Mobil yang ditumpangi Velan terhenti di parkiran bawah tanah sebuah gedung apartemen yang berada di kawasan paling elit yang ada di pusat kota. Velan segera turun dari mobil mewah yang dikemudikan oleh Doni.
Doni sendiri adalah asisten pribadi Voren. Pria murah senyum itu sebenarnya juga tampan hanya saja karena selalu berada di sisi Voren membuatnya terlihat seperti kentang yang disandingkan dengan berlian. Doni tidak setinggi Voren, namun yang pasti pria itu lebih tinggi dari Velan. Doni memiliki kulit kuning langsat yang cerah dan bersih serta berperawakan ramping.
Doni bergegas mengikuti Voren yang berjalan menuju ke lift khusus yang di jaga ketat oleh petugas keamanan. Velan tergopoh-gopoh menyeret gaunnya sambil menyampirkan tas ransel dibahunya.
Saat ini Velan benar-benar sedang berdebar tak karuan, ia akan dibawa pulang ke tempat tinggal suaminya. Velan segera keluar dari lift dan menyusuri koridor yang nampak begitu sepi. Sungguh berbeda dengan perumahan tempatnya tinggal dimana ia bisa melihat orang-orang tua yang sibuk mencari kutu di depan rumah hingga para tetangga yang sibuk menggunjingkan tetangga yang membeli lemari baru.
Pintu unit apartemen mewah itu terbuka, Voren segera masuk diikuti Doni lalu disusul oleh Velan. Velan terpana melihat isi unit apartemen mewah yang biasanya hanya ia saksikan di iklan penjualan apartemen yang ada di televisi. Unit apartemen itu berkonsep minimalis dan modern. Terdapat dapur mewah, ruang tamu dengan pintu kaca yang menampilkan pemandangan laut.
Voren segera menjatuhkan dirinya di sofa berbahan beludru berwarna hitam. Di samping sofa terdapat meja dengan rak berbentuk pohon yang memuat tujuh buah akuarium mini berisi ikan ****** tujuh warna. Voren mengambil pakan ikan dan mulai menaburkan sedikit ke setiap akuarium.
"Istriku," kata Voren tanpa teralih dari kegiatannya memberi makan ikan koleksinya itu.
"Kemarilah," kata Voren mengalihkan pandangannya dari ikan-ikan peliharaannya lalu menepuk sisi sofa yang kosong.
Velan terkejut karena pria tampan itu memanggilnya dengan sebutan istriku, Velan langsung merasa dikelilingi bunga-bunga tak kasat sanking bahagianya.
Velan tak tahu harus membalas apa. Saat ini ia terlalu berdebar-debar hingga tak mampu bicara. Velan segera bergabung di sisi Voren. Senyum pria itu benar-benar menghipnotisnya.
"Ada beberapa hal yang harus kita diskusikan terkait dengan pernikahan kita ini," kata Voren menatap lurus Velan.
"I-iya," kata Velan terbata.
"Berhubung pernikahan kita ini amatlah mendadak, kita bahkan belum mengenal dengan baik satu sama lain," kata Voren.
"I-iya," kata Velan lagi.
Voren menatap lembut ke arah Velan, Velan merasa wajahnya benar-benar memanas. Suaminya ini benar-benar terlihat semakin tampan dilihat dari jarak dekat. Bulu matanya nampak panjang dan tebal. Kulitnya begitu mulus tanpa ada pori-pori yang terlihat. Sudut hidungnya begitu tajam sanking mancungnya.
"Namun karena kita sudah menikah, kita sudah menjadi sepasang suami istri, tentu tak perlu ada yang harus ditutupi lagi," kata Voren.
"Ma-maksudnya?" tanya Velan tak mengerti maksud ucapan pria yang kini telah menjadi suaminya.
"Sejujurnya, aku tidak tertarik pada wanita," kata Voren tertahan.
Voren terlihat ragu untuk meneruskan kalimatnya lantaran melihat Velan yang sudah terpaku, terpalu, dan terpahat sempurna.
Velan merasa mendengar suara latar musik khas sinetron yang biasa ditonton oleh Tomi. Yang mana wajah aktor dan aktrisnya ditampilkan secara close up memenuhi layar televisi. Pengambilan gambar yang dilakukan berulang-ulang dengan mata melotot lebar seakan sang aktor atau aktrisnya tengah tersedak biji kedondong.
Apa! Suamiku tidak tertarik pada wanita?!
Jderr....
Latar suara petir turut memeriahkan pikiran Velan yang mendadak kosong.
Aku tidak tertarik pada wanita sepertimu, batin Voren.
"Jadi, kuharap kau bisa mengerti, istriku," kata Voren.
Velan masih nampak tegang dan kehilangan kata-katanya. Jiwanya saat ini sedang terbang melayang meninggalkan raganya.
Pria berparas rupawan yang begitu menawan dan hartawan yang menjadi idamannya ternyata tidak tertarik pada wanita.
Lantas untuk apa mereka menikah kalau pria ini tidak tertarik pada wanita?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 176 Episodes
Comments