BAB 18

Lia dan antariksa sudah sampai di kediaman rumah Lia, keduanya turun dari mobil dengan Antariksa yang ada di gendongan Lia serta tas perlengkapan balita itu yang dibawakan oleh sopir.

Lia sangat bahagia dengan adanya Antariksa karena di rumah pasti tidak akan sepi. Setelah pintu utama di bukakan oleh asisten rumah tangganya, Lia membawa Antariksa memasuki rumahnya.

"Anta mau ikut Nenek ke Tante Rindi nggak?" Tanya Lia yang menarik perhatian Antariksa dari mainan robotnya.

"Au Nek" Jawabnya dengan anggukkan kecil sehingga membuat Lia mencium pipinya karena gemas.

Akhirnya Lia membawa Antariksa menuju kamar putrinya yang berada di lantai dua. Membuka pintunya secara perlahan, dan menemukan Rindi yang sedang merebahkan tubuhnya di atas kasur dengan menutup matanya.

Melangkah mendekati kasur, Lia meletakan Antariksa di atas kasur. Balita itu mengamati wajah Rindi yang sedang memejamkan mata. Tangan mungilnya mencoba untuk meraih wajah cantik Rindi.

"Ngun" Ucap Antariksa dengan lucunya sehingga membuat Lia tersenyum geli. Namun ia membiarkan balita menggemaskan itu membangunkan putrinya.

"Angun" Ucap Antariksa lagi dengan mengguncang kan pelan tangan Rindi.

Rindi yang terusik dari tidurnya karena mendapati pergerakan disampingnya pun membuka mata. Setelah matanya terbuka, matanya membulat dengan mulut yang sedikit terbuka. Antariksa tertawa geli karena melihat wajah Rindi yang menggemaskan menurutnya.

"Hi...hi...hi..." Antariksa tertawa lucu memperhatikan Rindi yang memasang wajah kagetnya.

Rindi menoleh ke arah Mamanya yang sedang tersenyum geli menatapnya. Kembali lagi menatap ke arah balita bermata abu-abu di depannya yang sedang mengerjapkan matanya lucu.

Antariksa menatap Rindi dengan mengeluarkan puppy eyes nya serta wajah yang diimut-imutkan.

"Ma, ini anak siapa kok imut banget sih?" Tanya Rindi dengan tangan yang masih mengucek matanya.

"Anak kamu! Ya anak orang tuanya lah sayang" Jawab Lia dengan nada bercandanya.

"Ini cucu temannya Mama, terus tadi minta ikut. Ya udah Mama bawa aja Rin. Lagian dia nggemesin" Tambah Lia yang membuat Rindi mengangguk.

"Namanya kamu siapa sayang?" Tanya Rindi kepada balita itu dengan tangan yang mengelus pelan kepala balita tersebut.

"Namanya Antariksa, tapi dia lebih sering di panggil Anta" Jawab Lia yang membuat Rindi lagi-lagi menganggukkan kepalanya.

Rindi dengan perlahan mengangkat Antariksa ke atas pangkuannya dan menghadapkan ke arah tubuhnya. Menciumi wajah Antariksa dengan gemasnya sehingga membuat balita itu tertawa terbahak-bahak karena kegelian.

"Mau main nggak sama tante?" Tanya Rindi.

"Au dong" Jawab Antariksa dengan antusiasnya sehingga membuat Rindi dan mamanya tertawa bahagia. Lia menatap takjub ke arah putrinya yang mudah sekali akrab dengan anak kecil.

"Ya udah Rin, Mama ke dapur dulu ya mau masak sama buat kue" Ucap Lia yang dianggukki oleh Rindi.

"Ini perlengkapan punya Anta disini ya Nak" Tambah Lia sehingga membuat Rindi menatap tas biru perlengkapan milik balita itu.

"Oke Ma" Jawab Rindi dengan mengacungkan jempolnya dan diikuti oleh Antariksa, hal tersebut membuat Lia geleng-geleng heran dengan keduanya. Sedangkan Rindi dan Antariksa sudah tertawa bersama.

Setelah kepergian mamanya, Rindi membaringkan tubuhnya di atas kasur dengan terlentang. Dengan spontan Antariksa merangkak naik ke atas tubuh Rindi dan menduduki perut Rindi yang membuat Rindi meringis karena menyebabkan sedikit nyeri.

