Rumah Arta

Melihat kedatangan Mobil tuannya, penjaga segera membukakan pagar rumah itu.

Arta dan rombongannya keluar dari mobil yang dibukakan oleh pengawal yang berjaga di pintu depan rumah itu.

Arkan sedikit terkejut dengan hunian mewah yang tak jauh berbeda dengan rumah utama miliknya yang sampai saat ini tidak ada yang mengetahui tempat itu bahkan orangtua Arkan sekalipun.

"siapa sebenarnya gadis ini?" gumam Arkan sambil memandang Arta lalu melangkahkan kakinya mengikuti gadis itu masuk ke dalam rumahnya.

Saat mereka memasuki hunian itu, tampak beberapa pengawal dan pelayan sudah berbaris membungkuk menyambut kedatangan sang tuan rumah yang hampir tak pernah mengunjungi rumah mewah itu.

"Selamat sore nona Chan," sapa seorang pria paruh baya berkumis tebal dengan tubuh pendek dan gendut, tampaknya ia adalah kepala pelayan di rumah itu.

"hmm, kemana mereka semua?" ucap Arta datar.

"Masih di perusahaan nona, ini masih di jam kantor," jawab pria itu dengan penuh hormat.

"Ahh, pergilah siapkan kamar untuk tamuku, dan ingat di lantai 2 dekat dengan kamarku!" perintahnya pada Kepala Pelayan itu.

" Baik nona, Saya undur diri," jawabnya dengan sopan.

Semua pelayan di rumah itu berlaku sopan dan santun apabila berhadapan dengan Arta yang di kenal sebagai nona tanpa ekspresi itu. Karena jarang mengunjungi rumah itu, Arta tidak terlalu dekat dengan para pelayan di sana.

Rumah itu sebenarnya disediakan Arta khusus untuk karyawan-karyawan yang bekerja sebagai karyawan khusus yang dipilih Arta.

Selain itu, hanya karyawan-karyawan dan pelayan disana yang mengenal Arta. Jika di perusahaan, Arta tak pernah menampakkan diri.

Karyawan pilihan itu pun hanyalah orang-orang yang diselamatkan hidupnya oleh Arta. Oleh karena itu mereka sangat menghormati dan menjaga Arta dengan segenap hidup mereka.

Bahkan identitas Arta dilindungi dengan ketat oleh mereka semua.

"Kemari Kak !" ucap Arta Pada Arkan yang tengah menggendong Josua.

"Celo bersihkan dirimu, lalu makanlah dahulu!" ucap arta pada Celo yang sedari tadi mengikuti mereka.

"Tapi Kalian bagaimana kak?" tanya Celo.

"Kamu suruh saja pelayan menyiapkan makanan untuk kami. Urus dirimu, kamu sudah kurus kering begitu, makan yang banyak jangan sampai kamu sakit!" ucap Arta pada Celo yang memang sudah dianggap sebagai saudara bagi Arta.

"Baik kak, cacingku dah pada demo heheh," ucapnya cengengesan.

Mereka memasuki sebuah kamar di lantai 2. Kamar yang cukup luas dengan desain mewah di dalamnya.

Arta dan Arkan meletakkan kedua anak itu di kasur besar dalam kamar itu, membiarkan mereka berdua terlelap.

Arkan iseng memeriksa tubuh Josua, matanya melotot melihat bekas luka lama dan luka baru di sekujur tubuh Josua. Banyak luka lebam seperti terkena pukulan dan benturan benda keras. Di perutnya terdapat bekas luka operasi.

Begitu juga Arta yang syok melihat kondisi tubuh gadis kecil dihadapannya sama dengan sang kakak. Arta menatap ke arah Arkan sambil menutup mulutnya, Arkan langsung membenarkan posisi tidur si kembar itu lalu menarik Arta keluar.

"Ssst, kita bicara di luar," bisik Arkan menarik lembut tangan Arta.

Mereka keluar dari kamar itu.

"Kak, kakak lihat tubuh mereka kan? astaga apa yang terjadi pada anak-anak malang itu?" ucap Arta panik, matanya mulai berkaca-kaca tak kuasa menahan sedih mulutnya ditutup dengan tangannya.

"Sepertinya mereka korban penjualan anak, kamu tenang Arta! kita sebagai orang dewasa harus bisa menangani ini!" ucap Arkan memegang pundak Arta menguatkan gadis itu.

