Aku (Bukan) Selingkuhan
Peter berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan yang sangat luas yang berada di lantai teratas sebuah gedung bertingkat di kota itu. Ia ditemani oleh seorang wanita muda yang merupakan seorang sekretaris sang pemilik ruangan.
"Permisi, Presdir Zhou. Presdir Gao dari GF Group ingin menemui Anda," ucap sekretaris itu.
Jayden pun hanya meliriknya sekilas dan tak memberikan respon apa pun. Namun, reaksi dingin Jayden adalah hal yang biasa bagi Peter jadi ia tak merasa segan sama sekali. Ia langsung berjalan mendekat ke arah meja kerja Jayden.
"Selamat pagi, Presdir Zhou," sapa Peter seraya mengulurkan tangannya ingin menjabat tangan Jayden, tetapi pria itu tetap bergeming dan tak menghiraukannya sama sekali. Ia tetap sibuk berkutat dengan pekerjaannya di laptopnya.
Peter kemudian menarik kembali tangannya dan tersenyum. Ia pun langsung duduk di kursi di depan meja kerja Jayden.
"Istriku hamil, Presdir," ucap Peter tanpa basa basi sekaligus memberitahukan tujuan kedatangannya hari ini. Jayden terdiam sejenak, tetapi kemudian ia pun kembali lagi ke aktifitasnya semula.
"Apakah Anda mendengarkan aku, Presdir Zhou?"
"Apa maumu? Bukankah aku sudah memberikan investasi pada perusahaanmu itu?" tanya Jayden tanpa menatap pria itu sama sekali. 'Sebagai bayaran atas tubuh istrimu,' sambung Jayden dalam hati.
"Ya, Anda benar, Presdir. Tetapi, aku dengar perusahaan Anda tengah menangani sebuah proyek baru. Jadi aku ingin Anda menjadikan perusahaanku, sebagai supplier utama penyuplai barang-barang kebutuhan di proyek yang sedang ditangani oleh perusahaan Anda itu," ucap Peter dengan senyuman penuh percaya diri.
"Heh! Kau ingin memerasku?!" tanya Jayden kesal seraya menutup laptopnya dan menatap tajam ke arah Peter.
"Aku tidak berani memeras Anda, Presdir Zhou. Aku hanya ingin memberitahu Anda jika sebentar lagi Anda akan memiliki seorang bayi dari istriku. Aku bersedia mengakui dan merawat bayi itu untuk Anda.
Bayi itu akan tumbuh sehat dalam perawatan yang baik, sedangkan perawatan yang baik itu membutuhkan dana yang tidak sedikit. Anda pasti tahu akan hal itu, 'kan, Presdir Zhou?" tanya Peter seraya menampilkan senyum liciknya.
"Bayiku?! Bagaimana bisa kau mengatakan jika itu adalah bayiku?" sinis Jayden. Ia bersandar pada kursinya dan menyilangkan salah satu kakinya.
"Anda mengetahuinya dengan pasti lebih dari siapa pun, Presdir Zhou. Istriku saat itu masih perawan, bukan? Aku tak pernah menyentuhnya sama sekali sejak kami menikah hingga saat ini."
"Kau memang tak pernah menyentuhnya karena kau tak mampu untuk melakukannya. Tetapi bisa saja kau melemparkannya lagi ke ranjang pria lain untuk memperlancar bisnismu itu.
Entah sudah berapa banyak pria yang tidur dengan istrimu sehingga perusahaan bobrokmu itu masih dapat bertahan sampai sekarang," ejek Jayden. Peter pun tersenyum mendengar ucapan pedas pria itu padanya.
"Aku tak akan berani melakukan hal itu, Presdir Zhou. Karena bagaimana pun juga, ia telah menjadi wanita Anda. Istriku hanya pernah tidur dengan Anda malam itu dan tak pernah tidur dengan pria lainnya lagi hingga saat ini termasuk denganku, suaminya.
Jika Anda tak mempercayai ucapanku, maka Anda bisa memeriksanya sendiri. Aku tahu Anda pasti akan dengan mudah mengetahui kebenaran dari ucapanku," terang Peter berusaha untuk meyakinkan Jayden. Jayden pun terdiam sesaat dan kemudian ia mengeluarkan sesuatu dari dalam lacinya.
