8. (Revisi)

"Ak...aku...hiks...hiks...hiks," belum sempat Arta melanjutkan perkataannya ia sudah menangis, entah mengapa bila di dekat pria ini rasanya ia bisa menangis dengan aman.

"Hahh....." desah Arkan.

"Maaf, aku hanya khawatir padamu," ucap Arkan lembut. Dia mengerti jika perasaan gadis itu kini sedang sangat rapuh, ia menarik pelan tubuh gadis itu, di tatapnya wajah pilu gadis itu.

"Lihatlah wajahmu ini,sampai bengkak begini ck, apa kau tak melawan saat mereka memukulmu, bagaimana aku tidak khawatir kalau kau sampai lebam seperti ini Arta!" ucap Arkan semakin kesal.

"Lihat tanganmu ini, lehermu juga semuanya luka! jahat sekali mereka!" Arkan mengamati tubuh Arta yang penuh luka, ada rasa sakit di hatinya saat melihat luka-luka itu.

"Apa ini tidak sakit hmm?" ucapnya seraya memegang dahi lebam gadis itu.

Arta hanya menangis, ia menangis sejadi-jadinya saat melihat dan mendengar perhatian Arkan.

"Hiks..hiks..hiks..huaaaaa....hiks,"

Arkan memeluk Arta dengan lembut, "Menangis lah sepuasmu, buang semua bebanmu malam ini," ucap pria culun itu .

Lama menangis di dalam mobil membuat Arta terlelap dalam dekapan Arkan, dengan sigap Arkan meletakkan tubuh gadis itu dengan lembut di kursinya dan menurunkan kursi mobilnya agar Arta nyaman.

Arkan membawa Arta menuju kediaman utama keluarga Whitegar. Dalam perjalanannya ia memikirkan banyak hal, semua kejadian tidak terduga hari ini sungguh di luar nalarnya.

Ia memang berjanji akan menjaga Arta, tapi apakah harus melibatkan gadis itu dalam masalahnya? di satu sisi ia mulai menaruh hati pada Arta dan ingin melindungi gadis itu, disisi lain ia tak ingin Arta merasa sedih karena harus menikah dengan dirinya yang culun itu, ia takut Arta tak menerima dirinya.

Arta dan Arkan sampai di kediaman Whitegar, rumah mewah dengan fasilitas lengkap, nuansa hitam putih lebih dominan dalam rumah tersebut. Arkan mengangkat tubuh Arta dengan perlahan menuju kamar tamu yang sudah dipersiapkan.

"Kasihan sekali dia," ucap Mama Lily mengamati seluruh tubuh Arta yang terluka.

"Ma tolong jaga dia sebentar biar Arkan hubungi Fiko," ucap Arkan yang ditangguhkan oleh Mama Lily.

Mama Lily membersihkan tubuh Arta dengan air hangat yang sebelumnya dibawakan oleh pelayan rumah itu.

"Kamu pasti gadis yang baik, Mama akan jaga kamu sayang," ucap Mama Lily. Sejak melihat gadis ini, ia sudah tahu kalau gadis itu adalah gadis baik, ia sudah menyukai gadis ini sejak pertama kali melihatnya.

Beberapa saat kemudian Fiko yang merupakan dokter pribadi Arkan tiba atas panggilan Arkan.

"Kenapa bro?" tanya dokter Fiko pada Arkan yang tengah menunggunya di ruang santai dekat kamar Arta.

"ikut gue!" ucap Arkan.

Mereka memasuki kamar Arta bersama sama. Fiko menyergitkan keningnya, sejak kapan ada wanita lain di rumah ini? Arkan kan tak bisa sedekat itu pada wanita ? begitulah isi pikiran Fiko saat melihat Arta berbaring di atas kasur.

Fiko menatap Arkan penuh pertanyaan namun Arkan tak menggubris, sorot matanya memerintahkan Fiko untuk segera memeriksa kondisi gadis itu.

"Malam Tante Lily," sapa Fiko.

"Malam nak, sudah datang rupanya, tolong periksa kondisi anak Tante," ucap Mama Lily memberi ruang pada Fiko.

Anak? pikir Fiko, siapa gadis ini? itulah yang ada dalam benaknya saat ini. Namun melihat kondisi Arta, Fiko memilih diam dan melanjutkan tugasnya. Fiko memeriksa keadaan Arta dengan seksama, beberapa menit kemudian dia sudah selesai.

