Gempa!!

Arta masuk ke dalam toilet lalu membersihkan wajahnya dan menghilangkan bekas lukisan itu. Kini bekas luka itu jelas terlihat di wajahnya.

Arta mengganti pakaiannya dengan kaos oblong berwarna hitam serta jeans hitam dilengkapi dengan sneaker putih di bagian kakinya.

Rambut panjangnya dibiarkan terurai tak lupa ia memakai masker menutupi wajahnya.

"Hei jantung kumohon bekerja samalah denganku, jangan buat malu!" ucap Arta menatap wajahnya di depan cermin sambil mengelus dadanya agar merasa tenang.

"Huh sudah selesai!" ucapnya lalu keluar dari ruangan itu.

Saat Arta keluar ia terkejut melihat Arkan yang membaringkan Celo di atas sebuah meja.

"Tante!" seru kedua anak kecil itu berlari memeluk Arta.

"Hai sayang kalian baik-baik saja kan?" ucap Arta menyamakan posisi tubuhnya setinggi kedua anak itu.

"Iya Tan, terimakasih sudah bantu Jo dan Jen," ucap gadis kecil bernama Jeni itu.

"Iya sayang sama-sama, oh jadi nama kalian siapa tadi?" tanya Arta menatap keduanya.

"Aku Josua tan dan ini adik kembar ku Jeni," ucap Josua menjelaskan.

"Wah si kembar imut ini, ya sudah kita duduk dulu disana," ucap Arta ingin beranjak namun kedua anak itu menahan Arta.

"Tan kenapa pakai masker? Jeni jadi takut," ucap Jeni berkaca-kaca.

"Hmm? kalau tante buka masker justru kamu akan lebih takut sayang," ucap Arta membelai wajah gadis itu.

"Tan di buka ya pliss, kita gak akan takut kok. Justru kami takut kalau Tante pakai masker seperti ini, kami trauma dengan penjahat-penjahat itu tan. Mereka memakai masker seperti tante," ucap Josua menjelaskan trauma mereka sambil menenangkan Jeni yang mulai menangis ketakutan.

Arta tidak tega melihatnya, akhirnya ia membuka maskernya lalu terlihat dengan jelas bekas luka di pipi kanannya itu.

"Ya sudah ini Tante buka, tapi kalau takut bilang ya karena Tante cacat," ucap Arta menjelaskan sambil membuka maskernya.

Kedua anak itu melihat arta dengan tatapan bahagia, bukannya takut mereka malah tersenyum bahagia melihat Arta.

"Kalian kenapa senyum senyum?" tanya Arta bingung.

Seharusnya mereka takut tapi malah tersenyum melihat wajah buruk milik Arta itu.

"Tante cantik seperti yang dikatakan om itu!" ucap Jeni tersenyum sumringah menampakkan gigi putihnya sambil menunjuk ke arah Arkan.

Arkan yang menyadari dirinya ditunjuk, membalikkan badannya sambil berpura-pura mengecek keadaan Celo yang masih pingsan cantik.

"Siapa?" tanya Arta mengikuti arah tangan gadis kecil itu. Matanya tertuju pada Arkan yang pura-pura sibuk.

"Hahahah, bisa saja kalian ini," ucap Arta terkekeh geli sambil mencubit gemas kedua bocah itu.

"Ayo kesana!" ajak Arta.

"Dia mengatakan aku cantik? aduh kenapa lagi kau jantung tolonglah berhenti, eh tapi kalau berhenti aku mati dong hahah," ucap Arta dalam hatinya.

"Kak kenapa cecunguk ini?" tanya Arta pada Arkan sambil menatap tubuh Celo.

"Pingsan tadi, gak kuat sama kenyataan hahah," ucap Arkan terkekeh geli mengingat ekspresi kaget Celo ketika Jo dan Jen keluar dari lemari itu.

"Dasar ni anak ya!" ucap Arta kesal.

"Kak bisa bantu Aku? kalian juga Jo dan Jen bantu om Arkan menggoncang meja ini biar kita kerjain Om tampan itu," Seru Arta dengan rencana Liciknya.

