7. (Revisi)

Arta dipanggil oleh pelayan yang disuruh oleh Fanya sebelumnya.

"Hei gadis cacat, kau dipanggil cepatlah!" ketus pelayan itu memanggil Arta dengan nada mengejek dan tatapan merendahkan.

Arta menatap tajam pelayan itu, "apa hakmu mengejekku Erna? kuharap kau akan mendapatkan balasan yang setimpal dengan perbuatanmu selama ini!!" balas Arta tak kalah ketus menanggapi pelayan sombong itu.

"Ternyata tamparan tuan Mahendra membuatmu jadi lebih berani ya dasar gadis cacat!!" ejek Erna lagi membuat Arta semakin geram.

Greppp....

Arta menarik leher baju Erna dan mendorong pelayan itu ke dinding ruangan itu sambil menatap mata pelayan itu dengan tajam.

brakkkk...

glek...glek...glek

"A...apa yang khau lakukhan....uhukk...lepas...kan a...ku!!" ronta Erna sambil tersengal-sengal sebab Arta mencekik lehernya dengan kuat.

Pelayan lain yang melihatnya sontak terkejut dengan sorot mata gadis itu, "astaga baru kali ini kulihat dia semarah itu!" gumam seorang pelayan yang menyaksikan pertengkaran mereka.

Arta seketika tersadar dengan perbuatannya, hampir saja dia melakukan kesalahan besar dan membuatnya dalam masalah.

"Itu untuk kesombongan mu Erna!" ucap Arta lalu berlalu keluar menuju ruang tamu.

Arta sampai di ruang tamu disusul oleh Erna tepat pada saat Jaya Mahendra menunjuk dirinya.

"Kak Arkan? ada apa ini?" gumam Arta menatap Arkan yang juga menatapnya dengan tatapan yang tak bisa diartikan.

"Bukankah kita sudah sepakat menikahkan Tania dengan Arkan Jaya?" ucap Mr. George bersikukuh dengan perjodohan itu.

"Semua keputusan ada di tangan kalian. Jika ingin menyelamatkan nama keluarga maka terimalah tawaran kami ini!!" ucap Jaya dengan tegas.

"Kau! bagaimana ini arhkk, apa kau setuju Arkan?" tanya Papa George beralih pada Arkan.

"Kenapa kau bertanya padanya? kalian kan memang harus menerima ini tuan George yang terhormat," ledek Fanya.

"Karena dia yang akan menjalani pernikahan ini Nyonya Mahendra!!" tegas Papa George.

Lama mereka terdiam hingga akhirnya Arkan membuka suara.

"Aku setuju," ucapnya lantang.

Sontak Fanya dan Jaya tersenyum sumringah begitupun dengan Tania, sementara Arta hanya bisa menonton pertunjukan itu, ia tak kalah kagetnya dengan keluarga Mahendra.

"Kak Arkan setuju? bagaimana mungkin!!" gumam Arta.

Keluarga Whitegar justru begitu terkejut dengan keputusan Arkan ini. Karena hal ini bukan bagian rencana mereka. Tapi apa boleh buat Arkan sudah memutuskan.

Sebelumnya mereka hanya berniat untuk mengetahui kebusukan keluarga Mahendra dan menyelesaikan perkara itu dengan pemutusan hubungan, ternyata mereka malah membawa pulang calon anggota keluarga yang baru.

"Apa dia akan setuju?" tanya Mrs. Lily khawatir walaupun sebenarnya dia menaruh harap pada gadis yang mencuri perhatiannya itu. Entah apa yang membuat Mrs. Lily menyukai gadis itu padahal ini pertemuan pertama mereka.

"Dia akan setuju," sahut Fanya Mami Tania dengan senyum sumringah di wajahnya.

"Arta kemari-lah!" Panggil Jaya Mahendra.

Arta berjalan mendekat lalu duduk di kursi di hadapan Arkan.

"Seminggu lagi kamu akan menikah dengan Arkan. Kamu harus bantu menyelamatkan nama keluarga Om dan Tante sebagai balas Budi telah merawat-mu selama ini!" ucap Papi Tania tegas.

"Ta...tapi......," ucapnya terputus saat melihat Fanya dan Tania memelototi dirinya.

