BAB 5

Setelah Rindi sampai di butik dengan keadaan mata yang sembab, para pegawai sudah pulang karena jam sudah menunjukkan pukul setengah enam sore. Memasuki butik dengan langkah gontai menuju lantai tiga, Rindi mendudukkan diri di sofa depan tv. Keadaan sunyi karena dapat dipastikan bahwa Tika pulang ke apartemennya karena kedatangan tante dan om nya.

Bukannya merasa takut, malah Rindi merasa nyaman karena tidak ada yang mengganggunya di saat sedang memerlukan waktu sendiri. Rindi sudah terbiasa ketika menempati butik seorang diri.

Melangkahkan kaki menuju kamarnya dan tak lupa mengunci pintunya. Rindi memilih untuk bersih-bersih terlebih dahulu. Setelah pakaiannya berganti dengan piyama bermotif polkadot berwarna pink soft serta memakai skincare dan mencepol rambutnya, Rindi bergegas merebahkan tubuhnya di atas kasur.

Mengenyahkan segala pikiran yang masih bersangkut paut dengan mantan tunangannya. Rini mencoba untuk melupakan pria itu dan mencoba memaafkan keduanya.

Mematikan lampu utama dan menyalakan lampu tidur, Rindi bergegas memejamkan mata dengan tangan yang memeluk gulingnya. Tak lama kemudian, Rindi terlelap menuju alam mimpi.

Gelap telah berganti terang, Rembulan kini telah tergantikan oleh sang surya yang kini masih berwarna kejinggaan. Mengerjapkan matanya, bangun dari tidurnya berlalu ke kamar mandi untuk meyelesaikan ritual paginya.

Hari ini rencananya, Rindi akan menjenguk salah satu pegawai butik yang melahirkan pada hari ini. Rindi telah mempersiapkan kado berisi baju bayi hasil karyanya spesial untuk diberikan kepada pegawainya itu. Setelahnya, Rindi turun ke lantai satu untuk membuka pintu butik karena jam telah menunjukkan pukul tujuh. Setelah menunggu para pegawai datang ke butik, Rindi berangkat menuju cafe untuk sarapan terlebih dahulu bersama Tika.

Setelah menunggu Tika di cafe dekat dengan rumah sakit, akhirnya sahabatnya itu tiba dengan menggunakan taksi. Keduanya makan dengan diselingi candaan yang di lontarkan oleh Tika yang langsung disambut tawa oleh Rindi.

"Harusnya Lo itu bersyukur Rin, karena Allah ngasih tunjuk sifat sebenarnya Alvin sebelum kalian menikah. Coba bayangin kalau Lo nggak tahu Alvin selingkuh, nanti setelah dia jadi suami Lo, kemungkinan besar dia juga akan selingkuh juga" Ucap Tika sembari menusukkan daging dengan garpunya.

"Alhamdulillah sih Tik, jadi aku tidak akan nikah sama seorang pengkhianat" Jawab singkat Rindi.

"Waktunya Lo move on dari dia Rin. Gue yakin, Lo bisa dapetin pria yang lebih baik dari si Alvin" Yakin Tika dengan mata yang menatap Rindi.

"Insyaallah Tik" Jawab Rindi dengan menganggukkan kepalanya.

Setelah keduanya selesai makan, mereka beranjak masuk kedalam mobil untuk menuju ke arah rumah sakit bersama. Tika juga sudah menyiapkan hadiah juga seperti Rindi. Setelah sampai di parkiran rumah sakit, Rindi memarkirkan mobilnya, dan keduanya turun dari mobil secara bersamaan.

Tika yang akan menghampiri Rindi, mengerutkan keningnya bingung. Pasalnya, Rindi berdiri mematung dengan pandangan ke arah seberang jalan. Setelah Tika ikut melihat apa yang disaksikan oleh sahabatnya, seketika tersenyum sendu dan menatap Rindi dengan menepuk pundaknya pelan.

"Buktikan kalau Lo bisa move on dari dia Rin" Ucap Tika yang memberikan semangat kepada Rindi. Ya, diseberang sana terdapat Alvin dan Linda yang tengah mampir ke kedai eskrim dengan mesranya ditambah senyum bahagia dari wajah keduanya.

