Festival 2

Suasana ramai di area festival memenuhi alun-alun kota itu. Semua orang tampak menikmati acara yang diselenggarakan Star Company itu.

Banyak hal mengejutkan yang sontak menjadi perbincangan hangat di mata masyarakat. Miss Chan menjadi trending nomor 1 dalam pencarian internet, diikuti Mr. Lukas si pria tampan yang baru menampakkan diri dan diposisi ketiga adalah Pria bertopeng perwakilan Grup Whitegar yang rumornya mengalami kebangkrutan.

Saat semua orang menikmati berbagai macam acara di festival itu, seorang pria tampan dan muda dengan tinggi 183 cm, memakai setelan jas hitam dengan dasi merah maron tengah gelisah dan mengalami kegugupan.

"Sial! Harusnya gue gak nekat datang kesini, lagian kenapa si kunyuk itu harus mewakili perusahaan Papa sih? Bosnya dia gue atau Papa?" gerutunya kesal.

Jantungnya kini sudah tak normal, keringat mengalir deras di sekujur tubuhnya, terlebih lagi rasa gugupnya karena terus dipandangi oleh pengunjung-pengunjung disana.

Bersyukur dia membawa 2 orang pengawal yang siap siaga melarang mereka untuk mendekat.

Tiba-tiba ada seorang wanita dengan pakaian kurang bahan hingga mengekspos bagian dadanya yang nampak diperbesar dan rok pendek yang menunjukkan pahanya,make up tebal seperti ondel-ondel dan rambut digulung ke atas, mendekat saat pengawalnya menahan gadis-gadis lain.

"Hai sayang! Kenalin aku Luna," ucapnya sambil duduk si sebelah pria itu lalu memegang tangannya dengan mesra.

Pria itu terkejut bukan main, dia hampir pingsan saat gadis itu menyentuh wajahnya.

"Pengawal!"teriaknya, segera pengawal itu menghempaskan tangan Luna dengan kasar.

"Sialan kau wanita jalang!!!" Murka pria itu lalu bangkit meninggalkan wanita itu disana.

"Cih lihat saja pasti kau akan jadi milikku!" Ucap Luna menatap punggung pria itu.

Pria itu melangkah tergesa-gesa sambil membuka dasinya dengan kasar, tubuhnya berkeringat dan jantungnya berdetak tak karuan.

Dia melangkah ke belakang panggung lalu masuk ke dalam sebuah bangunan di dekat area festival kemudian masuk ke dalam ruangan yang sepi untuk menenangkan dirinya.

"Hah hah.... sesak!!" teriaknya gelisah, seketika ingatannya akan sebuah trauma memenuhi kepalanya.

Dadanya terasa sesak, tubuhnya bergetar, keringatnya membasahi sekujur tubuhnya.

Tiba-tiba seseorang mendekap tubuhnya, ada rasa hangat dari dekapan orang itu seketika membuat tubuhnya yang lemah merasa tenang.

"Kak Arkan lihat Arta!" ucapnya sambil melepas topengnya.

Pria itu mendongakkan kepalanya menatap sosok hangat di depannya itu.

"Ar...Arta!" ucapnya sendu, kini ia membalas pelukan hangat gadis itu.

"Sudah tenang, Arta disini" ucapnya sambil memeluk Arkan.

Setelah tenang, Arta membawa Arkan duduk di kursi panjang dalam ruangan itu. Arta merogoh ponselnya, lalu menghubungi seseorang.

"Halo Celo, tolong bawakan aku pakaian ganti dan bawakan juga sebuah kacamata dan masker sekarang ke gedung R!" titah Arta pada Celo lalu memutus panggilan itu.

"Kakak tenang saja, kita akan segera pulang" ucap Arta sambil memegang tangan pria itu.

"Hmm Kakak sudah tidak apa-apa," balas Arkan.

"Hah baguslah!" seru Arta.

"Tapi bagaimana kamu mengenaliku? selain itu ada apa dengan penampilanmu? Apa kau..?" tanya Arkan bingung.

"Nanti aku jelaskan, dan kurasa sudah waktunya aku memberitahukan semua tentang diriku pada kakak," ucap Arta menatap Arkan dengan serius.

"Dan kakak juga punya hutang penjelasan padaku," lanjutnya lagi sambil memandang Arkan dengan intens.

"Eh ba baiklah," ucap Arkan gugup.

Saat mereka sedang berbincang, tiba-tiba ada sepasang anak kecil berusia 7 tahun berlari masuk ke dalam ruangan itu.

