BAB 13

Dengan langkah perlahan, Rindi berjalan keluar dari ruangannya. Air matanya masih mengalir deras di pipi chubby miliknya. Meskipun mulutnya sudah mengatakan ikhlas, namun hatinya masih belum bisa mengikhlaskan sepenuhnya.

Rindi masih menggunakan pakaian rumah sakit yang berwarna biru muda berbentuk menyerupai daster. Tangan kirinya memegang perut yang masih terasa nyeri dan tangan kananya digunakan untuk bertumpu di dinding koridor rumah sakit.

Suasana rumah sakit kini cukup sepi karena jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam dan dapat dipastikan bahwa pasien lain sedang istirahat. Namun berbeda dengan Rindi, karena seharian tadi sudah digunakan untuk istirahat sehingga tidak membuatnya mengantuk lagi.

Kaki Rindi yang menggunakan sandal rumah sakit berwarna putih kini melangkah tertatih menuju lorong yang tak jauh dari ruangannya. Rindi berjalan dengan tatapan kosongnya serta langkah kaki perlahan.

Di lain tempat, Nada sedang menenangkan cucu keduanya yang sedang rewel. Putra kedua dari Rafa tersebut telah diberikan nama yaitu Galaksi oleh ayahnya. Nada terus menggendong Galaksi supaya tangisnya semakin reda.

Galaksi memang masih dirawat di rumah sakit sesuai permintaan Rafa karena baru terlahir lima hari lalu tanpa adanya sosok ibu. Kini Nada sedang menunggu cucunya seorang diri karena Rafa yang sibuk dengan urusan pekerjaan dan urusan perceraian dengan Laura. Serta Andre juga sedang menjaga Antariksa dirumahnya. Nada serta suaminya memang sepakat untuk membagi tugas menjaga kedua cucunya.

Nada sudah meminta baby sister yang ikut bersamanya untuk menjaga Galaksi menyiapkan susu. Mencoba untuk menenangkan dengan susu pun, Galaksi tetap tidak berhenti menangis.

Nada menimang cucunya dengan berjalan keliling ruangan rawat inap khusus bayi yang ditempati oleh Galaksi supaya berhenti menangis, namun bayi tersebut masih belum tenang juga.

Rindi yang mendengar suara tangis bayi, mencoba mendekati ruangan berasal nya tangisan tersebut. Rindi melihat seorang wanita paruh baya mengendong bayi yang sedang menangis. Rindi melihat tersebut dari celah pintu yang sedikit terbuka.

Memberanikan diri untuk mengetuk pelan pintu ruangan tersebut dan meminta izin untuk masuk. Setelah dianggukki oleh wanita paruh baya tadi, Rindi melangkahkan kakinya memasuki ruangan bayi tersebut dan melihat ada seorang baby sister juga di dalam.

"Maaf, itu bayinya kenapa Bu?" Tanya Rindi dengan pandangan yang mengarah kepada bayi berbungkus kain bedong yang sedang menangis.

"Cucu saya rewel Nak, sudah saya coba beri susu terus juga di gendong sama babysister nya juga tetap belum tenang. Saya sampai bingung mau gimana lagi, kasihan juga sudah lama menangis" Jawab wanita paruh baya tersebut sembari menghapus air mata yang mengalir di pipi cucunya.

"Maaf jika saya lancang, memangnya ibu dari bayinya ke mana Bu?" Tanya Rindi dengan berhati-hati takut menyinggung perasaan wanita paruh baya didepannya.

"Menantu saya tidak mau merawat bayinya Nak. Setelah melahirkan dia kabur dengan selingkuhannya dan langsung memberikan surat cerai untuk anak saya" Balas wanita paruh baya tersebut. Ya, wanita itu adalah Nada yang sedang menimang Galaksi.

"Ya Allah, tega sekali dia meninggalkan bayi yang sangat membutuhkan seorang ibu. Jika Ibu mengizinkan, apakah boleh saya menggendongnya?" Tanya Rindi kepada Nada dan dijawab anggukan olehnya meskipun dengan ragu-ragu.

