Chapter 12

🌹 Happy Reading 🌹

"bos, ini laporan keuangan minggu ini.” Lapor Manager restoranya. Saat ini Briell sedang berada di dalam ruangan khusus miliknya yang berada di restoran. “Letakan di situ saja, nanti akan saya cek.” Jawabnya dengan kembali fokus ke dokumen-dokumen yang lainya.

“Baik Bos, jika begitu saya permisi.” Pamitnya dengan mendukan kepalanya sopan.

Briell pergi dari hotel tadi tanpa berpamitan pada keluarga besar suaminya, tidak sopan memang, tapi menurutnya untuk apa berpamitan bahkan dirinya saja tidak di anggap ada oleh keluarga itu, benar-benar miris bukan.

Dia bagaikan seorang putri raja karna menjadi anak orang terkaya nomor tiga dunia, kini harus mengemis dan di hina oleh keluarga rendah yang masih sangat-sangat jauh di bawah level Daddynya.

Dan si saat dia ingin mengambil ponselnya untuk bermain game onlinenya, tiba-tiba terdengar suara ketukan dari pintu . “Masuk.” Sahutnya mengizinkan tamu itu masuk.

“Pernisi Bos, di luar ada yang mencari diri Anda sebagai pelayan di sini.” Lapor salah satu pegawai restortanya, yang memamg di tugasnkan untuk melaporkan setiap tamu yang datang.

“Shit!! Buat apa mereka ke sini.” Umpatnya segera berdiri dan menuju luar menghampiri orang yang dia tahu pasti orang suruhan dari Morgan.

Karna memang hanya keluarga itu saja yang mengetahui jika dirinya adalah seorang pelayan.

Sedangkan di sisi lain, di rumah mewah keluarga Terrence kini sedang dalam kondisi menegangkan, mengetahui Briell yang pergi tanpa berpamitan kepada mereka.

“Apa wanita seperti itu yang kamu nikahkan dengan anak kita ha.” Bentak Trevor pada Rose yang di anggap tidak becus memilih menantu untuk keluarganya.

Semuanya hanya terdiam mendengar seluruh amarah Trevor yang membara karna merasa terhina oleh menantunya yang satu itu. “Morgan siapa dia sebenarnya ? Kenapa begitu beraninya dia bersikap seperti itu kepada keluarga ini ha.” Serunya pada Morgan yang merupakan suami dari Briell.

Sedangkan Morgan yang di tanya seperti itu, hanya terdiam dan tak mampu menjawab apa pun, karna hingga detik ini dia masih belum bisa mengantongi identitas asli dari Istrinya.

“Jawab Morgan!” Tegas Trevor menuntut jawaban dari putranya, dia benar-benar muak dengan permasalahn yang sedari kemarin ingin dia selesaikan, namun pelaku utamanya malah menghilang dan pergi tanpa berpamitan.

Morgan yang terus menerus dibentuk Papahnya itu akhirnya mulai menarik nafasnya dalam-dalam dan menatap ke wajah Trevor, “aku tidak tau.” Jawabnya singkat jelas dan padat. Namun malah menambah amarah pada Trevor.

“Bagaimana kamu tidak mengetahuinya sedangkan kamu menidurinya waktu itu.” Tandas Trevor yang sudah tidak tahan lagi dengan masalah yang ada.

Kondisi terus menerus menegangkan hingga sosok yang mereka ributkan sedari tadi akhirnya datang bersama dengan Vincent.

“Wah,,wah sang Ratu rupanya sudah kembali.” Sindir Ketty tante Morgan.

“Dari mana saja kamu ha? Kamu pikir siapa kamu bisa se enaknya berprilaku di rumah ini.” Bentak Trevor mengejutkan Briell yang baru saja melangkahkan kakinya masuk.

Namun bukanya menjawab Briell dengan santainya melangkahkan kakinya masuk dan duduk di sofa dengan yang lainya, meningglkan Trevor yang berdiri menatapnya.

Dan di saat dia duduk, pandangan Briell bertemu dengan pandangan Clarissa yang juga menatapnya, bahkan Briell bisa melihat dengan jelas cincin berlian yang berada di salah satu jarinya sama persis seperti semalam yang di beli Morgan itu untuk Clarissa, namun seperti biasa Briell kembali bersikap acuh.

“Jawab!” Suara Trevor benar-benar mengejutkan seluruh orang yang berada di situ.

Briell merasa sangat miris sekali dengan prilaku keluarga ini terhadapnya. “Kerja,” sahut Briell yang ikut menahan rasa amarah di dirinya, sungguh dia benar-benar bagaikan sebuah kotoran yang menjijikan bagi keluarga ini.