11. (Revisi)

Waktu menunjukkan pukul 8 malam, Arta dan Arkan masih terlelap di dalam kamar sementara Papa, Mama dan Samuel sudah berangkat mengahadiri jamuan makan malam kolega terdekat mereka. k

Dalam kamar itu tampak Arkan mulai mendapatkan kesadarannya. Arkan mengedipkan matanya menelusuri ruangan itu.

Matanya tertuju pada Arta yang tengah terlelap di atas tangannya yang menggenggam tangan Arta.

"Arta, bangunlah!" seru Arkan tak tega melihat posisi tak nyaman Arta.

"Hmm Ah Kakak sudah bangun rupanya,"sahut Arta reflek meletakkan punggung tangannya ke kepala Arkan.

Arkan yang diperlakukan seperti itu terkejut bukan main, wajahnya memerah jantungnya terasa sedang melakukan demonstrasi di rongga dadanya.

"Ah demam Kakak sudah turun," ucapnya dengan suara khas batu bangun.

Sadar dengan apa yang dia lakukan Arta reflek menarik tangannya, tanpa sengaja mata mereka bertemu.

Bak terjadi aliran listrik, tatapan itu terjadi cukup lama mata mereka saling mengunci untuk beberapa saat.

deg deg deg deg deg deg

Suara degup jantung yang cukup keras menyadarkan mereka berdua, sontak keduanya memalingkan wajahnya dengan cepat.

"Ehem Maaf kak, kalau kak Arkan sudah sehat Arta keluar dulu," ucapnya menahan malu dan langsung berbalik memegangi pipinya yang telah memerah.

"Ehem iya thanks Ar," balas Arkan canggung. Serupa dengan Arta, wajah Arkan sudah memerah bagaikan kepiting rebus menahan rasa gugup dan canggung karena kejadian tadi.

"Astaga ada apa denganmu jantung? tolong jangan buat malu seperti tadi," seru Arkan memegangi dadanya.

Sementara Arta di luar kamar sudah sangat malu dengan wajah merah merona seperti buah delima yang siap dimakan.

"Aduduh hei jantung ku perintahkan kau untuk diam, tolong jangan buat malu pemilik mu ini!" gerutu Arta memegangi dadanya yang masih terasa gugup.

"Kenapa aku segugup itu padahal biasanya aku juga menatap matanya kalau kami sedang berkomunikasi," ucap Arta bingung dengan dirinya.

"Huh sudahlah, aku siapkan makan malam saja," ucap Arta lagi sambil berlalu ke dapur untuk menyiapkan makan malam bagi mereka.

Sementara itu Arkan yang masih lemah menatap ruangan kamar itu dengan intens. Dilihatnya bakul serta mangkuk ramuan yang tertinggal disana.

"Ternyata dia merawatku dengan baik, bahkan menemaniku disini," ucap Arkan sambil tersenyum mengingat kejadian tadi.

Arkan meraih kacamatanya yang terletak di atas meja.

"Sepertinya dia sudah melihat wajahku tadi," ucap Arkan berusaha bangkit dari pembaringannya, namun karena masih lemah Arkan terjatuh dari tempat tidurnya.

Gubrak

"Arkhhh sial !! selalu saja begini!" ucap Arkan menahan sakit di kakinya. Arkan berusaha bangkit namun tidak bisa, kakinya sangat lemah dan terasa seperti sedang diikat dengan rantai yang sangat kuat.

Arta yang mendengar suara terjatuh dari arah kamar, langsung bergegas menghampiri sumber suara itu.

"Kak Arkan!!" teriaknya terkejut.

Arta membantu Arkan untuk berdiri, dengan penuh perjuangan Arta membopong tubuh Arkan ke atas tempat tidur. Bobot tubuh Arkan yang terbilang berbeda jauh dengan Arta cukup membuat gadis itu kesulitan.

"Kak Arkan masih lemah, jangan bergerak dulu," ucap Arta khawatir sambil membenarkan posisi Arkan.

" Terimakasih Arta," seru Arkan.

"Tak perlu sungkan kak, oh iya tunggu sebentar Arta ambil makan malam dulu ya," ucapnya lalu berlalu mengambil makanan yang sudah disiapkannya tadi.

Hitungan menit, Arta masuk kembali sambil membawa sebuah nampan berisi 2 mangkuk bubur ayam dan dua gelas teh hangat serta ramuan jahe untuk mereka konsumsi malam itu.

Arta meletakkan nampan itu di atas meja, lalu menyerahkan satu mangkuk bubur Ayam ke tangan Arkan.