Rindi menerima Galaksi dengan berhati-hati karena takut akan kondisinya. Rindi menggendong Galaksi dalam posisi yang nyaman. Ketika Rindi menggendong Galaksi dan menimangnya pelan, tangisannya perlahan langsung mereda. Sehingga membuat Nada dan babysister tersebut terkejut.

Rindi terus menimang Galaksi hingga bayi tersebut terlelap dengan pulas di dalam gendongannya. Rindi tersenyum manis ke arah bayi di gendongannya, mencium keningnya dengan lembut dan mengusap puncak kepala Galaksi dengan penuh kasih sayang.

Rindi meletakkan Galaksi di ranjang bayi dengan sangat hati-hati karena takut akan terbangun. Setelah memastikan Galaksi tertidur dengan nyaman dan lelap, Rindi mengusap pelan pipi gembul milik bayi itu.

Rindi berjalan pelan kearah Nada dan baby sister yang sedang menutup mulutnya tak percaya dan duduk di sofa yang dekat dengan Nada.

"Nak terima kasih banyak telah membantu saya. Padahal sedari tadi, saya dan Tiyas sudah berusaha untuk menenangkan Galaksi tetapi belum juga reda. Dan kamu yang hanya sekali gendong sudah bisa menghentikan tangisnya dan menidurkannya" Ucap Nada sembari mengelus tangan Rindi yang terdapat bekas infus.

"Iya Bu, sama-sama. Saya sangat suka dengan bayi sehingga membuat saya mengerti sedikit-sedikit tentang bayi" Balas Rindi dengan membalas mengelus pelan tangan Nada yang masih terlihat mulus.

"Nama kamu siapa Nak? dan mengapa kamu bisa ada di sini?" Tanya Nada dengan menatap wajah pucat Rindi yang terdapat mata panda yang sangat jelas.

"Nama saya Rindi Bu. Saya di sini karena saya mengalami kecelakaan sehingga membuat perut saya terluka parah. Saya juga telah menjalani operasi untuk mengangkat kista ovarium sehingga menyebabkan salah satu indung telur saya harus diangkat" Jawab Rindi dengan nada bergetar nya dan mata yang berkaca-kaca.

"Kamu yang sabar ya Nak, kamu pasti bisa melewati cobaan ini" Ucap Nada sembari mengelus pelan punggung Rindi yang terbalut baju rumah sakit.

"Maaf sebelumnya Mbak Rindi, kalau kata teman saya setelah pengangkatan salah satu indung telur, kemungkinan untuk hamil akan sulit ya?" Tanya Tiyas dengan hati-hati takut menyinggung perasaan Rindi.

"Iya Mbak, kemarin saya diberi tahu oleh dokter juga demikian. Itu yang menyebabkan saya down setelah mendengarnya. Saya yang sangat menyukai segala hal tentang bayi dan pastinya harapan saya untuk memiliki bayi hanya kemungkinan kecil" Jawab Rindi dengan pandangan kosong menatap lurus kearah ranjang bayi yang terdapat Galaksi yang sedang terlelap.

"Terus mengapa Mbak Rindi malah berada di luar ruangan? Harusnya Mbak istirahat supaya cepat pulih" Tanya Tiyas lagi dengan menatap heran Rindi.

Entah mengapa ketiga wanita berbeda usia itu mudah akrab dan tidak merasa canggung saat berbicara satu sama lain.

"Saya sedang tidak mau di ruangan saya Mbak, di sana masih ada mantan tunangan saya" Jawab Rindi dengan singkat.

Entah mengapa Rindi menceritakan semuanya tentang Alfin dan Linda kepada Nada dan Tiyas. Hatinya mengatakan bahwa dirinya bercerita kepada orang yang tepat. Cerita itu terus mengalir dari bibir pucat milik Rindi, pandangannya masih kosong menatap ke arah ranjang bayi Galaksi.

