Si Cupu Dan Si Cacat
Si Cupu
Sore hari yang indah dihiasi si langit jingga menambah kesan romantis sepasang sejoli yang tengah berdiri di tepi pantai di temani desiran ombak dengan belaian lembut sang angin.
Tampak si Pria sedang menumpukan salah satu lututnya di atas pasir dan menggenggam tangan si gadis sementara tangan yang lain memegang sebuah kotak kecil dengan sebuah permata berkilau di dalamnya diarahkan ke hadapan gadis itu.
Tampaknya sebuah lamaran telah dihantarkan dan terlihat anggukan kecil dari sang gadis diikuti lompatan bahagia sang pria yang diakhiri dengan sebuah ciuman manis yang berlangsung lama.
“Ck sial mata polos-ku ternoda,” decak seorang pria dengan kacamata tebal yang bertengger di hidung mancungnya melihat pasangan itu.
Karena bosan atau mungkin iri dengan pemandangan yang ada dihadapannya dia bangkit dari tempat duduknya di sebuah gazebo tak jauh dari tepi pantai.
Dia berjalan ke arah restoran yang ada di dekat pantai itu. Sontak saja penampilannya menjadi perhatian semua orang, ada yang mengejek bahkan sampai melontarkan kata-kata tidak baik.
"Astaga penampilan apa itu? apa dia tidak tau cara berpakaian yang benar?" ketus salah satu pengunjung.
"Astaga mimpi apa aku bertemu orang orangan sawah di cafe mahal ini!" ketus yang lain.
Bagaimana tidak, dia dengan percaya dirinya melangkah masuk dengan memakai kemeja berwarna baby blue yang tampak kebesaran serta memakai celana pendek hitam selutut dilengkapi dengan ikat pinggang yang menahan bajunya yang dimasukkan ke dalam celana.
Tak lupa juga dengan memakai sendal jepit di bagian bawah dan kacamata tebal serta potongan rambut belah tengah yang disisir rapi ke belakang.
Dia mengeluarkan senyumannya dan menunjukkan giginya yang sudah dipagari dengan behel berwarna hijau atas dan bawah. Membuat orang yang menatapnya ingin bersumpah serapah di hadapannya.
"Munafik!" batin pria itu.
Tidak peduli dengan gunjingan orang-orang itu, pria bernama Arkan Lukas Whitegar duduk di dekat bartender restoran itu.
“Yang biasa,” ucapnya pada pelayan disitu.
Dengan cepat minumannya berupa soda lemon ditemani kacang kesukaannya sudah disediakan dihadapannya.
“Kenapa masuk lagi Ar?” tanya seorang pemuda dengan rambut Blonde, yang memakai kaos putih ditutupi jaket denim dengan celana berwarna hitam pekat namun sedikit robek di bagian lutut menambah kesan keren dan tampan bujangan itu.
“Mata polosku ternodai kak Roki,” gerutu Arkan pada Roki yang adalah sahabat baik Arkan walaupun beda usia 5 tahun tak ada rasa canggung diantara mereka.
Roki yang digemari banyak orang karena keramahannya dan tentu pesonanya tak pernah sekalipun mengejek penampilan Arkan yang cupu dan aneh itu.
“Hahahah pasti brotherku ini ngeliat orang lagi gituan ya,“ ledeknya.
“hahahha makanya langsung aja nikah gak usah nunggu tunangan hahahah,” lanjut Roki sambil duduk di samping Arkan dan memasukkan beberapa kacang ke dalam mulutnya.
“Apaan sih kak, sebenarnya aku berat terima perjodohan ini, hanya karena Mama Papa aku mau," ketusnya
"Lagian kak Roki juga tau 'kan alasanku berpenampilan aneh gini?” cetus Arkan kesal mengingat rencana perjodohan yang
dilakukan orangtuanya.
Arkan sudah di jodohkan orangtuanya pada anak rekan bisnis mereka sejak usianya 17 tahun.
“Hahah tau Ar, seandainya kau belum dijodohkan aku akan mengenalkan mu pada adikku, kurasa kalian cocok tapi....,” ucap Roki terpotong, seketika raut wajahnya berubah menjadi sendu.
“Tapi apa kak?” tanya Arkan bingung dengan perubahan ekspresi Roki.
“Aku kasihan padanya, dia terlalu sering memendam perasaannya, dia bukan lagi adikku yang dulu!" ucapnya lesu mengingat adiknya yang jauh dari dia.
“Kenapa nggak kak Roki bawa aja dari rumah itu? “ tanya Arkan
“Dia gak mau Ar, dia sangat keras kepala!!,” ucap Roki sambil memasukkan kacang ke dalam mulutnya lagi.
" Persis sepertimu iya kan," sindir Arkan yang membuat Roki terkekeh.
“Bro 3 hari lagi aku mau ke Amerika, mungkin bakalan makan waktu disana kira-kira adikku gimana ya?” tutur Roki bingung.
“Emang berapa lama? “ tanya Arkan menyahuti pernyataan Roki.
“2 bulan,” jawab Roki.
