Suara keributan dari luar kamar Leticia semakin dekat, terdengar beberapa orang di luar membuat kerusuhan dan mungkin memang terjadi perkelahian.
" Yang mulia, mari kita pergi dari sini ! putri Elisha dan putri Kenisha juga sudah pergi dari istana Delorina ! " ujar Lydia panik
" Sebenarnya apa yang terjadi?" tanya Leticia bingung
" Nanti kami akan jelaskan, sekarang kita harus pergi menyelamatkan diri, yang mulia " kata Carol panik
Leticia keluar dari kamarnya dengan panik bersama kedua pelayan setia nya itu, ia melihat banyak mayat pengawal kerajaan di sepanjang perjalanan.
" Kenapa banyak mayat disini? apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Leticia tercengang
" Yang mulia, ikut saya. Saya akan membawa yang mulia keluar dari sini !" seru Gavin ( Pengawal pribadi Leticia )
" Ya !" kata Leticia tegas
Ketika Leticia, kedua pelayan dan pengawal setianya berusaha melarikan diri dari istana. Langkah Leticia terhenti saat melihat ayah nya beradu kekuatan dengan seorang pria dan ia hanya melihat punggung pria itu.
" Ayah .. " kata Leticia sedih
" yang mulia kita harus segera pergi dari sini !" seru Gavin
" Aku tidak akan meninggalkan ayah " kata Leticia sedih
" Yang mulia ! jika terjadi sesuatu pada yang mulia, yang mulia raja akan menghukum saya.. tolong ..kita harus pergi " kata Gavin memohon
Leticia tetap berdiri dan melihat ayahnya yang sedang beradu kekuatan. Ia melihat banyak orang mati karena pasukan yang dibawa pria itu. Gavin membawa Leticia dengan paksa agar putri itu selamat.
" Aku ingin penjelasan ! sebenarnya siapa yang menyerang kerajaan Brilla ?" tanya Leticia
" bisakah kita jelaskan nanti yang mulia?" tanya Carol
" Aku ingin sekarang. Jelaskan saja secara tegas" jawab Leticia tegas
" orang yang menyerang kerajaan Brilla adalah raja dari Fostiarus yaitu raja Alexander Victor Wayne
Kerajaan Fostiarus adalah kerajaan yang dipimpin oleh seorang tiran bernama Alexander Victor Wayne, seorang Raja dengan kekuatan terbesar di seluruh dunia dan menjajah kerajaan kerajaan kecil dan besar. Wilayah kekuasaan nya sangat lah luas, biasanya orang orang yang tinggal di kerajaan yang ia jajah akan ia bunuh semuanya tanpa tersisa satu pun. Karena ia tak ingin menyisakan pengkhianat satu pun, ia paling benci pengkhianat dan tidak segan membunuh siapapun yang menghalangi rencananya. Sikap ketegasan dan kejam nya itu, membuat ia di kenal sebagai raja yang diktator ( tiran ) bahkan membuat para dewan dan bangsawan di kerajaan nya takut pada nya. Walaupun begitu, dia adalah raja yang bisa memajukan kerajaan nya, meskipun raja ini kejam dan bisa membunuh tanpa ampun bahkan kepada seorang perempuan sekalipun.
***
Raja Edmund dan Derrick menyatukan kekuatan untuk melawan Alexander, pengawal setia mereka sudah di bunuh oleh raja tiran itu.
" Kenapa kau melakukan ini Raja Alexander? bukan kah kedua kerajaan kita sudah ada di dalam janji perdamaian?" tanya Raja Edmund heran
" Benar, kedua kerajaan kita memang sudah berdamai. Tapi kau tidak akan pernah berdamai dengan ku !" seru Alexander dengan wajah dan
tangan yang berlumuran darah karena membunuh banyak orang
" Apa maksud mu?" tanya Derrick
" Apa yang mulia raja Edmund tidak ingat sebuah desa kecil bernama desa Winterne ?" tanya Alexander dingin
" Apa maksud nya ayah?" tanya Derrick tak mengerti
Raja Edmund tertegun mendengar nama desa itu.
" Desa itu adalah desa yang pernah ku hancurkan ! apa hubungannya dengan mu?" tanya raja Edmund heran
" Ternyata kau masih ingat, lalu kau masih ingat keluarga Barrack yang kau bunuh dengan keji?" tanya Alexander dengan suara penuh kemarahan
#FLASHBACK
14 tahun yang lalu..