Rindi yang menyaksikan semua itu dengan mata kepalanya sendiri merasa sesak, tetapi semua rasa sakit itu dia tepis dari pikirannya. Sekarang Rindi akan berusaha keras melupakan Alvin.

"Udah yuk, biarin aja Tik. Kita lanjut ke dalam aja, nggak sabar pingin lihat bayi deh" Pengalihan pembicaraan dari Rindi membuat Tika paham akan suasana hati sahabatnya hanya mengangguk ketika tangannya diseret oleh Rindi.

Ketika sampai kedalam rumah sakit bagian persalinan, keduanya mencari ruang rawat dari pegawai yang bernama Nindi. Setelah sampai di depan pintu ruang rawat keduanya mengetuk pintu.

Setelah keduanya masuk kedalam ruangan rawat Nindi, ramai sanak keluarga dari Nindi dan suaminya. Setelah meletakkan bingkisan buah yang dibawa, Rindi dan Tika mendekat kearah brankar yang terdapat Nindi sedang menggendong anaknya.

"Nin, ini ada bingkisan dari kita buat babynya. Gimana keadaan kamu? Baby nya cewek atau cowok Nin?"

"Alhamdulillah udah baikan Mbak. Aduh jadi ngrepoti Mbak Rindi sama Mbak Tika. Ini baby nya alhamdulillah cowok Mbak" Jawab Nindi dengan nada tidak enaknya sambil mengelus pelan kepala bayinya kini sedang bangun dari tidurnya.

"Masyaallah, ganteng banget ini. Saya boleh gendong nggak Nin?" Pinta Rindi dengan mata berbinar. Nindi yang mengerti jika atasannya menyukai bayi lantas menganggukkan kepala dan menyerahkan bayinya yang sedang mengedipkan matanya berulang kali dengan hati-hati kepada Rindi.

Rindi menerima bayi Nindi yang terbungkus kain bedong, dengan sangat hati-hati. Setelah berada di gendongannya, Rindi dengan kasih sayangnya mencium kening dan pipi gembul milik sang bayi. Menggesekkan hidung mancungnya dengan hidung mungil bayi tampan Nindi sembari tersenyum haru.

Semua orang yang berada di ruangan rawat Nindi melihatnya dengan tatapan takjubnya. Tika yang melihat itu sangat bahagia karena dia sangat paham betapa cintanya sahabatnya itu dengan makhluk kecil yang dijuluki bayi. Binar bahagia terpancar dari mata cokelat terang milik Rindi membuat semua orang yang melihatnya terpesona.

"Aduh, ganteng banget ini...kayaknya baru bangun, kok udah bobok lagi sih... kan aunty tidak bisa main sama kamu" Ucap Rindi yang dibalas tawa oleh semua orang yang ada di sana.

"Kayaknya nyaman banget banget itu digendong sama Mbak Rindi. Padahal baru bangun loh itu, langsung tidur lagi" Sahut sang ibu dari bayinya yang dianggukki oleh semua orang.

"Nak Rindi cepat nyusul dong, udah cocok juga jadi ibu ini. Kan udah sukses juga, jadi nunggu apalagi?" Tambah ibu dari Nindi yang sudah kenal dengan Rindi karena beberapa kali bertemu.

"Insyaallah lagi nunggu jodohnya ini Bu, saya juga harus siap mental dulu nih Bu" Jawab Rindi dengan kekehan kecilnya.

"Semoga nak Rindi cepat bertemu jodohnya ya, biar cepat-cepat bisa gendong anak" Ucap ayah dari Nindi yang duduk di sofa dan langsung di aminkan oleh semua orang yang ada di dalam ruangan itu.

Setelah menidurkan si kecil di ranjang bayinya, kini Rindi dan Tika ikut bergabung dalam obrolan bersama dengan keluarga dari Nindi. Seketika Rindi menjadi rindu berkumpul dengan keluarganya, tetapi untuk pulang saja Rindi masih belum sanggup melihat wajah adik tirinya.

