10.(Revisi)

Di pagi hari yang cerah itu, Arta menghabiskan waktunya berkutat di depan laptopnya mengulas ulang semua rancangan bisnisnya.

Arta meraih ponselnya yang terletak di atas meja. Lalu di bukanya ponselnya mencari sebuah nama dan menekan tombol panggilan telepon.

"Halo selamat pagi bos," sapa seorang wanita dari seberang telepon.

"Selamat pagi Karin, maaf mengganggu waktu Anda saya ingin semua laporan mengenai kantor pusat dikirim hari ini juga dan beritahukan kepada pria itu untuk menyelesaikan tugasnya dengan baik karena festival akan dimulai 2 hari lagi," ucap Arta menjelaskan maksudnya.

"Baik Ar tak perlu sungkan, akan segera Saya kirim filenya dan semua dokumen tentang festival yang akan dilaksanakan," balas wanita itu dengan hormat.

"Oh iya, bagaimana kabar Perusahaan Mars itu? Apakah mereka akan ikut ambil bagian dalam festival bunga ini?" tanya Arta.

"Perihal Perusahaan Mars, kami baru menerima konfirmasi langsung dari Presdir nya bahwa mereka akan ikut ambil bagian dalam festival bunga tahun ini," jawab wanita itu.

"Baiklah segera lakukan tugasmu, Saya tak ingin ada kesalahan paham? " tegas Arta pada wanita itu.

"Paham Ar!" balasnya.

"Baik, terimakasih dan juga sampaikan terimakasih saya pada semua staf yang berjuang untuk festival ini. Pastikan semua berjalan lancar.oh iya jangan lupa kirim file perusahaan-perusahaan lain yang ikut andil dalam festival ini, jangan sampai ada yang terlewat!" seru Arta .

"Baik saya paham!" balasnya.

Arta mengakhiri panggilan telepon itu. Sejenak Arta memijat pelipisnya, masalahnya cukup kompleks saat ini, acara festival yang harus di handle olehnya serta acara pernikahan yang menunggunya Minggu depan.

Arta bukannya tidak bisa menolak permintaan keluarga Mahendra untuk menikah dengan Arkan. Dia punya kuasa yang bahkan tidak diketahui siapapun di dunia bisnis bahkan dia memiliki geng Mafia yang siap mendukungnya kapan pun.

Namun, keselamatan kakaknya menjadi taruhan karena dia tahu kalau Keluarga Mahendra dapat melakukan apa saja untuk mendapatkan keinginannya.

Selain itu, Arta tidak bisa memastikan keselamatan kakaknya walaupun selalu ada yang mengawasinya dari jauh.

Dan untuk masalah pernikahan, Arta sepertinya merasa tenang karena keluarga Whitegar yang terkenal terhormat, kaya dan pesohor dunia itu ternyata menerimanya dengan kekurangan yang dimilikinya.

Arta pernah berjanji pada Orangtuanya bahwa ia akan menikahi siapapun yang mau menerimanya dengan tulus walau punya cacat di wajahnya. Karena dia yakin orang itu benar-benar tulus padanya.

Karena janji dan juga keselamatan kakaknya itulah Arta memantapkan hatinya untuk menikah dengan Arkan.

Merasa jenuh berjam-jam di depan Laptop, Arta melangkahkan kakinya berkeliling rumah besar itu. Saat ia melewati sebuah kamar dia mendengar suara isakan. Karena penasaran Arta mendekatkan telinganya ke daun pintu itu.

"Suara Kak Arkan!! Apa Kak Arkan menangis? tapi kenapa??" ucapnya dalam hati.

Dan benar saja suara isakan itu berasal dari kamar itu. Karena penasaran ia mengetuk pintu itu namun tidak ada respon. Sekali lagi ia mengetuk sambil memanggil Arkan namun juga tak direspon.

Karena cemas dengan keadaan Pria itu, Arta membuka pintu yang ternyata tidak dikunci itu.

Arta melangkah masuk dan melihat Arkan yang meringkuk di atas Kasur sedang menangis tersedu-sedu.

"Hiks hiks hiks jangan pergi Nathan! Nathan!" teriak Arkan histeris sambil memegangi kepalanya dan sesekali menarik rambutnya dengan kuat.

"Kak Arkan !!" teriak Arta menghampiri pria itu.

"Jangan kesini! aku pembunuh! Kak Roki maafin Arkan! Nathan !!" teriaknya semakin histeris.

Arta menarik tangan Arkan dengan lembut lalu memeluknya sambil mengelus pundak pria itu. Dapat dirasakan Arta kesedihan mendalam serta trauma psikis yang dialami oleh Pria berkacamata itu.

