MY DEVIL PARTNER

MY DEVIL PARTNER

Bab 1

PARIS POINT OF VIEW:

Fashion design merupakan suatu disiplin ilmu dan seni mengenai penerapan design, estetika dan keindahan alami untuk pakaian dan hiasan tambahan nya. Itulah bidang yang sedang ku geluti dan ku perdalam saat ini.

Awalnya aku bukan tertarik pada bidang ini, aku lebih tertarik dalam dunia model. Selama sekolah aku selalu mengikuti lomba fashion sebagai model nya, dan aku memilih jurusan ini hanya untuk menunjang penampilanku.

Badanku yang tinggi sempurna dan proporsional membuatku merasa sangat beruntung. Aku merasa diriku cantik karena keluargaku selalu bilang begitu, betapa aku mengagumi wajah karunia Tuhan ini.

Libur natal tahun ini membuatku memilih untuk pulang karena aku sangat rindu dengan kedua orangtuaku. Menghirup udara Indonesia membuatku membayangkan masa masa sekolah dan masa kecilku.

Sebuah mobil yang sedang ku tumpangi berhenti di depan sebuah rumah yang sangat ku rindukan, rumah masa kecilku dulu. Aku mulai membuka kaca mata hitamku saat menuruni mobil. Sepatuku melangkah turun dengan hati hati, aku berjalan diikuti sopir yang sedang membawa koperku.

Aku tersenyum melihat laki laki yang ada di depanku saat ini. Aku berjalan dan menghambur memeluk nya dengan erat.

“Miss you so much, Dad,” kataku masih belum melepaskan pelukan ayahku.

“Sejak kapan kamu memanggilku seperti itu? Panggil aku seperti biasa,” sahut ayah.

“Aku hanya bercanda,” kataku terkekeh perlahan melepas pelukan nya.

“Bagaimana perjalanan hidupmu di sana?”

“Lumayan menyenangkan, tapi ternyata di sini juga lebih menyenangkan. Aku rindu berada di sini,”

“Segera lulus dan kembali kesini,”

“Aku sudah lulus, tapi jangan bilang mama. Aku masih ingin menikmati waktu untuk menambah pengalaman. Jangan suruh aku menikah dulu, yah,” pintaku dengan mata puppies yang sedang memelas.

“Ya, raih cita citamu. Bersenang senanglah dulu, jadi kamu akan lama di sini?”

“Tentu saja, aku sudah benar benar pulang,”

“Lalu?”

“Ayah, aku akhir akhir ini sedang sibuk dengan social mediaku. Followerku sudah sangat banyak dan aku sedang sibuk membuat konten tentang fashion yang menjadi daya tarik bagi brand local maupun internasional. Aku akan melakukan kerjasama dengan beberapa sponsor dalam mempromosikan karyaku,” sahutku panjang lebar seraya menjatuhkan bokongku di sofa.

“Terdengar menyenangkan,”

“Tentu saja, ini passionku. Jika perlu aku akan menjadi model nya,”

“Model?” Tanya ayah menatapku.

“Ayah tahu ambisiku sangat besar, aku pasti bisa menjadi model utama yang sering muncul di Koran dan majalah kota ini. Akan ku mulai perjuanganku dari bawah dulu,”

“Paris,” ayah memanggil namaku dengan menghembuskan napas berat.

“Ayah, jangan melarangku,”

“Kamu belum tahu industry seperti itu, banyak hal hitam di balik nya,”

“Hal hitam?”

“Bagaimana jika mereka menjebakmu, menjadi model majalah dewasa misal nya?”

“Ayah tahu jika aku tidak bodoh,” sahutku.

“Aku tahu kamu pintar, tapi kamu seorang perempuan. Ayah hanya khawatir,“

“Maka dari itu percayalah padaku, jangan cerita apapun pada mama,” kataku cepat.

“Baiklah,”

“Promise?”

“Hem,”

🍥🍥🍥

Sore ini aku sangat menikmati melihat mama dan ayahku yang sedang memasak bersama, aku rindu ocehan nya yang terkadang terasa seperti suara lebah. Dulu aku memang sangat benci ocehan mama, sungguh dia terlalu berlebihan.

“Paris, pakailah pakaian yang lebih sopan. Ini Indonesia,” kata mama memperingatiku seraya mengambilkan nasi di piringku. Hemm, aku suka bau nasi dan lauk masakan ayah.

“Ayah—“

“Hey, kamu bahkan tidak memperhatikan mamamu saat ini. Aku sedang bicara padamu, kenapa malah memanggil ayahmu?” kata mama memotong ucapanku.