Seketika senyumnya terbit karena mengingat pesan dari sang mama yang memberi tahukan bahwa Linda akan liburan ke puncak bersama dengan temannya lima hari ke depan. Jadi, Rindi berencana untuk menginap di rumah orang tuanya dan menghabiskan waktu luangnya di sana. Setidaknya Rindi tidak bertatap muka dengan Linda untuk saat ini.

Keduanya berpamitan kepada semua sanak saudara Nindi yang ada di ruangan tersebut. Tak lupa keduanya mengucapkan selamat kepada Nindi.

"Bye baby boy, Aunty pulang dulu ya. Kapan-kapan kita bertemu lagi. Nanti kalau kamu udah besar Aunty beliin mainan yang banyak deh" Ucap Rindi dengan suara lucunya sehingga lagi-lagi membuat semua orang tekekeh geli bahkan Tika yang ada di samping Rindi sampai tertawa terbahak-bahak.

"Lo ini ada-ada aja deh Rin, Leo kan baru lahir aja" Sahut Tika dengan kekehan kecilnya sembari mengelus pelan pipi Leo dengan punggung jari telunjuknya.

"Oh iya, Nindi. Aku udah nyuruh kurir buat anterin barang-barang buat Leo, jadi nanti tinggal kamu tata rapi aja ya Nin" Ucap Rindi sembari mengelus pelan tangan Nindi yang dipasang infus. Memang kemarin saat di cafe Rindi mendengar jika Nindi belum bisa membeli semua kebutuhan bayi dengan lengkap.

"Ya ampun Mbak Rindi nggak usah repot-repot. Saya udah banyak merepotkan Mbak selama kerja" Ucap Nindi dengan rasa terharunya.

"Udah nggak apa-apa Nin, saya udah siapin jauh-jauh hari buat anak kamu masa nggak diterima sih. Saya nggak ngerasa direpotkan kok malah saya senang banget" Ucap Rindi yang dianggukki oleh Nindi.

"Lo kayak nggak tahu si Rindi aja Nin. Dia mah, yang lahiran siapa, yang seneng banget siapa" Sindir Tika kepada Rindi yang dibalas anggukkan oleh ibu baru tersebut.

Semua orang yang ada di sana dibuat kagum oleh kebaikan dan kelembutan dari Rindi. Tika yang melihatnya merasa biasa saja, karena setiap kali ada pegawainya yang melahirkan dapat dipastikan bahwa Rindi yang paling antusias. Namun tak urung membuat Tika bangga akan sikap sahabatnya itu.

"Terimakasih banyak Mbak Rindi, sudah banyak membantu istri saya" Ucap suami Nindi yang kini berada di samping istrinya dan mengusap kepala istrinya dengan rasa terharu.

"Iya, sama-sama. Semuanya saya pamit dulu ya, sudah semakin sore dan masih ada kerjaan lagi" Kata Rindi sembari menggandeng tangan Tika untuk pamitan.

Semua orang yang ada di dalam ruangan Nindi bergantian menjabat tangan Rindi dan Tika. Suami dan orang tua Nindi mengantarkan keduanya hingga depan pintu rawat kamar Nindi.

Setelah sampai di parkiran, Rindi mengatakan niat untuk pulang kerumah orang tuanya kepada Tika dan di anggukki oleh Tika. Rindi akan mengantar Tika terlebih dahulu menuju apartemennya dan mampir ke butik untuk menutup butiknya.

Sesudah mengantarkan Tika di apartemennya, kini Rindi melajukan mobilnya menuju butik. Ketika sampai di depan gerbang butiknya, ternyata butik sudah ditutup oleh pegawainya dan mendapati Dinda berada di bangku depan butik.

"Din, maaf ya Mbak telat. Tadi nganterin Tika dulu soalnya jadi harus putar balik" Ucap Rindi dengan nada khawatirnya setelah menghampiri Dinda.

"Nggak apa-apa mbak. Oh ini kunci butiknya Mbak" Ucap Dinda sembari menyodorkan kunci butik kepada Rindi dan diterima olehnya.

"Makasih ya Din. Ya udah mau Mbak antar sekalian nggak? Kan kita satu arah nih. Mbak juga mau pulang ke rumah Papi" Tawar Rindi kepada Dinda dan dianggukki olehnya.

