Dalam perjalanan pulang, Cahya menceritakan semua kejadian yang dialaminya saat Elea pergi mengambilkan minuman itu untuknya, dan Elea terlihat marah dan jengkel dengan sikap Theo dan pasangannya.
"Ah ya Tuhan lelaki sialan itu berani-beraninya dia menyapamu dan mengenalkanmu dengan perempuan sialan itu, apa dia tidak punya otak dia sudah menghancurkan hidupmu dan sekarang dia sok-sokan mengenalkan pasangannya kepadamu, dan ya apa yang ada diotak perempuan itu dengan seenak jidatnya dia menghinamu terang-terangan, oh ya ampun kenapa tadi aku tidak disana pasti sudah kurobek mulutnya itu, perempuan tidak tahu malu"
Ocehan Elea tak ada habisnya sepertinya dan mengumpat pada Theo dan Cyntia.
"Sabar ya Ca, ya Tuhan ingin aku robek muka mereka berdua itu, dan ya tentang sitampan itu bagaimana kau mengenalnya selama ini ternyata diam-diam kau dekat dengan seorang laki-laki aku tak percaya hahaha coba ceritakan tentang si tampan itu dan siap namanya" gerutu Elea sambil bercanda agar kesedihan Cahya berkurang.
"Aku tidak tau El, siapa nama laki-laki itu tapi tadi Theo menyebutnya dengan panggilan Tuan Aditya"
Tiba-tiba Elea mengerem mobilnya mendadak membuat Cahya kaget setengah mati dan berteriak.
"El...! Ya Allah berhati-hatilah ketika mengemudi, apa yang terjadi kenapa kau mengerem mendadak?"
"Tunggu-tunggu kau bilang si tampan itu bernama Aditya, nama yang cocok untuknya, tapi astaga lalu bagaimana dia bisa bersamamu saat itu?" Tanya Elea kepada Cahya.
"Ya saat aku sedang dipermalukan Cyntia tiba-tiba laki-laki bernama Aditya itu datang dan merangkul pundakku sambil berkata kalau dia adalah kekasihku didepan Theo dan Cyntia" jawab Cahya.
"What what what! jadi si tampan itu??? dia berpura-pura menjadi kekasihmu untuk menyelamatkanmu, dia benar-benar malaikat"
"Ya begitulah El, tapi tiba-tiba sikap Theo seolah kaget dan terkejut ketika melihat lelaki itu dan...."
"Ya pasti terkejut melihat kau ternyata memiliki kekasih yang begitu Tampan, Sexy dan Sempurna".
Elea menyela Cahya dengan semangat dan Cahya melanjutkan pembicaraanya. "Bukan itu El, tiba-tiba Theo bertanya padaku tentang lelaki itu apa aku mengenalnya seketika lelaki itu langsung menjawab bahwa dia kekasihku lalu lelaki bernama Aditya itu bertanya pada Theo apakah Theo mengenal dirinya dan kamu tau apa jawaban Theo, dia bilang kalo keluarga Theo menjalin bisnis dengan si Aditya itu dan saat itulah Aditya itu mengolok balik Cyntia serta Theo dan mereka berdua sepertinya merasa malu lalu pergi meninggalkan kami".
"Ohhhh wooow wow wow darisini aku menyimpulkan sepertinya si tampan itu orang yang penting bagi bisnis keluarga Theo sialan itu, lalu
setelah mereka pergi apa kau mengobrol banyak kepada si tampan itu" Tanya Elea.
"Bagaimana aku mau mengobrol karena kau tiba-tiba datang dan matamu melotot melihat lelaki itu hingga dia harus menyadarkanmu sebelum kau jatuh pingsan lalu dia memberikanmu pesan agar kau menjagaku hahaha, kau sangat konyol El" Jawab Cahya sambil tertawa mengingat wajah terkejut sahabatnya saat pertama kali melihat lelaki itu.
"Oke baiklah itu salahku, semoga kau atau aku bisa bertemu lagi dengan si tampan itu" ucap Elea menyesal lalu mereka berdua tertawa.