"Awss" Ringisan rindi terdengar oleh Antariksa. Karena mengetahui kesalahannya, balita itu turun dari perut Rindi dengan wajah memerahnya.

"Aap ya" Ucap Antariksa dengan wajah memerahnya, dan beberapa detik berlalu sehingga menyebabkan air mata balita itu keluar. Rindi tersenyum hangat ketika balita mungil itu meminta maaf.

"Nggak usah nangis sayang, Tante nggak apa-apa kok. Tadi cuma sakit sebentar aja" Ucap Rindi dengan nada khawatir nya.

"Akit ya?" Tanya Antariksa dengan nada bergetarnya. Rindi mengangguk sebagai jawabannya.

Tangan mungil itu mengelus perut rata milik Rindi dengan perlahan. Wajahnya ia dekatkan dengan perut Rindi dan meniupnya pelan. Rindi yang mendapati perlakuan manis dari balita itu tersenyum haru sehingga meneteskan air matanya.

Saat Antariksa mendongakkan pandangannya dan mendapati Rindi mengeluarkan air mata segera mendekati wajah Rindi.

"Angan angis" Ucap Antariksa dengan tangannya yang mengusap air mata yang mengalir di pipi Rindi.

"Anta mau nggak jadi pangeran tampannya Tante?" Tanya Rindi setelah menghapus air matanya dengan keadaan yang sudah duduk bersila di atas kasurnya.

"Au, au" Jawab Antariksa dengan mendudukkan dirinya di pangkuan Rindi.

Setelah balita itu berada di pangkuannya, Rindi meraih tubuh mungil tersebut dan membawa kedalam pelukannya. Mencium puncak kepalanya berkali-kali dan mengusapnya lembut.

Entah mengapa, Rindi merasa nyaman berada di dekat balita yabg berada di pangkuannya ini. Rindi juga merasakan hal yang sama jika berdekatan dengan Galaksi. Rindi belum pernah merasa dekat dengan bayi lainnya selain dengan kedua anak kecil tersebut.

"Tante jadi sayang deh sama Anta" Ucap Rindi sehingga membuat Antariksa mendongak menatap ke arah Rindi.

"Anta uga" Balas Antariksa dengan ceria serta kedua matanya yang berbinar.

Tak lupa balita itu juga menciumi pipi Rindi berkali-kali sehingga membuat Rindi tersenyum haru. Sekali lagi, Rindi membawa Antariksa ke dalam pelukan hangatnya den menikmati rasa nyaman.

"Anak ganteng udah makan belum?" Tanya Rinfi dengan menundukkan pandangannya sehingga membuat Antariksa mendongak.

"Lum" Jawab Antariksa dengan gelengan kepala. Balita mungil itu berbohong kepada Rindi, padahal saat di cafe tadi dia memakan banyak cake.

"Anta mau makan nggak? Tante suapin ya?" Tanya Rindi kepada balita kecil itu.

"Akan apa?" Tanya Antariksa dengan kedua tangan mungilnya yang diangkat setinggi bahunya.

"Tante buatin sup ayam mau nggak?" Tawar Rindi dengan menatap balita kecil yang masih menyenderkan kepalanya di dadanya dengan manja.

"Au" Jawab Antariksa dengan menganggukkan kepalanya dua kali.

"Dari tadi jawabannya mau mulu deh perasaan" Ucap Rindi dengan jahilnya sehingga membuat Antariksa mengangkat kedua bahunya acuh. Sedangkan Rindi tertawa terbahak-bahak karena melihat kepolosan balita lucu itu.

Rindi menggendong balita mungil itu dengan kain gendongan bayi yang sudah dibelinya menuju ke ruang makan untuk membuatkan Antariksa makan siangnya.

Rindi berjalan dengan perlahan karena takut jika bekas jahitnya akan terasa nyeri apalagi saat ini sedang menggendong Antariksa.

Rindi mendengus kasar ketika sampai di bawah ternyata sudah ada Linda dan Alvin yang sedang berada di ruang tv. Linda tanpa malunya menyender pada lengan Alvin dan memeluknya.

Masih dengan rasa canggungnya, Rindi berjalan melewati ruang tv dengan Antariksa yang berada di gendongannya dengan posisi yang menghadap ke arahnya. Karena Rindi menggendongnya menggunakan sling carrier.

"Itu siapa Mbak?" Tanya Linda sehingga membuat Rindi menghentikan langkahnya.