"Saya sarankan nona ini istirahat dahulu, banyak lebam di tubuhnya menurut perkiraan saya dia sudah mengalaminya sejak lama, bahkan masih ada bekas luka lama yang belum kering," tutur Fiko.

"Dan ini obat resep yang harus ditebus di apotek, mohon perhatikan juga pola makan dan pola istirahat nona ini," jelas Fiko.

"Baik, terimakasih Fiko," ucap Mama Lily, sementara Arkan hanya diam, ia menatap Arta dengan tatapan tak biasa.

"Ar, gue mau bicara," bisik Fiko.

"Nanti Fik, Lo balik aja!" ucap Arkan.

Fiko hanya mendengus kesal, sudah dipanggil malam-malam begini, dibuat penasaran, malah disuruh pulang tanpa penjelasan.

"Terserah Lo deh, Tan Fiko pulang ya!" pamit Fiko yang dianggukkan oleh Mama Lily.

Arkan dan Mama Lily menatap sendu ke arah Arta yang masih terlelap, setelah beberapa menit mereka keluar dan meninggalkan gadis malang itu disana.

Malam berganti menjadi pagi, Arta mengerjapkan matanya, berusaha bangkit dari tempat tidurnya. Tubuhnya sudah lebih baik dari sebelumnya meskipun luka-lukanya belum sembuh sepenuhnya.

"Hmmm....dimana aku?" gumamnya mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan mewah itu. Arta bangkit dari tempat tidurnya, kepalanya sedikit pusing, dilihatnya jam menunjukkan pukul 6 pagi.

Setelah membersihkan dirinya sekedarnya, Arta melangkah keluar dari kamar itu. Dia berjalan menyusuri ruangan mewah dan indah itu.

"Ini dimana?" tanyanya dalam hati, seketika langkahnya berhenti saat melihat foto keluarga terpampang jelas di ruang santai, ia berjalan mendekati figura itu.

"Ah....jadi ini di rumah kak Arkan, tapi kak Arkan yang mana?" ucap Arta bingung saat melihat tak ada foto pria culun itu disana.

"Kamu sudah bangun Arta?" terdengar suara berat khas milik Arkan mengejutkan Arta.

"Eh...kak, aduh ma..maaf Arta gak bermaksud sembarangan," ucap Arta tertunduk takut.

"Sini, duduk dulu," ucap Arkan sambil menarik lembut tangan gadis itu.

Mereka duduk di ruang santai keluarga Whitegar.

"Bagaimana keadaanmu? apa ada yang sakit? apa kamu lapar? luka-lukamu bagaimana? ada yang kamu butuhkan? hmmm?" cerca Arkan dengan banyak pertanyaan membuat Arta bingung sendiri.

"Eh...kak hmmm Arta baik-baik saja kok," ucap Arta gugup menjawab pertanyaan Arkan.

"Hufftt.....ini obatmu, pastikan kamu konsumsi dengan teratur, pakai juga salepnya supaya luka-lukanya cepat sembuh, kata dokter kamu harus banyak istirahat, makan juga yang benar jangan sampai saki,''ujar Arkan panjang lebar membuat Arta seketika tersenyum mendengar betapa cerewet nya pria di depannya itu

"Hehehe....kak Arkan ternyata cerewet ya," kekeh Arta membuat Arkan tiba-tiba tersadar betapa cerewetnya dirinya sejak tadi.

"Ehmm...eh...pokoknya lakukan saja," dengus Arkan malu dengan ucapan Arta, ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal itu untuk menetralisir rasa gugupnya.

"Iya kak, terimakasih ya," ucap Arta dengan senyuman lembut membuat Arkan salah tingkah, jantungnya terasa berdegup kencang melihat senyuman manis itu.

"Hmmm, a..ayo ke ruang makan," ucap Arkan gugup dan langsung berjalan mendahului Arta.

Dibalik dinding, Mama Lily, Papa George dan Samuel terkikik kecil menahan tawa mereka saat melihat ekspresi Arkan yang salah tingkah.

"Hahahaha, Pa Arkan lucu sekali ya, baru kali ini Mama dengar dia begitu cerewet dengan seseorang," kekeh Mama Lily.

"Arkan juga ternyata bisa dekat dengan wanita Pa, Ma, wah gadis ini membawa pengaruh baik bagi Arkan," ucap Samuel.

"Sudah- sudah ayo kita sarapan," ucap Mama Lily.

