🌹 Happy Reading 🌹
Apakah kamu mempunyai Gaun untuk acara pesta nanti?” Tanyanya meremehkan pada Briell yang dia tahu hanyalah seorang pelayan restoran. Namun bukanya menjawab Briell langsung mengabaikan pertanyaan tak bermutu itu, dia melangkah mencari kamar hotelmya sendiri tanpa menggunakan kamar yang telah di sediakan oleh keluarga suaminya.
Setelah mendapatkan kamar yang baru dia pesan, Briell langsung masuk dengan rasa amarah yang menyeruap di kepalanya, “aaaarrgghhh sialan, kalo bukan karna aku takut hamil di luar nikah, sudah pasti aku gak bakal mau berurusan dengan keluarga sakit jiwa ini,” teriaknya kesal menghamburkan semua barang-barang yang ada di atas tempat tidur.
“Huftt,,huftt tenang Briell just one Month, setelah itu aku bakal pergi dari hidup si brengsek itu sejauh mungkin, aku bakal balik ke Prancis,” lirihnya menenangkan dirinya sendiri.
Tak ingin membuang waktu, Briell langsung bersiap-siap untuk menghadari pesta yang sangat tidak penting menurutnya itu.
Di sisi lain di sebuah ruangan, terlihat keluarga besar Terrence tengah berdiskusi tentang masalah kepemilikaan perusahaan.
“Kamu sudah mengecewakan Papah Morgan, kamu tidur bersama dengan wanita yang sama sekali tidak jelas asal usulnya,” bentak Trevor yang sudah geram menahan emosinya sedari hari itu.
Morgan hanya mampu tertunduk diam, “maaf” hanya kalimat itu yang mampu dia ucapkan karna dia benar-benar salah pada hari itu.
“Kamu hampir saja membuat keluarga kita ini malu dengan pembatalanya pernikahaan kamu, tapi untung saja ada Victor yang mau menggantikanmu.” Trevor dengan bangga menunjuk anak pertamanya sebagai anak yang paling bisa di andalkan.
Morgan hanya menatap sekilas ke arah Trevor dan Victor, lalu menundukan kepalanya lagi malas menatap ke dua orang yang selalu meremehkanyan itu.
“Jadi dengan berat hati, Papah menyerahkan perusahaan TRV Grup akan papah serahkan ke kakak kamu Victor,”ucapnya lantang mengatakan keputusanya yang tidak bisa di gangu gugat.
Morgan melihat ke arah Victor yang tersenyum penuh kemenangan, lalu dia menggelengkan kepalanya tidak perduli.
“Jika saya tidak ada wanita itu, pasti aku yang akan mendapatkan kedudukan itu.” Batinya yang terus menerus menyesali pertemuanya dengan Briell.
Yang membuatnya pusing hingga saat ini adalah tentang malam itu, seberapa canggihnya tekhnologi yang di gunakan pelaku itu, jika Briell hanyalah seorang pelayan tentu saja dia tidak akan pernah mampu untuk membayar seseorang yang ahli dalam bidang itu. Tapi siapa sebenarnya pelakunya, dia seperti merasa tidak berguna saat ini.
Ballroom hotel kini terlihat mulai rame, tamu yang berdatang tak sedikit karna memang ini adalah resepsi yang meriah dan mewah, berbeda dengan pernikahaan Briell dan Morgan yang tidak ada pesta sama sekali bahkan terbilang sangat tertutup karna hanya di gereja saja.
Dari pintu masuk terlihat se sosok bagiakan bidadari masuk ke dalam ballroom hotel, penampilan yang begitu memukau membuat seluruh pasangan mata malah menatapnya dengan tatapan memuja, dia benar-benar cantik bahkan lebih cantik dari pengantin hari ini.
“Wah siapa gadis itu cantik sekali dia.”
“Siapa dia, aku ingin sekali menjodohkanya dengan putraku.”
“Bidadari dari mana dia?”
“Sungguh beruntung pria yang akan menikahinya.”
Dan masih banyak lagi pujian-pujian yang Briell dapatkan dari seluruh tamu, tanpa dia sadari jika Clarissa sedang menahan kesal akibat seluruh tamu yang malah memandang Briell bukam padanya. “Cikh, cantik juga aku kemana-mana mungkin mereka pada buta, tidak bisa membedakan mana yang cantik dan mana yang buruk rupa.” Lirihnya kesal dan pelan namun masih bisa di dengar jelas oleh Victor yang berada di sebelahnya.
“Dia memang cantik, sialll kenapa bukan aku yang memilikinya, kenapa aku harus menikahi wanita tidak tahu malu ini.” Batinya merasa jengkel dengan sikap angkuh yang selalu di tunjukan oleh Clarissa.
Sedangkan Morgan yang melihat jika saat ini istrinya itu sedang di tatap oleh ratusan pasang mata mendadak menjadi kesal sendiri. Vincent yang sedari tadi berada di belakang Morgan sudah mengerti kea rah mana tatapan Morgan itu jatuh. “Tenang Bro, bukankah kamu membencinya, jadi gak usah kesal gitu liatnya.” Sindir Vincent yang sebenarnya tau jika Morgan mulai simpati terhapap istrinya itu.
Gabriella Jonathan.
To be continue.
*Jangan lupa Like,Komen,Hadiah,Dukungan dan Votenya ya gengs **🙏🏻😊*
Terima kasih🙏🏻🙏🏻
Follow IG Author @Andrieta_Rendra
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 195 Episodes
Comments
HR_junior
gak tau aja si briell kn princess yg menyamar JD orang biasa
2022-10-23
0
A⃟🍏 ⍣⃝Sɾყ✪ƚҽɾʂҽɳყυɱ🖋️🎗️🌼
makin seru
2022-03-07
0
Hesti Pramuni
mm.. mulai seru..
2021-10-23
0