Madam Yue masih berkutat di ruang kerjanya. Mengamati foto-foto klien yang minta dijodohkan secara gaib. Semua klien yang minta bantuan untuk dijodohkan biasanya menyertakan foto targetnya guna menyatukan dua jiwa yang terpisah untuk menjadi satu dalam perjodohan gaib yang mana nantinya diharapkan akan berjodoh di kehidupan nyata.
Madam Yue menggunakan kemampuannya untuk membaca setiap foto pasangan yang akan melakukan perjodohan gaib. Kemampuan supernya ini didapatkan Madame Yue dari warisan para leluhur.
Untuk melakukan perjodohan gaib tentu harus dilakukan dengan ritual-ritual khusus dan hanya Madam Yue saja yang paham bagaimana prosesnya. Yang pasti, namanya hal gaib tentu saja adalah yang berada di luar nalar manusia.
Dua jiwa yang terpisah hakikatnya adalah satu. Goresan takdirlah yang memisahkan dua jiwa tersebut.
Bagi Madam Yue, setiap manusia pasti memiliki benang merah yang terikat di jari kelingking, menghubungkan dua jiwa yang terpisah. Benang merah itulah yang menjadi pedoman Madam Yue untuk menjodohkan jiwa yang tadinya terpisah agar dapat diikat. Proses pengikatan benang merah gaib inilah yang disebut sebagai perjodohan gaib menurut Madam Yue.
Banyak yang berhasil dalam perjodohan instan tersebut, namun tak sedikit pula yang gagal, lantaran masa depan selalu berubah. Sehingga perjodohan gaib ini bukan menjadi patokan bahwa dua jiwa yang bersama adalah pecahan dari satu jiwa yang tadinya terpisah.
Karena proses perjodohan gaib ini pada hakikatnya adalah menjodohkan dua benang yang tidak terikat satu sama lain untuk segera diikat.
Kasarannya sih, sama saja seperti menikung benang takdir dari dua jiwa yang belum dipertemukan oleh takdir. Tak heran kerap kali orang sampai mengeluh mati jodoh, karena bisa saja jodohnya memang belum lahir. Atau sudah ada jodohnya, namun menghindar karena banyak hal.
Madam Yue pasti meminta foto target juga dari kliennya, karena foto tersebut akan digunakan sebagai media perjodohan gaib. Dua benang merah yang terikat di tangan masing-masing orang ini 'dipaksa' untuk bersama.
Namun satu foto yang saat ini dipegang oleh wanita tua itu tidak disertai foto target.
Foto seorang wanita yang datang memohon bantuan Madam Yue dan memberikan perhiasan emas sebagai uang muka. Ia sebenarnya tidak mematok kisaran harga untuk kegiatan tersebut. Ia selalu minta hal berharga sebagai bentuk pertukaran dan tentunya untuk melihat seberapa serius kliennya ingin mendapatkan jodoh. Sehingga kelak si klien tidak akan main-main dalam kehidupan percintaannya.
Madam Yue kembali mengamati dengan saksama foto wanita itu. Ia bisa membaca dengan jelas bahwa wanita itu sedang terdesak masalah besar. Bagi Madam Yue, wanita itu sungguh aneh.
Wanita itu meminta untuk bisa menikah dengan seorang pria lajang, tampan, baik, dan kaya raya.
Belum lagi, wanita ini meminta agar ia bisa menikah dalam waktu maksimal dua minggu. Madam Yue segera memberi tenggat waktu di balik foto hitam putih itu.
Madam Yue adalah seorang pakar perjodohan gaib, bukan biro jodoh.
Bagaimana bisa ia menentukan siapa jodoh wanita itu?
Madam Yue sadar bahwa hal ini berada di luar ranahnya. Namun ia sudah mendapatkan uang muka berupa satu set perhiasan emas dari wanita itu. Ia tentu harus bersikap profesional, jangan sampai nama baiknya tercemar hingga membuatnya kehilangan klien.
Madam Yue meraba foto si wanita, membaca masa depan wanita itu dengan kemampuan supranatural yang dimilikinya.
Madam Yue mengerutkan kening, wanita ini sepertinya tidak akan bisa menikah dalam waktu dekat, terlebih meminta pria tampan, baik, dan kaya raya.
Bisa saja dia mendapatkan pria tampan, baik, dan kaya raya, tapi hanya dalam khayalannya saja. Itulah yang ada dalam pikiran Madam Yue.
Namun ia yakin, masa depan pasti bisa berubah.
Pintu ruang kerja Madam Yue diketuk oleh Elya.
"Nenek, ada Bu Vega datang," kata Elya.
