bisa ibu berikan untuk kia, ibu tidak bisa memberikan uang jajan yang lebih, jadi ibu bikinin cemilan buat kia," jawab ibu.
"Oh iya Bu, nanti pulang sekolah, Nasya mau main kesini bolehkan.?" aku baru ingat kemarin Nasya bilang mau main ke rumah .
"Boleh dong sayang, nanti ibu buatin cemilan kesukaan kalian ya." ucap ibu sambil membereskan belanjaan dan memasukannya ke dalam kulkas.
"Asikkk, terimakasihh ya Bu." aku memeluk ibuku .
"Sama-sama sayang, yaudah ayo kita berangkat, nanti kamu terlambat." ucap ibu.
"Apa ibu ga cape.? kan baru pulang dari pasar. aku nanti naik ojek aja Bu." tak tega rasanya melihat ibu yang baru saja sampai sekarang harus pergi mengantarkan aku kesekolah.
"Ibu ga cape ko, lagian ibu senang kalo bisa antar kia kesekolah." ucap ibu sambil tersenyum.
"Ya udah kalo gitu ayo." akuenggandeng tangan ibu.
Ibu mulai menyalakan motornya, memakai helm, akupun sama.
Beginilah aktivitas pagiki bersama ibu. perjalanan dari rumah ke sekolah memang tidak jauh, hanya lima belas menit saja kami sudah sampai.
"Alhamdulillah sudah sampai, KIA yang rajin belajarnya ya, salam buat Nasya, " ucap ibu.
"Siap Bu, KIA akan rajin belajar, nanti kia salamin sama Nasya, Oia nanti ga usah jemput Kia ya Bu, kia pulangnya bareng Nasya .
"Yasudah kalo gitu, ibu pulang dulu, assalamu'alaikum." ucap ibu. aku segera mangalami dan mencium tangan nya.
"Wa'alaikum salam" ucapku sambil melambaikan tangan.
motor ibu sudah tak terlihat, aku segera masuk ke gerbang sekolah dan menunggu Nasya di bangku taman depan sekolah. biasanya Nasya akan datang sebentar lagi .
Dan benar saja, baru lima menit aku duduk, aku melihat mobil yang sangat aku kenal. itu mobil yang mengantar Nasya.
"Kiaraaaaaaaaaaaaaa." teriak Nasya sambil berlari ke arahku.
"Nasya ihh pagi-pagi udah berisik aja." ucapku sambil menutup telingaku.
"Hehe maaf, aku seneng banget karna hari ini aku mau main ke rumah kamu." ucap Nasya antusias.
"Kamu ini, Oia tadi ibu aku nitip salam buat kamu, katanya nanti ibu bikinin cemilan kesukaan kita." ucapku dan langsung di sambut antusiasnya Nasya.
"Asikkkk, terus hari ini cemilan apa nihh.?" tanya Nasya. Aku mengeluarkan kotak bekalku.
"Ibu buat cemilan batu katanya." ucapku sambil membuka kotak makanku.
"Wahhh apa ini." ucap Nasya sambil mengambil salah satu makanan dan langsung memakannya dengan lahap.
"Pelan-pelan aja Napa sya, masih banyak ini." ucapku sambil ikut memakan cemilan yang ibu buat tadi.
"Bener ya, masakan ibu kamu emang enak dehh, aku selalu suka." ucap Nasya sambil terus mengunyah .
Kulit pangsit yang diisi dengan berbagai sayuran dan juga ayam , di tambah sedikit tapioka. kriukk di luar dan empuk di dalam dengan rasa yang gurih membuat kedua anak itu lahap memakannya. Sederhana memang, tapi sudah pasti lebih sehat. itulah masakan seorang ibu yang di buat dengan penuh cinta untuk anaknya.
Comot-comot hingga habis tak tersisa. perut yang tadinya lapar kini sudah terisi, begitulah Nasya setiap hari akan memakan bekal cemilan Kiara . walaupun hidup bersama mamanya, Nasya tak seberuntung Kiara yang selalu di perhatikan oleh ibunya. Mamanya selalu sibuk dengan dunianya sendiri. hingga Nasya lebih dekat dengan bibi pengasuhnya.
Di rumahnya memang ada pembantu yang menyiapkan segalanya. tapi semenjak bertemu dengan Kiara dan tau sahabatnya ini setiap hari selalu membawa bekal, Nasya jadi lebih suka sarapan dengan bekalnya Kiara.
Perut kenyang, bel pun berbunyi. kedua gadis cantik itu langsung berjalan beriringan menuju kelas mereka. dan memulai pelajaran dengan khusu.
.
.
.
.
.
.
Assalamu'alaikum reader semua, selamat membaca novel kedua aku, semoga kalian suka dengan cerita ini.
jika kalian suka, jangan lupa like dan komen nya ya. untuk membuat novel ini lebih baik lagi..
kalo mau kasih hadiah juga boleh banget 😁😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Ria Diana Santi
Kia anak yang perhatian banget, ya!
2021-05-10
1