"Anak Mbak, hehehe" Canda Rindi dengan tawa kecilnya meski terdengar canggung serta tangannya yang menepuk pelan punggung Antariksa.

Entah kenapa, Alvin merasa tidak terima saat Rindi mengatakan hal tersebut. Meskipun Alvin mengetahui jika itu hanya guyonan semata.

"Ada-ada aja deh Mbak ini" Ucap Linda dengan tawa kecilnya. Linda sedang berusaha untuk memperbaiki hubungannya dengan kakaknya itu supaya tidak canggung lagi. Meskipun Linda mengetahui jika hal itu tidak mudah bagi kakaknya itu.

Rindi juga mau tidak mau menjawab pertanyaan adik tirinya tersebut. Meskipun Rindi berpikir jika hubungan keduanya tidak bisa seperti dulu lagi.

"Ya udah, Mbak mau masakin buat anak dulu. Dah..." Ucap Rindi dengan tawanya untuk menghilangkan kecanggungan yang ada di ruangan tersebut. Sedari tadi, Rindi berbicara tanpa menatap ke arah Alvin.

Setelah Rindi pergi dari ruang tv, Linda terkekeh lucu karena guyonan kakaknya itu. Sedangkan Alvin mengepalkan tangannya seakan tidak menyukai candaan dari mantan tunangannya itu.

Jauh di lubuk hati yang terdalam, Alvin masih belum bisa mengikhlaskan Rindi untuk pergi darinya. Kini rasa menyesalnya semakin besar, namun ia berkorban untuk calon anaknya yang sedang dikandung oleh Linda.

Sedangkan Rindi yang sudah berada di dapur menyiapkan bahan-bahan untuk memasakkan Antariksa.

"Anta mau turun nggak Nak?" Tanya Rindi.

"Ndak au" Jawab Antariksa dengan kedua tangan mungilnya yang memeluk erat leher Rindi.

"Aduh, anak ganteng. Turun yuk sama Nenek, biar Tante masak dulu ya" Tawar Lia sembari mendekati Rindi yang sedang berdiri di dekat maja pantry.

"No" Ucap balita itu sekali lagi dengan membenamkan kepalanya di ceruk leher jenjang milik Rindi.

"Walah, kok udah langsung akrab banget sih sama Tantenya. Padahal tadi sama Nenek katanya mau main" Ucap Lia dengan nada menggodanya.

"Ndak au" Ucapnya sembari menggelengkan kepalanya di ceruk leher Rindi sehingga membuat si empunya kegelian.

"Ya udah nggak papa, ikut Tante masak" Jawab Rindi.

"Kamu bisa nyambi gitu sayang? Atau mau Mama aja yang buatin makanannya?" Tanya Lia.

"Rindi bisa kok Ma" Jawab Rindi dengan senyumnya.

Selama Rindi membuatkan sup ayam khusus untuk Antariksa, balita itu masih anteng dengan posisinya sehingga tidak membuat Rindi kerepotan sama sekali.

"Yey, udah jadi sup nya. Makan sekarang ya Nak? mumpung masih anget" Ucap Rindi dengan memindahkan sup ayamnya ke dalam mangkuk khusus bayi berwarna biru muda yang diambilnya dari lemari perlengkapan bayi milik Rindi.

"Yey! ting" Pekik Antariksa dengan senangnya dengan mengangkat kedua tangannya ke atas.

"Eating sayang" Koreksi Rindi dengan tawanya dan lucunya, Antariksa juga ikut terkekeh dengan menutup mulutnya menggunakan tangan kecilnya.

Rindi membawa Antariksa menuju taman belakang rumah dan berniat menyuapinya di sana. Rindi mendudukkan tubuhnya di ayunan yang terletak di taman yang berhadapan langsung dengan kolam renang.

Melepas kain gendongannya dan memangku Antariksa untuk di suapi. Antariksa dengan lahap menghabiskan makan siangnya sehingga membuat Rindi bahagia.

"Udah habis, pintar banget sih anak ganteng ini. Sekarang bobo siang yuk" Ajak Rindi setelah Antariksa menghabiskan makanannya. Tak lupa Rindi memberikan air putih untuk Antariksa yang berada di cangkir khusus balita.

Antariksa yang merasa kenyang pun hanya diam karena mungkin merasa sangat ngantuk padahal jam masih menunjukkan pukul setengah satu siang.