“Ayah, apa mama dulu pakaian nya tertutup?” tanyaku pada ayah.

Wajah ayah memerah dan masih terdiam menahan tawa. Sedangkan mama melotot kearah ayah. Apanya yang lucu? Apa pertanyaanku lucu?

“Ada apa dengan kalian? Aku hanya bertanya apakah baju mama waktu masih muda dulu tertutup semua?” tanyaku lagi.

“Ya, sangat sopan. Mamamu suka memakai daster dulu. Daster mbah putrimu di kampung sana,” sahut ayah melirik mama.

“Benarkah? Kenapa selera mama jauh dari perkiraanku, ku pikir mama sangat fashionable dulu, ternyata dia hanya suka memakai daster. Kenapa ayah bisa jatuh cinta dengan wanita berdaster? Aneh sekali,” sahutku.

“Hey, jangan meledek mama. Ayahmu pernah bilang jika mama sangat cantik memakai daster,” sahut mama.

“Aku tidak mau masa tuaku nanti hanya memakai daster, emak emak berdaster,“ kataku seraya menyendok nasi ke mulutku.

“Paris, mama nggak suka dengan warna rambutmu, nak,” kata mama.

Nasihatnya sudah mirip suara lebah yang sedang bernguing nguing di telingaku, tidak benar benar masuk ke dalam hatiku.

“Mama suka warna apa?” tanyaku.

“Hitam,” sahut nya.

“Paris pikir pikir lagi, warna hitam adalah warna yang membosankan,” gumamku.

Sekarang mama dan ayah saling pandang dengan raut wajah yang sulit diartikan. Aku hanya menikmati makanku dengan memperhatikan raut wajah mereka yang berubah ubah.

“Sayang, bagaimana kalau kamu sekolah lagi. Apa kamu tidak tertarik dengan dunia kedokteran? Putranya tante zea seorang dokter,” kata mama tersenyum manis padaku.

“Jadi mama akan membandingkan aku dengan anak tante zea?”

“Bukan begitu, mama kan juga ingin kamu jadi orang berhasil,” sahut mama.

“Jadi mama pikir Paris tidak akan berhasil dalam hidup?” tanyaku.

“Bukan begitu maksud mama, sayang. Gimana ya?” kata mama bingung menjelaskan.

“Gimana?” tanyaku balik.

“Pekerjaan dokter lebih jelas, sedangkan fashion designer? Keluarga kita tidak ada yang berkecimpung dalam dunia itu? Bagaimana kamu akan memulai karirmu?” Tanya mama.

“Val—“

“Aku hanya khawatir,” mama memotong ucapan ayah.

“Mama meragukanku,” kataku kesal seraya meninggalkan meja makan.

“Paris,” mama menahan langkahku.

“Paris tidak akan mau berpindah haluan,” sahutku.

“Dunia fashion, kamu akan berhubungan dengan artist, model dan lain sebagai nya. Dan mama tidak suka kehidupan mereka,” kata mama.

“Mama tidak tahu apa apa tentang itu semua,”

“Jika pergaulanmu dengan orang orang seperti itu, mama takut kamu akan terus memilih karir dan melajang lama,”

“Lalu mama ingin aku menikah dan menjadi ibu rumah tangga?” tanyaku.

“Itu lebih bagus,”

“Ma—“

“Setidaknya, anak tante zea itu seorang dokter yang berhasil,”

“Seorang dokter? Paris tidak tertarik dengan dokter dan tidak akan pernah menikah dengan dokter,” kataku kesal.

“Paris!”

“Mama yang membuat Paris membenci dokter,” cebikku.

“Val, jangan memaksa nya. Bukan nya dulu kamu juga pernah dijodohkan dan gagal, aku tidak ingin Paris merasakan itu. Bagaimana jika Dhika tidak menyukai nya? Bagaimana jika dhika sudah punya pacar? Usia mereka terpaut jauh,” kata ayah pelan mengajak mama menjauh dariku.

“Terpaut jauh apanya? Hanya 6 tahun,” kata mama kesal.

“Val,”

“Kamu selalu membela anakmu,” cebik mama.

DHIKA 👍

PARIS 👍

Terpopuler

Comments

RINDU ⭕

RINDU ⭕

Author, ceritanya bagus dan seru, maaf, penulisan nama diawali huruf besar ya, Zea
⭐⭐⭐⭐⭐🙏🙏

2022-03-07

1

Indah Nihayati

Indah Nihayati

bagus thor mampir nih

2022-02-22

0

Anisa_ica

Anisa_ica

lah gua kira paris itu negara ternyata nama orang🤣

2021-09-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!