Arkan bersama si kembar Jo dan Jen mulai menjalankan aksinya, sementara Arta menjatuhkan barang-barang hingga terdengar keributan disana.

"Celo bangun !!ada gempa!!" teriak Arta.

"Gempa! Gempa! tolong- tolong," teriak Celo bangun dari meja itu sambil berlari terbirit-birit keluar dari ruangan itu.

"Hauahahahahah" suara tawa memenuhi ruangan itu. Sementara itu Celo yang berada di luar ruangan itu merasa heran sebab orang-orang memandanginya dengan tatapan aneh.

"Astaga bodohnya kau Celo!!kau di kerjain sama kak Arta," gerutu Celo menepuk-nepuk jidatnya lalu kembali ke ruangan itu.

"Kak Arta !!" teriak Celo kesal.

"Ayo anak-anak kita keluar, mari kak," ucap Arta menggendong Jeni sementara Arkan menggendong Josua, mereka bertingkah seolah-olah tidak terjadi apa-apa barusan.

"Hei kau Celo cepatlah! siapkan mobil kita pergi makan, sepertinya kau sangat lapar hingga suara perutmu terdengar hingga ke penjuru dunia!!" seru Arta pada Celo yang bingung dengan keadaan yang dilihatnya dan memang benar dia sedang lapar.

"Ah baiklah!" ucapnya berlari mendahului mereka lalu menyiapkan mobil untuk mereka kendarai.

Arkan yang melihat hal ini, semakin penasaran dengan siapa sebenarnya sosok calon istrinya itu .

"Siapa sebenarnya kamu Arta? mengapa banyak kejutan dari dirimu? tapi aku juga punya hutang penjelasan sih heheh," ucap Arkan sambil senyum-senyum sendiri dalam lamunannya.

"Apa yang lucu om?" tanya Josua yang berada dalam pangkuannya.

"Ah tidak sayang," ucap Arkan mengelus kepala anak lelaki itu.

Mereka pun meninggalkan gedung dan festival itu menuju rumah Arta di sebuah kawasan elit.

"Kak kita ke rumahku saja ya, takut kalau preman itu kembali mengejar mereka berdua," ucap Arta pada Arkan yang duduk disampingnya sambil menggendong Josua yang telah terlelap begitu juga dengan Jeni yang terlelap di pangkuan Arta.

"Terserah kamu saja Arta," ucap Arkan pelan namun masih bisa didengar Arta agar tidak menggangu tidur dua bocah itu.

"Kalian sudah seperti sebuah keluarga yang harmonis," ucap Celo dari depan.

"Menyetir saja yang benar, kita ke rumah!" seru Arta.

"Hehehe siap buk bos!" ucapnya sambil mengangkat tangannya membentuk huruf O.

"Oh iya kenalkan dia calon suamiku, Arkan, " ucap Arta memperkenalkan Arkan pada Celo.

Celo tersentak kaget hingga tak sengaja menekan klakson mobil. Beruntung mereka sedang berhenti karena lampu merah, bisa-bisa Celo malah menabrak kendaraan lain.

tinnnn

"Astaga Celo! kamu hampir membuatku benar-benar serangan jantung, untung anak-anak tidak bangun," ucap Arta berdecak kesal

"Maaf Kak, benarkah dia calon suami kakak?" tanya Celo memastikan ucapan Arta.

"Menurutmu setelah melihat adegan tadi?" kali ini Arkan menyanggahi Celo, Arta yang mendengar itu merasa malu mengingat kejadian tadi walaupun dibuat-buat tapi rasa gugupnya benar-benar nyata.

"Ehem...oh oke baiklah ternyata kakakku ini tak lagi jomblo hahahha," ucap Celo tertawa riang mendengar kabar bahagia itu.

"Lalu siapa mereka?" tanya Celo melirik kedua anak yang tengah tertidur pulas itu.

"Kami juga tidak tahu, tapi sepertinya mereka dalam bahaya jadi kami menolong mereka," jawab Arta.

"Coba kalian jelaskan supaya aku mengerti," ucap Celo sambil melajukan mobil itu karena lampu sudah berubah menjadi hijau.