Rindi yang melihat balita itu mengantuk, menggendongnya dan berniat untuk menidurkannya di kamar. Selama di perjalanan menuju ke kamarnya, Rindi menepuk pelan pantat Antariksa supaya cepat tertidur.

"Itu Anta kamu tidurkan di kamarmu saja, kelihatannya dia ngantuk banget" Ucap Lia saat Rindi melewati dapur untuk menaruh piring kotor.

"Iya Ma, tadi kenyang banget dia" Balas Rindi sembari beranjak dari dapur.

Setelah sampai di kamarnya, Rindi menaiki kasur yang berlapiskan sprei berwarna merah muda dengan perlahan.

Merebahkan tubuh Antariksa dengan hati-hati kerena ternyata dia sudah tertidur di gendongannya. Padahal balita itu belum minum susunya. Setelah memasangkan bantal khusus balita yang ia punya, tak lupa Rindi juga meletakkan dua guling supaya Antariksa tidak tergulung.

Entah mengapa, Rindi juga merasa mengantuk. Akhirnya, Rindi memutuskan untuk ikut bergabung bersama Antariksa untuk tidur siang. Merebahkan tubuhnya di samping tubuh Antariksa, Rindi tidur menghadap ke arah Antariksa.

Mencium sejenak kening dan kedua pipi Antariksa, Rindi mulai merebahkan tubuhnya. Tersenyum manis menatap ke arah balita yang baru ditemuinya beberapa jam yang lalu namun sudah dekat dengannya.

"Tidur yang nyenyak ya Nak" Ucap Rindi sebelum akhirnya ikut terlelap dalam tidur siangnya di samping Antariksa dengan tangan yang memeluk Antariksa dari samping.

...*****...

Hari ini Karita double up nih kak...

Ditunggu kelanjutannya ya kak...

Terimakasih untuk pembaca yang masih stay di cerita pertama Karita dan Terimakasih untuk like dan komennya.

...Gracias...