"Baik Om!" ucap Arta lirih.

Arta menyetujui permintaan Om-nya karena diancam oleh Tania sebelumnya.

"Kak Roki harus selamat, Lebih baik aku menikah dengan kak Arkan, dia orang baik tapi apa keluarganya akan menerimaku? hah sudahlah yang penting aku bisa segera keluar dari neraka ini. Ayah Ibu bantu aku" ucap Arta dalam hati.

"Hahahah baguslah, ternyata otakmu tidak cacat seperti wajahmu. Kau akan jadi pasangan yang serasi dengan si cupu itu!" ejek Tania yang bisa didengar oleh setiap orang dalam ruangan tersebut.

"Tuan, Nyonya den Robin sudah tiba," ucap pelayan.

"Suruh dia masuk!" titah Jaya Mahendra.

Robin masuk dengan gaya angkuh dan sombongnya, sontak Tania bangkit berdiri dan menghamburkan pelukannya pada Robin. Ia bergelayut manja di lengan kekar pria itu, sungguh membuat mata risih memang.

"Dasar murahan!!" gumam Mama Lily yang sedari tadi menahan diri untuk tidak mengamuk di ruangan itu.

"Sayang kau lama sekali, oh iya perkenalkan ini calon suamiku!" ucap Tania menatap Robin dan orang-orang itu secara bergantian.

"Selamat malam Om Jaya,Tante Fanya dan ah ya keluarga Whitegar!" sapa Robin sambil mendaratkan tubuhnya di salah satu sofa di ruangan itu diikuti oleh Tania yang setia bermesraan dengannya.

"Selamat datang menantuku," ucap Jaya dan Fanya dengan begitu bahagia, sementara keluarga Whitegar begitu jengah dengan tingkah mereka.

Arta sungguh geram dengan kehadiran mantan kekasihnya itu, sungguh ia ingin mencabik-cabik pria itu saat ini tapi apa daya itu hanya hayalannya saja.

"George, kami akan membantu kalian setelah acara pernikahan seminggu lagi!" ucap Jaya.

"Kenapa begitu mendesak Jaya?" tanya Papa George melanjutkan drama yang sudah ia mulai sejak tadi.

" Jangan banyak tanya, jika tidak mau ya sudah kami tak akan membantu kalian sepeser pun!!" tegas Jaya Mahendra dengan tatapan merendahkan ke arah Papa George.

"Sialan kau jaya Mahendra!!!!" gumam Papa George menahan rasa kesalnya.

"Baik seminggu lagi pernikahan dilaksanakan!" tegas Papa George lalu bangkit berdiri diikuti oleh anggota keluarga yang lain.

"Hei nak siapa namamu?" tanya Papa George lembut membuat Arta mendongakkan kepalanya terkejut dengan suara lembut Papa George.

"Arta Om," ucapnya pelan.

"Kemarilah, mulai detik ini kau adalah bagian keluarga Whitegar, mulai detik ini tidak ada hubungan apapun antara keluarga Whitegar dengan keluarga Mahendra !!" tegas Papa George dengan aura kepemimpinannya yang mampu membuat semua orang bergidik merinding mendengarnya.

"Bawalah si pembawa sial itu, dan kau Arta kita tidak memiliki hubungan apapun lagi! Kau hanya benalu persis seperti Ibumu yang jalang itu dan juga Ayah bajinganmu itu!!" ejek Jaya tepat dihadapan wajah Arta.

Hati gadis itu remuk, ia sungguh kecewa, rasa sayangnya selama ini pada keluarga itu ternyata sia-sia. Ia mengepalkan tangannya, berusaha tetap menahan dirinya untuk tidak menghajar orang di hadapannya itu. Tapi sungguh penghinaan yang diterimanya begitu besar, Arta melangkahkan kakinya dengan wajah marah dan kecewa mendekati Jaya dan

Brughh brughh brughh

Arta terkesiap, belum sempat ia melayangkan tinjunya, Arkan sudah mendahuluinya menarik tubuh Jaya Mahendra dan menghajar pria paruh baya itu dengan tiga pukulan sekaligus.

"Papi...!!" teriak Tania dan Fanya segera berlari membantu Jaya bangkit karena tengah tersungkur di lantai akibat pukulan Arkan.