"brakkk"

Terdengar suara pintu dibuka dengan kasar. Kedua anak itu berlari bersembunyi di belakang Arta dan Arkan yang terkejut karena kedua anak itu.

"Om, Tan! tolong tolong bantu kami," ucap Anak laki-laki sambil menangkupkan kedua tangannya di depan dadanya memohon bantuan.

"i..iya Tan, Om bantu Josua dan Jeni!! kita dikejar-kejar penjahat," ucap gadis kecil itu memohon sambil menangis.

"Aduduh iya sayang kita bantuin. Jangan nangis ya," ucap Arkan tak tega melihat anak kecil itu menangis. Ia membawa kedua anak itu bersembunyi di dalam sebuah lemari.

"Ssst kalian disini diam ya, biar penjahatnya Om dan Tante yang urus," ucap Arkan mengelus wajah imut kedua anak itu.

"Terimakasih Om, Tante!" ucap mereka yang dibalas anggukan oleh Arkan dan Arta.

Arta tertegun dengan kelembutan Arkan pada kedua anak kecil itu. Sebentar ia tersenyum melihat perhatian pria itu.

Saat mereka menutup pintu lemari itu, tiba-tiba terdengar suara gebrakan pintu oleh 3 orang preman berwajah sangar.

"Cih, ada orang sedang bercinta disini! hei sebaiknya kalian cari hotel," seru pria besar itu kepada sepasang sejoli yang terlihat tengah melakukan aktivitas panas sambil bersandar ke lemari.

"Ayo kita pergi, sepertinya mereka tidak ada disini!" ajak pria yang satunya.

Mereka pun meninggalkan ruangan itu lalu beranjak mencari dua anak kecil tadi.

"Hmm kak..mereka sudah pergi," ucap Arta melepas tangannya dari bahu pria itu.

"Maaf Ar," ucap Arkan melepas pelukannya, wajahnya memerah dan jantungnya berdegup kencang.

Tak berbeda dengan Arta, wajahnya merah padam, rasanya gugup berada pada posisi seperti tadi.

"Iya kak," jawabnya malu.

FLASHBACK

Mendengar suara langkah kaki ke arah ruangan itu, Arkan sontak menarik tubuh Arta yang berdiri di sampingnya. Arkan menyandarkan tubuh Arta ke lemari itu sambil mendekap tubuh gadis itu.

Sontak Arta terkejut namun ia mengerti apa tujuan dari tindakan Arkan ini.

Arkan memiringkan kepalanya ke arah kiri dan Arta ke kanan membuat seolah-olah mereka sedang berciuman padahal tidak.

"Ar, maaf bisa kau tahan posisi ini sebentar? dan letakkan tanganmu di bahuku," bisik Arkan pada Arta.

Dengan cepat Arta melakukan perintah Arkan, dan Pintu terbuka. benar saja 3 orang preman sangar hendak memasuki ruangan itu.

Arta memeluk Arkan sambil berpura-pura memejamkan matanya seolah menikmati kegiatan mereka namun jantungnya sudah berdegup kencang tak karuan.

"Astaga jantung, kumohon tenanglah!" ucap Arta dalam hati.

Dan benar saja tindakan mereka yang senatural mungkin itu berhasil mengelabui para preman itu.

FLASHBACK End

Suasana terasa canggung dalam ruangan itu. Arkan dan Arta terdiam membisu, rasanya jantung mereka akan meledak.

Tiba-tiba terdengar suara seseorang membuka pintu pintu ruangan itu kembali.

Sontak mereka terkejut, dengan sigap mereka kembali berpelukan mengulang kejadian tadi.

Pintu terbuka dan betapa terkejutnya pria yang tak lain adalah Celo itu melihat aktivitas di hadapannya.

"Kakak!!" teriaknya menjatuhkan paper bag dari tangannya, matanya melotot dan rahangnya terjatuh.

Arta dan Arkan menoleh bersamaan ke arah sumber suara itu, mereka berdua terkesiap lalu langsung melepas pelukan masing-masing.

"Celo!!!" teriak Arta kesal sambil berjalan ke arah pria itu lalu mengunci pintu dan menarik telinga pria itu ke dalam ruangan itu.

"Ah..ah Ampun Kak Arta!" seru Celo meringis kesakitan.

"Kamu tuh ya bikin kakak senam jantung!" ucap Arta kesal karena yang mereka pikir preman tadi ternyata adalah si Celo.

"Loh kok kakak malah hukum Celo sih? harusnya Celo yang tanya kenapa kakak mesra-mesraan disini hah?" balas Celo sambil berkancah pinggang memelototi Arta dan Arkan secara bergantian.

