Tingkah Aneh Ben

KREEKK

Seperti tertimpa durian,Liza tanpa sadar membulatkan matanya.Dengan gerakan cepat ia memundurkan tubuhnya,membuat dirinya semakin berada di pojok.Liza semakin merapatkan tubuhnya dan berharap jika Ben tidak akan menemukan dirinya atau bahkan bayangannya.Jika hal itu sampai terjadi,Liza tidak akan segan-segan untuk melawannya.

Langkah kaki terdengar semakin dekat.Liza bisa merasakan jika orang itu sudah sepenuhnya memasuki gudang.Jantung Liza semakin berdegup saat pintu gudang kembali ditutup.Hal itu ia yakini karena Liza tidak lagi melihat pantulan cahaya yang ada di dinding.

Liza semakin memundurkan tubuhnya,walaupun ia tahu jika dirinya sudah berada di pojokan.Ia menutup mulutnya rapat-rapat dan bahkan ragu untuk bernafas.Suara langkah kaki yang memenuhi gudang membuat ia sulit untuk berpikir secara logika.

Momen itu terus berlanjut,hingga tibalah saat suara langkah kaki itu mendadak berhenti.Semula,Liza bisa bernafas dengan tenang walaupun harus secara perlahan.Walaupun bahaya belum menimpa dirinya,namun Liza akan tetap waspada.

Beberapa detik kemudian,suara langkah kaki itu kembali terdengar.Namun bukan terdengar keluar,tapi terdengar mendekat.Entah apa yang terjadi,Liza merasakan jika orang tersebut semakin dekat ke tempat persembunyiannya.

Tidak ada yang bisa Liza lakukan.Ingin kabur keluar pun ia tidak berani.Saat ini,Liza hanya bisa berdiam diri sambil menghitung mundur nasib buruk yang akan menimpanya.Hanya sepasang sarung tangan yang ada di genggamannya lah yang menjadi penenangnya,sampai-sampai Liza meremas kuat sarung tangan itu untuk menyalurkan rasa takutnya.

Namun tanpa diduga,Liza mendadak tersentak.Tubuhnya seperti ditarik dan tiba-tiba saja,dirinya sudah berada di tempat yang berbeda.Liza tahu dia belum mati.Liza juga tahu jika ini bukan mimpi.Hanya saja,sarung tangan ini membawanya ke masa lalu,masa dimana ada sebuah Flashback yang sangat penting pada saat itu.Dan untuk keluar dari sana,Liza harus melihat semua peristiwa tersebut sampai waktunya benar-benar habis.

---

CTARR

Hujan yang semula turun secara rintik-rintik,kini mendadak turun dengan deras.Suasana langit yang sudah gelap ditambah angin malam yang berhembus,membuat siapa saja akan merasakan kedinginan.Hal tersebut dialami langsung oleh Liza.

Gadis berkulit cokelat itu nampak terkejut sesaat setelah ia membuka mata.Tubuhnya yang semula kering,kini mendadak basah akibat hujan.Menghindari hal-hal yang mungkin akan membuat dirinya sakit,Liza berlari dan berlindung di bawah pohon besar.Ia juga berusaha menghangatkan tubuhnya dengan menggosok-gosok area tubuh yang dingin,menghilangkan rasa menggigil yang terus menghantui.Baru kali ini,Liza merasakan sebuah flashback yang amat tidak mengenakkan.Entah apa yang akan ia lihat,Liza hanya berharap,jika ini bukanlah sebuah flashback dari seorang psikopat.

SRAKK

SRAKK

Tak lama kemudian,Liza seperti mendengar sebuah suara dari kejauhan.Makin didengar,suara itu semakin dekat.Rasa trauma akibat dikejar-kejar oleh Ben nyatanya belum hilang di pikiran dan perasaannya.Mendadak,Liza merasa ketakutan.Dengan gerakannya yang cepat,ia berpindah posisi dengan masuk ke dalam semak-semak.Sembari meringkuk gemetaran,ia juga mengintip seseorang yang mungkin akan datang.