Di desa Winterne, desa kecil yang damai di wilayah kekuasaan Fostiarus. Rombongan Raja Edmund datang dan membumi hanguskan seluruh desa.
" Hancurkan semua! jangan ada yang tersisa !" seru Raja Edmund kepada para prajuritnya
" Baik yang mulia !" seru Para prajurit patuh
Saat itu Raja Edmund belum menjadi raja, dan masih menjadi putra mahkota Brilla. Ia mendapatkan tugas dari raja terdahulu untuk memusnahkan satu desa bernama Winterne dan juga menghabisi keluarga bernama Barrack. Dan raja menjanjikan akan turun tahta jika Putra mahkota Edmund bisa melakukan tugas ini untuk nya.
Di sebuah rumah kecil di pinggir desa Winterne...
" Kita harus segera pergi dari sini !" seru Michael sambil menggandeng tangan kedua anak dan istrinya dengan panik
" Putra mahkota Edmund, sedang mencari kita. Kita harus bersembunyi .. " kata Lily dengan wajah cemas
" Lily, kau bawalah anak anak bersembunyi, aku akan mengalihkan perhatian para prajurit Brilla itu " kata Michael
" Ibu, ayah kita mau kemana?" tanya Alexander kecil yang polos
" Kami tidak bisa meninggalkan mu disini, suamiku !" seru Lily enggan pergi
"Pergilah !" teriak Michael
" Jaga Alex dan Cain baik baik !" seru Michael berteriak
Michael memeluk istri dan kedua anak laki-laki nya sebelum mereka pergi. Mata Michael di penuhi dengan perasaan cemas dan pasrah menatap istri dan kedua anaknya dengan sedih, terlihat kobaran api yang besar menjalar menuju ke arah mereka. Akhirnya, Lily sang istri membawa kedua anak kecil itu kabur. Benar saja, putra mahkota Edmund dan prajurit Brilla mengejar mereka.
" ibu, kenapa mereka ingin membunuh kita? " tanya Alexander polos
" Karena kalian sangat berharga, ayo cepatlah kita harus bersembunyi " kata Lily terburu-buru
" Ibu, aku takut.. bagaimana kalau terjadi pada ayah ?" tanya Cain cemas
" Ayah kalian, dia akan baik baik saja..Tenang saja, ibu akan melindungi kalian !" mata Lily berkaca-kaca melihat tatapan polos kedua anak nya itu.
" Clara, aku berjanji akan melindungi anak anak mu dengan sekuat tenaga ku " batin Lily penuh tekad
Lily, Cain dan Alexander berlari bersembunyi ke arah hutan. Mereka bersembunyi di semak semak, tak jauh dari sana Michael sudah dikepung oleh prajurit Brilla dan putra mahkota Edmund. Alexander melihat itu dengan cemas dan gemetaran.
" Dimana kedua anak itu?" tanya PM Edmund sambil mengarahkan pedangnya ke leher Michael
" Aku sudah bersumpah pada Clara, akan melindungi anak-anak nya. " batin Michael
" Saya tidak tahu apa yang anda maksud, yang mulia " kata Michael pura-pura tak mengerti
" jangan berbohong, tuan .. aku akan melepaskan mu, asalkan kau beritahu padaku dimana kedua anak kembar itu !" seru PM Edmund tegas
" Aku tidak tau kenapa ayah menyuruhku menghabisi kedua anak kembar seorang petani miskin ini, apa anak anak itu begitu penting?" batin PM Edmund berpikir
" Saya benar-benar tidak tahu !" seru Michael
Lalu sebuah panah tiba-tiba menancap tepat di dada Michael dan membuatnya kehilangan nyawa nya saat itu juga.