Tubuh Arkan gemetar, badannya terasa panas. Arta mengelus punggung Arkan dengan lembut, Arkan yang menerima perlakuan itu mulai merasa tenang. Ia memeluk Arta dengan erat mencoba untuk menghilangkan ketakutannya.

Mereka berada dalam posisi saling memeluk hingga akhirnya Arkan terlelap karena lelah dan sedang sakit.

Arta memperbaiki posisi tidur pria itu lalu menyelimuti sambil terus menggenggam tangan pria itu agar dia tenang.

Arta meletakkan punggung tangannya ke dahi Arkan.

"Dia demam, Sebenarnya apa yang terjadi padamu kak?" ucap Arta tanpa sadar ia mengelus kepala pria itu.

Arta pergi ke dapur, lalu mengambil handuk bersih dan air hangat serta membuatkan teh jahe dicampur madu dan membawanya ke kamar Arkan.

Dengan telaten tangan gadis itu mengompres tubuh Arkan yang penuh dengan keringat. Niatnya ingin mengganti pakaian pria itu namun diurungkan karena belum selayaknya ia melakukan itu.

Saat Arta melepas kacamata pria itu dan merapikan rambutnya, Arta tertegun dengan wajah karismatik dan tampan milik pria itu. Walaupun pucat pasi, tak menghilangkan ketampanannya.

Arkan perlahan-lahan membuka matanya lalu menatap ke arah Arta yang tengah mengelap tangannya dengan telaten.

"Arta," ucap Arkan lemah dengan suara paraunya.

"Eh kak, tidurlah lagi tapi sebelum itu ayo minum ini dulu," ucap Arta menyadari bahwa Arkan telah bangun.

Arta membantu Arkan meminum ramuan jahe yang dibuat Arta tadi.

"Tidurlah kak, kakak masih lemah Arta akan keluar agar tidak mengganggu," ucap Arta bangkit dari tempat duduknya.

Arkan meraih tangan gadis itu.

"Jangan pergi, tetaplah disini!" ucap Arkan menggenggam tangan Arta dengan erat.

"Ya sudah kakak tidurlah, Arta akan temani disini," balas Arta kembali ke tempat duduknya.

Karena masih belum pulih atau karena pengaruh ramuan itu, Arkan kembali terlelap sambil menggenggam erat tangan Arta.

Karena merasa lelah dengan tugas-tugas nya Arta meraih minuman jahe yang dibuatnya tadi lalu menenggaknya sampai habis.

Kemudian Arta ikut terlelap dengan posisi duduk di samping tempat tidur Arkan dan menyenderkan kepalanya di atas tangan pria itu.

Mereka berdua terlelap di siang itu.

Jam menunjukkan pukul 5 sore, Arkan dan Arta masih setia dengan mimpinya mungkin karena pengaruh ramuan jahe yang menenangkan tubuh itu.

Samuel sampai di rumah, saat masuk ia tak melihat siapapun di ruangan itu.

"Loh kemana mereka?" ucap Samuel bingung.

Ia melangkahkan kakinya menuju dapur namun terhenti saat melewati kamar Arkan yang pintunya sedikit terbuka.

"Eitss roman romannya ada adegan Romantis disini," ucap Samuel dengan insting ala paparazi abal-abal.

Samuel berjalan mengendap-endap lalu masuk ke kamar itu dan didapatinya lah dua makhluk beda gender itu sedang terlelap dengan posisi Arta dan Arkan saling menggenggam sementara Arta menyenderkan kepalanya dipinggir kasur itu.

"Cekrek !"

Samuel mengabadikan momen romantis itu tanpa sepengetahuan mereka berdua.

"Hahahah romantis sekali mereka ini, tapi sepertinya Arkan sakit lagi," ucap Samuel pelan.

"Baiknya aku keluar sebelum singa lapar itu bangun hii," oceh Samuel sambil mengendap-endap keluar dari kamar itu.

Samuel sedang senyum-senyum sendiri melihat beberapa foto yang diambilnya tadi. Tanpa ia sadari Mama dan Papa sudah kembali dengan membawa beberapa belanjaan dari supermarket.

"Woi anak laknat orang tua datang bukannya di bantu malah cengar-cengir kayak Kuda jantan yang dapat jatah," celoteh Papa George.

"Eh Tuan dan Nyonya yang terhormat sudah sampai rupanya, sini Saya bantu bawa harta Karunnya heheheh," jawab Samuel sambil meraih beberapa paper bag yang dibawa kedua orangtuanya.