"Silakan masuk," sahut Madam Yue.
Seorang wanita paruh baya berkulit putih dengan rambut berwarna hitam mengilap dan tertata rapi segera duduk di depan meja kerja Madam Yue. Wanita itu memakai riasan sederhana yang membuatnya nampak sangat anggun.
"Madam Yue, apa kabar?" tanya Vega.
"Seperti yang kau lihat, Vega," jawab Madam Yue mengulas senyum tipis di wajahnya yang masih nampak kencang meski usianya sudah memasuki kepala tujuh.
"Sudah lama saya tidak berkunjung kemari," kata Vega.
Madam Yue masih menyunggingkan senyumnya pada Vega.
"Apa yang membawamu kemari, Vega?" tanya Madam Yue.
"Madam Yue, ini masalah anak saya," kata Vega.
"Kenapa anakmu?" tanya Madam Yue.
"Dia belum mau menikah, padahal saat ini ia sudah harus punya pewaris keluarga," jawab Vega nampak risau, lalu mengeluarkan selembar foto hitam putih dari dalam tas tangannya.
Madam Yue menerawang foto seorang pria yang merupakan anak dari Vega.
"Anakmu belum mau menikah karena ia belum bisa melupakan wanita yang pernah menggugah hatinya," kata Madam Yue.
"Benarkah itu, Madam Yue?" Vega terbelalak.
"Anakmu masih menyimpan rasa cinta pada seorang wanita yang tak bisa ia miliki," kata Madam Yue, menerawang masa lalu pria itu dengan kemampuannya.
"Astaga," Vega mengusap wajah dengan kedua telapak tangannya.
"Pantas saja, dia selalu menolak perjodohan yang kuaturkan dan sama sekali tidak mau berkencan," kata Vega terdengar putus asa.
"Bagaimana ini, Madam Yue? Apa yang harus kulakukan?" tanya Vega.
"Bagaimana jika melakukan perjodohan gaib?" tanya Madam Yue.
"Perjodohan gaib?" tanya Vega.
Madam Yue mengeluarkan foto seorang wanita yang tadi ditutupi Madam Yue saat Vega masuk ke ruang kerjanya.
"Aku bisa melihat ada energi yang saling tarik-menarik antara wanita ini dengan anakmu," kata Madam Yue.
"Benarkah?" tanya Vega terlihat senang.
"Apa kau meragukanku?" Madam Yue balik bertanya.
"Tentu tidak, Madam Yue," jawab Vega.
"Saranku, mereka harus menikah dalam waktu dekat ini, bahkan dalam minggu ini! Karena dari hasil penerawanganku, inilah saat yang tepat bagi mereka untuk menikah! Jika tidak, anakmu tidak akan pernah menikah selamanya," lanjut Madam Yue.
Vega merasa ada petir yang menyambar dalam kepalanya begitu mendengar hasil penerawangan Madam Yue. Vega sangat percaya pada apapun yang dikatakan oleh Madam Yue.
Vega adalah klien Madam Yue yang sudah mengenal Madam Yue sejak empat puluh tahun yang lalu. Ia mendapatkan suaminya berkat bantuan dari Madam Yue, bahkan mempertahankan suaminya juga berkat bantuan Madam Yue. Sehingga kini masalah anaknya pun ia serahkan pada wanita tua tersebut.
"Baiklah, Madam Yue, saya akan mengikuti saran Anda, bisakah Anda memberi saya kontak wanita itu?" tanya Vega.
Madam Yue tersenyum, satu pekerjaannya sudah selesai. Ia yakin, wanita itu tidak akan menolak perjodohannya dengan anak Vega karena anak Vega berparas tampan, baik, dan tentu saja kaya raya.
...~...
Catatan Author
Pengenalan Tokoh
Madam Yue
Paranormal kondang, pakar perjodohan gaib. Master perjodohan gaib yang konon diyakini kesaktian mandragunanya untuk menjodohkan klien yang dianggap sudah mati jodoh.
Elya
Cucu sekaligus asisten Madam Yue. Ia menjadi perantara daring untuk klien, mengingat Madam Yue adalah orang yang hidup sejak era Orde Lama.
Vega
Klien lama Madam Yue. Ia sangat mencemaskan anak laki-lakinya yang belum juga mau menikah. Berharap dengan datang ke Madam Yue akan membuahkan hasil yang ia inginkan.
...~...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 176 Episodes
Comments
Adinda14
mampir thor.... 🙏
2021-12-20
1
Nona Bucin 18294
Masih nyimak kak 😊
2021-08-07
1
Titik pujiningdyah
aku hadir lagi kak
2021-07-20
1