THALITA HALLEY ANGGARA

Di sebuah apartemen yang terletak di sudut kota Paris.

Seorang gadis berambut coklat sepunggung, sedang menatap layar ponselnya seraya tersenyum dan sesekali terkekeh seakan ada hal lucu yang sedang ia dengar.

Tampak jelas di layar ponsel gadis tersebut, wajah seorang pria yang sepertinya seusia dengan gadis bernama Thalita tersebut.

"Coba tebak! Siapa yang akan pulang pekan depan?" Ucap Thalita seraya tersenyum bahagia.

Sepertinya hati Thalita memang sedang berbunga-bunga sekarang.

"Kau?" Tebak pria yang sedang video call bersama Thalita.

"Kau benar!" Thalita bersorak senang.

"Serius?" Pria di layar ponsel itu menatap tak percaya pada Thalita.

"Iya! Aku sudah tak sabar bertemu denganmu, Daniel!" Ucap Thalita lagi dengan mata yang berbinar senang.

"Aku akan menunggu kepulanganmu kalau begitu!" Balas pria bernama Daniel tersebut.

"Dan aku juga sudah tidak sabar untuk mencubit pipimu itu!" Imbuh Daniel lagi merasa gemas.

Thalita tergelak.

"Tapi bukankah katamu kau akan dipindah tugaskan ke Bali pekan depan. Sepertinya kita harus menunda pertemuan kita," ujar Thalita yang kembali ingat pada curhatan Daniel beberapa hari yang lalu.

"Ouh ya ampun!" Daniel mengusap wajahnya dan terlihat frustasi.

"Kau pulang hari apa? Mungkin aku bisa menunggu hingga kau tiba disini. Lalu kita bisa berlibur berdua ke Bali. Bukankah itu akan menyenangkan?" Tutur Daniel memaparkan rencananya.

"Hei! Hei! Kau akan bekerja atau liburan di Bali, Daniel?"

"Bekerja sambil liburan mungkin," sahut Daniel berkelakar.

"Bosmu akan langsung memecatmu!" Kekeh Thalita mengejek Daniel.

"Dia tidak akan berani melakukannya. Aku asisten terbaik sepanjang masa!" Sahut Daniel sombong.

"Baiklah terserah saja!"

"Kita berlibur di Bali, ya?" Bujuk Daniel sekali lagi.

"Tidak!" Jawab Thalita seraya tergelak.

"Aku akan menculikmu kalau begitu!" Ancam Daniel serius.

"Dad akan langsung membunuhmu!" Sergah Thalita menakut-nakuti Daniel.

"Aku akan langsung memintamu pada Dad kesayanganmu kalau begitu," jawab Daniel enteng.

"Coba saja kalau berani!" Tantang Thalita masih tak berhenti menggoda Daniel.

"Kita liburan dulu, lalu aku akan melamarmu setelahnya!" Usul Daniel tersenyum nakal pada Thalita.

"Kau tidak sedang berpikiran mesum, kan?" Thalita sedikit curiga pada sang kekasih.

"Sedikit!" Jawab Daniel seraya nyengir tanpa dosa.

"Aku tidak perlu ikut kau ke Bali kalau begitu!" Sahut Thalita seraya bersedekap dan memasang wajah marah.

"Oh, ayolah, Thalita! Aku akan kesepian di Bali nanti," rengek Daniel memaksa.

"Biarin! Dasar mesum!" Thalita tergelak.

"Ikut ya! Ya! Ya! Ya!" Bujuk Daniel masih tak berhenti memaksa Thalita.

"Tidak!" Thalita masih keras kepala.

"Aku jemput di bandara! Kau pulang hari apa?"

"Rahasia!" Jawab Thalita yang langsung mematikan video call-nya pada Daniel begitu saja.

Gadis itu masih tergelak dan menatap ke arah langit-langit kamarnya. Sudah terbayang wajah Daniel disana. Thalita benar-benar tak sabar untuk segera berjumpa dengan Daniel.

Thalita dan Daniel adalah teman saat SMA. Mereka sempat putus kontak saat Thalita pindah ke Paris untuk melanjutkan pendidikannya. Namun suatu hari, tepatnya satu tahun yang lalu, sebuah nomor asing melakukan panggilan nyasar ke ponsel Thalita. Dan ternyata nomor asing itu adalah milik Daniel.

Sejak saat itulah, Thalita mulai dekat dan sering ngobrol dengan Daniel. Hubungan mereka semakin intens setahun ini hingga akhirnya Daniel secara terang-terangan mengungkapkan perasaannya pada Thalita.