"Gugurkan bayi itu!" ucap Jayden dingin seraya menuliskan selembar cek untuk Peter.
"Apa?!" Peter terkejut dengan perkataan Jayden. "Apa yang Anda katakan?!"
"Kau mendengar dengan jelas apa yang aku katakan. Ambil ini dan pergilah!"
Jayden melemparkan selembar cek yang telah ditandatanganinya itu ke meja tepat di depan Peter. Peter pun meraih cek itu dan melihat nominalnya yang lumayan besar. Namun, angka ini tidaklah sebanding dengan apabila ia dapat menjadi supplier utama di Zhou Corp.
Perusahaan itu mempunyai banyak anak cabang yang telah merambah ke berbagai elemen bisnis seperti property, dunia hiburan, parfum dan juga design baik pakaian maupun perhiasan. Jadi Peter pun merasa nilai ini sangatlah kecil.
"Bagaimana Anda dapat melakukan hal seperti itu pada bayi Anda sendiri, Presdir Zhou? Jika sampai publik mengetahui scandal percintaan kalian maka semua akan kacau. Reputasi Anda akan hancur. Karena Anda telah berselingkuh dengan istri seorang rekan bisnis Anda dan sekarang Anda malah ingin menggugurkan hasil buah cinta kalian."
Peter tidak menyerah, ia masih terus memprovokasi Jayden agar pria itu takut dan mau menuruti keinginannya. Namun, ternyata perkiraannya salah. Jayden sama sekali tak terpengaruh dengan ancaman Peter.
"Scandal? Perselingkuhan? Heh! Yang benar saja."
Jayden pun tertawa sinis mendengar gertakan Peter. Ia sudah terlalu sering menghadapi orang-orang seperti Peter yang selalu mencoba mencari keuntungan darinya. Kemudian Jayden pun balik menyerang pria itu.
"Kau sendiri yang melemparkan istrimu itu ke ranjangku dan sekarang kau ingin mengancamku? Apa kau pantas?! Kau tidak bisa mengancamku dengan bayi itu karena aku sama sekali tak peduli. Apa kau pikir aku akan hancur hanya karena sebuah gosip murahan, yang bahkan dapat aku redam dalam hitungan menit?
Jika memang kau masih ingin menyebarkannya, maka yang akan terkena imbasnya adalah perusahaanmu dan juga nama baik istrimu itu, dan aku pun sangat yakin jika istrimu itu tak tahu mengenai permainan kotormu itu, bukan? Apa kau pikir ia masih mau menerimamu dan menutupi aib-mu jika ia mengetahui bahwa kau telah menukar tubuhnya hanya demi sebuah transaksi bisnis denganku?"
Jayden melipat kedua tangannya di dada dan menatap Peter dengan tatapan mematikan hingga membuat Peter tak berkutik.
"Jika kau cukup pintar maka sebaiknya kau ambil cek itu dan segera pergi dari hadapanku sekarang juga. Sebelum aku membuatmu menyesal karena telah mengenalku," ancam Jayden sukses membuat Peter mengendurkan dasinya karena lehernya yang kini terasa bagaikan tercekik.
Peter yang semula berniat ingin mengancam Jayden, tetapi kini malah dirinya sendirilah yang diancam oleh pria itu. Peter masih ingin berdebat dengan Jayden, tetapi tatapan mata pria itu membuatnya merinding dan gemetar. Ia pun segera mengambil cek itu dan bangkit dari kursi kemudian berpamitan dengan Jayden.
"Baiklah, Presdir Zhou. Sepertinya ini bukanlah waktu yang tepat untuk berkunjung. Maaf karena aku telah mengganggu waktu Anda. Kalau begitu aku pamit dulu. Permisi." Peter pun segera pergi meninggalkan ruangan Jayden sebelum pria itu benar-benar akan melaksanakan ancamannya.
Peter berjalan ke arah lift dengan raut wajah yang sangat kesal. Ia sungguh tak menyangka jika Jayden tak terpengaruh sama sekali dengan ancamannya. Maka Peter akan mengalah kali ini seraya terus mencari cara agar dapat mengendalikan Jayden. Pria itu merupakan ladang uang baginya. Jadi dia tidak akan melepaskan Jayden.