Rindi menyelesaikan cerita tersebut dengan air mata yang mengalir dari kedua pelupuk matanya. Rindi merasa begitu lega setelah bisa menceritakan beban masalah yang ditanggung sendiri.

"Kamu adalah wanita kuat yang saya kenal Nak, setelah kamu dikhianati oleh mereka, kamu masih mementingkan kebahagiaannya. Apalagi dengan cobaan berat saat kamu kehilangan satu indung telur sehingga menyebabkan kemungkinan memiliki bayi sangat kecil. Kamu pasti bisa melewati ini semua" Ucap Nada dengan memberikan pelukan hangat kepada Rindi.

"Mbak Rindi yang sabar ya, Insyaallah kebahagiaan menunggu Mbak pada masa depan. Saya yakin Mbak akan mendapatkan lelaki yang lebih baik dari mantan tunangan Mbak" Tambah Tiyas dengan tangan yang mengelus lengan Rinda. Rinda menganggapi ucapan tersebut hanya membalas dengan anggukan kepala dan senyum tipisnya.

Setelahnya tidak ada lagi perbincangan di antara ketiga wanita tersebut. Keadaan hening di kesunyian malam, kini jam telah menunjukkan pukul sepuluh lebih.

"Saya balik ke ruangan dahulu ya Bu, Mbak. Nanti takut di cariin sama keluarga" Pamit Rindi sembari berdiri dari duduknya yang dibantu oleh Tiyas.

"Iya, terima kasih ya Nak Rindi sudah membantu menenangkan cucu saya" Ucap Nada dengan senyum manisnya.

"Iya Bu, sama-sama. Justru saya yang berterima kasih karena sudah diijinkan menggendong Gala" Balas Rindi.

Sebelum beranjak keluar dari ruangan itu, Rindi berjalan perlahan mendekat ke arah ranjang bayi Galaksi. Tangannya menyentuh badan kecil yang terbungkus kain bedong berwarna biru muda. Tangan yang satunya digunakan untuk mengelus kening Galaksi dengan ibu jarinya lembut.

"Tidur yang nyenyak ya baby Gala, jangan rewel lagi. Kasihan Oma sama Mbak Tiyas nanti" Ucap Rindi dengan pelan namun masih terdengar oleh dua orang yang sedang duduk di sofa. Setelah mengucapkan hal tersebut, Rindi mencium kening Galaksi dengan penuh kasih sayang.

Nada yang melihat perilaku lembut Rindi terhadap cucunya merasa terharu dan beruntung bertemu dengan gadis cantik itu.

Rindi berbalik untuk menuju ke arah pintu utama, sebelumnya Tiyas menawarkan untuk mengantarkan sampai di ruang rawat Rindi karena perintah dari Nada dan mau tidak mau, Rindi hanya bisa mengangguk.

Keduanya berjalan pelan keluar dari ruangan Galaksi dengan Tiyas yang membantu memapah Rindi. Satu tangan Rindi memegang perutnya yang masih sedikit merasa nyeri. Ketika sampai pada belokan koridor, keduanya berpapasan dengan seorang pria yang masih mengenakan pakaian kantornya.

"Mbak Tiyas mau ke mana? Seharusnya kan ada di ruangan anak saya, kok malah sampai sini" Ucap pria tersebut dengan dinginnya yang kini berdiri tepat dihadapan Rindi dan Tiyas.

"Maaf Tuan Rafa, Den Galaksi Alhamdulillah sudah bisa tidur satu jam yang lalu. Nyonya meminta saya untuk mengantar Mbak Rindi balik ke ruangannya" Jelas Tiyas dengan menatap takut kearah Rafa. Rafa memandang Rindi dengan satu alis yang terangkat dan menampakkan ketidaksukaannya seolah meminta penjelasan dari Tiyas.