Terpopuler

Comments

Idahas

Idahas

Napa sih Alvin sana Linda ga malu banget

2023-12-04

1

Diyah Saja

Diyah Saja

anggap aja duaaaa modussa itu ngam adaaa aliaass kasat mata

2023-11-28

0

Praised94

Praised94

terima kasih 👍👍👍👍👍

2023-11-25

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 VISUAL CAST "DJKMD"
26 BAB 25
27 BAB 26
28 BAB 27
29 BAB 28
30 BAB 29
31 BAB 30
32 BAB 31
33 BAB 32
34 BAB 33
35 BAB 34
36 BAB 35
37 BAB 36
38 BAB 37
39 BAB 38
40 BAB 39
41 BAB 40
42 BAB 41
43 BAB 42
44 BAB 43
45 BAB 44
46 BAB 45
47 BAB 46
48 BAB 47
49 BAB 48
50 BAB 49
51 BAB 50
52 BAB 51
53 BAB 52
54 BAB 53
55 BAB 54
56 BAB 55
57 BAB 56
58 BAB 57
59 BAB 58
60 BAB 59
61 BAB 60
62 BAB 61
63 BAB 62
64 BAB 63
65 BAB 64
66 BAB 65
67 BAB 66
68 BAB 67
69 BAB 68
70 BAB 69
71 BAB 70
72 BAB 71
73 BAB 72
74 BAB 73
75 BAB 74
76 BAB 75
77 BAB 76
78 BAB 77
79 BAB 78
80 BAB 79
81 BAB 80
82 BAB 81
83 BAB 82
84 BAB 83
85 BAB 84
86 BAB 85
87 BAB 86
88 BAB 87
89 BAB 88
90 BAB 89
91 BAB 90
92 BAB 91
93 BAB 92
94 BAB 93
95 BAB 94
96 BAB 95
97 BAB 96
98 BAB 97
99 BAB 98
100 BAB 99
101 BAB 100
102 BAB 101
103 BAB 102
104 BAB 103
105 BAB 104
106 BAB 105
107 BAB 106
108 BAB 107
109 BAB 108
110 BAB 109
111 BAB 110
112 BAB 111
113 BAB 112
114 BAB 113
115 BAB 114
116 BAB 115
117 BAB 116
118 BAB 117
119 BAB 118
120 BAB 119
121 BAB 120
122 BAB 121
123 BAB 122
124 BAB 123
125 BAB 124
126 BAB 125
127 BAB 126
128 BAB 127
129 BAB 128
130 BAB 129
131 BAB 130
132 BAB 131
133 BAB 132
134 BAB 133
135 BAB 134
136 BAB 135
137 BAB 136
138 BAB 137
139 BAB 138
140 BAB 139
141 BAB 140
142 BAB 141
143 BAB 142
144 BAB 143
145 BAB 144 | Ending
146 BAB Pengumuman
147 BAB 145 | S2
148 BAB 146 | S2
149 BAB 147 | S2
150 BAB 148 | S2
151 BAB 149 | S2
152 BAB 150 | S2
153 BAB 151 | S2
154 BAB 152 | S2
155 BAB 153 | S2
156 BAB 154 | S2
157 BAB 155 | S2
158 BAB 156 | S2
159 BAB 157 | S2
160 BAB 158 | S2
161 BAB 159 | S2
162 BAB 160 | S2
163 BAB 161 | S2
164 BAB 162 | S2
165 BAB 163 | S2
166 BAB 164 | S2
167 BAB 165 | S2
168 BAB 166 | S2
169 BAB 167 | S2
170 BAB 168 | S2
171 BAB 169 | S2
172 BAB 170 | S2
173 BAB 171 | S2
174 BAB 172 | S2
175 BAB 173 | S2
176 BAB 174 | S2
177 BAB 175 | S2
178 BAB 176 | S2
179 BAB 177 | S2
180 BAB 178 | S2
181 BAB 179 | S2
