BAB 14

"Nikahkan Linda dan Alvin!" Ucap Rindi yang membuat semua orang yang berada di ruangan itu diam membatu. Linda yang mendengar hal tersebut, menggelengkan kepalanya pelan dan melangkah mendekat ke arah Rindi.

"Tidak Mbak, Linda sadar kalau Alvin itu milik Mbak Rindi. Lina akan menggugurkan kandungan ini dan pergi menjauh dari kalian" Ucap Linda yang kini sudah berdiri di samping brankar Rindi dengan kedua tangan kakaknya.

'Tadi katanya mau rebut Alvin dari Rindi. Ini gimana deh? Segala drama mau gugurin kandungan lagi' Batin Tika dengan menatap tak ramah kepada Linda.

"Jagan pernah lakuin hal itu Lin. Atau Mbak tidak akan pernah memaafkan kamu sampai kapan pun" Linda menggeleng ketika mendengar penuturan kakaknya.

Sedangkan Johan dan Lia yang mendengar penuturan Linda seakan tak mendengarnya. Kedua paruh baya tersebut seakan tidak terlalu peduli lagi dengan Linda sesudah mengetahui sifat aslinya.

"Ini sudah jalan takdir kalian. Jangan pernah berpikiran untuk menggugurkan janin yang tidak bersalah ini" Tambah Rindi dengan menyentuh perut adiknya.

"Maafin Linda sekali lagi Mbak. Linda salah kerena telah menyakiti hati Mbak yang sangat baik" Ucap Linda dengan memeluk erat tubuh kakaknya yang lebih mungil darinya.

Dibalik tubuh Rindi, Linda tersenyum senang, tak dapat dipungkiri bahwa memang semua itu adalah rencananya untuk merebut Alvin dari kakaknya itu.

'Terima kasih ya Allah, mungkin keberadaan janin ini mempermudah aku untuk merebut Alvin dari Mbak Rindi' Linda tersenyum senang atas keputusan Rindi. Tetapi wanita itu menutupinya dengan berpura-pura sedih.

"Mbak udah nggak papa Lin, Mbak akan mencoba ikhlas dan memulai hidup baru Mbak lagi dengan lembaran baru" Balas Rindi sembari menepuk pelan punggung adiknya itu.

Setelah pelukan keduanya terlepas, Johan dengan ketusnya meminta Linda untuk pulang diantarkan oleh Alvin dan langsung dianggukki oleh kedua sejoli tersebut.

Sikap Johan dan Lia masih sangat dingin kepada mereka berdua, terutama Linda. Johan masih belum bisa memaafkan kelakuan putri tirinya itu dan mantan tunangan putri kandungnya.

"Tika kamu pulang saja Nak, biar kami yang menjaga Rindi malam ini" Ucap Johan kepada Tika.

"Lebih baik Om dan Tante saja yang istirahat di rumah. Saya mau menjaga Rindi malam ini tidak papa Om. Lagian saya di apartemen sendirian tidak ada teman, jadi lebih baik di sini saja" Balas Tika dengan sopan kepada ayah dari sahabatnya.

"Papi sama Mama istirahat aja di rumah. Rindi tidak papa kok sama Tika berdua. Insyaallah Rindi baik-baik aja" Tambah Rindi dengan menyentuh tangan kedua orang tuanya.

"Kamu beneran tidak papa Nak kami tinggal?" Tanya Lia dan dibalas gelengan kepala oleh Rindi.

"Ya udah, Papi sama Mama pamit ya sayang. Tika kalau ada apa-apa hubungi Om ya" Ucap Johan kepada kedua gadis dihadapannya dan langsung dianggukki oleh keduanya.

Johan mencium kening putrinya dan dibalas kecupan oleh Rindi di tangan ayahnya. Lia juga mencium kening dan kedua pipi Rindi serta Tika. Lia memang sudah menganggap Tika seperti putrinya sendiri setelah mengetahui jika gadis itu yatim piatu.

Kedua orang tua Rindi keluar dari ruangan tepat pukul setengah dua belas malam. Setelahnya, Rindi meminta Tika untuk beristirahat di ranjang lain yang sudah disediakan dalam ruangan VIP Rindi.