"Tadi waktu Den Galaksi rewel, hanya Mbak Rindi yang bisa menenangkannya dan langsung tertidur pulas" Lanjut Tiyas dengan memandang Rindi yang sedang menunduk.

"Maaf Tuan... jika saya lancang. Saya tidak bermak-" Ucapan Rindi terpotong karena suara Rafa.

"Tidak apa-apa Nona, justru saya sangat berterima kasih banyak pada Anda" Sahut Rafa dengan nada dinginnya. Rafa dapat melihat sedikit wajah Rindi, meskipun gadis itu menunduk, Rafa masih bisa melihat wajahnya. Namun sebaliknya, Rindi malah takut menatap ke arah Rafa.

"Saya permisi dahulu, mari Pak" Ucap Rindi dengan membungkukkan badannya, sebenarnya Rindi takut dengan Rafa dan berlalu dari hadapan Rafa dengan dipapah oleh Tiyas.

Setelah sampai di ruangan rawat Rindi, Tiyas langsung pamit kepadanya untuk segera kembali ke ruangan Galaksi dan dianggukki oleh Rindi setelah mengucapkan terima kasih kepada Tiyas.

Setelah membuka pintu, hal yang pertama kali dia lihat adalah Mama, Papi, Tika, Linda dan Alvin yang sedang duduk di sofa. Linda dan Alvin duduk bersebelahan serta dengan menundukkan kepalanya tak berani menoleh ke arah Rindi.

Tika langsung berdiri menghampiri Rindi yang berdiri di depan pintu. Memapah tubuh sahabatnya menuju ke brankar dan membantu untuk melepaskan alas kaki serta menaikkan tubuh Rindi keatas brankar.

"Lo dari mana aja sih Rin? Buat kita khawatir aja tau nggak? Udah hampir dua jam keluar nggak balik-balik lagi" Tanya Tika dengan beruntun malah membuat Rindi terkekeh lucu.

Johan dan Lia yang melihat Rindi bisa tertawa, sontak tak percaya. Karena tadi sewaktu keluar dari ruangan, Rindi masih murung. Keduanya berjalan mendekati ke arah brankar menyisakan Linda dan Alvin yang masih tertunduk di atas sofa.

Rindi memang sengaja tidak menatap ke arah Linda dan Alvin. Entahlah, Rindi merasa begitu muak melihat wajah keduanya. Rindi seolah tidak menganggap kedua sejoli tersebut.

"Awalnya aku cuma ingin jalan-jalan, eh tidak taunya denger suara bayi nangis. Ya udah aku coba mendekat ke arah ruangannya dan bener dong Tik, kalau bayi itu lagi digendong sama Omanya. Setelah aku tawarin buat gendong bayinya, eh langsung berhenti nangisnya terus tidur pules. Seneng banget deh Tik bisa gendong bayinya" Cerita Rindi dengan antusias dan matanya menampakkan binar bahagia.

Lia dan Johan yang melihat putrinya sudah kembali ceria merasa sangat senang. Rindi terus berceloteh mengenai cerita tentang Galaksi dan Nada seelah pertemuannya tadi seakan melupakan semua beban yang dia punya. Tika, Johan dan Lia mendengarkan dengan saksama sembari duduk di kursi yang ada di sekitar brankar dan sesekali mereka menimpali ucapan Rindi.

'Kamu harus kuat Rin, ini sudah keputusanmu' ucap Rindi untuk menyemangati dirinya atas keputusan yang sudah diambilnya.

"Rindi mau ngomong serius Ma , Pi" Ucap Rindi yang kini dengan nada seriusnya.

"Mau ngomong apa Nak?" Tanya johan dengan mengelus surai Rindi dengan halus.

"Nikahkan Linda dan Alvin" Ucap Rindi dengan tegas.

...*****...

Nih buat yang minta Rindi ketemu sama anaknya Si Duda, udah author temuin... Ditunggu kelanjutannya...

Terimakasih untuk Like dan Komen di bagian ini dan Terimakasih untuk yang masih stay di cerita ini...