Mereka berkumpul di ruang makan, Arta dengan sigap membantu pelayan mempersiapkan sarapan pagi walaupun harus berdebat dengan pelayan disana.

"Bik biar Arta bantu ya," ucap Arta memelas.

"Nggak usah non, ini sudah tugas kami," ucap Bibi pelayan di rumah itu.

"Please ya bik, Arta bantu ya ya ya ....hmm?" pinta Arta memelas membuat Pelayan itu gemas sendiri dengan perilaku nona manis itu.

"Tapi kami akan kena marah nanti non, biar kami yang lakukan ya nona duduk saja di samping tuan Arkan," kekeh Pelayan paruh baya itu melanjutkan pekerjaannya.

"Hmmph...," dengus Arta,

"Pokoknya Arta bantu ya bik," ucap Arta yang sudah kabur membawa makanan yang sudah di tata oleh pelayan itu. Beberapa pelayan disana tersenyum melihat tingkah jenaka gadis itu, mereka tak menyangka bahwa tamu spesial yang dibawa oleh tuan mereka adalah orang yang sangat ramah dan baik.

"Sepertinya rumah ini akan diberkati dengan kebahagiaan setiap hari," gumam pelayan itu memandang Arta yang sibuk menata makanan di atas meja makan.

"Ar biar pelayan saja, " ucap Arkan tak ingin Arta lelah.

"Eheheh, Arta bantu sedikit kok," ucap Arta.

Tak beberapa lama semua keluarga sudah berkumpul dalam ruang makan, Arta memilih berdiri di samping pelayan paruh baya karena merasa tak layak jika harus duduk semeja dengan mereka.

"Arta duduk disini," ucap Arkan, gadis itu duduk di samping Arkan. Mereka melanjutkan acara makan pagi mereka dengan hening.

"Arta bagaimana keadaanmu?" tanya Mama Lily membuka percakapan.

"Arta sudah mendingan kok Tan," jawab Arta.

"Maaf membuatmu terlibat dengan masalah keluarga kami nak," ucap Papa George menimpali.

"dan lagi kamu harus menikah dengan anak kami," tambah Papa George.

"Bagaimana perasaanmu nak? apa kamu setuju? kami juga tak mungkin menghentikan pernikahan ini, kami mohon bantulah kami." pinta Mama Lily, sementara itu Arkan dan Samuel hanya diam, merreka menyerahkan masalah ini pada kedua orangtuanya.

"Ehmm...sebelum itu Arta mohon jelaskan dahulu situasinya Om, Tan agar Arta setidaknya bisa mengerti, selain itu Arta juga sudah mengiyakan ucapan Om Jaya waktu itu, tak mungkin Arta menolak lagi, jika menolak sama saja Arta akan disiksa lagi oleh mereka," lirih Arta, matanya mulai menganak sungai namun semampunya ia menahan tangisnya itu.

Mereka pun menceritakan semua rangkain peristiwa penyebab masalah ini terjadi, kenyataan bahwa mereka tidak bangkrut dan kenyataan bahwa Tania bermain api di belakang mereka selama ini.

Arta begitu terkejut mendengar penjelasan mereka, ia tak menyangka Tania akan melakukan hal sebejat itu.

"Bagaimana nak, apa kamu bisa membantu kami ? Mama jamin kamu akan bahagia disini," pinta Mama Lily dengan nada memohon.

"Tapi..apa kalian tidak malu?" ucap Arta yang membuat semua orang mengerucutkan keningnya bingung.

"Maksud kamu?" tanya Arkan yang akhirnya buka suara.

"Apa kalian tidak malu punya keluarga cacat seperti Arta?" jelas Arta dengan maksudnya.

"Kami tidak malu, kamu lihatkan penampilan Arkan itu? kami tak pernah malu dengan penampilannya yang culun itu, apalagi hanya sebuah goresan kecil di wajahmu itu, masih bisa diperbaiki jika kamu tak nyaman," tukas Samuel yang tak suka dengan pemikiran sempit calon adik iparnya itu.

"Kamu tenang saja nak,Papa, Mama dan semua orang di rumah ini tidak pernah memandang orang dari rupa, bagaimana kamu mau kan melanjutkan pernikahan kalian?" tanya Papa George.

"Arta mau kok Om, Tan," ucap Arta pelan.

"Yes!" teriak Arkan yang membuat semua mata tertuju padanya.

"Eh..aww...maksudnya awww Ka...Kiky ke..keram...ehemmm..." ucap Arkan gelagapan karena sedari tadi sebenarnya ia sangat gugup menanti jawaban gadis itu.