Keduanya bersiap untuk tidur di ranjang masing-masing. Setelah beberapa menit berlalu, keduanya sudah terlelap dalam tidur nyenyak nya.

Malam semakin larut, suasana semakin sunyi hanya terdengar suara jangkrik di luar rumah sakit.

...*****...

Waktu masih pagi, jam menunjukkan pukul setengah enam. Namun di ruangan inap bayi, kini terdengar tangisan yang sangat kencang sehingga membuat dua orang yang ada di dalamnya terbangun dari tidurnya. Rafa dengan sigap menggendong putranya yang sedang menangis sesenggukan.

Nada segera membuatkan susu untuk Galaksi supaya tangisannya berhenti. Setelah selesai membuatnya, Nada mendekati Rafa yang kini sedang menepuk pelan pantat bayinya.

"Ayo Nak, diminum dulu susunya, kamu haus ya sayang? Makanya bangun sepagi ini. Cup...cup" Ucap Rafa dengan menyodorkan botol susunya ke arah mulut kecil putranya. Namun bukannya meminum susu, Galaksi masih tetap menangis kencang.

Nada membawa cucunya kedalam gendongannya. Mengecek apakah dia rewel karena buang air kecil atau karena sedang pup. Setelah di cek, ternyata keadaan kain bedong yang baru diganti tadi malam pukul tiga itu, masih tetap kering.

Menimang cucunya dengan berjalan mengelilingi ruangan tersebut supaya tangisnya reda, namun tidak berpengaruh apapun. Tangisannya masih tetap tersisa sehingga menyebabkan Galaksi muntah dan batuk.

Rafa yang melihat hal tersebut langsung panik karena takut terjadi hal buruk kepada putranya.

"Ma, itu Gala mengapa? Aduh gimana nih" Ucap Rafa dengan nada khawatirnya dengan tangan yang mengelap bekas muntahan putranya dengan tisu yang ada di atas meja.

"Kamu tidak usah panik Raf, Galaksi tidak papa, dia cuma muntah aja karena kebanyakan minum susu terus dia juga kelamaan nangis" Jawab Nada sembari menepuk pelan punggung cucunya.

"Cup...cup...cup, cucu Oma udah dong nangisnya. Nanti capek kalau kebanyakan nangis" Ucap Nada dengan tangan yang mengelus pelan kepala Galaksi.

Galaksi masih tetap melanjutkan acara tangisnya sehingga membuat Nada dan Rafa kelimpungan. Sudah setengah jam berlalu namun tangisnya masih belum berhenti. Suster yang lewat juga ikut membantu menenangkan Galaksi, Tiyas juga sudah sampai di rumah sakit untuk membantu Nada merawat Galaksi yang tengah rewel.

Pukul enam lewat, Rafa terpaksa harus pamit untuk pulang karena hari ini ada meeting di kantornya yang tidak bisa ditunda. Nada mengijinkan Rafa untuk bekerja karena sudah ada Tiyas yang membantu menjaga Galaksi.

Antariksa yang masih berada di rumah terpaksa harus dititipkan kepada sepupu Rafa yang malah justru merasa senang dan tidak direpotkan oleh Antariksa, karena dia merupakan anak yang tidak rewel.

Kini Tiyas sedang berusaha untuk menenangkan Galaksi yang masih menangis. Seketika Tiyas teringat tadi malam, ketika hal serupa terjadi.

"Nyonya, tadi malam kan Den Gala bisa tenang karena digendong Mbak Rindi, gimana kalau kita bawa Den Gala ke Mbak Rindi Nyonya?" Usul Tiyas.

"Oh iya, mengapa baru ingat sekarang ya? Kamu tahu ruangan yang ditempati Rindi kan? Kita coba aja siapa tahu Galaksi bisa berhenti menangis" Ucap Nada yang langsung dianggukki oleh Tiyas.

Tiyas menggendong Galaksi dan diikuti oleh Nada yang berada di belakangnya menuju ke ruang rawat Rindi.