Arta dan Arkan menjelaskan secara bergantian mengenai kejadian tadi hingga akhirnya Celo yang hampir berburuk sangka mengerti cerita yang sebenarnya.

Mobil mereka melaju dengan kecepatan sedang membelah keramaian Kota yang dipanggil kota Bunga itu.

Tak lama mereka sampai di sebuah kawasan elit, kawasan rumah mewah orang-orang kaya. Dari luar tampak rumah itu sangat mewah dibandingkan rumah yang lain, saat memasuki kawasannya sungguh menakjubkan, terdapat sejumlah taman bermain disana lengkap dengan taman bunga.

Rumah itu terdiri atas 4 lantai yang dihuni oleh karyawan-karyawan Star Company yang bekerja dengan Arta.

Terpopuler

Comments

Susan Handayani

Susan Handayani

Arta ternyata Lo kokai knp Lo menutupinya 🥺🥺🥺

2021-11-13

0

Lili Yoon

Lili Yoon

Arta bener bener penuh dengan misteri dan Riko keluar negeri juga bekerja sebagai apa ya ?
apa juga mengurus perusahaan besar juga ?

2021-09-16

0

kookv

kookv

waow surprise... mau aj dianiaya padahal kaya....

2021-09-06

0

lihat semua
Episodes
1 1.(Revisi)
2 2.(Revisi)
3 3.(Revisi)
4 4.(Revisi)
5 5. (Revisi)
6 6. (Revisi)
7 7. (Revisi)
8 8. (Revisi)
9 9.(Revisi)
10 10.(Revisi)
11 11. (Revisi)
12 12. ( Revisi)
13 13.(Revisi)
14 Aku juga ingin bahagia (Revisi)
15 masa lalu keluarga Roki dan Arta
16 Festival
17 Festival 2
18 Gempa!!
19 Rumah Arta
20 Jo dan Jen ( Revisi)
21 pernikahan dan Kart
22 Pernikahan dan Kart 2
23 Obatku
24 Anak Angkat
25 Tante Menor dan Om Gembul
26 Mall 1
27 orang miskin belagu (Revisi)
28 memulai dari awal
29 Minta Cucu
30 bau bau pelakor
31 Dokter Kiki
32 Laser
33 Restoran
34 34
35 Kak Arkan !!
36 Konfirmasi
37 37
38 38
39 The truth
40 pembobolan
41 akting lagi
42 Tentang Blood Tears
43 tanda
44 Roti-roti
45 Jordan
46 pergi
47 Badut
48 48
49 49
50 Tikus got ketemu Bebek Liar
51 Kart Sembuh
52 52
53 Surprise berlapis
54 Ferdinan
55 halangan
56 Supermarket
57 imut
58 Rencana
59 Aneh
60 Mall
61 Comeback
62 rencana
63 Pernikahan
64 Karina dan Roki
65 Tito, Indah
66 Vika
67 lemah
68 Serangan
69 Pasangan Bertopeng
70 Manik biru
71 Pak Kus
72 Panas
73 kath
74 Star Cafe
75 VVIP pintu biru
76 VVIP pintu biru 2
77 Taman
78 Mr. Xiang
79 Mark dan Ziko
80 pelayan baru
81 Ibu angkat
82 Kantor
83 Keberingasan Celo
84 Si kembar
85 Drama dimulai
86 Storm
87 Ria
88 Cerewet
89 Tersalurkan
90 Pak Kus meninggal
91 Markas
92 Pengumuman Author Gaje
93 Siapa Mr. Lu?
94 Argaka Company
95 Aku mencintaimu
96 Markas besar
97 Arta
98 Keluarga Argaka
99 Lima keponakan
100 Ramai
101 Sepenggal kisah Robin
102 Papa George yang hebat
103 Kembar?
104 mangga muda
105 Gadis Roti
106 Pria Asing
107 The Power of Bumil
108 Ibu Hamil Tiada Tanding
109 Akhir keluarga Mahendra
110 Dasar Ibu Hamil
111 Maaf ya Bumil
112 Baron dan Mia
113 Tangga darurat
114 Baron dan Arta
115 Baju Pengantin
116 Pernikahan Kart dan Karina
117 Drama Argaka
118 Drama dimulai
119 Black Card
120 Kantin
121 Diculik
122 Gudang
123 Ikan Piranha
124 Tertembak
125 Flashback
126 Koma
127 Hangat
128 Sadar
129 Terimakasih
130 Rumah
131 Tiga Bumil VS Vika
132 Kacau
133 Maaf
134 Sama-sama Bodoh
135 Tiga bumil
136 Pernikahan dan Ulang Tahun
137 Happy Ending
138 Pengumuman
139 PENGUMUMAN
140 HIDUP KEMBALI: NIGHT AT PARADISE
141 ROMANSA SAGARA DEA
Episodes