" Siapa yang membunuhnya ?" tanya PM Edmund kaget
" Yang mulia, tidak ada gunanya bertanya pada orang yang tidak akan menjawab. Lebih baik kita tinggalkan dia dan mencari istri juga kedua anaknya agar anda bisa segera naik tahta. "kata Sir Bolton ( tangan kanan PM Edmund )
" Aku tidak menyuruh mu membunuhnya juga !" seru PM Edmund kaget
" Lalu saya harus bagaimana yang mulia? dia sudah mati " tanya Sir Bolton bingung
" Baiklah, kita lanjutkan pencarian " kata PM Edmund
Alexander salah paham bahwa Edmund yang sudah membunuh orang yang di kenal sebagai ayahnya itu. Ia terlihat marah dan murka melihat dari semak semak. Di napas terakhir Michael, ia tersenyum pada Cain dan Alexander yang bersembunyi di semak. Lily sang istri menahan air matanya saat melihat suaminya tiada.
" Ayah.. " gumam Alexander sambil menangis
Tak lama kemudian beberapa prajurit menemukan Lily, Cain dan Alexander. Mereka bertiga melarikan diri, Lily dan Cain tertembak panah dan terluka parah hingga tak bisa berdiri.
" Cepat kejar terus!" seru Sir Bolton
" Baik !"
Alexander menangis melihat Cain dan Lily yang ia kenal sebagai ibunya meninggal di depannya.
" Pergi..lah .. pergi lah ke Fostiarus .. temui lah ibu mu .." kata Lily terbata bata
" Apa maksud ibu? ibu kan ibu ku !" seru Alexander sambil menangis memeluk Lily dan Cain adiknya.
" Ibu mu.. adalah Ratu Clara dari Fostiarus.. temui lah dia nak .. ibu tidak bisa bertahan lagi.. kau harus selamat.. janji ya?" Lily menangis dan membelai wajah anak kecil itu dengan lembut
" Ibu.. hiks.."
Lily menutup mata untuk selamanya, Alexander yang malang itu menangis melihat adik dan ibu yang ia sayangi meninggal untuk selamanya. Di usia nya yang masih kecil ia harus menanggung semua kepedihan itu.
" Cain, ibu, ayah, aku berjanji aku akan selamat dan membalas dendam pada mereka ! aku janji akan membunuh semua keturunan kerajaan Brilla !" seru Alexander murka dan penuh kemarahan
PM Edmund dan beberapa prajurit nya melihat Alexander yang sedang menangisi kematian ibu dan adik nya.
" Hei kau !" seru PM Edmund pada Alexander
Alexander menatap tajam dan penuh kemarahan pada PM Edmund, lalu anak itu melompat ke dalam sungai yang deras.
BYUR
Zrash..
suara air sungai yang deras. PM Edmund melihat ke bawah sungai.
" Yang mulia, anak itu kabur !" seru Sir Bolton
" Biarkan saja, dia pasti sudah mati sekarang. Arus sungai nya begitu deras, anak sekecil itu tidak akan selamat. Tugas ku selesai, mari kembali ke Brilla " kata PM Edmund
" Baik yang mulia " kata Sir Bolton
#END FLASHBACK
" Apa kau.. adalah .." Raja Edmund kaget
" Ya, aku adalah anak itu yang kau habisi keluarganya !" seru Alexander penuh kemarahan
Akhirnya hari ini tiba juga dimana aku akan membalaskan kematian adik dan kedua orang tua angkat ku. Penderitaan mereka, rasa sakit mereka saat meregang nyawa, aku ingin keluarga Ruthcell merasakannya. Aku ingin melihat darah nya membasahi tubuhku, dengan begitu keluarga ku akan tenang di alam sana.
Alexander tanpa ampun menebas leher Raja Edmund. Derrick dan Leticia yang melihatnya dari jendela terlihat syok. Kepala raja itu menggelinding di lantai dengan bercucuran darah kemana mana.
" HAHA , akhirnya dendam ku terbalas setelah 14 tahun..tinggal membunuh anak anak raja Edmund ! " kata Alexander tertawa menyeramkan
" Aku bersumpah aku akan membunuh mu !" teriak Derrick penuh kemarahan
" Kalah begitu, bunuh lah aku kalau kau bisa. " kata Alexander sambil tersenyum sinis
Derrick beradu kekuatan dengan Alexander dan pertarungan mereka terlihat sangat sengit. Sedangkan Leticia masih enggan untuk pergi dari istana setelah melihat ayahnya tiada dengan cara seperti itu, ia tak mau meninggalkan kakak nya juga.