Didalam ruangannya, Rindi baru saja terbangun dan menengok ke arah ranjang Tika yang masih terlelap. Beranjak turun dari brankar, Rindi berjalan ke arah kamar mandi untuk cuci muka.

Tika terbangun dari tidurnya karena mendengar ketokan di pintu. Setelah membukanya, Tika dikejutkan karena ada seorang wanita paruh baya dan seseorang wanita yang memakai baju layaknya baby sister dengan bayi menangis yang ada di gendongannya.

"Permisi Nak, benar ini ruangan Rindi?" Tanya Nada dengan cepat.

"Oh iya benar Bu, mari silakan masuk" Jawab Tika dengan membuka lebar pintu supaya Nada dan Tiyas bisa memasuki ruangan Rindi.

Setelah semua duduk di sofa, Nada menceritakan semuanya kepada Tika. Kini mereka sedang menunggu Rindi yang berada di dalam kamar mandi.

'Ceklek'

Pintu kamar mandi terbuka dan menampakkan Rindi yang tampak terkejut melihat adanya Nada, Tiyas dan Galaksi yang sedang menangis. Yang lebih membuat Rindi kelimpungan adalah, bayi mungil itu sedang menangis.

Karena tidak tega melihat muka Galaksi yang sudah memerah karena menangis terlalu lama, Rindi berjalan pelan ke arah Tiyas dan membawa segera Galaksi kedalam gendongannya.

"Cup...cup...cup anak ganteng nggak boleh rewel dong. Kan tadi malam udah dibilangin jangan nangis lagi. Jadi batuk kan sayang" Ucap Rindi seraya menenangkan Galaksi dengan cara menimang bayi mungil tersebut.

Tangisan galaksi perlahan terhenti saat Rindi mencium kedua pipi dan kening Galaksi dengan penuh kasih sayang. Menatap kedua bola mata Galaksi yang berwarna abu-abu itu dan menghapus sisa air mata yang membekas di pipinya.

Nada, Tika dan Tiyas menatap tak percaya ke arah Rindi yang sedang menimang Galaksi di dekat jendela. Memperhatikan cara Rindi menenangkan Galaksi membuat ketiga wanita tersebut menatap kagum ke arah Rindi.

"Cara Mbak Rindi menenangkan Den Galaksi seperti perilaku seorang ibu pada anaknya. Saya jadi salut sama Mbak Rindi. Meskipun Den Galaksi bukan siapa-siapanya, Mbak Rindi kelihatan tulus banget sama Den Galaksi" Tutur Tiyas yang dianggukki oleh Nada dan Tika. Mereka bertiga mengobrol tanpa rasa canggung meskipun Nada sudah tua, namun tatap nyaman saat diajak ngobrol.

Rindi merebahkan bayi kecil yang berada di gendongannya di atas brankar dan juga mendudukkan dirinya sehingga mereka berdua berada di brankar yang sama. Rindi menatap wajah bulat Galaksi dengan senyum manisnya sehingga membuat bayi itu juga ikut tersenyum.

"Aduh kok ganteng banget sih kalau lagi senyum gini" Ucap Rindi sembari menggesekkan hidungnya pelan ke perut Galaksi sehingga membuat bayi kecil berusia enam hari itu tersenyum lebar menampakkan gusinya karena kegelian. Rindi tertawa lepas melihat kelucuan Galaksi kala menjilat bibirnya.

"Ih, kok melet-melet sayang, kamu haus ya? Sebentar ya ganteng" Ucap Rindi dengan lembutnya.

"Mbak Tiyas, minta tolong susunya Gala ada?" Tanya Rindi dan dianggukki oleh Tiyas yang segera memberikan botol bayi milik Galaksi pada Rindi.

"Nih diminum sayang. Aduh...anak ganteng haus banget ya, sampai nggak sabar gitu. Pelan-pelan aja Nak, nggak akan ada yang minta susunya" Ucap Rindi dengan tangan kanan yang memegang botol bayi dan memperhatikan Galaksi yang sedang berada di gendongannya.

Tanpa disadari, Nada merekam semua interaksi Rindi dengan cucunya menggunakan ponselnya dan mengirimkannya kepada putranya.