Sementara Arkan hanya memangku tangannya di depan dada dengan wajah datar.

"Dan siapa pria berengsek itu kak hah?" geram Celo.

"Dan pakaian kalian? astaga apa kalian telah melakukan itu?" tanya Celo frustasi melihat jas dan dasi Arkan serta topeng dan sepatu Arta yang berserakan di lantai serta pakaian keduanya yang tampak acak-acakan.

"Hei kebumikan otak mesummu itu!!" ucap Arta kesal.

"Mana pakaianku?" ucapnya malas.

"Ini kak, tapi jelaskan dulu apa yang kalian lakukan disini hah? dan kenapa kalian berantakan sekali hah?" seru Celo bingung.

"Bukankah kau sudah mengatakannya tadi, kami melakukannya," ucap Arta mengerjai Celo lalu berlari menuju toilet di sudut ruangan itu untuk membersihkan dirinya.

Celo tak menyangka apa yang dikatakan oleh Arta, dia terpaku dengan perkataan bosnya itu.

Sementara Arkan hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah Celo dan Arta namun menurutnya sangat lucu.

Arkan membuka lemari dibelakangnya lalu mengeluarkan dua anak kecil yang bersembunyi tadi.

Dengan penuh perhatian dia menggendong kedua anak kecil itu lalu mendudukkan mereka di sebuah kursi.

"Kalian tidak apa-apa kan?" tanya Arkan sambil mengelus kepala mereka berdua yang dibalas anggukan kecil dua anak manusia itu.

Celo malah semakin terkejut melihat kehadiran dua sosok imut itu. Karena tak kuat menghadapi kejadian atau mungkin karena lapar karena tak sempat makan siang,Celo pingsan di tempatnya.

Terpopuler

Comments

Wulan Zahira

Wulan Zahira

yaw ampun celo kamu tuh umur berapa🤣🤣

2022-04-25

0

Susan Handayani

Susan Handayani

celo knp kamu pingsan 😣😣😣

2021-11-13

0

Lili Yoon

Lili Yoon

miris sekali kau Celo 😂

2021-09-16

0

lihat semua
Episodes
1 1.(Revisi)
2 2.(Revisi)
3 3.(Revisi)
4 4.(Revisi)
5 5. (Revisi)
6 6. (Revisi)
7 7. (Revisi)
8 8. (Revisi)
9 9.(Revisi)
10 10.(Revisi)
11 11. (Revisi)
12 12. ( Revisi)
13 13.(Revisi)
14 Aku juga ingin bahagia (Revisi)
15 masa lalu keluarga Roki dan Arta
16 Festival
17 Festival 2
18 Gempa!!
19 Rumah Arta
20 Jo dan Jen ( Revisi)
21 pernikahan dan Kart
22 Pernikahan dan Kart 2
23 Obatku
24 Anak Angkat
25 Tante Menor dan Om Gembul
26 Mall 1
27 orang miskin belagu (Revisi)
28 memulai dari awal
29 Minta Cucu
30 bau bau pelakor
31 Dokter Kiki
32 Laser
33 Restoran
34 34
35 Kak Arkan !!
36 Konfirmasi
37 37
38 38
39 The truth
40 pembobolan
41 akting lagi
42 Tentang Blood Tears
43 tanda
44 Roti-roti
45 Jordan
46 pergi
47 Badut
48 48
49 49
50 Tikus got ketemu Bebek Liar
51 Kart Sembuh
52 52
53 Surprise berlapis
54 Ferdinan
55 halangan
56 Supermarket
57 imut
58 Rencana
59 Aneh
60 Mall
61 Comeback
62 rencana
63 Pernikahan
64 Karina dan Roki
65 Tito, Indah
66 Vika
67 lemah
68 Serangan
69 Pasangan Bertopeng
70 Manik biru
71 Pak Kus
72 Panas
73 kath
74 Star Cafe
75 VVIP pintu biru
76 VVIP pintu biru 2
77 Taman
78 Mr. Xiang
79 Mark dan Ziko
80 pelayan baru
81 Ibu angkat
82 Kantor
83 Keberingasan Celo
84 Si kembar
85 Drama dimulai
86 Storm
87 Ria
88 Cerewet
89 Tersalurkan
90 Pak Kus meninggal
91 Markas
92 Pengumuman Author Gaje
93 Siapa Mr. Lu?
94 Argaka Company
95 Aku mencintaimu
96 Markas besar
97 Arta
98 Keluarga Argaka
99 Lima keponakan
100 Ramai
101 Sepenggal kisah Robin
102 Papa George yang hebat
103 Kembar?
104 mangga muda
105 Gadis Roti
106 Pria Asing
107 The Power of Bumil
108 Ibu Hamil Tiada Tanding
109 Akhir keluarga Mahendra
110 Dasar Ibu Hamil
111 Maaf ya Bumil
112 Baron dan Mia
113 Tangga darurat
114 Baron dan Arta
115 Baju Pengantin
116 Pernikahan Kart dan Karina
117 Drama Argaka
118 Drama dimulai
119 Black Card
120 Kantin
121 Diculik
122 Gudang
123 Ikan Piranha
124 Tertembak
125 Flashback
126 Koma
127 Hangat
128 Sadar
129 Terimakasih
130 Rumah
131 Tiga Bumil VS Vika
132 Kacau
133 Maaf
134 Sama-sama Bodoh
135 Tiga bumil
136 Pernikahan dan Ulang Tahun
137 Happy Ending
138 Pengumuman
139 PENGUMUMAN
140 HIDUP KEMBALI: NIGHT AT PARADISE
141 ROMANSA SAGARA DEA
Episodes