******
Cahya mengetuk pintu rumahnya dan ibunya yang membukakan pintunya "Assalamualikum ibu"
"Waallaikumsalam pulang juga kamu, mana Elea?" tanya ibunya.
"Dia buru-buru karena lapar tadi kita tidak sempat menikmati apapun disana karena aku memaksanya untuk pulang bu" Jawab Cahya.
"Kenapa kau mengajaknya pulang kalau acara belum selesai?"
"Tadi disana aku bertemu dengan Theo bu, dan itu membuatku moodku berntakan dan ingin segera pulang, oh iya mana si burung beo itu dia jadi pulang kan?" Cahya menanyakan adiknya kepada ibunya. "Dia sudah pulang dan sekarang tidur mungkin dia kelelahan dan kau juga pasti kelelahan istirahatlah nak!"
"Baiklah bu, aku istirahat dulu aku lelah, oh iya bu jangan terlalu dipikirkan tentang pertemuanku dengan Theo tadi aku baik-baik saja, aku akan ceritakan kepada ibu nanti, selamat malam bu?" Cahya berpamitan kepada ibunya, saat ini dia tidak ingin membahas pertemuannya dengan Theo tapi dia janji akan menceritakannya kepada ibunya jika hatinya sudah merasa baik.
"Baiklah nak beristirahatlah dan besok jangan bangun kesiangan kau tau kan kalau adikmu pulang pasti dia minta dimasakkan apa saja kesukaannya bantulah ibu didapur besok dan ya kau harus pergi kepasar untuk berbelanja karena pacar adikmu akan makan siang dirumah kita" ucap ibunya sambil tersenyum lalu Cahya mengangguk dan pergi masuk kekamarnya.
Hari ini Cahya bangun lebih awal untuk berbelanja kepasar karena adiknya pulang dari luar kota dan dia akan mengundang pacarnya untuk makan siang dirumahnya. "Anak itu ada-ada saja idenya" gerutu Cahya dalam hatinya.
Sesampainya dirumah Cahya disambut oleh Chika adiknya tercinta.
"Kaaaakaaaakkk!!!" Teriak Chika sambil berlari memluk kakaknya yang sedang kerepotan membawa belanjaan, Chika memeluk Cahya dengan erat sampai Cahya menjatuhkan belanjaannya ke lantai.
"Chika sudah cukup kau memelukku terlalu erat dan lihat belanjaannya jatuh, kau ini" ucap Cahya sambil melapaskan pelukan Chika lalu mencubit pipinya dengan gemas lalu tertawa.
"Kau mau memasak apa kakakku sayang sampai barang belanjaanmu banyak sekali" Chika menggoda kakaknya sambil tertawa nakal.
"Sudahlah kau diam saja lihat saja nanti dan kaauuu???? hmmm berani-beraninya kau mengundang kekasihmu untuk makan siang disini dasar anak nakal, oh iya siapa nama kekasihmu itu aku lupa, padahal kau sering sekali menceritakan kekasihmu itu padaku??? ih ya namanya Ardi haha" goda Cahya kepada adiknya sambil mencubit gemas pipi tembem adiknya itu.
"ya Tuhan kakak, namanya Adri kakak bukan Ardi" ucap Chika dengan muka kesal kepada kakaknya dan diselingi suara tertawa Cahya karena berhasil membuat adiknya ngambek.
"Sudah sudah kau ini Ca, kalau sudah bertemu dengan adikmu selalu saja menggoda nya, ayo kalian berdua kedapur dan bantu ibu memasak ini sudah jam berapa nanti keburu Adri sampai kesini".