"Kenapa kamu cengar-cengir begitu hah?" tanya Papa George.

"Tuh Pa, Ma lihat aja ponsel Samuel di atas meja," jawab Samuel sambil berlalu ke arah dapur dengan rombongan plastik itu.

"Ya ampun romantis sekali mereka ini!" seru Mama Lily penuh semangat.

"Iya ya ma, jadi keinget waktu muda heheh," ucap Papa George mengenang masa lalu.

"Hii iya Pa, Tapi kan sekarang juga romantisnya gak kalah heheheh," balas Mama Lily.

"Hehehe iya dong istriku. Kalau mereka dekat begini, kita bakal cepat jadi Opa Oma setelah mereka menikah," seru Papa George penuh semangat membayangkan dirinya menjadi seorang kakek.

"Iya Pa wah pasti menenangkan," balas Mama Lily.

"Heh apa yang menyenangkan itu? Apa Samuel yang imut ini kalah menyenangkan dengan khayalan Mama Papa itu?" tanya Samuel sambil merangkul Orangtuanya dari belakang Sofa.

"Hii kamu mah bujang lapuk hahaha," ejek Papa George.

"jomblo gini banyak fans loh Pa hahahha," balas Samuel.

"Astaga kalian berdua ini sungguh kekanak-kanakan," ucap Mama Lily gemas dengan suami dan anak sulungnya itu.

.

.

.

"Hai readers, kalau sudah baca beri jejak ya thanks 😊😊"

Terpopuler

Comments

Susan Handayani

Susan Handayani

punya salah apa s Arkan dgn Nathan sampai" dia minta maaf sm s Roki 🤗🤗🤗

2021-11-13

1

Lili Yoon

Lili Yoon

Nathan siapakah ?
knp dia juga minta maaf sama Roki ?

2021-09-16

4

Ina Nanik

Ina Nanik

Kalau kak sam Sama q ajadeh

2021-07-20

0

lihat semua
Episodes
1 1.(Revisi)
2 2.(Revisi)
3 3.(Revisi)
4 4.(Revisi)
5 5. (Revisi)
6 6. (Revisi)
7 7. (Revisi)
8 8. (Revisi)
9 9.(Revisi)
10 10.(Revisi)
11 11. (Revisi)
12 12. ( Revisi)
13 13.(Revisi)
14 Aku juga ingin bahagia (Revisi)
15 masa lalu keluarga Roki dan Arta
16 Festival
17 Festival 2
18 Gempa!!
19 Rumah Arta
20 Jo dan Jen ( Revisi)
21 pernikahan dan Kart
22 Pernikahan dan Kart 2
23 Obatku
24 Anak Angkat
25 Tante Menor dan Om Gembul
26 Mall 1
27 orang miskin belagu (Revisi)
28 memulai dari awal
29 Minta Cucu
30 bau bau pelakor
31 Dokter Kiki
32 Laser
33 Restoran
34 34
35 Kak Arkan !!
36 Konfirmasi
37 37
38 38
39 The truth
40 pembobolan
41 akting lagi
42 Tentang Blood Tears
43 tanda
44 Roti-roti
45 Jordan
46 pergi
47 Badut
48 48
49 49
50 Tikus got ketemu Bebek Liar
51 Kart Sembuh
52 52
53 Surprise berlapis
54 Ferdinan
55 halangan
56 Supermarket
57 imut
58 Rencana
59 Aneh
60 Mall
61 Comeback
62 rencana
63 Pernikahan
64 Karina dan Roki
65 Tito, Indah
66 Vika
67 lemah
68 Serangan
69 Pasangan Bertopeng
70 Manik biru
71 Pak Kus
72 Panas
73 kath
74 Star Cafe
75 VVIP pintu biru
76 VVIP pintu biru 2
77 Taman
78 Mr. Xiang
79 Mark dan Ziko
80 pelayan baru
81 Ibu angkat
82 Kantor
83 Keberingasan Celo
84 Si kembar
85 Drama dimulai
86 Storm
87 Ria
88 Cerewet
89 Tersalurkan
90 Pak Kus meninggal
91 Markas
92 Pengumuman Author Gaje
93 Siapa Mr. Lu?
94 Argaka Company
95 Aku mencintaimu
96 Markas besar
97 Arta
98 Keluarga Argaka
99 Lima keponakan
100 Ramai
101 Sepenggal kisah Robin
102 Papa George yang hebat
103 Kembar?
104 mangga muda
105 Gadis Roti
106 Pria Asing
107 The Power of Bumil
108 Ibu Hamil Tiada Tanding
109 Akhir keluarga Mahendra
110 Dasar Ibu Hamil
111 Maaf ya Bumil
112 Baron dan Mia
113 Tangga darurat
114 Baron dan Arta
115 Baju Pengantin
116 Pernikahan Kart dan Karina
117 Drama Argaka
118 Drama dimulai
119 Black Card
120 Kantin
121 Diculik
122 Gudang
123 Ikan Piranha
124 Tertembak
125 Flashback
126 Koma
127 Hangat
128 Sadar
129 Terimakasih
130 Rumah
131 Tiga Bumil VS Vika
132 Kacau
133 Maaf
134 Sama-sama Bodoh
135 Tiga bumil
136 Pernikahan dan Ulang Tahun
137 Happy Ending
138 Pengumuman
139 PENGUMUMAN
140 HIDUP KEMBALI: NIGHT AT PARADISE
141 ROMANSA SAGARA DEA
Episodes