"Bwahahahhaha......Arkan Arkan," ledek Samuel.

"Ada-ada saja kamu Arkan, nak Arta maafkan perilaku anak-anak Mama ya memang agak gimana gitu heheh," kekeh Mama Lily,

"Iya Tan," ucap Arta malu.

"Mulai sekarang jangan panggil Om Tente lagi, panggil Papa Mama seperti Sam dan Arkan ya," ucap Papa George.

"Baik Om...eh Pa, Ma," ucap Arta dengan senyuman bahagia, akhirnya ada orang yang bisa dia panggil lagi dengan sebutan itu.

Mereka pun melaksanakan aktivitas mereka dengan semangat, Samuel berangkat ke kantor dan Arkan melakukan aktivitasnya seperti biasa, sementara Papa George dan Mama Lily berangkat keluar mengurus seusatu.

Arta diminta tinggal dan beristirahat di rumah agar cepat pulih, Arta memanfaatkan kesempatan ini untuk berbicara dengan kakaknya perihal pernikahannya.

Mereka melakukan aktivitas dan mengurus beberapa masalah hingga hari menjelang malam dan satu-persatu anggota keluarga kembali ke rumah.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Sani Srimulyani

Sani Srimulyani

akhirnya arta berada di lingkungan yg tepat.

2022-12-31

0

Susan Handayani

Susan Handayani

y Arta lebih baik kamu sm s Arkan dr PD SM s Robin 😋😋😋

2021-11-13

2

Sumarni Marrynys

Sumarni Marrynys

arkan arkan kok aku gemes sendiri sih denger arkan yg bahagia banget bsa sama arta😊😅

2021-10-29

0

lihat semua
Episodes
1 1.(Revisi)
2 2.(Revisi)
3 3.(Revisi)
4 4.(Revisi)
5 5. (Revisi)
6 6. (Revisi)
7 7. (Revisi)
8 8. (Revisi)
9 9.(Revisi)
10 10.(Revisi)
11 11. (Revisi)
12 12. ( Revisi)
13 13.(Revisi)
14 Aku juga ingin bahagia (Revisi)
15 masa lalu keluarga Roki dan Arta
16 Festival
17 Festival 2
18 Gempa!!
19 Rumah Arta
20 Jo dan Jen ( Revisi)
21 pernikahan dan Kart
22 Pernikahan dan Kart 2
23 Obatku
24 Anak Angkat
25 Tante Menor dan Om Gembul
26 Mall 1
27 orang miskin belagu (Revisi)
28 memulai dari awal
29 Minta Cucu
30 bau bau pelakor
31 Dokter Kiki
32 Laser
33 Restoran
34 34
35 Kak Arkan !!
36 Konfirmasi
37 37
38 38
39 The truth
40 pembobolan
41 akting lagi
42 Tentang Blood Tears
43 tanda
44 Roti-roti
45 Jordan
46 pergi
47 Badut
48 48
49 49
50 Tikus got ketemu Bebek Liar
51 Kart Sembuh
52 52
53 Surprise berlapis
54 Ferdinan
55 halangan
56 Supermarket
57 imut
58 Rencana
59 Aneh
60 Mall
61 Comeback
62 rencana
63 Pernikahan
64 Karina dan Roki
65 Tito, Indah
66 Vika
67 lemah
68 Serangan
69 Pasangan Bertopeng
70 Manik biru
71 Pak Kus
72 Panas
73 kath
74 Star Cafe
75 VVIP pintu biru
76 VVIP pintu biru 2
77 Taman
78 Mr. Xiang
79 Mark dan Ziko
80 pelayan baru
81 Ibu angkat
82 Kantor
83 Keberingasan Celo
84 Si kembar
85 Drama dimulai
86 Storm
87 Ria
88 Cerewet
89 Tersalurkan
90 Pak Kus meninggal
91 Markas
92 Pengumuman Author Gaje
93 Siapa Mr. Lu?
94 Argaka Company
95 Aku mencintaimu
96 Markas besar
97 Arta
98 Keluarga Argaka
99 Lima keponakan
100 Ramai
101 Sepenggal kisah Robin
102 Papa George yang hebat
103 Kembar?
104 mangga muda
105 Gadis Roti
106 Pria Asing
107 The Power of Bumil
108 Ibu Hamil Tiada Tanding
109 Akhir keluarga Mahendra
110 Dasar Ibu Hamil
111 Maaf ya Bumil
112 Baron dan Mia
113 Tangga darurat
114 Baron dan Arta
115 Baju Pengantin
116 Pernikahan Kart dan Karina
117 Drama Argaka
118 Drama dimulai
119 Black Card
120 Kantin
121 Diculik
122 Gudang
123 Ikan Piranha
124 Tertembak
125 Flashback
126 Koma
127 Hangat
128 Sadar
129 Terimakasih
130 Rumah
131 Tiga Bumil VS Vika
132 Kacau
133 Maaf
134 Sama-sama Bodoh
135 Tiga bumil
136 Pernikahan dan Ulang Tahun
137 Happy Ending
138 Pengumuman
139 PENGUMUMAN
140 HIDUP KEMBALI: NIGHT AT PARADISE
141 ROMANSA SAGARA DEA
Episodes