Tika pamit kepada semuanya untuk mandi karena sedari bangun dirinya merasa badannya sangat lengket. Tika memasuki kamar mandi dengan menenteng tas yang berisi keperluannya.

"Jangan bobo dulu ya sayang nanti muntah" Kata Rindi sembari memberikan botol susu Galaksi yang sudah kosong kepada Tiyas.

Tangannya masih menimang Galaksi dengan dirinya yang sedang duduk di atas brankar. Tiyas membantu Rindi untuk mengikatkan rambut karena Rindi sedang menggendong Galaksi sehingga tidak bisa mengikat rambutnya sendiri.

Setelah beberapa waktu, Rindi merebahkan tubuh mungil Galaksi yang sudah tertidur di atas brankar yang sama dengannya.

"Bu, Galaksi biarkan tidur di sini tidak apa-apa. Nanti takutnya kalau kembali ke kamarnya malah terbangun dan rewel lagi" Ucap Rindi kepada Nada setelah menidurkan Galaksi dengan nyaman.

"Iya Nak, maaf jadi merepotkan lagi. Saya sangat bersyukur bisa bertemu dengan gadis sebaik kamu" Balas Nada dengan senyum teduhnya.

"Saya malah senang karena bisa mengenal bayi lucu seperti Galaksi sehingga membuat saya melupakan masalah saya sejenak" Balas Rindi.

"Kalau begitu, saya tinggal pulang sebentar tidak apa kan Nak?" Tanya Nada.

"Tidak apa-apa Bu. Lagian di sini ada Mbak Tiyas dan Tika teman saya. Insyaallah saya jaga cucu Ibu" Balas Rindi sembari memperhatikan Galaksi yang sedang tertidur.

"Tiyas, saya pulang dulu ya. Mau liat kondisi rumah dahulu, kamu baik-baik di sini ya. Oh iya, kamu sudah sarapan belum?" Ucap Nada kepada baby sister cucunya itu.

"Baik Nyonya, saya belum sarapan Nyonya. Mungkin habis ini saya ke kantin" Balas Tiyas dan dijawab anggukan oleh Nada.

"Yasudah saya pamit dulu" Kata Nada lalu berjalan meninggalkan ruang rawat Rindi dan bertepatan dengan Tika yang sudah selesai mandi.

"Mbak Tiyas, ikut saya ke kantin yuk sekalian sarapan bersama" Ajak Tika kepada Tiyas. Pengasuh dari Galaksi itu mengangguk sebagai jawabannya.

"Itu buburnya dimakan dahulu Mbak, baru saja diantarkan oleh suster" Peringat Tiyas kepada Rindi dan dianggukki olehnya.

"Mbak Rindi, saya tinggal dahulu ke kantin tidak papa kan? Ada yang mau dipesan biar sekalian saya beliin?" Tanya Tiyas.

"Tidak ada Mbak, saya tidak nitip apa-apa deh kan udah ada bubur sama air putih juga" Balas Rindi sembari mengangkat mangkuk buburnya untuk dimakan mumpung masih hangat.

"Ya udah Gue sama Mbak Tiyas ke kantin ya Rin. Baik-baik Lo sama si bayi di sini" Ucap Tika dengan tawa kecilnya di akhir kalimat.

"Saya permisi dahulu Mbak" Tambah Tiyas dengan membungkukkan badannya dan dianggukki oleh Rindi dan senyum tipisnya.

"Oke" Jawab singkat Rindi dengan mengacungkan jempolnya.

Setelah keduanya keluar menuju kantin rumah sakit menyisakan Rindi yang sedang memakan buburnya. Setelah selesai makan, meminum obatnya dengan air putih yang tersedia di atas nakas.

Rindi mendudukkan tubuhnya di samping Galaksi yang sudah tertidur pulas. Menunggu beberapa saat supaya makanannya tercerna dengan baik. Tangannya membuka layar ponsel dan membalas pesan yang masuk selama dia sakit.

Mata Rindi terasa sangat berat karena menahan ngantuk. Akhirnya Rindi membaringkan tubuhnya di samping Galaksi yang sudah tertidur. memosisikan tidurnya dengan miring menghadap bayi mungil tersebut.