182 BAB 180 | S2
183 BAB 181 | S2
184 BAB 182 | S2
185 BAB 183 | S2
186 BAB 184 | S2
187 BAB 185 | S2
188 BAB 186 | S2
189 BAB 187 | S2
190 BAB 188 | S2
191 BAB 189 | S2
192 BAB 190 | S2
193 BAB 191 | S2
194 BAB 192 | S2
195 BAB 193 | S2
196 BAB 194 | S2
197 BAB 195 | S2
198 BAB 196 | S2
199 BAB 197 | S2
200 BAB 198 | S2
201 BAB 199 | S2
202 BAB 200 | S2
203 BAB 201 | S2
204 BAB 202 | S2
205 BAB 203 | S2
206 BAB 204 | S2
207 BAB 205 | S2
208 BAB 206 | S2
209 BAB 207 | S2
210 BAB 208 | S2
211 BAB 209 | S2
212 BAB 210 | S2
213 BAB 211 | S2
214 BAB 212 | S2
215 BAB 213 | S2
216 BAB 214 | S2
217 BAB 215 | S2
218 BAB 216 | S2
219 BAB 217 | S2
220 BAB 218 | S2
221 BAB 219 | S2
222 BAB 220 | S2
223 BAB 221 | S2
224 BAB 222 | S2
225 BAB 223 | S2
226 BAB 224 | S2
227 BAB 225 | S2
228 BAB 226 | S2
229 BAB 227 | S2
230 BAB 228 | S2
231 BAB 229 | S2
232 BAB 230 | S2
233 BAB 231 | S2
234 BAB 232 | S2
235 BAB 233 | S2
236 BAB 234 | S2
237 BAB 235 | S2
238 BAB 236 | S2
239 BAB 237 | S2
240 BAB 238 | S2
241 BAB 239 | S2
242 BAB 240 | S2
243 BAB 241 | S2
244 BAB 242 | S2
245 BAB 243 | S2
246 BAB 244 | S2
247 BAB 245 | S2
248 BAB 246 | S2
249 BAB 247 | S2
250 BAB 248 | S2
251 BAB 249 | S2
252 BAB 250 | S2
253 BAB 251 | S2
254 BAB 252 | S2
255 BAB 253 | S2
256 BAB 254 | S2
257 BAB 255 | S2
258 BAB 256 | S2
259 BAB 257 | S2
260 BAB 258 | S2
261 BAB 259 | S2
262 BAB 260 | S2
263 BAB 261 | S2
264 BAB 262 | S2
265 BAB 263 | S2
266 BAB 264 | S2
267 BAB 265 | S2
268 BAB 266 | S2
269 BAB 267 | S2
270 BAB 268 | S2
271 BAB 269 | S2
272 BAB 270 | S2
273 BAB 271 | S2
274 BAB 272 | S2
275 BAB 273 | S2
276 BAB 274 | S2
277 BAB 275 | S2
278 BAB 276 | S2
279 BAB 277 | S2
280 BAB 278 | S2
281 BAB 279 | S2
282 BAB 280 | S2
283 BAB 281 | S2
284 BAB 282 | S2
285 BAB 283 | S2
286 BAB 284 | S2
287 BAB 285 | S2
288 BAB 286 | S2
289 BAB 287 | S2
290 BAB 288 | S2
291 BAB 289 | S2
292 BAB 290 | S2
293 BAB 291 | S2
294 BAB 292 | S2
295 BAB 293 | S2
296 BAB 294 | S2
297 BAB 295 | S2
298 BAB 296 | S2
299 BAB 297 | S2
300 BAB 298 | S2
301 BAB 299 | S2
302 BAB 300 | S2
303 BAB 301 | S2
304 BAB 302 | S2
305 BAB 303 | S2
306 BAB 304 | S2
307 BAB 305 | S2
308 BAB 306 | S2
309 BAB 307 | S2
310 BAB 308 | S2
311 BAB 309 | S2
312 BAB 310 | S2
313 BAB 311 | S2
Episodes

