PART 5

"Ray, acara amal kita berjalan lancar. Dari survey, terlihat popularitas kita unggul dari Phoenix." Kata Marvin sambil mengangsurkan beberapa kaleng soda kearah teman-temannya

"Sudah gue duga begitu. Setidaknya golongan hippie kampus sudah kita kuasai." Kata Ray sambil tersenyum

"Ada lima golongan lagi, Ray. Nerd science, Mapala, Overtune dan Fabulous Sorority." Kata Agus sambil melihat Ipadnya

Ray berfikir sejenak

"Vin, cek kira-kira ada berapa dana nganggur dari Rektor untuk penelitian?" Tanya Ray. 

Marvin langsung mengecek laptop di depannya

"Sekitar.. 100 juta." Kata Marvin

"Good...Nanti kita main ke Lab Timur. Sepertinya Farris sedang meneliti sesuatu." Kata Ray

Mike menghela nafas berat

"Coba kita mainnya ke Hall Sorority dong Ray. Akan lebih banyak pemandangan bagus dibanding Lab Timur." Kata Mike

Hall Sorority, tempat semua gadis-gadis cantik anggota cheerleaders kampus. Mereka bukan sekedar cantik, tapi juga punya pengaruh di kalangan para gadis

"Hahaha..bener Mike. Lagian Ray, di sana ada Zalynda Navulia. Bintang nya Fabulous Sorority yang naksir berat sama elo." Goda Marvin

Ray mendengkus mendengar nama seorang gadis di sebut.

"Janganlah..Ray itu mother complex banget." Agus tambah menggoda

"Bisa diem nggak pada?!" Gertak Ray. Disambut derai tawa teman-temannya

"Sorry boss. Becanda dikit untuk mengendurkan syaraf nih." Kata Marvin

"Waktu pemilihan tinggal beberapa bulan lagi. Suara bulat harus kita peroleh karena kita tidak boleh kalah dari Phoenix sang Pengkhianat." Kata Ray geram

Ketiga temannya tidak bersuara. Mereka faham betapa Ray sangat menginginkan posisi itu.

"Well.. tau nggak, ada cafe dekat sini. Cukup terkenal juga karena tempatnya enak, harganya terjangkau, musiknya asik. Gimana kalau ke sana Ray?" Tanya Agus

Ray nampak menimbang-nimbang

"Boleh lah. Kita ke sana siang ini. Sekalian undang Ghea sama Farris." Kata Ray.

"Ghea hippie? Kenapa bukan Zalynda, boss?" Keluh Mike

"Biar konsen elo nya Mike." Kata Ray sambil tertawa

***

Ina dan Ian sampai di pekarangan rumah. Mereka melihat sebuah mobil yang sangat mereka kenal. Segera mereka menghambur ke dalam

"Opaaa.. Uncle Saam.." teriak mereka berbarengan. Nampak Tuan Erik dan Sam tengah duduk di ruang keluarga bersama Aya dan Endra

"Heeii..salamnya mana? Kata Aya

"Ahehe.. Assalamu'alaykum." Kata Ian dan Ina berbarengan

"Wa'alaykumussalam. Sehat cucu-cucu Opa?" Tanya tuan Erik

"Alhamdulillah Opa. Gimana kabar Opa?" Tanya Ina sambil bergelayut manja di lengan tuan Erik

"Tinggal rutin kontrol saja. Opa sudah bisa nih ikutan marathon sama kalian." Kata tuan Erik

"Papa.. jangan berlebihan. Jaga kesehatan saja." Kata Aya mengingatkan

"Jangan khawatir, sis. Papa di sana sudah ngeluh terus pengen pulang ke Indonesia. Kangen masakan Indonesia katanya." Kata Sam sambil tertawa

"Kak Kia sama ummi sehat, uncle?" Tanya Ian

"Alhamdulillah. Kapan kalian mau ke London?" Tanya Sam

"Pengeen.." ucap Ian

"Aiish.. baru juga liburan ke Belanda dan keliling Eropa kemarin." Kata Aya

Sam memegang Frederick Groups Company di London yang merupakan pusat Perusahaan keluarga Frederick. Sedangkan Ardhi memegang Frederick Groups Company yang berada di Jakarta.

Sam kini tinggal di London bersama tuan Erik, Alifah dan Dzakia. Kyai Asyhari,  Ummi Fathiya dan bu Aisha sudah meninggal beberapa tahun silam

Kini pesantren Daarul Syifaa dikelola oleh adik Kyai Asyhari yang juga paman dari Alifah.