Persis seperti dugaannya,ada seseorang yang datang.Akibat suasana yang gelap ditambah hujan yang turun dengan deras,membuat pandangan Liza sedikit terganggu.Ia jadi tidak bisa melihat dengan jelas sosok orang yang tiba-tiba saja datang itu.Meskipun begitu,orang tersebut nyatanya tidak sendirian.Ia membawa dua orang lainnya yang Liza tidak tahu.Satu diantaranya diletakkan di pundaknya,sementara satunya lagi hanya ditarik.Sekilas,orang yang ditarik kakinya itu nampak seperti tengah diseret-seret.Liza bahkan meringis ngilu saat kepala orang yang diseret itu melewati bebatuan kecil yang ujungnya berbentuk lancip.

Tak lama setelah itu,orang tersebut mendadak berhenti.Sontak,Liza kembali merasakan ketakutan.Ia panik dan gelisah di dalam semak-semak.Ia khawatir,jika orang tersebut melihat dan mengetahui keberadaannya.Walaupun ia tidak yakin jika orang tersebut bisa menyentuhnya.

Namun,itu semua hanyalah ekspetasi Liza seorang.Nyatanya,orang tersebut hendak menurunkan seseorang yang ia bopong.Ia juga melepaskan kaki orang yang diseretnya.Orang itu nampaknya menghiraukan kedua orang lain yang dibawanya.Sementara ia berjalan kesana-kemari seperti tengah mencari sesuatu.

Liza terus mengamati orang tersebut dengan sangat serius.Gadis berkulit cokelat itu mendadak menyipitkan matanya saat orang tersebut kembali membawa sebuah genteng.Entah apa yang akan dilakukannya,Liza tidak mengerti.Ia hanya melihat,jika orang tersebut mulai menggali tanah di depan kedua orang yang tengah tergeletak itu.

Cukup lama ia menggali,hingga tanah yang datar itu kini menjadi seperti sebuah lubang yang berbentuk persegi.Orang itu mendadak muncul dari balik gundukan.Dibawah derasnya hujan,ia bersusah payah untuk naik.Hingga tibalah ia berhasil,ia menyeret satu per satu orang lain yang dibawanya itu untuk masuk ke dalam lubang galian buatannya.Awalnya Liza tidak mengerti.Namun saat melihat orang itu menutup kembali lubang tersebut,ia jadi menduga,jika orang tersebut tengah mengubur mereka berdua.

Entah sudah tidak bernyawa lagi atau orang itu sengaja mengubur mereka hidup-hidup,Liza hanya bisa diam sembari terus menggigil.Entah itu menggigil kedinginan,atau menggigil karena ketakutan.

CTARR

Petir kembali menyambar.Serbuan hujan pun semakin menjadi-jadi.Sekilas,Liza melihat sesuatu benda yang sangat ia kenal di tubuh orang misterius itu.Saat petir menyambar dan menimbulkan cahaya kilat yang amat terang,Liza melihat sepasang sarung tangan yang dikenakan oleh orang tersebut.Bentuk dan warnanya juga sama dengan sarung tangan yang ia dapat dari gudang.Disini,otak Liza kembali bekerja.Ia mulai beranggapan jika peristiwa ini ada sangkut pautnya dengan Ben.

CTARR

Petir kembali menyambar,membuat Liza hampir terlonjak.Pasalnya,kilatan cahaya yang ditimbulkan membuat jantungnya berdegup.Lebih dari itu,orang yang tengah berdiri di samping gundukan tanah itu tiba-tiba saja berbalik.Liza yang tengah mengintip mendadak menutup mulutnya dengan perasaan syok.Bukan tanpa alasan,ia melihat dengan jelas pemilik dari wajah tersebut.Orang yang sangat Anjani dan Vanessa percaya,orang yang sangat akrab dengan Al,dan orang yang tepat sasaran di pikiran Liza selama ini.

Dialah Ben.Walaupun wajahnya hanya dihias sedikit kumis,tapi Liza betul-betul mengenalnya.Liza sangat yakin,jika itu adalah wujud Ben di masa mudanya.