...Gracias...

Terpopuler

Comments

Idahas

Idahas

senengg banget rindi ketemu Rafa semoga jodoh ya thor

2023-12-04

2

Christina Hartini

Christina Hartini

kenapa Rindi dibuat malang sekali ...sakit yang bertubi-tubi...semoga Rindi jd orang yg kuat😘

2023-02-28

1

De'Ran7

De'Ran7

ini ayahnya suka sains ya ampe namanya diambil dari luar angkasa😅

2022-11-05

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 VISUAL CAST "DJKMD"
26 BAB 25
27 BAB 26
28 BAB 27
29 BAB 28
30 BAB 29
31 BAB 30
32 BAB 31
33 BAB 32
34 BAB 33
35 BAB 34
36 BAB 35
37 BAB 36
38 BAB 37
39 BAB 38
40 BAB 39
41 BAB 40
42 BAB 41
43 BAB 42
44 BAB 43
45 BAB 44
46 BAB 45
47 BAB 46
48 BAB 47
49 BAB 48
50 BAB 49
51 BAB 50
52 BAB 51
53 BAB 52
54 BAB 53
55 BAB 54
56 BAB 55
57 BAB 56
58 BAB 57
59 BAB 58
60 BAB 59
61 BAB 60
62 BAB 61
63 BAB 62
64 BAB 63
65 BAB 64
66 BAB 65
67 BAB 66
68 BAB 67
69 BAB 68
70 BAB 69
71 BAB 70
72 BAB 71
73 BAB 72
74 BAB 73
75 BAB 74
76 BAB 75
77 BAB 76
78 BAB 77
79 BAB 78
80 BAB 79
81 BAB 80
82 BAB 81
83 BAB 82
84 BAB 83
85 BAB 84
86 BAB 85
87 BAB 86
88 BAB 87
89 BAB 88
90 BAB 89
91 BAB 90
92 BAB 91
93 BAB 92
94 BAB 93
95 BAB 94
96 BAB 95
97 BAB 96
98 BAB 97
99 BAB 98
100 BAB 99
101 BAB 100
102 BAB 101
103 BAB 102
104 BAB 103
105 BAB 104
106 BAB 105
107 BAB 106
108 BAB 107
109 BAB 108
110 BAB 109
111 BAB 110
112 BAB 111
113 BAB 112
114 BAB 113
115 BAB 114
116 BAB 115
117 BAB 116
118 BAB 117
119 BAB 118
120 BAB 119
121 BAB 120
122 BAB 121
123 BAB 122
124 BAB 123
125 BAB 124
126 BAB 125
127 BAB 126
128 BAB 127
129 BAB 128
130 BAB 129
131 BAB 130
132 BAB 131
133 BAB 132
134 BAB 133
135 BAB 134
136 BAB 135
137 BAB 136
138 BAB 137
139 BAB 138
140 BAB 139
141 BAB 140
142 BAB 141
143 BAB 142
144 BAB 143
145 BAB 144 | Ending
146 BAB Pengumuman
147 BAB 145 | S2
148 BAB 146 | S2
149 BAB 147 | S2
150 BAB 148 | S2
151 BAB 149 | S2
152 BAB 150 | S2
153 BAB 151 | S2
154 BAB 152 | S2
155 BAB 153 | S2
156 BAB 154 | S2
157 BAB 155 | S2
158 BAB 156 | S2
159 BAB 157 | S2
160 BAB 158 | S2
161 BAB 159 | S2
162 BAB 160 | S2
163 BAB 161 | S2
164 BAB 162 | S2
165 BAB 163 | S2
166 BAB 164 | S2
167 BAB 165 | S2
168 BAB 166 | S2
169 BAB 167 | S2
170 BAB 168 | S2
171 BAB 169 | S2
172 BAB 170 | S2
173 BAB 171 | S2
174 BAB 172 | S2
175 BAB 173 | S2
176 BAB 174 | S2
177 BAB 175 | S2
178 BAB 176 | S2