Updated 313 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
VISUAL CAST "DJKMD"
26
BAB 25
27
BAB 26
28
BAB 27
29
BAB 28
30
BAB 29
31
BAB 30
32
BAB 31
33
BAB 32
34
BAB 33
35
BAB 34
36
BAB 35
37
BAB 36
38
BAB 37
39
BAB 38
40
BAB 39
41
BAB 40
42
BAB 41
43
BAB 42
44
BAB 43
45
BAB 44
46
BAB 45
47
BAB 46
48
BAB 47
49
BAB 48
50
BAB 49
51
BAB 50
52
BAB 51
53
BAB 52
54
BAB 53
55
BAB 54
56
BAB 55
57
BAB 56
58
BAB 57
59
BAB 58
60
BAB 59
61
BAB 60
62
BAB 61
63
BAB 62
64
BAB 63
65
BAB 64
66
BAB 65
67
BAB 66
68
BAB 67
69
BAB 68
70
BAB 69
71
BAB 70
72
BAB 71
73
BAB 72
74
BAB 73
75
BAB 74
76
BAB 75
77
BAB 76
78
BAB 77
79
BAB 78
80
BAB 79
81
BAB 80
82
BAB 81
83
BAB 82
84
BAB 83
85
BAB 84
86
BAB 85
87
BAB 86
88
BAB 87
89
BAB 88
90
BAB 89
91
BAB 90
92
BAB 91
93
BAB 92
94
BAB 93
95
BAB 94
96
BAB 95
97
BAB 96
98
BAB 97
99
BAB 98
100
BAB 99
101
BAB 100
102
BAB 101
103
BAB 102
104
BAB 103
105
BAB 104
106
BAB 105
107
BAB 106
108
BAB 107
109
BAB 108
110
BAB 109
111
BAB 110
112
BAB 111
113
BAB 112
114
BAB 113
115
BAB 114
116
BAB 115
117
BAB 116
118
BAB 117
119
BAB 118
120
BAB 119
121
BAB 120
122
BAB 121
123
BAB 122
124
BAB 123
125
BAB 124
126
BAB 125
127
BAB 126
128
BAB 127
129
BAB 128
130
BAB 129
131
BAB 130
132
BAB 131
133
BAB 132
134
BAB 133
135
BAB 134
136
BAB 135
137
BAB 136
138
BAB 137
139
BAB 138
140
BAB 139
141
BAB 140
142
BAB 141
143
BAB 142
144
BAB 143
145
BAB 144 | Ending
146
BAB Pengumuman
147
BAB 145 | S2
148
BAB 146 | S2
149
BAB 147 | S2
150
BAB 148 | S2
151
BAB 149 | S2
152
BAB 150 | S2
153
BAB 151 | S2
154
BAB 152 | S2
155
BAB 153 | S2
156
BAB 154 | S2
157
BAB 155 | S2
158
BAB 156 | S2
159
BAB 157 | S2
160
BAB 158 | S2
161
BAB 159 | S2
162
BAB 160 | S2
163
BAB 161 | S2
164
BAB 162 | S2
165
BAB 163 | S2
166
BAB 164 | S2
167
BAB 165 | S2
168
BAB 166 | S2
169
BAB 167 | S2
170
BAB 168 | S2
171
BAB 169 | S2
172
BAB 170 | S2
173
BAB 171 | S2
174
BAB 172 | S2
175
BAB 173 | S2
176
BAB 174 | S2
177
BAB 175 | S2
178
BAB 176 | S2
179
BAB 177 | S2
180
BAB 178 | S2
181
BAB 179 | S2
182
BAB 180 | S2
183
BAB 181 | S2
184
BAB 182 | S2
185
BAB 183 | S2
186
BAB 184 | S2
187
BAB 185 | S2
188
BAB 186 | S2
189
BAB 187 | S2
190
BAB 188 | S2
191
BAB 189 | S2
192
BAB 190 | S2
193
BAB 191 | S2
194
BAB 192 | S2
195
BAB 193 | S2
196
BAB 194 | S2
197
BAB 195 | S2
198
BAB 196 | S2
199
BAB 197 | S2
200
BAB 198 | S2
201
BAB 199 | S2
202
BAB 200 | S2
203
BAB 201 | S2
204
BAB 202 | S2
205
BAB 203 | S2
206
BAB 204 | S2
207
BAB 205 | S2
208
BAB 206 | S2
209
BAB 207 | S2
210
BAB 208 | S2
211
BAB 209 | S2
212
BAB 210 | S2
213
BAB 211 | S2
214
BAB 212 | S2
215
BAB 213 | S2
216
BAB 214 | S2
217
BAB 215 | S2
218
BAB 216 | S2
219
BAB 217 | S2
220
BAB 218 | S2
221
BAB 219 | S2
222
BAB 220 | S2
223
BAB 221 | S2
224
BAB 222 | S2
225
BAB 223 | S2
226
BAB 224 | S2
227
BAB 225 | S2
228
BAB 226 | S2
229
BAB 227 | S2
230
BAB 228 | S2
231
BAB 229 | S2
232
BAB 230 | S2
233
BAB 231 | S2
234
BAB 232 | S2
235
BAB 233 | S2
236
BAB 234 | S2
237
BAB 235 | S2
238
BAB 236 | S2
239
BAB 237 | S2
240
BAB 238 | S2
241
BAB 239 | S2
242
BAB 240 | S2
243
BAB 241 | S2
244
BAB 242 | S2
245
BAB 243 | S2
246
BAB 244 | S2
247
BAB 245 | S2
248
BAB 246 | S2
249
BAB 247 | S2
250
BAB 248 | S2
251
BAB 249 | S2
252
BAB 250 | S2
253
BAB 251 | S2
254
BAB 252 | S2
255
BAB 253 | S2
256
BAB 254 | S2
257
BAB 255 | S2
258
BAB 256 | S2
259
BAB 257 | S2
260
BAB 258 | S2
261
BAB 259 | S2
262
BAB 260 | S2
263
BAB 261 | S2
264
BAB 262 | S2
265
BAB 263 | S2
266
BAB 264 | S2
267
BAB 265 | S2
268
BAB 266 | S2
269
BAB 267 | S2
270
BAB 268 | S2
271
BAB 269 | S2
272
BAB 270 | S2
273
BAB 271 | S2
274
BAB 272 | S2
275
BAB 273 | S2
276
BAB 274 | S2
277
BAB 275 | S2
278
BAB 276 | S2
279
BAB 277 | S2
280
BAB 278 | S2
281
BAB 279 | S2
282
BAB 280 | S2
283
BAB 281 | S2
284
BAB 282 | S2
285
BAB 283 | S2
286
BAB 284 | S2
287
BAB 285 | S2
288
BAB 286 | S2
289
BAB 287 | S2
290
BAB 288 | S2
291
BAB 289 | S2
292
BAB 290 | S2
293
BAB 291 | S2
294
BAB 292 | S2
295
BAB 293 | S2
296
BAB 294 | S2
297
BAB 295 | S2
298
BAB 296 | S2
299
BAB 297 | S2
300
BAB 298 | S2
301
BAB 299 | S2
302
BAB 300 | S2
303
BAB 301 | S2
304
BAB 302 | S2
305
BAB 303 | S2
306
BAB 304 | S2
307
BAB 305 | S2
308
BAB 306 | S2
309
BAB 307 | S2
310
BAB 308 | S2
311
BAB 309 | S2
312
BAB 310 | S2
313
BAB 311 | S2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!