"Papa..tinggal sama Aya yuk. Sejak ibu nggak ada, Aya kesepian kalau anak-anak dan Ardhi sudah pada berangkat." Bujuk Aya

"Ay, Papa tetap tinggal sama kakak. Selain kewajiban anak lelaki pada orangtuanya, juga Papa akan lebih mudah mendapatkan pengobatan dan kontrol kesehatan di sana. Kita sudah bicarakan ini berkali-kali kan." Kata Sam lembut

Tuan Erik membelai lembut kepala Aya.

"Papa akan di sini beberapa hari sebelum kembali lagi ke London. Kasihan Alifah sendirian di sana." Kata tuan Erik

Aya mendesah

"Tenang bunda, kalau nanti bunda sudah tua. Bunda akan tinggal sama Endra. Kan Endra lelaki, kewajiban lelaki pada orangtuanya, kan Uncle?" Kata Endra sambil memeluk Aya

"Eiit, ayah bunda tinggal sama Bang Ian lah. Siapa kamu?" Goda Ian yang sukses bikin Endra cemberut

Aya tersenyum melihat tingkah putra-putranya

"Nyonya,makan siang sudah siap." Kata Sumi

"Iya. Ayo Pa, kak, anak².. Kita makan dulu yuk." Ajak Aya

***

Malam itu, rumah keluarga Al Farobi nampak ramai. Aya berinisiatif mengadakan pesta barbeque dadakan di halaman belakang menyambut Sam dan tuan Erik

Tampak Sam dan Ardhi membakar daging serta sayuran, sementara Aya menyiapkan minuman buah dan cemilan

"Naah, siap. Ayo sini makan. Kalau hasil grill uncle Sam pasti tiada dua nya." Kata Sam menyombongkan diri

"Ya..ya..ya..perlu diingat siapa ya memarinasi dan ngasih bumbunya ya uncle." Goda Ardhi

Mereka duduk melingkar di gazebo sambil menikmati hasil panggangan Sam dan Ardhi

"Bagaimana perusahaan, Dhi?" Tanya tuan Erik.

Tuan Erik hanya basa-basi menanyakannya karena semua laporan perusahaan langsung dikirimkan ke email Sam dan dirinya sebagai komisaris tertinggi

"Alhamdulillah Pa. Sekarang sedang mentarget daerah Timur Indonesia. Agak sulit tembusnya, tapi In syaa Allah bisa." Kata Ardhi optimis

"Berarti lembur terus dong ya. Sekretarismu siapa sekarang?" Tanya Sam

"Masih Arion." Jawab Ardhi

"Kasihan dia, bisa jomblo terus. Coba cari bantuan sekretaris sambil merubah ruanganmu jadi pemandangan segar. Gadis usia 25 tahunan.." Sam melirik ke Aya yang langsung melotot

Ardhi tertawa, namun terdiam saat melihat Aya menatap galak padanya

Ina tergelak melihat reaksi Ardhi di pelototi Aya

"Kenapa Na?" Tanya Ray

"Nggak, lihat ayah sama bunda lucu aja. Ayah cinta banget sama bunda ya?" Tanya Ina

"Hoho tau nggak Na, Arion itu pilihan bundamu lho karena nggak mau sekretaris ayahmu perempuan." Kata Sam tertawa

"Ooh liat aja, nanti Aya bilang ke kak Alifah kalau kak Sam mau ganti sekretaris perempuan usia 25 tahun di kantor." Kata Aya tidak mau kalah

"Yaa..Ayah bersyukur bunda pilihkan Arion. Kalau nggak nanti ayah bakal pulang terus karena lihat sekretaris perempuan yang seksi. Kerjaan nggak bakal beres." Kata Ardhi sambil mengedipkan mata nakal pada Aya di sambut pelototan Aya

"Maksudnya?" Tanya Ian, Ina dan Endra berbarengan

Sam dan Ray tegelak. Tuan Erik hanya menggelengkan kepalanya sambil tertawa

"Hmm.. Ina jadi pengen deh punya suami kayak ayah.." kata Ina

"Emang udah ada calonnya?" Tanya Ardhi

Sekilas Ina teringat kata-kata Lean saat di danau. Lean hampir mirip seperti Ardhi yang serius, tidak banyak bicara, apa adanya. Apa nanti Lean juga akan bersikap romantis seperti sikap Ardhi pada Aya?