Arta mengangguk setuju, "Sebaiknya kita ke ruanganku kak," ucap Arta membawa Arkan menuju ruang kerjanya yang sudah lama tak ia pakai namun tetap bersih dan rapi.

Arkan dan Arta duduk di sebuah sofa panjang, lalu Arta memanggil pelayan untuk membawakan minum.

Beberapa menit kemudian, minuman mereka tiba.

"Minum dahulu kak, Arta akan jelaskan semua dari awal," ucap Arta mengerti dengan apa yang dipikirkan oleh Arkan.

"Terimakasih, Anak-anak itu apa kamu pernah melihatnya?" tanya Arkan.

"Arta gak kenal kak, baru hari ini Arta lihat mereka ada baiknya kita tanyakan nanti pada mereka," jawab Arta.

"Hmm kalau begitu jelaskan kejadian tadi," ucap Arkan serius dengan kata katanya.

"Hmm, ku mulai dari mana dulu nih?" tanya Arta.

"Festival dan Star Company," jawab Arkan.

"Baiklah, Aku memang Ms Chan, pemilik Star Company yang sudah aku dan kakakku dirikan sejak 7 tahun lalu tanpa sepengetahuan ayah dan Ibu," jelas Arta lalu membisikkan sesuatu ke telinga Arkan.

"Hmmm, tapi kak Roki tak pernah cerita," balas Arkan.

"Kakak sedang menjalankan misi, kami tak ingin membongkar identitas kami ke sembarang orang. Karena kakak calon suamiku, makanya Arta memberitahukan hal ini," jawab Arta.

"Hei apa kau tak terlalu gegabah membongkar identitasmu seperti ini? mungkin saja aku orang jahat," ucap Arkan menatap Arta.

"Aku terlalu yakin kakak orang baik," jawab Arya sambil tersenyum manis.

"Kau ini ya, jangan pernah bercerita seperti ini kepada orang lain bisa-bisa kau dimanfaatkan," ucap Arkan gemas.

"Tapi yang kakak bingung, kamu kan punya segalanya seperti fasilitas mewah ini, kenapa kamu masih mau tinggal dan disiksa di rumah Mahendra?" tanya Arkan lagi.

"Heheh itulah kebodohanku kak, Aku sangat menyayangi Keluarga Mahendra karena Om adalah adik Ibuku. Mereka dulu sangat baik dan kak Tania kami sangat dekat dahulu," jelasnya.

"Setelah ayah Ibu meninggal, Aku dan Kak Roki diwasiatkan untuk tinggal bersama mereka mereka, tapi karena kakak instingnya kuat dia menolak dan sempat ingin membawaku namun aku menolak,hingga akhirnya kami tinggal terpisah," jelas Arta.

"Setelah tinggal di rumah Mahendra, mereka semua berubah drastis. Tak ada lagi kata-kata sayang yang keluar dari mulut mereka. Hanya cacian dan makian karena wajah cacatku ini," jelas Arta.

"Mereka hanya menginginkan harta keluarga Kartier, itu sebabnya mereka memintaku untuk menikah dengan kakak. Mereka tak akan Sudi punya keluarga cacat dan miskin," jelas Aerta dengan raut sedih.

"Hmmm aku mengerti, orang orang yang gila harta seperti mereka tak pantas kau sebut keluarga! setelah kita menikah keluargamu adalah keluarga Whitegar. Jangan sekali-kali membantu para bajingan itu bila suatu saat mereka butuh bantuan!" jelas Arkan.

"Terimakasih sudah mau menerimaku kak," ucap Arta lirih.

"Sudahlah, Lalu bagaimana kau mengenaliku?" tanya Arkan.

"Insting seorang calon istri kak heheheh," seru Arta terkekeh geli dengan kata katanya.

"Hahahah kau ini ya," ucap Arkan gemas.

"Tapi, anu.... apa kakak?" ucapnya menggantung.

"Ada Apa?" tanya Arkan.

"Ah tidak tidak," jawab Arta.

"Sebenarnya aku ingin bertanya apa kak Arkan mencintaiku? hah tapi sudahlah sepertinya pernikahanku tak akan diisi dengan cinta," gumam Arta sambil tertunduk sedih.

Arkan melihat raut sedih di wajah Arta. Dia meraih tangan gadis itu, memutar tubuhnya kini mereka saling berhadapan.

"Hei, apa kau khawatir dengan pernikahan ini?" tanya Arkan.

Arta hanya menunduk dan menggelengkan kepalanya.

