5. Pertemuan Pertama

"selamat datang dan silahkan masuk ke kediaman kami,Nak RaKa dan keluarga"sambut ibu raya dengan ramah dan mempersilahkan kami duduk di ruang tamu keluarga winata

"duh... jeng dewinta,baru kemarin kita ketemu di arisan,hari ini sudah makan malam,mungkin besok kita akan langsung berbesanan ya"kelakar bu raya kepada ibu yang hanya di tanggapi dengan senyuman

"Nak Raka tunggu sebentar ya,diandra masih make up,maklum setelah dia tau nak raka mau makan disini,diandra sibuk masak sepanjang hari, saking semangatnya jadi baru inget make up, gimana kalo kita langsung ke meja makan saja "lanjut bu raya

"mari silahkan ke meja makan,maaf andrew hari ini sedang di Singapore,ada pekerjaan yang harus diurusnya"kata pak winata sambil mempersilahkan kami duduk

"singapore ..."

"nah ini diandra datang,sini duduk di samping nak Raka aja,sambil belajar ngelayanin calon suami"kata bu raya memotong pertanyaanku sekaligus memberi kode pada pak winata untuk tidak memgungkit kata singapore,oke kali ini kubiarkan dulu

....

"mas winata,maksud kedatangan keluarga kami hari ini tentunya mas sudah paham, sudah 6 tahun berlalu setelah perjanjian pertunangan anak anak,dulu kami masih menunda karena anak anak masih kecil,nah karena sekarang kondisi sudah berbeda,Raka dan Tiara juga sudah cukup umur untuk menikah,bagaimana kalau kita mencari hari baik untuk pertunangannya dulu"kata ayah dambil membuka pembicaraan setelah kami selesai bersantap malam

"mas wiley awalnya kami memang mau menjodohkan raka dengan Tiara,umurnya pas,tiara anak pertamaku cantik,pintar baik tegar dan periang,sangat cocok untuk mendampingi raka,tapi...mah coba kamu jelaskan situasinya,karena kamu yang lebih tau"kata pak winata

"pak wiley,mbak dewinta,Tiara nggak ingin dijodohkan,awalnya kami setuju dia menemani mbak ayu ke singapura untuk berobat,tapi mungkin karena sudah terbiasa dan nyaman disana,setelah kami minta dia pulang,untuk membicarakan pertunangan,Tiara menolak,kami merayunya pun dia tidak bergeming, bahkan berkata tidak akan pulang ke indonesia lagi dan sudah memiliki pasangan disana,Sebagai orang tua tidak mungkin kami mengganggu kebahagiaan anak kami,apalagi mbak ayu sebagai ibunya mengijinkan.tapi untungnya perjanjian pertunangan anak anak tanpa menyebutkan nama,jadi sejak tiara dan mbk ayu menolak pertunangan ini,kami memutuskan klo yang bertunangan dengan nak raka adalah diandra"

"sebelum memutuskan hal ini kenapa tante dan om tidak mengabariku"tanyaku dengan dingin

"nak..."cegah ibu

"aku tidak pernah mempermasalahkan siapa yang akan menjadi Tunanganku,sebagai penerus keluarga wiley,aku akan mengikuti hal ini,tapi secara pribadi, aku juga punya perhitungan tante,saya membiasakan diri manerima tiara,lalu tiba tiba dia membuangku,memilih orang lain,sungguh sifat yang buruk,dan harga diriku sebagai pria tidak bisa menerima itu,aku akan cari dia,dan melihat kelebihan pasangannya dariku,tante bisa minta alamat tiara?"ucapku dengan dingin

permainan dimulai, berobat ke singapura?kalian bahkan tidak memberinya uang, kalian bahkan pengarang cerita yang buruk, ayahnya sendiri seolah menutup mata, sejak kapan keluarga ini berubah,aku tak tau apa yang terjadi, tiara apa kau menderita karena pertunangan ini,maafkan aku yang tidak peka pada masalahmu sayang,sekarang aku akan mulai merapikannya untukmu

"maaf nak raka....tapi sekarang kami juga tidak tau alamat tiara,karena dia dan mbak ayu ikut dengan pasangan tiara,kabar terakhir mereka sudah pindah ke...tiongkok,rumah pasangannya"bu raya sedikit gelagapan

"gimana kalo nak raka mencoba berbicara dengan diandra,dia anak yang baik dan cantik,masalah tiara,biar kami yang selesaikan" lanjut bu ayu sambil menggiringku dan diandra ke ruang tengah untuk saling mengenal