"Nggak ngrepoti Mbak?" Tanya Dinda sebelum naik.

"Enggak dong, malah Mbak seneng jadi ada temen ngobrol di jalan" Jawab Rindi dengan senyum manisnya.

Keduanya segera masuk ke dalam mobil dan Rindi melajukannya dengan kecepatan rata-rata. Selama diperjalanan diisi oleh candaan dari keduanya sehingga membuat suasana mobil menjadi ramai.

Dinda merasa bersyukur bisa kerja dengan Rindi yang tak pernah membedakan antara atasan dan bawahan. Yang selalu membuat Dinda bangga adalah, atasannya itu tidak pernah memperlakukan pegawainya seperti atasan pada umumnya. Namun Rindi selalu memperlakukan pegawainya seperti rekan kerja.

Rindi menurunkan Dinda di depan gang yang ada di pinggir jalan. Setelah Dinda mengucapkan terimakasih padanya, Rindi melanjutkan perjalanan menuju rumah orang tuanya.

Terpopuler

Comments

Praised94

Praised94

terima kasih 👍👍👍👍👍👍👍

2023-11-25

0

De'Ran7

De'Ran7

orangnya aja dah murah ati kayak gini aja ditinggalin..kaga ngerti aku sama tuh cowok.mau nya yg bening² mulu😂