"Makan dulu kak biar cepat pulih," ucap Arta sambil memberikan sendok ke tangan Arkan.

"Maaf aku jadi merepotkan dan terimakasih karena telah merawatku," ucap Arkan canggung.

"Heh tak perlu sungkan kak, toh kita juga akan menjadi keluarga," ucap Arta yang dibalas senyuman oleh Arkan.

"Ya sudah kita makan tapi sebelum itu kita berdoa dahulu," ucap Arta.

"Kamu yang pimpin," seru Arkan.

"Baik kak," ucap Arta sambil memegang tangan Arkan lalu berdoa meminta kesehatan bagi Arkan.

"Amin," ucapnya mengakhiri doa makan itu.

" Silahkan di makan kak," ucap Arta.

Arkan dan Arta menikmati makan malam mereka dengan tenang, tak ada perbincangan apa pun selama makan malam itu berlangsung.

Arta menghabiskan buburnya dengan cepat dia menatap Arkan yang tak berselera makan. Dengan sigap Arta mengambil alih mangkuk Arkan membuat sang empunya terkejut.

"Astaga kak! kalau makannya secuil gini gimana mau sehat hah?" seru Arta kesal.

"Aku gak selera Ar," balas Arkan lemas.

"Sini Arta aja yang suapin, supaya cepat habisnya!" ucap Arta sambil menyodorkan satu sendok bubur ke mulut Arkan.

Tak beberapa lama karena kesabaran dan ketelatenan serta Omelan Arta akhirnya bubur tersebut habis dimakan Arkan.

"Sudah siap, sebentar ya kak Arta bereskan dulu," ucap Arta sambil membereskan peralatan makan mereka tak lupa membawa bakul yang dipakainya untuk mengompres Arkan tadi.

Setelah membereskan dapur yang sedikit berantakan Arta terlebih dahulu membersihkan dirinya dan menukar pakaiannya.

Setelah dirasa cukup, Arta kembali ke kamar Arkan dengan membawa segelas teh Crisan hangat yang aroma dan rasanya mampu menenangkan tubuh lalu meletakkannya di atas meja.

"Kak, Mama, Papa dan Kak Sam belum pulang. Apa kita hubungi saja?" tanya Arta.

"Tidak perlu Ar tadi sudah kakak hubungi, hari ini Mama, Papa dan kak Sam tidak pulang. Mereka pulang terlambat hari ini, ada acara pertemuan dengan kolega perusahaan," balas Arkan.

"Oh baiklah, kalau begitu kak Arkan istirahat saja dahulu," ucap Arta.

"Hmmm Ar, ada yang ingin ku bicarakan padamu," ucap Arkan menatap lekat kedua manik Arta.

"A ada apa ya kak?" ucap Arta gugup sambil mengalihkan perhatiannya.

"Tadi kamu lihat aku kumat kan?" tanya Arkan.

"Kumat maksud kakak? Arta pikir tadi kakak mimpi buruk sambil manggil nama Nathan juga kak Roki bahkan kakak bilang kakak pembunuh," ucap Arta menjelaskan apa yang dilihat dan didengarnya tadi.

"Ehm begini Ar, Kakak akan jujur padamu. Dan kakak harap kamu menjadikan ini sebagai pertimbangan untuk memikirkan kembali pernikahan kita," ucap Arkan dengan wajah sedih, hari ini ia harus memberitahukan rahasia yang disimpannya selama ini, trauma yang membuat  hidupnya berubah.

"Sebenarnya ada apa kak? tolong jelaskan agar Arta paham," balas Arta

"Sebenarnya kakak punya penyakit kejiwaan berupa gangguan kecemasan dan trauma psikis akibat kejadian di masa lalu kakak," ucap Arkan mulai menjelaskan.

"Trauma seperti apa yang kakak alami?" tanya Arta.

"Kakak mengalami trauma akibat kematian sahabat kakak dan kak Roki bernama Nathan. Nathan adalah sahabat dekatku sejak duduk di bangku SMP ternyata Nathan juga bersahabat dengan kak Roki hingga 5 tahun yang lalu kami menjalin persahabatan karena Nathan mempertemukan kami. Nathan adalah anak pendiam dan penampilannya cupu dan aneh, banyak anak yang tidak suka dengannya namun karena bergaul denganku tak ada yang berani mengganggu Nathan,

Kak Roki juga kerap bermain bersama kami sehingga kami menjadi sahabat. Kami berkuliah di universitas yang sama.