Kini Daniel sudah menganggap Thalita sebagai kekasihnya, meskipun mereka belum pernah berjumpa secara langsung selama setahun ini.

Dan tentu saja kabar tentang kepulangan Thalita menjadi angin segar untuk hubungan Daniel dan Thalita. Baik Daniel maupun Thalita sudah tidak sabar menunggu untuk saling berjumpa dan menatap wajah sang kekasih tanpa terhalang layar ponsel.

****

"Daniel!" Panggil Kyle seraya bersedekap di ambang pintu ruangan Daniel.

"Iya, Boss! Ada masalah?" Jawab Daniel santai seraya meletakkan ponselnya.

Daniel membatalkan niatnya untuk menghubungi Thalita kembali karena sekarang Kyle sudah menatap horor ke arahnya.

"Aku bossnya disini, dan aku yang harus mengingatkan jadwal meeting. Apa dunia sudah terbalik?" Gerutu Kyle yang hanya disambut Daniel dengan garukan kepala tanpa rasa berdosa.

"Aku sedang melepas rindu, Boss! Bisakah kau memahaminya?" Jawab Daniel seraya bangkit dari duduknya.

"Melepas rindu tapi tak ingat waktu! Kerja ya kerja, pacaran ya pacaran!" Sergah Kyle galak.

"Kau seperti tidak punya pacar saja!" Sahut Daniel yang sudah keluar dari ruangannya sendiri meninggalkan Kyle.

"Aku selalu tahu waktu kalau bersama Valeria," timpal Kyle mencari pembenaran.

"Sebaiknya kita segera ke ruang meeting dan berhenti membahas tentang pacar, Boss!" Saran Daniel mengalihkan pembicaraan. Pria itu sudah sampai di depan lift. Dan Kyle setengah berlari menyusul sahabat sekaligus asistennya tersebut.

Keduanya masuk lift bersamaan masih sambil bersenda gurau dan saling ejek.

Daniel baru enam bulan terakhir bekerja sebagai asisten Kyle di Arthur Company, perusahaan milik opa Kyle.

Daniel dan Kyle sendiri sudah bersahabat cukup lama, dan kini keduanya menjadi rekan kerja.

"Kapan pacarmu yang di Paris itu akan pulang?" Tanya Kyle membuka percakapan.

Daniel hanya mengendikkan bahu,

"Rahasia katanya," jawab Daniel yang sontak membuat Kyle tergelak.

"Sudah seperti bocah saja, main rahasia-rahasiaan," ejek Kyle yang belum berhenti tertawa.

"Kau sendiri, kapan menikah dengan Valeria?" Tanya Daniel yang lebih ke arah mengejek sebenarnya.

"Lucu sekali pertanyaanmu! Valeria baru masuk kuliah tahun ini, dan Om Theo akan langsung membunuhku jika aku mengajak putri kesayangannya itu menikah!" Jawab Kyle dengan nada kesal.

Daniel hanya tergelak mendengar jawaban Kyle.

Lift yang mengantar kedua pria tersebut sudah tiba di lantai tempat ruang meeting berada. Daniel dan Kyle bergegas keluar dari dalam lift masih sambil mengobrol.

"Kau berangkat ke Bali minggu depan! Jangan lupa!" Pesan Kyle yang kembali mengingatkan jadwal untuk Daniel.

"Tentu saja aku tidak lupa. Kau sudah menyiapkan akomodasi untukku?" Tanya Daniel memastikan.

"Bagus sekali! Aku boss-nya dan aku juga yang harus mengurus akomodasimu di sana!" Kyle kembali menggerutu.

"Aku hanya bercanda! Kau serius sekali belakangan ini, Kyle!" Tukas Daniel mencoba mencairkan suasana.

"Ya! Aku sedang banyak pikiran," sahut Kyle lirih.

Daniel memilih untuk tidak bertanya lebih jauh lagi, karena kini mereka sudah tiba di ruang meeting.

Saatnya fokus pada pekerjaan!

.

.

Loh! Ada Kyle juga ternyata di sini 😅😅

Daniel yang disini beda sama Daniel pacarnya hantu Zhia ya 😂. Namanya aja yang kebetulan sama.

Ini nanti konfliknya rada memusingkan dan mungkin sedikit tak masuk akal. Tapi nggak ada pelakornya kok 😆

Terima kasih yang sudah mampir.

Dukung othor dengan like dan komen di bab ini.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

SYUKURLH GK ADA PELAKOR ATAU PEBINORNYA...

2023-05-13

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

DANIEL ASSISTEN KYLE RUPANYA..

2023-05-13

0

ALmira Delima

ALmira Delima

gk ada visualnya tor

2022-09-29

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!