Updated 141 Episodes

1
1.(Revisi)
2
2.(Revisi)
3
3.(Revisi)
4
4.(Revisi)
5
5. (Revisi)
6
6. (Revisi)
7
7. (Revisi)
8
8. (Revisi)
9
9.(Revisi)
10
10.(Revisi)
11
11. (Revisi)
12
12. ( Revisi)
13
13.(Revisi)
14
Aku juga ingin bahagia (Revisi)
15
masa lalu keluarga Roki dan Arta
16
Festival
17
Festival 2
18
Gempa!!
19
Rumah Arta
20
Jo dan Jen ( Revisi)
21
pernikahan dan Kart
22
Pernikahan dan Kart 2
23
Obatku
24
Anak Angkat
25
Tante Menor dan Om Gembul
26
Mall 1
27
orang miskin belagu (Revisi)
28
memulai dari awal
29
Minta Cucu
30
bau bau pelakor
31
Dokter Kiki
32
Laser
33
Restoran
34
34
35
Kak Arkan !!
36
Konfirmasi
37
37
38
38
39
The truth
40
pembobolan
41
akting lagi
42
Tentang Blood Tears
43
tanda
44
Roti-roti
45
Jordan
46
pergi
47
Badut
48
48
49
49
50
Tikus got ketemu Bebek Liar
51
Kart Sembuh
52
52
53
Surprise berlapis
54
Ferdinan
55
halangan
56
Supermarket
57
imut
58
Rencana
59
Aneh
60
Mall
61
Comeback
62
rencana
63
Pernikahan
64
Karina dan Roki
65
Tito, Indah
66
Vika
67
lemah
68
Serangan
69
Pasangan Bertopeng
70
Manik biru
71
Pak Kus
72
Panas
73
kath
74
Star Cafe
75
VVIP pintu biru
76
VVIP pintu biru 2
77
Taman
78
Mr. Xiang
79
Mark dan Ziko
80
pelayan baru
81
Ibu angkat
82
Kantor
83
Keberingasan Celo
84
Si kembar
85
Drama dimulai
86
Storm
87
Ria
88
Cerewet
89
Tersalurkan
90
Pak Kus meninggal
91
Markas
92
Pengumuman Author Gaje
93
Siapa Mr. Lu?
94
Argaka Company
95
Aku mencintaimu
96
Markas besar
97
Arta
98
Keluarga Argaka
99
Lima keponakan
100
Ramai
101
Sepenggal kisah Robin
102
Papa George yang hebat
103
Kembar?
104
mangga muda
105
Gadis Roti
106
Pria Asing
107
The Power of Bumil
108
Ibu Hamil Tiada Tanding
109
Akhir keluarga Mahendra
110
Dasar Ibu Hamil
111
Maaf ya Bumil
112
Baron dan Mia
113
Tangga darurat
114
Baron dan Arta
115
Baju Pengantin
116
Pernikahan Kart dan Karina
117
Drama Argaka
118
Drama dimulai
119
Black Card
120
Kantin
121
Diculik
122
Gudang
123
Ikan Piranha
124
Tertembak
125
Flashback
126
Koma
127
Hangat
128
Sadar
129
Terimakasih
130
Rumah
131
Tiga Bumil VS Vika
132
Kacau
133
Maaf
134
Sama-sama Bodoh
135
Tiga bumil
136
Pernikahan dan Ulang Tahun
137
Happy Ending
138
Pengumuman
139
PENGUMUMAN
140
HIDUP KEMBALI: NIGHT AT PARADISE
141
ROMANSA SAGARA DEA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!