Updated 141 Episodes

1
1.(Revisi)
2
2.(Revisi)
3
3.(Revisi)
4
4.(Revisi)
5
5. (Revisi)
6
6. (Revisi)
7
7. (Revisi)
8
8. (Revisi)
9
9.(Revisi)
10
10.(Revisi)
11
11. (Revisi)
12
12. ( Revisi)
13
13.(Revisi)
14
Aku juga ingin bahagia (Revisi)
15
masa lalu keluarga Roki dan Arta
16
Festival
17
Festival 2
18
Gempa!!
19
Rumah Arta
20
Jo dan Jen ( Revisi)
21
pernikahan dan Kart
22
Pernikahan dan Kart 2
23
Obatku
24
Anak Angkat
25
Tante Menor dan Om Gembul
26
Mall 1
27
orang miskin belagu (Revisi)
28
memulai dari awal
29
Minta Cucu
30
bau bau pelakor
31
Dokter Kiki
32
Laser
33
Restoran
34
34
35
Kak Arkan !!
36
Konfirmasi
37
37
38
38
39
The truth
40
pembobolan
41
akting lagi
42
Tentang Blood Tears
43
tanda
44
Roti-roti
45
Jordan
46
pergi
47
Badut
48
48
49
49
50
Tikus got ketemu Bebek Liar
51
Kart Sembuh
52
52
53
Surprise berlapis
54
Ferdinan
55
halangan
56
Supermarket
57
imut
58
Rencana
59
Aneh
60
Mall
61
Comeback
62
rencana
63
Pernikahan
64
Karina dan Roki
65
Tito, Indah
66
Vika
67
lemah
68
Serangan
69
Pasangan Bertopeng
70
Manik biru
71
Pak Kus
72
Panas
73
kath
74
Star Cafe
75
VVIP pintu biru
76
VVIP pintu biru 2
77
Taman
78
Mr. Xiang
79
Mark dan Ziko
80
pelayan baru
81
Ibu angkat
82
Kantor
83
Keberingasan Celo
84
Si kembar
85
Drama dimulai
86
Storm
87
Ria
88
Cerewet
89
Tersalurkan
90
Pak Kus meninggal
91
Markas
92
Pengumuman Author Gaje
93
Siapa Mr. Lu?
94
Argaka Company
95
Aku mencintaimu
96
Markas besar
97
Arta
98
Keluarga Argaka
99
Lima keponakan
100
Ramai
101
Sepenggal kisah Robin
102
Papa George yang hebat
103
Kembar?
104
mangga muda
105
Gadis Roti
106
Pria Asing
107
The Power of Bumil
108
Ibu Hamil Tiada Tanding
109
Akhir keluarga Mahendra
110
Dasar Ibu Hamil
111
Maaf ya Bumil
112
Baron dan Mia
113
Tangga darurat
114
Baron dan Arta
115
Baju Pengantin
116
Pernikahan Kart dan Karina
117
Drama Argaka
118
Drama dimulai
119
Black Card
120
Kantin
121
Diculik
122
Gudang
123
Ikan Piranha
124
Tertembak
125
Flashback
126
Koma
127
Hangat
128
Sadar
129
Terimakasih
130
Rumah
131
Tiga Bumil VS Vika
132
Kacau
133
Maaf
134
Sama-sama Bodoh
135
Tiga bumil
136
Pernikahan dan Ulang Tahun
137
Happy Ending
138
Pengumuman
139
PENGUMUMAN
140
HIDUP KEMBALI: NIGHT AT PARADISE
141
ROMANSA SAGARA DEA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!