179 BAB 177 | S2
180 BAB 178 | S2
181 BAB 179 | S2
182 BAB 180 | S2
183 BAB 181 | S2
184 BAB 182 | S2
185 BAB 183 | S2
186 BAB 184 | S2
187 BAB 185 | S2
188 BAB 186 | S2
189 BAB 187 | S2
190 BAB 188 | S2
191 BAB 189 | S2
192 BAB 190 | S2
193 BAB 191 | S2
194 BAB 192 | S2
195 BAB 193 | S2
196 BAB 194 | S2
197 BAB 195 | S2
198 BAB 196 | S2
199 BAB 197 | S2
200 BAB 198 | S2
201 BAB 199 | S2
202 BAB 200 | S2
203 BAB 201 | S2
204 BAB 202 | S2
205 BAB 203 | S2
206 BAB 204 | S2
207 BAB 205 | S2
208 BAB 206 | S2
209 BAB 207 | S2
210 BAB 208 | S2
211 BAB 209 | S2
212 BAB 210 | S2
213 BAB 211 | S2
214 BAB 212 | S2
215 BAB 213 | S2
216 BAB 214 | S2
217 BAB 215 | S2
218 BAB 216 | S2
219 BAB 217 | S2
220 BAB 218 | S2
221 BAB 219 | S2
222 BAB 220 | S2
223 BAB 221 | S2
224 BAB 222 | S2
225 BAB 223 | S2
226 BAB 224 | S2
227 BAB 225 | S2
228 BAB 226 | S2
229 BAB 227 | S2
230 BAB 228 | S2
231 BAB 229 | S2
232 BAB 230 | S2
233 BAB 231 | S2
234 BAB 232 | S2
235 BAB 233 | S2
236 BAB 234 | S2
237 BAB 235 | S2
238 BAB 236 | S2
239 BAB 237 | S2
240 BAB 238 | S2
241 BAB 239 | S2
242 BAB 240 | S2
243 BAB 241 | S2
244 BAB 242 | S2
245 BAB 243 | S2
246 BAB 244 | S2
247 BAB 245 | S2
248 BAB 246 | S2
249 BAB 247 | S2
250 BAB 248 | S2
251 BAB 249 | S2
252 BAB 250 | S2
253 BAB 251 | S2
254 BAB 252 | S2
255 BAB 253 | S2
256 BAB 254 | S2
257 BAB 255 | S2
258 BAB 256 | S2
259 BAB 257 | S2
260 BAB 258 | S2
261 BAB 259 | S2
262 BAB 260 | S2
263 BAB 261 | S2
264 BAB 262 | S2
265 BAB 263 | S2
266 BAB 264 | S2
267 BAB 265 | S2
268 BAB 266 | S2
269 BAB 267 | S2
270 BAB 268 | S2
271 BAB 269 | S2
272 BAB 270 | S2
273 BAB 271 | S2
274 BAB 272 | S2
275 BAB 273 | S2
276 BAB 274 | S2
277 BAB 275 | S2
278 BAB 276 | S2
279 BAB 277 | S2
280 BAB 278 | S2
281 BAB 279 | S2
282 BAB 280 | S2
283 BAB 281 | S2
284 BAB 282 | S2
285 BAB 283 | S2
286 BAB 284 | S2
287 BAB 285 | S2
288 BAB 286 | S2
289 BAB 287 | S2
290 BAB 288 | S2
291 BAB 289 | S2
292 BAB 290 | S2
293 BAB 291 | S2
294 BAB 292 | S2
295 BAB 293 | S2
296 BAB 294 | S2
297 BAB 295 | S2
298 BAB 296 | S2
299 BAB 297 | S2
300 BAB 298 | S2
301 BAB 299 | S2
302 BAB 300 | S2
303 BAB 301 | S2
304 BAB 302 | S2
305 BAB 303 | S2
306 BAB 304 | S2
307 BAB 305 | S2
308 BAB 306 | S2
309 BAB 307 | S2
310 BAB 308 | S2
311 BAB 309 | S2
312 BAB 310 | S2
313 BAB 311 | S2
Episodes