Mengamati sebentar wajah tampan Galaksi dan tersenyum manis dengan tangan menyentuh pipi gembul milik Galaksi.

'Andai saja, kamu bayiku Nak'

Rindi menggelengkan kepalanya guna mengusir hal konyol tersebut, wanita cantik itu terkekeh geli karena pemikirannya barusan . Setelahnya Rindi mengecup pelan kening Galaksi di sertai bisikan halusnya.

"Selamat tidur jagoan kecilku" Bisik Rindi dengan suara lembutnya di dekat telinga Galaksi. Setelah mengucapkan hal tersebut, Rindi terlelap dalam tidurnya di samping Galaksi.

...*****...

Wah, Rindi ketemu lagi nih sama Galaksi. Gimana ya karma yang akan didapat oleh Linda di masa yang akan datang? Ditunggu kelanjutannya ya...

Terimakasih untuk kakak-kakak yang masih stay di cerita ini dan Terimakasih untuk Like dan Komennya.

...Gracias...

Terpopuler

Comments

Kartolo Bae

Kartolo Bae

kenapa🤔bkn mengapa

2024-03-07

0

Kartolo Bae

Kartolo Bae

kenapa bukan mengapa

2024-03-07

0

Idahas

Idahas

hati2 Lin, cintanya Alvin cuma nafsu doank ntar ku ditibggal

2023-12-04

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 VISUAL CAST "DJKMD"
26 BAB 25
27 BAB 26
28 BAB 27
29 BAB 28
30 BAB 29
31 BAB 30
32 BAB 31
33 BAB 32
34 BAB 33
35 BAB 34
36 BAB 35
37 BAB 36
38 BAB 37
39 BAB 38
40 BAB 39
41 BAB 40
42 BAB 41
43 BAB 42
44 BAB 43
45 BAB 44
46 BAB 45
47 BAB 46
48 BAB 47
49 BAB 48
50 BAB 49
51 BAB 50
52 BAB 51
53 BAB 52
54 BAB 53
55 BAB 54
56 BAB 55
57 BAB 56
58 BAB 57
59 BAB 58
60 BAB 59
61 BAB 60
62 BAB 61
63 BAB 62
64 BAB 63
65 BAB 64
66 BAB 65
67 BAB 66
68 BAB 67
69 BAB 68
70 BAB 69
71 BAB 70
72 BAB 71
73 BAB 72
74 BAB 73
75 BAB 74
76 BAB 75
77 BAB 76
78 BAB 77
79 BAB 78
80 BAB 79
81 BAB 80
82 BAB 81
83 BAB 82
84 BAB 83
85 BAB 84
86 BAB 85
87 BAB 86
88 BAB 87
89 BAB 88
90 BAB 89
91 BAB 90
92 BAB 91
93 BAB 92
94 BAB 93
95 BAB 94
96 BAB 95
97 BAB 96
98 BAB 97
99 BAB 98
100 BAB 99
101 BAB 100
102 BAB 101
103 BAB 102
104 BAB 103
105 BAB 104
106 BAB 105
107 BAB 106
108 BAB 107
109 BAB 108
110 BAB 109
111 BAB 110
112 BAB 111
113 BAB 112
114 BAB 113
115 BAB 114
116 BAB 115
117 BAB 116
118 BAB 117
119 BAB 118
120 BAB 119
121 BAB 120
122 BAB 121
123 BAB 122
124 BAB 123
125 BAB 124
126 BAB 125
127 BAB 126
128 BAB 127
129 BAB 128
130 BAB 129
131 BAB 130
132 BAB 131
133 BAB 132
134 BAB 133
135 BAB 134
136 BAB 135
137 BAB 136
138 BAB 137
139 BAB 138
140 BAB 139
141 BAB 140
142 BAB 141
143 BAB 142
144 BAB 143
145 BAB 144 | Ending
146 BAB Pengumuman
147 BAB 145 | S2
148 BAB 146 | S2
149 BAB 147 | S2
150 BAB 148 | S2
151 BAB 149 | S2
152 BAB 150 | S2
153 BAB 151 | S2
154 BAB 152 | S2
155 BAB 153 | S2
156 BAB 154 | S2
157 BAB 155 | S2
158 BAB 156 | S2
