Chapter 2

🌹 Happy Reading 🌹

Dan benar saja saat ini terlihat sebuah keluarga yang tengah memandang hina kepada dua pasangan yang masih tertidur dengan posisi saling berpelukan itu.

“Lihat Tante, apakah ini yang di sebut calon suami yang setia?” Tangis wanita yang bernama Clarissa, yang merupakan calon istri dari pria yang sedang tertidur itu.

Dengan cepat Rose Mamah dari pria itu langsung melangkah dan mengambil air minum yang berada di atas meja nakas, lalu menyiramnya kepada Morgan dan Briell.

“Bangun kalian.” Bentaknya yang mulai terlihat meneteskan air matanya jijik dengan kelakuan putranya yang selama ini selalu bersikap baik dan sopan pada keluarga, kali ini sudah benar-benar mencoret nama besar keluarganya dengan tidur bersama wanita lain di saat pernikahaanya dengan Clarissa tinggal 2 hari lagi.

“Mamah.” Ucap Morgan saat terbangun karna air yang disiramkan oleh Mamahnya ke wajahnya.

Begitu pula dengan Briell yang sontak terkejut melihat banyaknya orang yang berada di dalam kamar itu, serta dirinya yang tidak menggunakan sehelai benang pun di tubuhnya.

Briell langsung menatap tajam ke arah pria yang di sebelah yang seperti menatapnya dengan penuh emosi.

Plaaaakkkk suara tamparan yang begitu keras mendarat di wajah Morgan yang berasal dari Mamahnya.

“Mah-,” lirihnya pelan memegang pipinya yang terasa panas karna tamparan dari Rose.

Ini merupakan tamparan pertama yang di dapatkan dari Mamahnya seumur hidup, dia bahkan tidak pernah mendapatkan cubitan sedikitpun, namun kali ini dia mendapatkan sebuah tamparan yang sangat keras membuatnya benar-benar hancur.

Rose menatap penuh kecewa pada putranya, di tambah dia mendengar suara tangisan dari Clarisaa yang tentu saja merasa sakit hati melihat calon suami yang akan di nikahinya dua hari lagi, kini sedang berselingkuh bahkan meniduri wanita tepat di depan matanya.

“Mamah kecewa sama kamu Morgan, benar-benar kecewa.” Ucap Rose yang terdengar sangat mengiris hati Morgan, dengan menangis Rose memilih melangkahkan kakinya keluar dari kamar itu, dia sungguh tidak sanggup melihat putranya yang begitu megecewakanya sebagai wanita.

“Mah,,mah. Dengarin penjelasaan Morgan dulu Mah.” Teriaknya dengan nyaring karna untuk mengejar dia tidak mungkin, karna dia sendiri tidak tau di mana pakaianya berada.

“Aahahh shit!” Umpatnya penuh emosi melihat Rose yang tak memeperdulikan panggilanya.

Plaaakk lagi-lagi dia mendapatkan sebuah tamparan keras yang berasal dari Clarissa calon istrinya.

“Puas kamu hancurin hati dan kepercayaan ku ha.” Tangisnya menahan sakit yang di akibatkan perselingkuhan calon suaminya yang pasti akan membuatnya dan keluarga besarnya malu akibat ulah Morgan.

“Sayang aku bisa jelasin.” Ucap Morgan yang bodoh dalam berpikir, karna tanpa dia jelaskan seluruh orang pun tau jika dia sedang berselingkuh bersama dengan Briell.

“Kamu mau jelasin apa lagi? Semuanya udah jelas sekarang, kamu hancurkan kepercayaanku dan juga harga diri ku dengan berselingkuh di belakangku seperti ini, apa kamu tidak bisa mehanan hasratmu itu ha? Kita akan menikah besok lusa dan saat ini kamu berselingkuh, apa kamu tidak bisa menunggu hingga malam pertama kita ha.” Bentaknya tidak tau kalimat apa lagi yang harus dia ungkapkan saat ini untuk menggambarkan kekecewaanya pada Morgan pria yang sangat dicintainya kini telah mengkhiantinya.

Morgan sendiri merasakan frustasi bingung dalam keadaan ini, dia sangat mencintai Clarissa namun dia juga tidak bisa mengelak dan membela diri saat ini, karna dia benar-benar terbukti bersalah dan telah berkhianat.

Dia sendiri sebenarnya bingung dengan apa yang terjadi , dia bahkan tidak mampu mengingat kejadian apa pun yang menimpa dirinya semalam, dia benar-benar tidak tau kenapa Briell bisa masuk ke dalam kamarnya dan tidur bersama denganya bahkan melakukan hubungan terlarang.

“Sayang aku tidak mengenalnya, pecaya sama aku ini semua jebakan wanita jalang ini,” ucapnya menuduh kea rah Briell yang sejak tadi hanya mampu terdiam tertunduk malu dengan tatapan seluruh keluarga Morgan yang menatap jijik ke arahnya.

“Sial mengapa aku tidak megingat apa pun semalam.” Gumam Briell dalam hati, karna sepertinya dia merasa bersalah dengan kejadian ini.

“Sudahlah Morgan, aku sudah terlanjur sakit hati saat ini, dan dengan terpaksa aku membatalkan pernikahaan ini.” Ucap Clarissa yang membuat seluruh keluarga Morgan terkejut dengan keputusan yang di pilih Clarissa.