"Jika kamu khawatir dengan pernikahan yang tidak dilandasi cinta, tenanglah. Aku yakin cinta akan tumbuh dengan sendirinya," ucap Arkan.

Arta tertegun dengan kata-kata manis dan tulus dari Arkan, tak ada dilihatnya kebohongan disana. Dan yang membuatnya heran bagaimana Arkan bisa tahu isi hatinya?

"Hiks hiks hiks terimakasih kak," ucap Arta sambil menangis.

"Hush jangan menangis, aku juga sakit jika kau menangis seperti ini," ucap Arkan mengelus kepala Arta dengan lembut.

Arta langsung memeluk tubuh Arkan dan menangis disana.

Arkan membalas pelukan itu, dia mengerti perasaan Arta saat ini. Rasa tak pernah dicintai, rasa selalu dikucilkan, tersiksa dan terikat dengan keadaan.

Walaupun harta melimpah, hati yang tak pernah diisi dengan kasih sayang akan menjadi rapuh.

"Kak kakak hutang penjelasan padaku," ucap Arta disela-sala tangisnya.

"Hahahaha dasar kau penjahat kecil, kupikir kau audah lupa," ledek Arkan mendengar kata-kata Arta.

Arta menenggelamkan kepalanya di dada bidang Pria itu. Ada rasa hangat dan nyaman disana, Arta seolah mendapat sandaran untuk semua bebannya selama ini.

"Terimakasih kak," ucapnya.

Arkan tersenyum dan memeluknya semakin erat.

Terpopuler

Comments

Susan Handayani

Susan Handayani

betul itu jgn pernah menolong orang munafik 🤪🤪🤪

2021-11-13

0

Lili Yoon

Lili Yoon

setuju sama Arkan jgn pernah membantu keluarga Mahendra lagi

2021-09-16

1

kookv

kookv

lanjut....

2021-09-06

0

lihat semua
Episodes
1 1.(Revisi)
2 2.(Revisi)
3 3.(Revisi)
4 4.(Revisi)
5 5. (Revisi)
6 6. (Revisi)
7 7. (Revisi)
8 8. (Revisi)
9 9.(Revisi)
10 10.(Revisi)
11 11. (Revisi)
12 12. ( Revisi)
13 13.(Revisi)
14 Aku juga ingin bahagia (Revisi)
15 masa lalu keluarga Roki dan Arta
16 Festival
17 Festival 2
18 Gempa!!
19 Rumah Arta
20 Jo dan Jen ( Revisi)
21 pernikahan dan Kart
22 Pernikahan dan Kart 2
23 Obatku
24 Anak Angkat
25 Tante Menor dan Om Gembul
26 Mall 1
27 orang miskin belagu (Revisi)
28 memulai dari awal
29 Minta Cucu
30 bau bau pelakor
31 Dokter Kiki
32 Laser
33 Restoran
34 34
35 Kak Arkan !!
36 Konfirmasi
37 37
38 38
39 The truth
40 pembobolan
41 akting lagi
42 Tentang Blood Tears
43 tanda
44 Roti-roti
45 Jordan
46 pergi
47 Badut
48 48
49 49
50 Tikus got ketemu Bebek Liar
51 Kart Sembuh
52 52
53 Surprise berlapis
54 Ferdinan
55 halangan
56 Supermarket
57 imut
58 Rencana
59 Aneh
60 Mall
61 Comeback
62 rencana
63 Pernikahan
64 Karina dan Roki
65 Tito, Indah
66 Vika
67 lemah
68 Serangan
69 Pasangan Bertopeng
70 Manik biru
71 Pak Kus
72 Panas
73 kath
74 Star Cafe
75 VVIP pintu biru
76 VVIP pintu biru 2
77 Taman
78 Mr. Xiang
79 Mark dan Ziko
80 pelayan baru
81 Ibu angkat
82 Kantor
83 Keberingasan Celo
84 Si kembar
85 Drama dimulai
86 Storm
87 Ria
88 Cerewet
89 Tersalurkan
90 Pak Kus meninggal
91 Markas
92 Pengumuman Author Gaje
93 Siapa Mr. Lu?
94 Argaka Company
95 Aku mencintaimu
96 Markas besar
97 Arta
98 Keluarga Argaka
99 Lima keponakan
100 Ramai
101 Sepenggal kisah Robin
102 Papa George yang hebat
103 Kembar?
104 mangga muda
105 Gadis Roti
106 Pria Asing
107 The Power of Bumil
108 Ibu Hamil Tiada Tanding
109 Akhir keluarga Mahendra
110 Dasar Ibu Hamil
111 Maaf ya Bumil
112 Baron dan Mia
113 Tangga darurat
114 Baron dan Arta
115 Baju Pengantin
116 Pernikahan Kart dan Karina
117 Drama Argaka
118 Drama dimulai
119 Black Card
120 Kantin
121 Diculik
122 Gudang
123 Ikan Piranha
124 Tertembak
125 Flashback
126 Koma
127 Hangat
128 Sadar
129 Terimakasih
130 Rumah
131 Tiga Bumil VS Vika
132 Kacau
133 Maaf
134 Sama-sama Bodoh
135 Tiga bumil
136 Pernikahan dan Ulang Tahun
137 Happy Ending
138 Pengumuman
139 PENGUMUMAN
140 HIDUP KEMBALI: NIGHT AT PARADISE
141 ROMANSA SAGARA DEA
Episodes