Updated 313 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
VISUAL CAST "DJKMD"
26
BAB 25
27
BAB 26
28
BAB 27
29
BAB 28
30
BAB 29
31
BAB 30
32
BAB 31
33
BAB 32
34
BAB 33
35
BAB 34
36
BAB 35
37
BAB 36
38
BAB 37
39
BAB 38
40
BAB 39
41
BAB 40
42
BAB 41
43
BAB 42
44
BAB 43
45
BAB 44
46
BAB 45
47
BAB 46
48
BAB 47
49
BAB 48
50
BAB 49
51
BAB 50
52
BAB 51
53
BAB 52
54
BAB 53
55
BAB 54
56
BAB 55
57
BAB 56
58
BAB 57
59
BAB 58
60
BAB 59
61
BAB 60
62
BAB 61
63
BAB 62
64
BAB 63
65
BAB 64
66
BAB 65
67
BAB 66
68
BAB 67
69
BAB 68
70
BAB 69
71
BAB 70
72
BAB 71
73
BAB 72
74
BAB 73
75
BAB 74
76
BAB 75
77
BAB 76
78
BAB 77
79
BAB 78
80
BAB 79
81
BAB 80
82
BAB 81
83
BAB 82
84
BAB 83
85
BAB 84
86
BAB 85
87
BAB 86
88
BAB 87
89
BAB 88
90
BAB 89
91
BAB 90
92
BAB 91
93
BAB 92
94
BAB 93
95
BAB 94
96
BAB 95
97
BAB 96
98
BAB 97
99
BAB 98
100
BAB 99
101
BAB 100
102
BAB 101
103
BAB 102
104
BAB 103
105
BAB 104
106
BAB 105
107
BAB 106
108
BAB 107
109
BAB 108
110
BAB 109
111
BAB 110
112
BAB 111
113
BAB 112
114
BAB 113
115
BAB 114
116
BAB 115
117
BAB 116
118
BAB 117
119
BAB 118
120
BAB 119
121
BAB 120
122
BAB 121
123
BAB 122
124
BAB 123
125
BAB 124
126
BAB 125
127
BAB 126
128
BAB 127
129
BAB 128
130
BAB 129
131
BAB 130
132
BAB 131
133
BAB 132
134
BAB 133
135
BAB 134
136
BAB 135
137
BAB 136
138
BAB 137
139
BAB 138
140
BAB 139
141
BAB 140
142
BAB 141
143
BAB 142
144
BAB 143
145
BAB 144 | Ending
146
BAB Pengumuman
147
BAB 145 | S2
148
BAB 146 | S2
149
BAB 147 | S2
150
BAB 148 | S2
151
BAB 149 | S2
152
BAB 150 | S2
153
BAB 151 | S2
154
BAB 152 | S2
155
BAB 153 | S2
156
BAB 154 | S2
157
BAB 155 | S2
158
BAB 156 | S2
159
BAB 157 | S2
160
BAB 158 | S2
161
BAB 159 | S2
162
BAB 160 | S2
163
BAB 161 | S2
164
BAB 162 | S2
165
BAB 163 | S2
166
BAB 164 | S2
167
BAB 165 | S2
168
BAB 166 | S2
169
BAB 167 | S2
170
BAB 168 | S2
171
BAB 169 | S2
172
BAB 170 | S2
173
BAB 171 | S2
174
BAB 172 | S2
175
BAB 173 | S2
176
BAB 174 | S2
177
BAB 175 | S2
178
BAB 176 | S2
179
BAB 177 | S2
180
BAB 178 | S2
181
BAB 179 | S2
182
BAB 180 | S2
183
BAB 181 | S2
184
BAB 182 | S2
185
BAB 183 | S2
186
BAB 184 | S2
187
BAB 185 | S2
188
BAB 186 | S2
189
BAB 187 | S2
190
BAB 188 | S2