Tiba-tiba wajahnya merona

"Na..muka elo kok merah gitu?" Tanya Ian tiba-tiba

"Ha? Masa'?" Tanya Ina sambil memegangi pipinya

"Iya, pas ayah tanya udah punya calon wajah elo merah kayak tomat gitu." Kata Ian cuek

Ina segera memandang Ardhi yang lekat memandangnya

Terpopuler

Comments

Maliqa Effendy

Maliqa Effendy

Ina belum tahu aja dulu ayahnya ga tegas sm perempuan..walau bucin sm bundanya..

2022-07-18

0

Emma The@

Emma The@

5 like mendarat kak

2021-06-29

1

lihat semua
Episodes
1 PART 1
2 PART 2
3 PART 3
4 PART 4
5 PART 5
6 PART 6
7 PART 7
8 PART 8
9 PART 9
10 PART 10
11 PART 11
12 PART 12
13 PART 13
14 PART 14
15 PART 15
16 PART 16
17 PART 17
18 PART 18
19 PART 19
20 PENGUMUMAN
21 PART 20
22 PART 21
23 PART 22
24 PART 23
25 PART 24
26 PART 25
27 PART 26
28 PART 27
29 PART 28
30 PART 29
31 PART 30
32 PART 31
33 PART 32
34 PART 33
35 PART 34
36 PART 35
37 PART 36
38 PART 37
39 PART 38
40 PART 39
41 PART 40
42 PART 41
43 PART 42
44 PART 43
45 PART 44
46 PART 45
47 PART 46
48 PART 47
49 PART 48
50 PART 49
51 PART 50
52 PART 51
53 PART 52
54 PART 53
55 PART 54
56 PART 55
57 PART 56
58 PART 57
59 PART 58
60 PART 59
61 PART 60
62 PART 61
63 PART 62
64 PART 63
65 PART 64
66 PART 65
67 PART 66
68 PART 67
69 PART 68
70 PART 69
71 PART 70
72 PART 71
73 PART 72
74 PART 73
75 PART 74
76 PART 75
77 PART 76
78 PART 77
79 PART 78
80 PART 79
81 PART 80
82 PART 81
83 PART 82
84 PART 83
85 PART 84
86 PART 85
87 PART 86
88 PART 87
89 PART 88
90 PART 89
91 PART 90
92 PART 91
93 PART 92
94 PART 93
95 PART 94
96 PART 95
97 PART 96
98 PART 97
99 PART 98
100 PART 99
101 PART 100
102 PART 101
103 PART 102
104 PART 103
105 PART 104
106 PART 105
107 PART 106
Episodes

Updated 107 Episodes

1
PART 1
2
PART 2
3
PART 3
4
PART 4
5
PART 5
6
PART 6
7
PART 7
8
PART 8
9
PART 9
10
PART 10
11
PART 11
12
PART 12
13
PART 13
14
PART 14
15
PART 15
16
PART 16
17
PART 17
18
PART 18
19
PART 19
20
PENGUMUMAN
21
PART 20
22
PART 21
23
PART 22
24
PART 23
25
PART 24
26
PART 25
27
PART 26
28
PART 27
29
PART 28
30
PART 29
31
PART 30
32
PART 31
33
PART 32
34
PART 33
35
PART 34
36
PART 35
37
PART 36
38
PART 37
39
PART 38
40
PART 39
41
PART 40
42
PART 41
43
PART 42
44
PART 43
45
PART 44
46
PART 45
47
PART 46
48
PART 47
49
PART 48
50
PART 49
51
PART 50
52
PART 51
53
PART 52
54
PART 53
55
PART 54
56
PART 55
57
PART 56
58
PART 57
59
PART 58
60
PART 59
61
PART 60
62
PART 61
63
PART 62
64
PART 63
65
PART 64
66
PART 65
67
PART 66
68
PART 67
69
PART 68
70
PART 69
71
PART 70
72
PART 71
73
PART 72
74
PART 73
75
PART 74
76
PART 75
77
PART 76
78
PART 77
79
PART 78
80
PART 79
81
PART 80
82
PART 81
83
PART 82
84
PART 83
85
PART 84
86
PART 85
87
PART 86
88
PART 87
89
PART 88
90
PART 89
91
PART 90
92
PART 91
93
PART 92
94
PART 93
95
PART 94
96
PART 95
97
PART 96
98
PART 97
99
PART 98
100
PART 99
101
PART 100
102
PART 101
103
PART 102
104
PART 103
105
PART 104
106
PART 105
107
PART 106

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!