Updated 141 Episodes

1
1.(Revisi)
2
2.(Revisi)
3
3.(Revisi)
4
4.(Revisi)
5
5. (Revisi)
6
6. (Revisi)
7
7. (Revisi)
8
8. (Revisi)
9
9.(Revisi)
10
10.(Revisi)
11
11. (Revisi)
12
12. ( Revisi)
13
13.(Revisi)
14
Aku juga ingin bahagia (Revisi)
15
masa lalu keluarga Roki dan Arta
16
Festival
17
Festival 2
18
Gempa!!
19
Rumah Arta
20
Jo dan Jen ( Revisi)
21
pernikahan dan Kart
22
Pernikahan dan Kart 2
23
Obatku
24
Anak Angkat
25
Tante Menor dan Om Gembul
26
Mall 1
27
orang miskin belagu (Revisi)
28
memulai dari awal
29
Minta Cucu
30
bau bau pelakor
31
Dokter Kiki
32
Laser
33
Restoran
34
34
35
Kak Arkan !!
36
Konfirmasi
37
37
38
38
39
The truth
40
pembobolan
41
akting lagi
42
Tentang Blood Tears
43
tanda
44
Roti-roti
45
Jordan
46
pergi
47
Badut
48
48
49
49
50
Tikus got ketemu Bebek Liar
51
Kart Sembuh
52
52
53
Surprise berlapis
54
Ferdinan
55
halangan
56
Supermarket
57
imut
58
Rencana
59
Aneh
60
Mall
61
Comeback
62
rencana
63
Pernikahan
64
Karina dan Roki
65
Tito, Indah
66
Vika
67
lemah
68
Serangan
69
Pasangan Bertopeng
70
Manik biru
71
Pak Kus
72
Panas
73
kath
74
Star Cafe
75
VVIP pintu biru
76
VVIP pintu biru 2
77
Taman
78
Mr. Xiang
79
Mark dan Ziko
80
pelayan baru
81
Ibu angkat
82
Kantor
83
Keberingasan Celo
84
Si kembar
85
Drama dimulai
86
Storm
87
Ria
88
Cerewet
89
Tersalurkan
90
Pak Kus meninggal
91
Markas
92
Pengumuman Author Gaje
93
Siapa Mr. Lu?
94
Argaka Company
95
Aku mencintaimu
96
Markas besar
97
Arta
98
Keluarga Argaka
99
Lima keponakan
100
Ramai
101
Sepenggal kisah Robin
102
Papa George yang hebat
103
Kembar?
104
mangga muda
105
Gadis Roti
106
Pria Asing
107
The Power of Bumil
108
Ibu Hamil Tiada Tanding
109
Akhir keluarga Mahendra
110
Dasar Ibu Hamil
111
Maaf ya Bumil
112
Baron dan Mia
113
Tangga darurat
114
Baron dan Arta
115
Baju Pengantin
116
Pernikahan Kart dan Karina
117
Drama Argaka
118
Drama dimulai
119
Black Card
120
Kantin
121
Diculik
122
Gudang
123
Ikan Piranha
124
Tertembak
125
Flashback
126
Koma
127
Hangat
128
Sadar
129
Terimakasih
130
Rumah
131
Tiga Bumil VS Vika
132
Kacau
133
Maaf
134
Sama-sama Bodoh
135
Tiga bumil
136
Pernikahan dan Ulang Tahun
137
Happy Ending
138
Pengumuman
139
PENGUMUMAN
140
HIDUP KEMBALI: NIGHT AT PARADISE
141
ROMANSA SAGARA DEA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!