Selama menjalin pertemanan Nathan tak pernah mengeluh tentang apa pun, dia selalu datang tersenyum menunjukkan behel hijaunya itu.

Saat itu aku dan kak Roki termasuk pemuda yang dikagumi oleh banyak orang hingga membuat banyak yang iri dengan Nathan yang bisa bergaul dengan kami namun tak ada yang berani menyentuhnya karena kami selalu menjaga Nathan sebab pernah sekali Nathan dibully habis-habisan oleh teman-teman kampus.

Sejak saat itu, Aku dan Kak Roki bersumpah akan menjaga Nathan dengan baik

Hingga suatu hari saat aku dan Kak Roki sedang bersama Nathan menghampiri kami dengan wajah sedikit lebam, saat kami tanya kenapa dia mengatakan hanya terbentur lalu tersenyum manis kepada kami.

Kak Roki yang instingnya sangat tajam mengajakku mengikuti Nathan hingga ke Rooftop sebuah gedung tak terpakai" ucapnya terputus saat air matanya menetes mengingat kejadian itu.

"Kalau kakak belum siap buat cerita, kapan kapan saja kak daripada trauma kakak terulang" balas Arta menguatkan Arkan.

"Tidak! aku harus memberitahukan mu tentang ini karena kamu calon istriku!" ucap Arkan dengan yakin, ia tak mau jika Arta harus mengetahui semua tentang masa lalunya dari orang lain.

.

.

.

.

Like,Komen dan voto ^-^

Terpopuler

Comments

Wulan Zahira

Wulan Zahira

kejujuran awal yg baik👍jd penampilan arkan itu dibikin kayak nathan dulu

2022-04-25

0

Susan Handayani

Susan Handayani

kejujuran adalah kunci kerukunan rumah tangga 🏡🏡🏡

2021-11-13

0

Lili Yoon

Lili Yoon

pantesan Arkan mengikuti gaya Nathan ternyata Arkan sangat merindukan mendiang sahabat nya

2021-09-16

4

lihat semua
Episodes
1 1.(Revisi)
2 2.(Revisi)
3 3.(Revisi)
4 4.(Revisi)
5 5. (Revisi)
6 6. (Revisi)
7 7. (Revisi)
8 8. (Revisi)
9 9.(Revisi)
10 10.(Revisi)
11 11. (Revisi)
12 12. ( Revisi)
13 13.(Revisi)
14 Aku juga ingin bahagia (Revisi)
15 masa lalu keluarga Roki dan Arta
16 Festival
17 Festival 2
18 Gempa!!
19 Rumah Arta
20 Jo dan Jen ( Revisi)
21 pernikahan dan Kart
22 Pernikahan dan Kart 2
23 Obatku
24 Anak Angkat
25 Tante Menor dan Om Gembul
26 Mall 1
27 orang miskin belagu (Revisi)
28 memulai dari awal
29 Minta Cucu
30 bau bau pelakor
31 Dokter Kiki
32 Laser
33 Restoran
34 34
35 Kak Arkan !!
36 Konfirmasi
37 37
38 38
39 The truth
40 pembobolan
41 akting lagi
42 Tentang Blood Tears
43 tanda
44 Roti-roti
45 Jordan
46 pergi
47 Badut
48 48
49 49
50 Tikus got ketemu Bebek Liar
51 Kart Sembuh
52 52
53 Surprise berlapis
54 Ferdinan
55 halangan
56 Supermarket
57 imut
58 Rencana
59 Aneh
60 Mall
61 Comeback
62 rencana
63 Pernikahan
64 Karina dan Roki
65 Tito, Indah
66 Vika
67 lemah
68 Serangan
69 Pasangan Bertopeng
70 Manik biru
71 Pak Kus
72 Panas
73 kath
74 Star Cafe
75 VVIP pintu biru
76 VVIP pintu biru 2
77 Taman
78 Mr. Xiang
79 Mark dan Ziko
80 pelayan baru
81 Ibu angkat
82 Kantor
83 Keberingasan Celo
84 Si kembar
85 Drama dimulai
86 Storm
87 Ria
88 Cerewet
89 Tersalurkan
90 Pak Kus meninggal
91 Markas
92 Pengumuman Author Gaje
93 Siapa Mr. Lu?
94 Argaka Company
95 Aku mencintaimu
96 Markas besar
97 Arta
98 Keluarga Argaka
99 Lima keponakan
100 Ramai
101 Sepenggal kisah Robin
102 Papa George yang hebat
103 Kembar?
104 mangga muda
105 Gadis Roti
106 Pria Asing
107 The Power of Bumil
108 Ibu Hamil Tiada Tanding
109 Akhir keluarga Mahendra
110 Dasar Ibu Hamil
111 Maaf ya Bumil
112 Baron dan Mia
113 Tangga darurat
114 Baron dan Arta
115 Baju Pengantin
116 Pernikahan Kart dan Karina
117 Drama Argaka
118 Drama dimulai
119 Black Card
120 Kantin
121 Diculik
122 Gudang
123 Ikan Piranha
124 Tertembak
125 Flashback
126 Koma
127 Hangat
128 Sadar
129 Terimakasih
130 Rumah
131 Tiga Bumil VS Vika
132 Kacau
133 Maaf
134 Sama-sama Bodoh
135 Tiga bumil
136 Pernikahan dan Ulang Tahun
137 Happy Ending
138 Pengumuman
139 PENGUMUMAN
140 HIDUP KEMBALI: NIGHT AT PARADISE
141 ROMANSA SAGARA DEA
Episodes