Updated 141 Episodes

1
1.(Revisi)
2
2.(Revisi)
3
3.(Revisi)
4
4.(Revisi)
5
5. (Revisi)
6
6. (Revisi)
7
7. (Revisi)
8
8. (Revisi)
9
9.(Revisi)
10
10.(Revisi)
11
11. (Revisi)
12
12. ( Revisi)
13
13.(Revisi)
14
Aku juga ingin bahagia (Revisi)
15
masa lalu keluarga Roki dan Arta
16
Festival
17
Festival 2
18
Gempa!!
19
Rumah Arta
20
Jo dan Jen ( Revisi)
21
pernikahan dan Kart
22
Pernikahan dan Kart 2
23
Obatku
24
Anak Angkat
25
Tante Menor dan Om Gembul
26
Mall 1
27
orang miskin belagu (Revisi)
28
memulai dari awal
29
Minta Cucu
30
bau bau pelakor
31
Dokter Kiki
32
Laser
33
Restoran
34
34
35
Kak Arkan !!
36
Konfirmasi
37
37
38
38
39
The truth
40
pembobolan
41
akting lagi
42
Tentang Blood Tears
43
tanda
44
Roti-roti
45
Jordan
46
pergi
47
Badut
48
48
49
49
50
Tikus got ketemu Bebek Liar
51
Kart Sembuh
52
52
53
Surprise berlapis
54
Ferdinan
55
halangan
56
Supermarket
57
imut
58
Rencana
59
Aneh
60
Mall
61
Comeback
62
rencana
63
Pernikahan
64
Karina dan Roki
65
Tito, Indah
66
Vika
67
lemah
68
Serangan
69
Pasangan Bertopeng
70
Manik biru
71
Pak Kus
72
Panas
73
kath
74
Star Cafe
75
VVIP pintu biru
76
VVIP pintu biru 2
77
Taman
78
Mr. Xiang
79
Mark dan Ziko
80
pelayan baru
81
Ibu angkat
82
Kantor
83
Keberingasan Celo
84
Si kembar
85
Drama dimulai
86
Storm
87
Ria
88
Cerewet
89
Tersalurkan
90
Pak Kus meninggal
91
Markas
92
Pengumuman Author Gaje
93
Siapa Mr. Lu?
94
Argaka Company
95
Aku mencintaimu
96
Markas besar
97
Arta
98
Keluarga Argaka
99
Lima keponakan
100
Ramai
101
Sepenggal kisah Robin
102
Papa George yang hebat
103
Kembar?
104
mangga muda
105
Gadis Roti
106
Pria Asing
107
The Power of Bumil
108
Ibu Hamil Tiada Tanding
109
Akhir keluarga Mahendra
110
Dasar Ibu Hamil
111
Maaf ya Bumil
112
Baron dan Mia
113
Tangga darurat
114
Baron dan Arta
115
Baju Pengantin
116
Pernikahan Kart dan Karina
117
Drama Argaka
118
Drama dimulai
119
Black Card
120
Kantin
121
Diculik
122
Gudang
123
Ikan Piranha
124
Tertembak
125
Flashback
126
Koma
127
Hangat
128
Sadar
129
Terimakasih
130
Rumah
131
Tiga Bumil VS Vika
132
Kacau
133
Maaf
134
Sama-sama Bodoh
135
Tiga bumil
136
Pernikahan dan Ulang Tahun
137
Happy Ending
138
Pengumuman
139
PENGUMUMAN
140
HIDUP KEMBALI: NIGHT AT PARADISE
141
ROMANSA SAGARA DEA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!