" yang mulia, kita harus pergi !" seru Lydia
" Ayah.. tidak.. aku tidak boleh meninggalkan kakak !" seru Leticia
" Betapa kejinya dia, raja tidak waras itu ! kalau saja ini di dunia ku, akan ku laporkan dia pada polisi dan dia akan di hukum mati. " batin Leticia kesal
Leticia merasakan kesedihan dan duka yang mendalam saat melihat ayah yang menyayangi nya dan sangat ia sayangi itu tiada dengan cara yang kejam. Meskipun Leticia tau kalau Raja Edmund bukanlah ayah kandungnya, tapi ia sangat menyayangi nya.
Hari hari nya sebagai putri Leticia, menjadi lebih berharga karena kehadiran sosok Raja Edmund sebagai ayah nya yang baik dan Derrick sebagai kakak nya yang baik. Terlihat kebencian saat Leticia melihat ke arah Alexander.
***
Daniel dan beberapa prajurit dari Fostiarus mengejar Leticia dan kedua pelayannya.
" Hey berhenti! berhenti ! atau kalian akan mati !" seru Daniel
Gavin menyuruh Leticia, Lydia dan Carol pergi lalu ia menghalangi Daniel dan pasukan nya untuk mengejar Leticia.
" Nyali mu besar juga ! serahkan tuan Putri !" seru Daniel
" Tidak akan ! meski aku harus merelakan nyawaku aku akan melindungi putri !" seru Gavin penuh ketegasan
" Oh baiklah kalau mau mu seperti itu, akan aku kabulkan !" seru Daniel sambil beradu pedang dengan Gavin
" Semoga yang mulia sudah jauh dari sini, saat ini aku hanya bisa mengulur waktu. Meski aku harus mati demi yang mulia, aku rela. Karena aku sudah mendedikasikan pedang ku hidupku untuk yang mulia dan keluarga kerajaan " batin Gavin penuh keteguhan
Pada akhirnya Gavin tiada ditangan Daniel dan pasukan nya yang kuat.
***
Sudah tahu akan kalah, pengawal setia Derrick membawa Derrick yang terluka parah kabur dari istana. Mereka sampai di dalam hutan, Alexander tak menyerah untuk mengejar nya dan insting membunuh nya semakin membara.
" Yang mulia, bertahanlah !" seru Harold sambil memapah Derrick
" Harold .. kau pergi lah, tinggalkan aku disini.. " kata Derrick dengan napas terengah engah
" Yang mulia, hamba tidak akan meninggalkan anda disini !" seru Harold
" kau harus selamat, dan tolong jaga adikku " kata Derrick lemas
" Anda dan tuan putri harus selamat !" seru Harold
Disisi lain hutan, niat Alexander untuk menemukan Derrick, ia malah bertemu dengan Leticia dan kedua pelayannya.
" Kau ! " seru Leticia ketakutan
" Raja ini, berhasil menyusul kami !" batin Leticia resah
" Dia kan gadis gila yang tadi?" batin Alexander sambil menatap Leticia dengan tatapan membunuh
" Yang mulia, lari ! " seru Lydia
Leticia dan kedua pelayannya itu berlari dengan tenaga mereka yang tersisa. Namun secara tidak terduga, Alexander menancapkan pedang di tubuh Lydia. Leticia dan Carol kaget melihatnya, Lydia mati saat itu juga.
" Aaahhh !! Lydia !!" teriak Leticia dan Carol syok
" Dia benar-benar raja gila ,dia membunuh orang seperti membunuh semut saja. Apa dia psikopat?" batin Leticia terpana
Alexander tersenyum puas melihat Lydia mati di depannya. Carol dan Leticia gemetaran, jatuh terduduk melihat mayat Lydia ada di depannya.
" Siapa selanjutnya? " tanya Alexander seolah tidak terjadi apa apa
Alexander berjalan mendekati Leticia dan Carol yang sudah kehabisan tenaga untuk berlari. Mereka hanya bisa pasrah untuk apa yang akan terjadi selanjutnya. Leticia menatap Alexander dengan penuh kemarahan dan kebencian.
" Tuan Putri , aku akan menyisakan kau untuk jadi yang terakhir, sekarang aku akan menghabisi pelayan mu dulu " kata Alexander sambil mengacungkan pedangnya ke arah Carol
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
ciru
cakeep
2023-06-19
0
Ramadhani Kania
raja kejam....
2022-11-03
0
Zaitun
picicopc
2022-04-05
0