Updated 141 Episodes

1
1.(Revisi)
2
2.(Revisi)
3
3.(Revisi)
4
4.(Revisi)
5
5. (Revisi)
6
6. (Revisi)
7
7. (Revisi)
8
8. (Revisi)
9
9.(Revisi)
10
10.(Revisi)
11
11. (Revisi)
12
12. ( Revisi)
13
13.(Revisi)
14
Aku juga ingin bahagia (Revisi)
15
masa lalu keluarga Roki dan Arta
16
Festival
17
Festival 2
18
Gempa!!
19
Rumah Arta
20
Jo dan Jen ( Revisi)
21
pernikahan dan Kart
22
Pernikahan dan Kart 2
23
Obatku
24
Anak Angkat
25
Tante Menor dan Om Gembul
26
Mall 1
27
orang miskin belagu (Revisi)
28
memulai dari awal
29
Minta Cucu
30
bau bau pelakor
31
Dokter Kiki
32
Laser
33
Restoran
34
34
35
Kak Arkan !!
36
Konfirmasi
37
37
38
38
39
The truth
40
pembobolan
41
akting lagi
42
Tentang Blood Tears
43
tanda
44
Roti-roti
45
Jordan
46
pergi
47
Badut
48
48
49
49
50
Tikus got ketemu Bebek Liar
51
Kart Sembuh
52
52
53
Surprise berlapis
54
Ferdinan
55
halangan
56
Supermarket
57
imut
58
Rencana
59
Aneh
60
Mall
61
Comeback
62
rencana
63
Pernikahan
64
Karina dan Roki
65
Tito, Indah
66
Vika
67
lemah
68
Serangan
69
Pasangan Bertopeng
70
Manik biru
71
Pak Kus
72
Panas
73
kath
74
Star Cafe
75
VVIP pintu biru
76
VVIP pintu biru 2
77
Taman
78
Mr. Xiang
79
Mark dan Ziko
80
pelayan baru
81
Ibu angkat
82
Kantor
83
Keberingasan Celo
84
Si kembar
85
Drama dimulai
86
Storm
87
Ria
88
Cerewet
89
Tersalurkan
90
Pak Kus meninggal
91
Markas
92
Pengumuman Author Gaje
93
Siapa Mr. Lu?
94
Argaka Company
95
Aku mencintaimu
96
Markas besar
97
Arta
98
Keluarga Argaka
99
Lima keponakan
100
Ramai
101
Sepenggal kisah Robin
102
Papa George yang hebat
103
Kembar?
104
mangga muda
105
Gadis Roti
106
Pria Asing
107
The Power of Bumil
108
Ibu Hamil Tiada Tanding
109
Akhir keluarga Mahendra
110
Dasar Ibu Hamil
111
Maaf ya Bumil
112
Baron dan Mia
113
Tangga darurat
114
Baron dan Arta
115
Baju Pengantin
116
Pernikahan Kart dan Karina
117
Drama Argaka
118
Drama dimulai
119
Black Card
120
Kantin
121
Diculik
122
Gudang
123
Ikan Piranha
124
Tertembak
125
Flashback
126
Koma
127
Hangat
128
Sadar
129
Terimakasih
130
Rumah
131
Tiga Bumil VS Vika
132
Kacau
133
Maaf
134
Sama-sama Bodoh
135
Tiga bumil
136
Pernikahan dan Ulang Tahun
137
Happy Ending
138
Pengumuman
139
PENGUMUMAN
140
HIDUP KEMBALI: NIGHT AT PARADISE
141
ROMANSA SAGARA DEA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!