159 BAB 157 | S2
160 BAB 158 | S2
161 BAB 159 | S2
162 BAB 160 | S2
163 BAB 161 | S2
164 BAB 162 | S2
165 BAB 163 | S2
166 BAB 164 | S2
167 BAB 165 | S2
168 BAB 166 | S2
169 BAB 167 | S2
170 BAB 168 | S2
171 BAB 169 | S2
172 BAB 170 | S2
173 BAB 171 | S2
174 BAB 172 | S2
175 BAB 173 | S2
176 BAB 174 | S2
177 BAB 175 | S2
178 BAB 176 | S2
179 BAB 177 | S2
180 BAB 178 | S2
181 BAB 179 | S2
182 BAB 180 | S2
183 BAB 181 | S2
184 BAB 182 | S2
185 BAB 183 | S2
186 BAB 184 | S2
187 BAB 185 | S2
188 BAB 186 | S2
189 BAB 187 | S2
190 BAB 188 | S2
191 BAB 189 | S2
192 BAB 190 | S2
193 BAB 191 | S2
194 BAB 192 | S2
195 BAB 193 | S2
196 BAB 194 | S2
197 BAB 195 | S2
198 BAB 196 | S2
199 BAB 197 | S2
200 BAB 198 | S2
201 BAB 199 | S2
202 BAB 200 | S2
203 BAB 201 | S2
204 BAB 202 | S2
205 BAB 203 | S2
206 BAB 204 | S2
207 BAB 205 | S2
208 BAB 206 | S2
209 BAB 207 | S2
210 BAB 208 | S2
211 BAB 209 | S2
212 BAB 210 | S2
213 BAB 211 | S2
214 BAB 212 | S2
215 BAB 213 | S2
216 BAB 214 | S2
217 BAB 215 | S2
218 BAB 216 | S2
219 BAB 217 | S2
220 BAB 218 | S2
221 BAB 219 | S2
222 BAB 220 | S2
223 BAB 221 | S2
224 BAB 222 | S2
225 BAB 223 | S2
226 BAB 224 | S2
227 BAB 225 | S2
228 BAB 226 | S2
229 BAB 227 | S2
230 BAB 228 | S2
231 BAB 229 | S2
232 BAB 230 | S2
233 BAB 231 | S2
234 BAB 232 | S2
235 BAB 233 | S2
236 BAB 234 | S2
237 BAB 235 | S2
238 BAB 236 | S2
239 BAB 237 | S2
240 BAB 238 | S2
241 BAB 239 | S2
242 BAB 240 | S2
243 BAB 241 | S2
244 BAB 242 | S2
245 BAB 243 | S2
246 BAB 244 | S2
247 BAB 245 | S2
248 BAB 246 | S2
249 BAB 247 | S2
250 BAB 248 | S2
251 BAB 249 | S2
252 BAB 250 | S2
253 BAB 251 | S2
254 BAB 252 | S2
255 BAB 253 | S2
256 BAB 254 | S2
257 BAB 255 | S2
258 BAB 256 | S2
259 BAB 257 | S2
260 BAB 258 | S2
261 BAB 259 | S2
262 BAB 260 | S2
263 BAB 261 | S2
264 BAB 262 | S2
265 BAB 263 | S2
266 BAB 264 | S2
267 BAB 265 | S2
268 BAB 266 | S2
269 BAB 267 | S2
270 BAB 268 | S2
271 BAB 269 | S2
272 BAB 270 | S2
273 BAB 271 | S2
274 BAB 272 | S2
275 BAB 273 | S2
276 BAB 274 | S2
277 BAB 275 | S2
278 BAB 276 | S2
279 BAB 277 | S2
280 BAB 278 | S2
281 BAB 279 | S2
282 BAB 280 | S2
283 BAB 281 | S2
284 BAB 282 | S2
285 BAB 283 | S2
286 BAB 284 | S2
287 BAB 285 | S2
288 BAB 286 | S2
289 BAB 287 | S2
290 BAB 288 | S2
291 BAB 289 | S2
292 BAB 290 | S2
293 BAB 291 | S2
294 BAB 292 | S2
295 BAB 293 | S2
296 BAB 294 | S2
297 BAB 295 | S2
298 BAB 296 | S2
299 BAB 297 | S2
300 BAB 298 | S2
301 BAB 299 | S2
302 BAB 300 | S2
303 BAB 301 | S2
304 BAB 302 | S2
305 BAB 303 | S2
306 BAB 304 | S2
307 BAB 305 | S2
308 BAB 306 | S2
309 BAB 307 | S2
310 BAB 308 | S2
311 BAB 309 | S2
312 BAB 310 | S2
313 BAB 311 | S2
Episodes

