Velan sejatinya bukanlah orang yang pantang menyerah. Ia merasa menyerah hanya karena kurang motivasi saja. Saat ini yang ada dalam benak Velan adalah bagaimana cara untuk melunasi hutang yang tengah menjeratnya. Ia berharap dengan menikahi pria kaya raya akan menjadi solusi untuk melunasi hutangnya.
Caranya bagaimana?
Tentu saja menjadi istri seutuhnya dari pria kaya raya tersebut. Melayani semua kebutuhan suaminya, menunjukan tanda bakti sebagai seorang istri, hingga mengandung benih suaminya. Semua keinginan Velan jelas bisa dipenuhi jika tiga hal yang telah disebutkan itu terpenuhi dengan lancar jaya.
Bukankah rencana itu terdengar sederhana dan mudah?
Namun realitanya, suami Velan bahkan tidak tertarik pada wanita. Lantas bagaimana cara Velan untuk mengandung anak pria tersebut?
Velan segera beranjak dari sesi rebahan manja di lantai. Ia melihat suaminya yang begitu rupawan dan menggoda itu bersembunyi dalam selimut yang hangat.
Velan sungguh tak akan menyerah, malam ini keperawanannya harus direnggut oleh suaminya itu. Ia segera naik ke atas selimut seakan ia sedang menunggangi kuda.
Voren tersentak kaget, ia baru saja hendak berkunjung ke alam mimpi, tiba-tiba saja sesuatu menindih perutnya. Selimut yang membungkus sekujur tubuhnya pun terbuka, menampilkan sosok istrinya yang sedang menungganginya bak seorang atlet penunggang kuda.
"I-istriku!" pekik Voren tertahan.
"Suamiku! Kumohon tiduri aku!" Velan merengek.
"Aku mau juga menjerit oh yes oh no baby!" lanjut Velan.
Astaga! Apa-apaan wanita gila ini! batin Voren.
"Buat aku merasakan ikeh ikeh kimochi!" Velan kembali merengek menggerayangi dada bidang dan perut roti sobek yang sudah setengah terbuka.
"Istriku! Kumohon jangan istriku!" kata Voren yang langsung menahan kedua tangan Velan yang mulai menggerayangi senjata pusakanya.
"Istriku, aku tidak bisa! Aku tidak bisa melakukannya tanpa ada perasaan!" kata Voren menatap lekat-lekat ke arah Velan.
"Lagipula aku tidak bisa dengan wanita," kata Voren tertahan.
"Suamiku, masalahnya aku ini kan wanita!" potong Velan dengan cepar.
"Aku juga ingin menjadi wanita paling bahagia di malam pengantinnya!" Velan melanjutkan perkataannya lagi.
Kesal rasanya, punya suami tampan hanya sedap dipandang tapi tak bisa dinikmati.
Voren mengerutkan keningnya lagi.
"Istriku," Voren menarik Velan ke dalam dekapannya.
"Maafkan aku, aku hanya berusaha jujur padamu karena kau adalah istriku!" kata Voren menepuk lembut punggung Velan untuk menenangkan wanita ini.
Velan sungguh merasa kesal dan kecewa. Mengapa pria ini tidak mengatakannya dari awal sebelum pernikahan ini terjadi?
Yah, nasi sudah menjadi bubur semua sudah terlanjur.
"Istriku, beristirahatlah, kau pasti sudah sangat lelah, tidurlah yang nyenyak ya," Voren melepas dekapannya.
Velan berguling ke sisi kasur, Voren segera menarik selimut untuk menutupi tubuh Velan.
"Selamat tidur," kata Voren sebelum ia memunggungi Velan.
Velan hanya bisa menatap sedih punggung atletis suaminya itu. Rasanya perasaannya sungguh hancur berkeping-keping. Pria yang ia cintai, yang kini menjadi suaminya ternyata punya rahasia yang begitu kelam.
Sepertinya benar kata orang, zaman sekarang, pria tampan lebih tertarik dengan pria tampan juga. Velan segera memunggungi suaminya. Dalam dìam tangisnya kembali pecah.
Apa ia bisa menjalani pernikahan ini?
Velan memejamkan matanya, berusaha agar lelah segera menyerangnya dan membawa semua kesedihannya.
Baru beberapa jam yang lalu ia merasakan kebahagiaan yang hakiki, mengadakan pesta pernikahan yang mewah dan meriah, merasakan kebanggaan yang berlebih lantaran berhasil mendapatkan pria tampan dan kaya raya, merasakan menjadi wanita paling beruntung di dunia hingga akhirnya kenyataan pahit harus menderanya.
Kenyataan yang lebih pahit daripada krim perawatan kulit yang dikenakan suaminya yang begitu tampan namun tak tertarik pada wanita.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 176 Episodes
Comments
Fa Rel
ngakak
2021-11-17
0