191
BAB 189 | S2
192
BAB 190 | S2
193
BAB 191 | S2
194
BAB 192 | S2
195
BAB 193 | S2
196
BAB 194 | S2
197
BAB 195 | S2
198
BAB 196 | S2
199
BAB 197 | S2
200
BAB 198 | S2
201
BAB 199 | S2
202
BAB 200 | S2
203
BAB 201 | S2
204
BAB 202 | S2
205
BAB 203 | S2
206
BAB 204 | S2
207
BAB 205 | S2
208
BAB 206 | S2
209
BAB 207 | S2
210
BAB 208 | S2
211
BAB 209 | S2
212
BAB 210 | S2
213
BAB 211 | S2
214
BAB 212 | S2
215
BAB 213 | S2
216
BAB 214 | S2
217
BAB 215 | S2
218
BAB 216 | S2
219
BAB 217 | S2
220
BAB 218 | S2
221
BAB 219 | S2
222
BAB 220 | S2
223
BAB 221 | S2
224
BAB 222 | S2
225
BAB 223 | S2
226
BAB 224 | S2
227
BAB 225 | S2
228
BAB 226 | S2
229
BAB 227 | S2
230
BAB 228 | S2
231
BAB 229 | S2
232
BAB 230 | S2
233
BAB 231 | S2
234
BAB 232 | S2
235
BAB 233 | S2
236
BAB 234 | S2
237
BAB 235 | S2
238
BAB 236 | S2
239
BAB 237 | S2
240
BAB 238 | S2
241
BAB 239 | S2
242
BAB 240 | S2
243
BAB 241 | S2
244
BAB 242 | S2
245
BAB 243 | S2
246
BAB 244 | S2
247
BAB 245 | S2
248
BAB 246 | S2
249
BAB 247 | S2
250
BAB 248 | S2
251
BAB 249 | S2
252
BAB 250 | S2
253
BAB 251 | S2
254
BAB 252 | S2
255
BAB 253 | S2
256
BAB 254 | S2
257
BAB 255 | S2
258
BAB 256 | S2
259
BAB 257 | S2
260
BAB 258 | S2
261
BAB 259 | S2
262
BAB 260 | S2
263
BAB 261 | S2
264
BAB 262 | S2
265
BAB 263 | S2
266
BAB 264 | S2
267
BAB 265 | S2
268
BAB 266 | S2
269
BAB 267 | S2
270
BAB 268 | S2
271
BAB 269 | S2
272
BAB 270 | S2
273
BAB 271 | S2
274
BAB 272 | S2
275
BAB 273 | S2
276
BAB 274 | S2
277
BAB 275 | S2
278
BAB 276 | S2
279
BAB 277 | S2
280
BAB 278 | S2
281
BAB 279 | S2
282
BAB 280 | S2
283
BAB 281 | S2
284
BAB 282 | S2
285
BAB 283 | S2
286
BAB 284 | S2
287
BAB 285 | S2
288
BAB 286 | S2
289
BAB 287 | S2
290
BAB 288 | S2
291
BAB 289 | S2
292
BAB 290 | S2
293
BAB 291 | S2
294
BAB 292 | S2
295
BAB 293 | S2
296
BAB 294 | S2
297
BAB 295 | S2
298
BAB 296 | S2
299
BAB 297 | S2
300
BAB 298 | S2
301
BAB 299 | S2
302
BAB 300 | S2
303
BAB 301 | S2
304
BAB 302 | S2
305
BAB 303 | S2
306
BAB 304 | S2
307
BAB 305 | S2
308
BAB 306 | S2
309
BAB 307 | S2
310
BAB 308 | S2
311
BAB 309 | S2
312
BAB 310 | S2
313
BAB 311 | S2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!