Updated 313 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
VISUAL CAST "DJKMD"
26
BAB 25
27
BAB 26
28
BAB 27
29
BAB 28
30
BAB 29
31
BAB 30
32
BAB 31
33
BAB 32
34
BAB 33
35
BAB 34
36
BAB 35
37
BAB 36
38
BAB 37
39
BAB 38
40
BAB 39
41
BAB 40
42
BAB 41
43
BAB 42
44
BAB 43
45
BAB 44
46
BAB 45
47
BAB 46
48
BAB 47
49
BAB 48
50
BAB 49
51
BAB 50
52
BAB 51
53
BAB 52
54
BAB 53
55
BAB 54
56
BAB 55
57
BAB 56
58
BAB 57
59
BAB 58
60
BAB 59
61
BAB 60
62
BAB 61
63
BAB 62
64
BAB 63
65
BAB 64
66
BAB 65
67
BAB 66
68
BAB 67
69
BAB 68
70
BAB 69
71
BAB 70
72
BAB 71
73
BAB 72
74
BAB 73
75
BAB 74
76
BAB 75
77
BAB 76
78
BAB 77
79
BAB 78
80
BAB 79
81
BAB 80
82
BAB 81
83
BAB 82
84
BAB 83
85
BAB 84
86
BAB 85
87
BAB 86
88
BAB 87
89
BAB 88
90
BAB 89
91
BAB 90
92
BAB 91
93
BAB 92
94
BAB 93
95
BAB 94
96
BAB 95
97
BAB 96
98
BAB 97
99
BAB 98
100
BAB 99
101
BAB 100
102
BAB 101
103
BAB 102
104
BAB 103
105
BAB 104
106
BAB 105
107
BAB 106
108
BAB 107
109
BAB 108
110
BAB 109
111
BAB 110
112
BAB 111
113
BAB 112
114
BAB 113
115
BAB 114
116
BAB 115
117
BAB 116
118
BAB 117
119
BAB 118
120
BAB 119
121
BAB 120
122
BAB 121
123
BAB 122
124
BAB 123
125
BAB 124
126
BAB 125
127
BAB 126
128
BAB 127
129
BAB 128
130
BAB 129
131
BAB 130
132
BAB 131
133
BAB 132
134
BAB 133
135
BAB 134
136
BAB 135
137
BAB 136
138
BAB 137
139
BAB 138
140
BAB 139
141
BAB 140
142
BAB 141
143
BAB 142
144
BAB 143
145
BAB 144 | Ending
146
BAB Pengumuman
147
BAB 145 | S2
148
BAB 146 | S2
149
BAB 147 | S2
150
BAB 148 | S2
151
BAB 149 | S2
152
BAB 150 | S2
153
BAB 151 | S2
154
BAB 152 | S2
155
BAB 153 | S2
156
BAB 154 | S2
157
BAB 155 | S2
158
BAB 156 | S2
159
BAB 157 | S2
160
BAB 158 | S2
161
BAB 159 | S2
162
BAB 160 | S2
163
BAB 161 | S2
164
BAB 162 | S2
165
BAB 163 | S2
166
BAB 164 | S2
167
BAB 165 | S2
168
BAB 166 | S2
169
BAB 167 | S2
170
BAB 168 | S2
171
BAB 169 | S2
172
BAB 170 | S2
173
BAB 171 | S2
174
BAB 172 | S2
175
BAB 173 | S2
176
BAB 174 | S2
177
BAB 175 | S2
178
BAB 176 | S2
179
BAB 177 | S2
180
BAB 178 | S2
181
BAB 179 | S2
182
BAB 180 | S2
183
BAB 181 | S2
184
BAB 182 | S2
185
BAB 183 | S2
186
BAB 184 | S2
187
BAB 185 | S2
188
BAB 186 | S2
189
BAB 187 | S2
190
BAB 188 | S2