Updated 141 Episodes

1
1.(Revisi)
2
2.(Revisi)
3
3.(Revisi)
4
4.(Revisi)
5
5. (Revisi)
6
6. (Revisi)
7
7. (Revisi)
8
8. (Revisi)
9
9.(Revisi)
10
10.(Revisi)
11
11. (Revisi)
12
12. ( Revisi)
13
13.(Revisi)
14
Aku juga ingin bahagia (Revisi)
15
masa lalu keluarga Roki dan Arta
16
Festival
17
Festival 2
18
Gempa!!
19
Rumah Arta
20
Jo dan Jen ( Revisi)
21
pernikahan dan Kart
22
Pernikahan dan Kart 2
23
Obatku
24
Anak Angkat
25
Tante Menor dan Om Gembul
26
Mall 1
27
orang miskin belagu (Revisi)
28
memulai dari awal
29
Minta Cucu
30
bau bau pelakor
31
Dokter Kiki
32
Laser
33
Restoran
34
34
35
Kak Arkan !!
36
Konfirmasi
37
37
38
38
39
The truth
40
pembobolan
41
akting lagi
42
Tentang Blood Tears
43
tanda
44
Roti-roti
45
Jordan
46
pergi
47
Badut
48
48
49
49
50
Tikus got ketemu Bebek Liar
51
Kart Sembuh
52
52
53
Surprise berlapis
54
Ferdinan
55
halangan
56
Supermarket
57
imut
58
Rencana
59
Aneh
60
Mall
61
Comeback
62
rencana
63
Pernikahan
64
Karina dan Roki
65
Tito, Indah
66
Vika
67
lemah
68
Serangan
69
Pasangan Bertopeng
70
Manik biru
71
Pak Kus
72
Panas
73
kath
74
Star Cafe
75
VVIP pintu biru
76
VVIP pintu biru 2
77
Taman
78
Mr. Xiang
79
Mark dan Ziko
80
pelayan baru
81
Ibu angkat
82
Kantor
83
Keberingasan Celo
84
Si kembar
85
Drama dimulai
86
Storm
87
Ria
88
Cerewet
89
Tersalurkan
90
Pak Kus meninggal
91
Markas
92
Pengumuman Author Gaje
93
Siapa Mr. Lu?
94
Argaka Company
95
Aku mencintaimu
96
Markas besar
97
Arta
98
Keluarga Argaka
99
Lima keponakan
100
Ramai
101
Sepenggal kisah Robin
102
Papa George yang hebat
103
Kembar?
104
mangga muda
105
Gadis Roti
106
Pria Asing
107
The Power of Bumil
108
Ibu Hamil Tiada Tanding
109
Akhir keluarga Mahendra
110
Dasar Ibu Hamil
111
Maaf ya Bumil
112
Baron dan Mia
113
Tangga darurat
114
Baron dan Arta
115
Baju Pengantin
116
Pernikahan Kart dan Karina
117
Drama Argaka
118
Drama dimulai
119
Black Card
120
Kantin
121
Diculik
122
Gudang
123
Ikan Piranha
124
Tertembak
125
Flashback
126
Koma
127
Hangat
128
Sadar
129
Terimakasih
130
Rumah
131
Tiga Bumil VS Vika
132
Kacau
133
Maaf
134
Sama-sama Bodoh
135
Tiga bumil
136
Pernikahan dan Ulang Tahun
137
Happy Ending
138
Pengumuman
139
PENGUMUMAN
140
HIDUP KEMBALI: NIGHT AT PARADISE
141
ROMANSA SAGARA DEA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!