Chapter 13

🌹 Happy Reading 🌹

“Kamu itu hanyalah seorang pelayan, jadi gak usah sok kamu di sini!” Sahut Clarissa yang juga ikut-ikutan menghakimi Briell.

“Benar,dia pikir karna berhsil menjebak dan menikah dengan Morgan kamu sudah bisa menjadi ratu di rumah ini,” seru Ketty yang juga mengompori keadaan.

Briell langsung menoleh ke arah Morgan dan Rose bukan karna dia berharap untuk dibela, tapi dia ingin liat bagaimana ke dua orang yang memksanya untuk menikah kemarin kini bersikap, apakah akan ada pembelaan atau malah juga ikut menghinanya. Dan Briell hanya melihat mereka diam saja tanpa berkata apa pun .

“Cikh pelayan rendahan.” Sindir Clarissa telak, membuat Briell hanya menampilkan senyum tipisnya.

Dan di saat mereka sedang menghakimi Briell, tiba-tiba saja ponsel milik Briell berbunyi menandakan panggilan masuk. Dan sontak dia bingung melihat nama panggilan masuk tersebut yang merupakan panggilan darurat dari rumah sakit.

Dia ingin pergi, namun situasi sangat-sangat tidak memungkinkan untuk saat ini.

Briell mencoba untuk mengabaikan panggilan itu, namun ponselnya terus menerus berdering membuat Morgan yang duduk di sebelahnya mulai curiga.

Trevor bahkan melihat gerak gerik Briell yang khawatir pada panggilan ponsel itu, membuat seluruh keluarga yang melihatnya menaruh curiga yang besar terhadap Briell.

“Angkat!” Perintah Trevor yang mendengar panggilan masuk untuk kesekian kalinya.

Namun di saat Briell baru ingin mengangkat panggilan itu, Morgan lebih dulu merampas ponsel milik Briell dan mengangkat panggilan itu. “Morgan jangan lancang kamu! Balikin handphone aku sekarang!” Bentaknya berusaha mengambil handphone itu dari tangan suaminya.

Dan karna dia tidak sekuat Morgan, akhinrya dia hanya terdiam di saat Suaminta itu mengaktivkan speaker ponselnya.

“Dokter, ini darurat pasien penderita ganguan jantung keadaanya mulai kristis Dok.” Lapor sesorang dari sebrang panggilan sana, yang sontak membuat seluruh keluarga yang mendengar ucapan orang itu langsung menoleh pada Briell.

Namun berbeda dengan Briell yang langsung berlari untuk segera sampai di rumah sakit agar bisa secepatnya menangai pasien itu. Dia tidak mau karna kebodohanya takut pada keluarga itu dia jadi mengorbankan satu nyawa orang tidak bersalah.

“Dokter.” Lirih Morgan pelan, syhok mengetahui pekerjaan istrinya yang di anggap hanya seorang pelayan rendahan.

Beruntung Briell melupakan ponselnya yang masih berada di gengaman tangan Morgan dan panggilan itu juga masih tersambung.

“Hallo.” Sahut Morgan ingin menggali informasi lebih lanjut.

“Hallo, ini bukanya nomor telpon dari Dokter Gabriella? Lalu mengapa suara pria?” Tanya orang sebrang sana gugup.

Morgan langsung memandang ke arah Papah dan Mamahnya, untuk meyakinkan bahwa nama yang di sebutkan orang tadi adalah benar nama istrinya.

“Hallo, bisa kamu beri tahu siapa nama lengkap pemilik nomor ini, soalnya tadi handphonenya terjatuh dan saya ingin mengembalikanya.” Seru Morgan berbohong, dan bodohnya orang di seberang sana percaya dan memberitahu nama asli Briell yang berbeda mmmsaat menika

“Oh bisa Tuan, namanya Gabriella Jonathan, jika anda ingin mengantarkanya, anda bisa langsung datang ke rumah sakit Medivron di ruanganya , anda hanya tinggal bertanya Dokter Briell ahli bedah umum.” Jelasnya panjang lebar membuat Trevor terduduk mendengar bahwa menantu yang tadi di hina sebagai pelayan rendahan ternyata adalah seorang Dokter dengan keahlian khusus. Dan bukan dia tidak tau jika rumah sakit Medivron adalah rumah sakit terbesar di Asia yang hanya merekrut Dokter-Dokter ternama Dunia, yang hanya Dokter dengan IQ tinggi yang bisa menjadi bagian rumah sakit itu.