191
BAB 189 | S2
192
BAB 190 | S2
193
BAB 191 | S2
194
BAB 192 | S2
195
BAB 193 | S2
196
BAB 194 | S2
197
BAB 195 | S2
198
BAB 196 | S2
199
BAB 197 | S2
200
BAB 198 | S2
201
BAB 199 | S2
202
BAB 200 | S2
203
BAB 201 | S2
204
BAB 202 | S2
205
BAB 203 | S2
206
BAB 204 | S2
207
BAB 205 | S2
208
BAB 206 | S2
209
BAB 207 | S2
210
BAB 208 | S2
211
BAB 209 | S2
212
BAB 210 | S2
213
BAB 211 | S2
214
BAB 212 | S2
215
BAB 213 | S2
216
BAB 214 | S2
217
BAB 215 | S2
218
BAB 216 | S2
219
BAB 217 | S2
220
BAB 218 | S2
221
BAB 219 | S2
222
BAB 220 | S2
223
BAB 221 | S2
224
BAB 222 | S2
225
BAB 223 | S2
226
BAB 224 | S2
227
BAB 225 | S2
228
BAB 226 | S2
229
BAB 227 | S2
230
BAB 228 | S2
231
BAB 229 | S2
232
BAB 230 | S2
233
BAB 231 | S2
234
BAB 232 | S2
235
BAB 233 | S2
236
BAB 234 | S2
237
BAB 235 | S2
238
BAB 236 | S2
239
BAB 237 | S2
240
BAB 238 | S2
241
BAB 239 | S2
242
BAB 240 | S2
243
BAB 241 | S2
244
BAB 242 | S2
245
BAB 243 | S2
246
BAB 244 | S2
247
BAB 245 | S2
248
BAB 246 | S2
249
BAB 247 | S2
250
BAB 248 | S2
251
BAB 249 | S2
252
BAB 250 | S2
253
BAB 251 | S2
254
BAB 252 | S2
255
BAB 253 | S2
256
BAB 254 | S2
257
BAB 255 | S2
258
BAB 256 | S2
259
BAB 257 | S2
260
BAB 258 | S2
261
BAB 259 | S2
262
BAB 260 | S2
263
BAB 261 | S2
264
BAB 262 | S2
265
BAB 263 | S2
266
BAB 264 | S2
267
BAB 265 | S2
268
BAB 266 | S2
269
BAB 267 | S2
270
BAB 268 | S2
271
BAB 269 | S2
272
BAB 270 | S2
273
BAB 271 | S2
274
BAB 272 | S2
275
BAB 273 | S2
276
BAB 274 | S2
277
BAB 275 | S2
278
BAB 276 | S2
279
BAB 277 | S2
280
BAB 278 | S2
281
BAB 279 | S2
282
BAB 280 | S2
283
BAB 281 | S2
284
BAB 282 | S2
285
BAB 283 | S2
286
BAB 284 | S2
287
BAB 285 | S2
288
BAB 286 | S2
289
BAB 287 | S2
290
BAB 288 | S2
291
BAB 289 | S2
292
BAB 290 | S2
293
BAB 291 | S2
294
BAB 292 | S2
295
BAB 293 | S2
296
BAB 294 | S2
297
BAB 295 | S2
298
BAB 296 | S2
299
BAB 297 | S2
300
BAB 298 | S2
301
BAB 299 | S2
302
BAB 300 | S2
303
BAB 301 | S2
304
BAB 302 | S2
305
BAB 303 | S2
306
BAB 304 | S2
307
BAB 305 | S2
308
BAB 306 | S2
309
BAB 307 | S2
310
BAB 308 | S2
311
BAB 309 | S2
312
BAB 310 | S2
313
BAB 311 | S2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!