Hanya dengan bekerja sama dengan perusahaan besar seperti perusahaan Zhou Corp. maka ia akan dapat mempertahankan bisnisnya di masa depan tanpa harus bersusah payah. Syaratnya adalah dengan membuat pria itu senang dan memenuhi apa pun yang diinginkannya, termasuk mengirimkan istrinya ke ranjang pria itu.
.
.
.
Flash Back On
Beberapa minggu yang lalu
"Presdir Zhou, ini adalah proposal kerja sama dari perusahaan kami. Semoga Anda dapat mempertimbangkannya."
Peter menyerahkan sebuah dokumen permohonan kerja sama kepada Jayden dan pria itu pun hanya meliriknya saja tanpa minat sedikit pun.
"Jadi kau ingin bekerja sama dengan perusahaanku?" tanya Jayden.
"Benar, Presdir Zhou," jawab Peter cepat seraya tersenyum ramah.
"Ada begitu banyak perusahaan yang ingin aku untuk bekerja sama dengan mereka. Lalu mengapa aku harus memilih perusahaanmu?"
"Ah, itu ... karena aku tak akan mengecewakan Anda. Produk-produk dari perusahaan GF Group adalah kualitas yang terbaik. Hanya saja sekarang kami sedang mengalami sedikit kendala dalam hal financial. Aku harap Presdir Zhou bersedia untuk berinvestasi di perusahaan kami. Aku akan berusaha yang terbaik dan selalu setia pada Anda," jawab Peter penuh harap dan Jayden pun segera tertawa.
"Setia padaku? Jadi kau akan menuruti apa pun perkataanku?"
"Iya, benar, Presdir. Aku akan memberikan apa pun yang Anda inginkan dan aku jamin hasilnya tidak akan mengecewakan," jawab Peter cepat dan penuh keyakinan.
"Oh, benarkah? Apa pun?" Jayden bersandar pada kursinya dan tersenyum meremehkan.
"Benar, Presdir Zhou. Apa pun."
"Apa termasuk istrimu?" tanya Jayden asal.
"Apa?!"
Peter terkejut mendengar permintaan Jayden. Namun, ia pun segera menguasai dirinya dengan cepat. Bisnis adalah sebuah pertaruhan kekuasaan tanpa batas. Di mana sang penguasa dapat bertindak sesuka hatinya.
"Benar, Presdir," ucap Peter tanpa sedikit pun tampak gurat keraguan di wajahnya. Hal itu pun membuat Jayden menatapnya semakin tajam.
"Aku setuju, Presdir Zhou. Aku akan meminta istriku untuk menemui Anda di hotel malam ini."
Peter menatap lurus mata Jayden, ia harus mengorbankan Jesslyn demi karier bisnisnya. Ia tak ingin perusahaan yang telah dirintisnya sejak lama akan berakhir karena tak bisa membayar hutang-hutangnya.
"Heh! Kau pria yang sangat ambisius, Presdir Gao," ucap Jayden meremehkan.
"Terima kasih atas pujian Anda, Presdir Zhou."
Peter tahu jika Jayden sedang mengejeknya, tetapi ia harus menebalkan mukanya dan membuang harga dirinya demi keberhasilan misinya. Kucuran dana segar yang akan didapatnya dari Zhou Corp. nanti, bagaikan hembusan angin surga untuknya. Jadi ia tak peduli meskipun ia harus mengorbankan Jesslyn, wanita yang telah dinikahinya satu tahun yang lalu itu.
.
.
.
...Visual...
Jayden Zhou, 32 tahun
.
.
.
Jesslyn Jiang, 24 tahun
.
.
.
Peter Gao, 30 tahun
.
.
.
Diana Shen, 28 tahun
.
.
.
Ryan Huang, 30 tahun
.
.
.
Martha Liu, 24 tahun
.
.
.
Alicia Guan, 24 tahun
.
.
.
Samuel Lee, 28 tahun
.
.
.
Erick Xiao, 25 tahun
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Rayzell mikhailla alifian
bagus banget
2022-05-09
1
Rayzell mikhailla alifian
arghhh
2022-05-09
0
Rayzell mikhailla alifian
plis harus viral
2022-05-09
0