2022-11-05

1

Lee Fay

Lee Fay

Liburan dgn TEMAN RANJANG mah

2022-10-09

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 VISUAL CAST "DJKMD"
26 BAB 25
27 BAB 26
28 BAB 27
29 BAB 28
30 BAB 29
31 BAB 30
32 BAB 31
33 BAB 32
34 BAB 33
35 BAB 34
36 BAB 35
37 BAB 36
38 BAB 37
39 BAB 38
40 BAB 39
41 BAB 40
42 BAB 41
43 BAB 42
44 BAB 43
45 BAB 44
46 BAB 45
47 BAB 46
48 BAB 47
49 BAB 48
50 BAB 49
51 BAB 50
52 BAB 51
53 BAB 52
54 BAB 53
55 BAB 54
56 BAB 55
57 BAB 56
58 BAB 57
59 BAB 58
60 BAB 59
61 BAB 60
62 BAB 61
63 BAB 62
64 BAB 63
65 BAB 64
66 BAB 65
67 BAB 66
68 BAB 67
69 BAB 68
70 BAB 69
71 BAB 70
72 BAB 71
73 BAB 72
74 BAB 73
75 BAB 74
76 BAB 75
77 BAB 76
78 BAB 77
79 BAB 78
80 BAB 79
81 BAB 80
82 BAB 81
83 BAB 82
84 BAB 83
85 BAB 84
86 BAB 85
87 BAB 86
88 BAB 87
89 BAB 88
90 BAB 89
91 BAB 90
92 BAB 91
93 BAB 92
94 BAB 93
95 BAB 94
96 BAB 95
97 BAB 96
98 BAB 97
99 BAB 98
100 BAB 99
101 BAB 100
102 BAB 101
103 BAB 102
104 BAB 103
105 BAB 104
106 BAB 105
107 BAB 106
108 BAB 107
109 BAB 108
110 BAB 109
111 BAB 110
112 BAB 111
113 BAB 112
114 BAB 113
115 BAB 114
116 BAB 115
117 BAB 116
118 BAB 117
119 BAB 118
120 BAB 119
121 BAB 120
122 BAB 121
123 BAB 122
124 BAB 123
125 BAB 124
126 BAB 125
127 BAB 126
128 BAB 127
129 BAB 128
130 BAB 129
131 BAB 130
132 BAB 131
133 BAB 132
134 BAB 133
135 BAB 134
136 BAB 135
137 BAB 136
138 BAB 137
139 BAB 138
140 BAB 139
141 BAB 140
142 BAB 141
143 BAB 142
144 BAB 143
145 BAB 144 | Ending
146 BAB Pengumuman
147 BAB 145 | S2
148 BAB 146 | S2
149 BAB 147 | S2
150 BAB 148 | S2
151 BAB 149 | S2
152 BAB 150 | S2
153 BAB 151 | S2
154 BAB 152 | S2
155 BAB 153 | S2
156 BAB 154 | S2
157 BAB 155 | S2
158 BAB 156 | S2
159 BAB 157 | S2
160 BAB 158 | S2
161 BAB 159 | S2
162 BAB 160 | S2
163 BAB 161 | S2
164 BAB 162 | S2
165 BAB 163 | S2
166 BAB 164 | S2
167 BAB 165 | S2
168 BAB 166 | S2
169 BAB 167 | S2
170 BAB 168 | S2
171 BAB 169 | S2
172 BAB 170 | S2
173 BAB 171 | S2
174 BAB 172 | S2
175 BAB 173 | S2
176 BAB 174 | S2
177 BAB 175 | S2
178 BAB 176 | S2
179 BAB 177 | S2
180 BAB 178 | S2
181 BAB 179 | S2
182 BAB 180 | S2
183 BAB 181 | S2
184 BAB 182 | S2
185 BAB 183 | S2
186 BAB 184 | S2
187 BAB 185 | S2