"Dasar pria tua bangka bau tanah!!" ejek Arkan memperbaiki pakaiannya ya g sedikit berantakan, ia mendekati Arta dan menggenggam dengan lembut tangan gadis itu.

"Ayo kita pergi!" ucap Arkan melangkah keluar menarik tangan Arta dengan lembut.

"Hei kalian harus datang ke pesta pernikahan kami ya, mumpung gratis sekaligus si cacat itu bisa menikmati pesta orang kaya lagi seperti dulu!" ucap Robin tanpa tahu malu.

"Cih ! setelah membuang Arta dan menghina keluarga kami kalian masih mengharapkan kehadiran kami? tak akan pernah terjadi!!" seru Samuel angkat bicara, sebab sedari tadi dia sudah sangat geram dengan kesombongan orang-orang itu.

Semua orang terkejut dengan pernyataan penuh penekanan yang dilontarkan Samuel. Aura dingin dan kejam terasa menusuk tulang jika berada di ruangan itu.

"Heh dasar orang miskin!" decak Tania kesal.

"Hei Arkan apa kau tidak jijik dengan mantanku yang cacat itu? Dia dulu memang sangat cantik tapi wajah busuknya itu merusak segalanya" ledek Robin pada Arkan.

Arkan berhenti melangkahkan kakinya, " Arta, kemasi barang-barang mu," ucapnya lembut lalu melepas genggamannya dan membiarkan gadis itu menuju kamarnya.

"Aku justru jijik dengan manusia sampah seperti kalian! kalian semua membuangnya hanya karena rupanya tak seindah harapan kalian. Tapi terimakasih karena kalian aku bisa bertemu gadis tercantik di dunia!" balas Arkan membalikkan tubuhnya dengan tatapan penuh amarah melihat orang-orang itu.

"Hahaha kau sudah gila rupanya! Kalian memang terlihat serasi, Si cupu miskin dan si gadis cacat," ejek Robin yang diikuti kekehan Tania.

"Kau Putra Sanjaya kan? tunggu bagianmu!" ucap Mama Lily tersulut emosi.

"Memangnya apa yang bisa kalian lakukan? kalian hanyalah sampah yang tidak lagi ada gunanya. Jujur saja dulu kami menerima perjodohan ini karena kalian punya status sebagai orang terkaya di negeri ini, tapi ternyata tidak bertahan lama!" ucap Fanya dengan sombongnya.

"Bersyukur kami tak jadi menikahkan anak kami dengan putrimu. Kalau pernikahan itu dilanjutkan entah apa yang akan terjadi nantinya! cuih menjijikkan!" ucap Mama Lily penuh emosi.

"Sudahlah Ma, jangan meladeni wanita gila itu. Arta sepertinya sudah selesai," ucap Samuel saat ia melihat Arta mengangkat koper miliknya dan membawa serta seekor anjing kecil.

"Kami permisi tuan Jaya Mahendra yang terhormat! setelah kejadian ini kita tak punya hubungan apa pun lagi ! " tegas Mr. George dan langsung berlalu meninggalkan mereka dalam ruangan itu.

"Dasar orang miskin sombong!" ucap Papi Tania.

"Hei Arta jangan lupa datang ke pesta pertunangan kami ya, bawa suami culunmu itu!" teriak Robin pada Arta yang sudah melangkah keluar rumah.

Arta yang mendengar kata-kata itu mengepalkan tangannya dengan erat. Ingin sekali rasanya ia menarik mulut pria itu lalu mencabik-cabik tubuhnya dan menggantung organnya di alun-alun kota.

Pada akhirnya mereka pergi dari rumah itu menuju kediaman keluarga Whitegar.

Arta dan rombongan keluarga Whitegar melakukan perjalanan menuju rumah mereka. Selama diperjalanan Arta hanya diam, ia menatap sendu ke arah luar melalu jendela mobil itu. Tubuhnya terasa sakit namun hatinya lebih sakit lagi, ia tak menyangka orang yang selalu dianggapnya keluarga rela menukar dirinya demi kepentingan mereka tanpa memperdulikan pendapatnya.

"Arta maaf melibatkanmu dengan masalah ini," ucap Arkan menatap Arta yang sedari tadi terdiam. Arta dan Arkan berada dalam mobil yang sama sementara Papa George,Mama Lily dan Samuel berada di mobil lain.