CTARR

Suara petir yang kembali menyambar membuat Liza menutup mata.Sensasi seperti ditarik kembali ia rasakan.Dan saat membuka mata,Liza sudah berada di dalam gudang.Nampaknya,ia sudah kembali ke dunia nyata.

Liza tak habis pikir dengan perlakuan Ben di masa lalu.Pria sebaik dan seramah Ben berani melakukan hal seperti itu.Liza jadi menduga-duga,jika dua orang yang dikuburnya itu adalah roh-roh yang sering mengganggu mereka.

Berbagai pertanyaan mulai muncul di benaknya membuat Liza mendadak seperti orang bingung.Ia tampak linglung layaknya orang yang baru saja bangun tidur.Hingga saat seseorang menyapanya,ia amat terkejut dan hampir terjengkang.Liza baru ingat jika ia sudah berada di dalam gudang.Keberadaan Ben mungkin saja masih ada di ruangan ini.Dan ia baru saja dikejutkan sebuah suara yang mungkin saja itu adalah Ben.

"Hey,hey,kau kenapa?!!"

Liza terus meringkuk gemetaran.Wajahnya ia tutup dengan tangan.Ia tidak ingin melihat wajah Ben yang marah.Ia juga tidak ingin dibunuh dan dikubur tak layak seperti dua orang itu.

"Hey,Liza!ini aku,Sasya!kau kenapa?!"

Perlahan,Liza berhenti terisak.Tubuhnya juga tidak lagi bergemetar.Ia lalu berbalik dan memandang orang yang mengaku Sasya tersebut.

"Sasya??beneran kau??"

Liza dengan cepat memeluk temannya itu.Pelukannya yang lumayan erat membuat Sasya merasa sedikit sesak.Maka dari itu,ia melepas paksa pelukan Liza sembari mengambil nafas banyak-banyak.

"Kau gila?!!"

"Syukurlah kau ada disini!!" Balas Liza senang.Ia menghiraukan umpatan kekesalan Sasya untuk menghindari amarahnya.Beruntungnya,Sasya bukanlah Vanessa.Ia juga ikut mem-bodoamat-kan tingkah gila Liza barusan.Sasya adalah tipe orang yang tidak suka memperpanjang masalah kecil.

"Bagaimana kau bisa kesini??apa paman Ben sudah pergi??"

Liza tiba-tiba saja berbisik kepada Sasya.Wajahnya yang terlihat ketakutan itu,ternyata masih menganggap Ben berada di sekitar rumah ini.

"Tenang,dia sudah pergi." Balas Sasya sok berani. "aku yang mengusirnya!"

"Dasar,kau!"

Liza terlihat geram.Namun setelah itu,mereka terlihat tertawa bersama,Melepaskan semua masalah yang merenggut sebagian kewarasan dari otak mereka.

BUGGHH

"AW!!"

Tanpa diduga,Sasya menepuk pundak Liza dengan keras.Bukan tanpa alasan,Sasya rupanya tengah kesal dengan Liza.

"Kau membuat kami khawatir!" Ucap Sasya. "kemana saja kau??kami bahkan mencarimu kesemua tempat.bahkan di semak-semak pun kau tidak ada!" Sambungnya. "untung saja aku mengingat tempat ini.kalau tidak,mungkin selamanya kau akan dinyatakan hilang!" Tambahnya.

Liza hanya diam sembari terus memandang wajah Sasya.Entah perasaan apa ini,Liza melihat gadis bertubuh mungil itu nampak seperti tidak dalam keadaan baik-baik saja.Liza tidak bicara mengenai fisik atau batinnya.Namun,ada sesuatu hal yang membuat Sasya terlihat seperti itu dalam penglihatannya.Entahlah,Liza hanya berharap,jika gadis itu tetap dalam keadaan baik-baik saja.

"Ayo kita kembali!mereka pasti bertambah khawatir kalau kau belum ditemukan."

Sasya membantu Liza berdiri.Tanpa bicara lagi,mereka mulai berjalan meninggalkan tempat tersebut.

---

Terpopuler

Comments

wawan rt

wawan rt

tegang....

2021-07-24

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!