188 BAB 186 | S2
189 BAB 187 | S2
190 BAB 188 | S2
191 BAB 189 | S2
192 BAB 190 | S2
193 BAB 191 | S2
194 BAB 192 | S2
195 BAB 193 | S2
196 BAB 194 | S2
197 BAB 195 | S2
198 BAB 196 | S2
199 BAB 197 | S2
200 BAB 198 | S2
201 BAB 199 | S2
202 BAB 200 | S2
203 BAB 201 | S2
204 BAB 202 | S2
205 BAB 203 | S2
206 BAB 204 | S2
207 BAB 205 | S2
208 BAB 206 | S2
209 BAB 207 | S2
210 BAB 208 | S2
211 BAB 209 | S2
212 BAB 210 | S2
213 BAB 211 | S2
214 BAB 212 | S2
215 BAB 213 | S2
216 BAB 214 | S2
217 BAB 215 | S2
218 BAB 216 | S2
219 BAB 217 | S2
220 BAB 218 | S2
221 BAB 219 | S2
222 BAB 220 | S2
223 BAB 221 | S2
224 BAB 222 | S2
225 BAB 223 | S2
226 BAB 224 | S2
227 BAB 225 | S2
228 BAB 226 | S2
229 BAB 227 | S2
230 BAB 228 | S2
231 BAB 229 | S2
232 BAB 230 | S2
233 BAB 231 | S2
234 BAB 232 | S2
235 BAB 233 | S2
236 BAB 234 | S2
237 BAB 235 | S2
238 BAB 236 | S2
239 BAB 237 | S2
240 BAB 238 | S2
241 BAB 239 | S2
242 BAB 240 | S2
243 BAB 241 | S2
244 BAB 242 | S2
245 BAB 243 | S2
246 BAB 244 | S2
247 BAB 245 | S2
248 BAB 246 | S2
249 BAB 247 | S2
250 BAB 248 | S2
251 BAB 249 | S2
252 BAB 250 | S2
253 BAB 251 | S2
254 BAB 252 | S2
255 BAB 253 | S2
256 BAB 254 | S2
257 BAB 255 | S2
258 BAB 256 | S2
259 BAB 257 | S2
260 BAB 258 | S2
261 BAB 259 | S2
262 BAB 260 | S2
263 BAB 261 | S2
264 BAB 262 | S2
265 BAB 263 | S2
266 BAB 264 | S2
267 BAB 265 | S2
268 BAB 266 | S2
269 BAB 267 | S2
270 BAB 268 | S2
271 BAB 269 | S2
272 BAB 270 | S2
273 BAB 271 | S2
274 BAB 272 | S2
275 BAB 273 | S2
276 BAB 274 | S2
277 BAB 275 | S2
278 BAB 276 | S2
279 BAB 277 | S2
280 BAB 278 | S2
281 BAB 279 | S2
282 BAB 280 | S2
283 BAB 281 | S2
284 BAB 282 | S2
285 BAB 283 | S2
286 BAB 284 | S2
287 BAB 285 | S2
288 BAB 286 | S2
289 BAB 287 | S2
290 BAB 288 | S2
291 BAB 289 | S2
292 BAB 290 | S2
293 BAB 291 | S2
294 BAB 292 | S2
295 BAB 293 | S2
296 BAB 294 | S2
297 BAB 295 | S2
298 BAB 296 | S2
299 BAB 297 | S2
300 BAB 298 | S2
301 BAB 299 | S2
302 BAB 300 | S2
303 BAB 301 | S2
304 BAB 302 | S2
305 BAB 303 | S2
306 BAB 304 | S2
307 BAB 305 | S2
308 BAB 306 | S2
309 BAB 307 | S2
310 BAB 308 | S2
311 BAB 309 | S2
312 BAB 310 | S2
313 BAB 311 | S2
Episodes