"Sudahlah kak, ini bukan salahmu, sudah nasibku menjadi orang buangan," ucap Arta sendu.

Mendengar itu Arkan meminggirkan mobilnya ke tepi jalan, ia menatap Arta dengan tajam.

"Apa kak Roki mengajarimu untuk jadi orang yang lemah seperti ini hah!!" bentak Arkan membuat Arta terkejut dengan bentakan pria berkacamata itu.

"Ak...aku...hiks...hiks...hiks," belum sempat Arta melanjutkan perkataannya ia sudah menangis, entah mengapa bila di dekat pria ini rasanya ia bisa menangis dengan aman.

"Hahh....." desah Arkan.

"Maaf, aku hanya khawatir padamu," ucap Arkan lembut.

.

.

.

.

Like, vote, koment 😊😊

Terpopuler

Comments

Susan Handayani

Susan Handayani

syukurlah s Arta s bawa oleh keluarga s Arkan 🥰🥰🥰

2021-11-13

1

Lili Yoon

Lili Yoon

aku kira keluarga Arkan gak suka sama Arta Krn wajahnya tp malah di luar nalar

2021-09-16

1

Obibibi

Obibibi

sukakkk terhura aku

2021-09-13

0

lihat semua
Episodes
1 1.(Revisi)
2 2.(Revisi)
3 3.(Revisi)
4 4.(Revisi)
5 5. (Revisi)
6 6. (Revisi)
7 7. (Revisi)
8 8. (Revisi)
9 9.(Revisi)
10 10.(Revisi)
11 11. (Revisi)
12 12. ( Revisi)
13 13.(Revisi)
14 Aku juga ingin bahagia (Revisi)
15 masa lalu keluarga Roki dan Arta
16 Festival
17 Festival 2
18 Gempa!!
19 Rumah Arta
20 Jo dan Jen ( Revisi)
21 pernikahan dan Kart
22 Pernikahan dan Kart 2
23 Obatku
24 Anak Angkat
25 Tante Menor dan Om Gembul
26 Mall 1
27 orang miskin belagu (Revisi)
28 memulai dari awal
29 Minta Cucu
30 bau bau pelakor
31 Dokter Kiki
32 Laser
33 Restoran
34 34
35 Kak Arkan !!
36 Konfirmasi
37 37
38 38
39 The truth
40 pembobolan
41 akting lagi
42 Tentang Blood Tears
43 tanda
44 Roti-roti
45 Jordan
46 pergi
47 Badut
48 48
49 49
50 Tikus got ketemu Bebek Liar
51 Kart Sembuh
52 52
53 Surprise berlapis
54 Ferdinan
55 halangan
56 Supermarket
57 imut
58 Rencana
59 Aneh
60 Mall
61 Comeback
62 rencana
63 Pernikahan
64 Karina dan Roki
65 Tito, Indah
66 Vika
67 lemah
68 Serangan
69 Pasangan Bertopeng
70 Manik biru
71 Pak Kus
72 Panas
73 kath
74 Star Cafe
75 VVIP pintu biru
76 VVIP pintu biru 2
77 Taman
78 Mr. Xiang
79 Mark dan Ziko
80 pelayan baru
81 Ibu angkat
82 Kantor
83 Keberingasan Celo
84 Si kembar
85 Drama dimulai
86 Storm
87 Ria
88 Cerewet
89 Tersalurkan
90 Pak Kus meninggal
91 Markas
92 Pengumuman Author Gaje
93 Siapa Mr. Lu?
94 Argaka Company
95 Aku mencintaimu
96 Markas besar
97 Arta
98 Keluarga Argaka
99 Lima keponakan
100 Ramai
101 Sepenggal kisah Robin
102 Papa George yang hebat
103 Kembar?
104 mangga muda
105 Gadis Roti
106 Pria Asing
107 The Power of Bumil
108 Ibu Hamil Tiada Tanding
109 Akhir keluarga Mahendra
110 Dasar Ibu Hamil
111 Maaf ya Bumil
112 Baron dan Mia
113 Tangga darurat
114 Baron dan Arta
115 Baju Pengantin
116 Pernikahan Kart dan Karina
117 Drama Argaka
118 Drama dimulai
119 Black Card
120 Kantin
121 Diculik
122 Gudang
123 Ikan Piranha
124 Tertembak
125 Flashback
126 Koma
127 Hangat
128 Sadar
129 Terimakasih
130 Rumah
131 Tiga Bumil VS Vika
132 Kacau
133 Maaf
134 Sama-sama Bodoh
135 Tiga bumil
136 Pernikahan dan Ulang Tahun
137 Happy Ending
138 Pengumuman
139 PENGUMUMAN
140 HIDUP KEMBALI: NIGHT AT PARADISE
141 ROMANSA SAGARA DEA
Episodes