“Lah kirain setahun atau lebih kak. Dia bakal aman kalau Cuma 2 bulan, paling Kak Roki sering aja hubungi dia
atau kalau perlu entar ku bantu deh jagain,” ucap Arkan memberi solusi yang disambut bahagia oleh Roki.
“Iya ya, oke deh tapi lo kenal gak sama adek gue?” tanya Roki menanggapi.
“Nggak hehehehe,” jawab Arkan cengengesan.
“Haduh hahhahhah,” ucap Roki menepuk jidatnya heran dengan sahabatnya itu.
Sore itu mereka habiskan bersenda gurau sambil bercerita tentang kehidupan masing-masing. Roki yang memang banyak peminatnya beberapa kali menolak ajakan gadis-gadis yang mengunjungi restoran itu karena sedang bersama dengan sahabat yang sudah dianggapnya saudara.
Arkan yang melihat Roki kewalahan hanya bisa cengengesan melihat sahabatnya itu, karena kalau dia membantu menghalau gadis-gadis itu hanya cibiran dan makian yang didapatkannya.
Si gadis Cacat
Sore hari yang indah itu diikuti dengan nyanyian merdu burung yang bertengger di atas pepohonan mengiringi perjalanan seorang gadis yang sedang mengayuh sepeda dengan santai di sebuah taman di kota itu.
Tak beberapa lama melajukan sepedanya, ia sampai di sebuah cafe yang tak jauh dari taman itu.
Ia melangkahkan kakinya ke dalam cafe itu, gadis tinggi dan proporsional dengan rambut hitam panjang yang diikat ala ekor kuda dengan kaos hitam dan jeans hitam dipadukan dengan sepatu kets putih serta sebuah masker kain berwarna hitam yang setia menutupi cacat di pipi kanan gadis itu serta membawa sebuah ransel putih dipundaknya, berjalan menuju tempat duduk yang biasanya ia tempati tepat berada di sudut ruangan itu.
“Neng mana teman-temannya? Sudah lama saya tidak lihat eneng bawa teman,” tanya seorang pelayan cafe itu sambil memberikan sebuah buku menu.
“Kita gak temenan lagi mbak,” jawabnya datar sambil memberikan pesanannya dan langsung mengutak atik laptop yang sudah dikeluarkannya dari ranselnya tadi.
“Ya Tuhan kasihan neng Arta, sejak kejadian itu neng Arta gak seceria dulu lagi. Semoga Neng Arta cepat pulih,” batin pelayan itu sambil menatap sendu ke arah Arta.
“Mbak halo mbak? Pesanan saya ada yang kurang jelas?” tanya Arta yang langsung memecah lamunan pelayan itu.
“Aduh maaf neng, segera datang hehehe,” jawab pelayan itu gelagapan karena kedapatan melamun.
Arta hanya menggeleng-gelengkan kepalanya heran dengan perilaku pelayan itu.
Gadis yang sedang berkutat dengan laptopnya itu 2 tahun yang lalu adalah gadis yang ceria, banyak tertawa serta mempunyai banyak teman juga seorang kekasih yang sangat ia cintai.
Akan tetapi sebuah kecelakaan yang
hampir merenggut nyawanya justru menghancurkan kehidupannya. Wajahnya yang cacat dengan sebuah luka sobek di pipinya membekas hingga saat ini.
Wajahnya bisa dikonstruksi ulang, namun ia menolak karena tak mau repot toh hanya wajahnya yang rusak.
Ternyata keputusan yang diambilnya itu justru menunjukkan sifat asli semua orang yang ada di dekatnya. Dengan wajah cacatnya itu, semua orang yang dianggapnya sahabat justru merasa jijik bila berdekatan dengan dia.
Ada yang mencibir, menghina bahkan sampai membully gadis itu. Kekasihnya juga memutuskan hubungan mereka secara sepihak karena malu dengan wajah gadis itu.
Tak terkecuali keluarganya yaitu Om dan Tantenya terutama kakak sepupu perempuannya yang sangat benci melihat keberadaan gadis itu.
Keluarga Omnya mau merawat Arta hanya karena orang tua mereka menitipkan Arta dan kakak laki-lakinya pada mereka.
Arta memilih tinggal dengan Om dan Tantenya karena permintaan mereka tentu saja karena ada maksud tersembunyi dari keluarga itu yang berniat menguasai seluruh harta peninggalan keluarga Arta.
Tetapi kakak laki-lakinya memilih tinggal dan bekerja di luar agar Om dan Tantenya bisa merawat gadis itu dengan benar, setidaknya Arta bisa mendapatkan kasih sayang itulah yang dipikirkan kakaknya.
.
.
.
.
beri Like, komen, dan vote ya readers 😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊😊
Baca ini juga
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Welda Arsy❤
aq mampir kecerita mu thooor
2023-06-12
0
Cherry🍒
awal Baca aja dah greget apaan si mukanya yang rusak bukan virus yang menyebar sama" Manusia kok
2022-09-20
0
Nurr Amirr🥰💞
mampir sis...Terikat scandal ceo sudah tuntas bacaannya sis...jatuh cinta aku dgn karyamu sis...semangat bekarya💪💪💪💪💪💪🥰🥰🥰🥰🥰🥰
2022-01-13
0