Updated 313 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
VISUAL CAST "DJKMD"
26
BAB 25
27
BAB 26
28
BAB 27
29
BAB 28
30
BAB 29
31
BAB 30
32
BAB 31
33
BAB 32
34
BAB 33
35
BAB 34
36
BAB 35
37
BAB 36
38
BAB 37
39
BAB 38
40
BAB 39
41
BAB 40
42
BAB 41
43
BAB 42
44
BAB 43
45
BAB 44
46
BAB 45
47
BAB 46
48
BAB 47
49
BAB 48
50
BAB 49
51
BAB 50
52
BAB 51
53
BAB 52
54
BAB 53
55
BAB 54
56
BAB 55
57
BAB 56
58
BAB 57
59
BAB 58
60
BAB 59
61
BAB 60
62
BAB 61
63
BAB 62
64
BAB 63
65
BAB 64
66
BAB 65
67
BAB 66
68
BAB 67
69
BAB 68
70
BAB 69
71
BAB 70
72
BAB 71
73
BAB 72
74
BAB 73
75
BAB 74
76
BAB 75
77
BAB 76
78
BAB 77
79
BAB 78
80
BAB 79
81
BAB 80
82
BAB 81
83
BAB 82
84
BAB 83
85
BAB 84
86
BAB 85
87
BAB 86
88
BAB 87
89
BAB 88
90
BAB 89
91
BAB 90
92
BAB 91
93
BAB 92
94
BAB 93
95
BAB 94
96
BAB 95
97
BAB 96
98
BAB 97
99
BAB 98
100
BAB 99
101
BAB 100
102
BAB 101
103
BAB 102
104
BAB 103
105
BAB 104
106
BAB 105
107
BAB 106
108
BAB 107
109
BAB 108
110
BAB 109
111
BAB 110
112
BAB 111
113
BAB 112
114
BAB 113
115
BAB 114
116
BAB 115
117
BAB 116
118
BAB 117
119
BAB 118
120
BAB 119
121
BAB 120
122
BAB 121
123
BAB 122
124
BAB 123
125
BAB 124
126
BAB 125
127
BAB 126
128
BAB 127
129
BAB 128
130
BAB 129
131
BAB 130
132
BAB 131
133
BAB 132
134
BAB 133
135
BAB 134
136
BAB 135
137
BAB 136
138
BAB 137
139
BAB 138
140
BAB 139
141
BAB 140
142
BAB 141
143
BAB 142
144
BAB 143
145
BAB 144 | Ending
146
BAB Pengumuman
147
BAB 145 | S2
148
BAB 146 | S2
149
BAB 147 | S2
150
BAB 148 | S2
151
BAB 149 | S2
152
BAB 150 | S2
153
BAB 151 | S2
154
BAB 152 | S2
155
BAB 153 | S2
156
BAB 154 | S2
157
BAB 155 | S2
158
BAB 156 | S2
159
BAB 157 | S2
160
BAB 158 | S2
161
BAB 159 | S2
162
BAB 160 | S2
163
BAB 161 | S2
164
BAB 162 | S2
165
BAB 163 | S2
166
BAB 164 | S2
167
BAB 165 | S2
168
BAB 166 | S2
169
BAB 167 | S2
170
BAB 168 | S2
171
BAB 169 | S2
172
BAB 170 | S2
173
BAB 171 | S2
174
BAB 172 | S2
175
BAB 173 | S2
176
BAB 174 | S2
177
BAB 175 | S2
178
BAB 176 | S2
179
BAB 177 | S2
180
BAB 178 | S2
181
BAB 179 | S2
182
BAB 180 | S2
183
BAB 181 | S2
184
BAB 182 | S2
185
BAB 183 | S2
186
BAB 184 | S2
187
BAB 185 | S2
188
BAB 186 | S2
189
BAB 187 | S2
190
BAB 188 | S2
191
BAB 189 | S2
192
BAB 190 | S2
193
BAB 191 | S2
194
BAB 192 | S2
195
BAB 193 | S2
196
BAB 194 | S2
197
BAB 195 | S2
198
BAB 196 | S2
199
BAB 197 | S2
200
BAB 198 | S2
201
BAB 199 | S2
202
BAB 200 | S2
203
BAB 201 | S2
204
BAB 202 | S2
205
BAB 203 | S2
206
BAB 204 | S2
207
BAB 205 | S2
208
BAB 206 | S2
209
BAB 207 | S2
210
BAB 208 | S2
211
BAB 209 | S2
212
BAB 210 | S2
213
BAB 211 | S2
214
BAB 212 | S2
215
BAB 213 | S2
216
BAB 214 | S2
217
BAB 215 | S2
218
BAB 216 | S2
219
BAB 217 | S2
220
BAB 218 | S2
221
BAB 219 | S2
222
BAB 220 | S2
223
BAB 221 | S2
224
BAB 222 | S2
225
BAB 223 | S2
226
BAB 224 | S2
227
BAB 225 | S2
228
BAB 226 | S2
229
BAB 227 | S2
230
BAB 228 | S2
231
BAB 229 | S2
232
BAB 230 | S2
233
BAB 231 | S2
234
BAB 232 | S2
235
BAB 233 | S2
236
BAB 234 | S2
237
BAB 235 | S2
238
BAB 236 | S2
239
BAB 237 | S2
240
BAB 238 | S2
241
BAB 239 | S2
242
BAB 240 | S2
243
BAB 241 | S2
244
BAB 242 | S2
245
BAB 243 | S2
246
BAB 244 | S2
247
BAB 245 | S2
248
BAB 246 | S2
249
BAB 247 | S2
250
BAB 248 | S2
251
BAB 249 | S2
252
BAB 250 | S2
253
BAB 251 | S2
254
BAB 252 | S2
255
BAB 253 | S2
256
BAB 254 | S2
257
BAB 255 | S2
258
BAB 256 | S2
259
BAB 257 | S2
260
BAB 258 | S2
261
BAB 259 | S2
262
BAB 260 | S2
263
BAB 261 | S2
264
BAB 262 | S2
265
BAB 263 | S2
266
BAB 264 | S2
267
BAB 265 | S2
268
BAB 266 | S2
269
BAB 267 | S2
270
BAB 268 | S2
271
BAB 269 | S2
272
BAB 270 | S2
273
BAB 271 | S2
274
BAB 272 | S2
275
BAB 273 | S2
276
BAB 274 | S2
277
BAB 275 | S2
278
BAB 276 | S2
279
BAB 277 | S2
280
BAB 278 | S2
281
BAB 279 | S2
282
BAB 280 | S2
283
BAB 281 | S2
284
BAB 282 | S2
285
BAB 283 | S2
286
BAB 284 | S2
287
BAB 285 | S2
288
BAB 286 | S2
289
BAB 287 | S2
290
BAB 288 | S2
291
BAB 289 | S2
292
BAB 290 | S2
293
BAB 291 | S2
294
BAB 292 | S2
295
BAB 293 | S2
296
BAB 294 | S2
297
BAB 295 | S2
298
BAB 296 | S2
299
BAB 297 | S2
300
BAB 298 | S2
301
BAB 299 | S2
302
BAB 300 | S2
303
BAB 301 | S2
304
BAB 302 | S2
305
BAB 303 | S2
306
BAB 304 | S2
307
BAB 305 | S2
308
BAB 306 | S2
309
BAB 307 | S2
310
BAB 308 | S2
311
BAB 309 | S2
312
BAB 310 | S2
313
BAB 311 | S2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!