Updated 141 Episodes

1
1.(Revisi)
2
2.(Revisi)
3
3.(Revisi)
4
4.(Revisi)
5
5. (Revisi)
6
6. (Revisi)
7
7. (Revisi)
8
8. (Revisi)
9
9.(Revisi)
10
10.(Revisi)
11
11. (Revisi)
12
12. ( Revisi)
13
13.(Revisi)
14
Aku juga ingin bahagia (Revisi)
15
masa lalu keluarga Roki dan Arta
16
Festival
17
Festival 2
18
Gempa!!
19
Rumah Arta
20
Jo dan Jen ( Revisi)
21
pernikahan dan Kart
22
Pernikahan dan Kart 2
23
Obatku
24
Anak Angkat
25
Tante Menor dan Om Gembul
26
Mall 1
27
orang miskin belagu (Revisi)
28
memulai dari awal
29
Minta Cucu
30
bau bau pelakor
31
Dokter Kiki
32
Laser
33
Restoran
34
34
35
Kak Arkan !!
36
Konfirmasi
37
37
38
38
39
The truth
40
pembobolan
41
akting lagi
42
Tentang Blood Tears
43
tanda
44
Roti-roti
45
Jordan
46
pergi
47
Badut
48
48
49
49
50
Tikus got ketemu Bebek Liar
51
Kart Sembuh
52
52
53
Surprise berlapis
54
Ferdinan
55
halangan
56
Supermarket
57
imut
58
Rencana
59
Aneh
60
Mall
61
Comeback
62
rencana
63
Pernikahan
64
Karina dan Roki
65
Tito, Indah
66
Vika
67
lemah
68
Serangan
69
Pasangan Bertopeng
70
Manik biru
71
Pak Kus
72
Panas
73
kath
74
Star Cafe
75
VVIP pintu biru
76
VVIP pintu biru 2
77
Taman
78
Mr. Xiang
79
Mark dan Ziko
80
pelayan baru
81
Ibu angkat
82
Kantor
83
Keberingasan Celo
84
Si kembar
85
Drama dimulai
86
Storm
87
Ria
88
Cerewet
89
Tersalurkan
90
Pak Kus meninggal
91
Markas
92
Pengumuman Author Gaje
93
Siapa Mr. Lu?
94
Argaka Company
95
Aku mencintaimu
96
Markas besar
97
Arta
98
Keluarga Argaka
99
Lima keponakan
100
Ramai
101
Sepenggal kisah Robin
102
Papa George yang hebat
103
Kembar?
104
mangga muda
105
Gadis Roti
106
Pria Asing
107
The Power of Bumil
108
Ibu Hamil Tiada Tanding
109
Akhir keluarga Mahendra
110
Dasar Ibu Hamil
111
Maaf ya Bumil
112
Baron dan Mia
113
Tangga darurat
114
Baron dan Arta
115
Baju Pengantin
116
Pernikahan Kart dan Karina
117
Drama Argaka
118
Drama dimulai
119
Black Card
120
Kantin
121
Diculik
122
Gudang
123
Ikan Piranha
124
Tertembak
125
Flashback
126
Koma
127
Hangat
128
Sadar
129
Terimakasih
130
Rumah
131
Tiga Bumil VS Vika
132
Kacau
133
Maaf
134
Sama-sama Bodoh
135
Tiga bumil
136
Pernikahan dan Ulang Tahun
137
Happy Ending
138
Pengumuman
139
PENGUMUMAN
140
HIDUP KEMBALI: NIGHT AT PARADISE
141
ROMANSA SAGARA DEA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!