******
Harum bau masakan pun mulai memenuhi seluruh ruangan, ada beraneka makanan yang dimasak, senyum pun nampak diwajah Chika dia sangat senang dan bahagia, kakaknya itu memang sangat menyayanginya setiap dia pulang pasti selalu memenuhi apa yang dia mau, meminta dimasakkan ini itu dan berharap kakaknya selalu dilimpahi kebahagiaan, Chika tahu betul betapa hancurnya hati kakaknya saat ditinggalkan begitu saja oleh mantan kekasihnya itu, sejak saat itu kakaknya menjadi pribadi yang tertutup dan jarang untuk bergaul dengan orang lain. Chika sedih memikirkan itu tapi apa yang bisa dia perbuat, melihat tawa kakaknya sekarang itu sudah cukup membuat Chika bahagia, dulu jangankan tertawa, untuk melihat senyum kakaknya saja itu terlihat sangat dipaksakan, tapi dia selalu menganggap hidupnya baik-baik saja padahal Chika tau bahwa tidak sepenuhnya kakaknya itu baik-baik saja.
"Yaassshhh udah beres semuanya" seru Cahya yang membuat Chika terkejut dari lamunanya.
Sambil tersenyum Chika berucap "Makasih ya kakakku sayang udah mau belanja dan mau memasak buat pacarku yang mau kesini"
"Aku tidak menerima ucapan terima kasihmu, aku akan meminta bayarannya suatu saat nanti hahaha" Lagi-lagi Cahya menggoda adiknya.
*****
Siang pun tiba, terdengar bunyi Mobil berhenti didepan rumah, dan Chika tau itu mobil dari Adri "ibu Dia sudah datang" seru Chika dan Chika langsung membukakan pintu untuk Adri.
"Selamat Datang dirumah Ka.......mi!" Sambut Chika dengan sedikit terkejut karena ternyata Adri tidak datang sendirian melainkan datang dengan seorang lelaki dia baru turun dari Mobil. Melihat Chika terkejut Adri berbisik kepada Chika "itu Kakakku maaf aku tidak bilang padamu, tidak apa-apa kan sayang?"
"ii...ya tidak apa-apa, untung tadi ibu dan kakakku masak banyak" Ucap Chika sambil berbisik ditelinga Adri kemudian Chika mempersilahkan Adri dan kakaknya untuk masuk.
"Mari masuk, maaf beginilah kondisi rumah kami, mohon dimaklumi"
"Tidak apa-apa, kau pacar Adri, manis sekali" Ucap Kakak Adri memuji Chika hingga membuat pipi Chika memerah karena tersipu malu.
"Duduklah akan kupanggilkan ibu dan kakakku, mereka ada didalam" Lalu Chika masuk dan memanggil ibu nya.
"Ibu, Adri datang dengan kakaknya ayo ibu dan kakak temui mereka, oh iya kakak mana" Mata Chika melirik kanan kiri mencari kakaknya dan ibunya memberi tahu bahwa kakaknya sedang ke kamar mandi dan pasti akan menyusul keruang tamu nanti.
Chika mengenalkan ibunya kepada Adri dan kakaknya.
" Saya Adri dan ini kakak saya Aditya, Maaf ibu kalau aku mengajaknya dan lupa bilang pada Chika, tadi kakakku ini tiba-tiba datang kerumahku untuk mengunjungiku saat aku mau berangkat kesini, demi kesopanan terpaksa kuajak dia kesini" Adri menjelaskan sambil tersenyum meminta maaf.
"Tidak apa-apa nak, sebentar ya ibu buatkan minum kalian mengobrollah dulu".
****
Didapur ibu menyiapkan gelas untuk minum tamu anaknya itu dan Cahya datang menghampiri ibunya "Ibu biar aku yang buat minumnya" ucap Cahya pada ibunya.
"Adri datang dengan kakaknya jadi siapkan 4gelas minuman dan kau temani adikmu mengobrol dengan mereka" pesan ibunya.
"Baik ibu"
Cahya langsung menyiapkan apa yang ibunya suruh dan membawa nampan berisi minuman keruang Tamu. Cahya terkejut dan hampir menjatuhkan nampan berisi minuman itu, dia terkejut dengan apa yang dia lihat dihadapannya. Seorang laki-laki yang duduk disebelah kekasih adiknya itu, lelaki itu yang menolongnya saat dia dipermalukan oleh Cyntia.
"Astagfirullah itukan laki-laki yang dipesta itu yang menolongku?" gumam Cahya dalam hati, karena dia terdiam hingga tidak sadar bahawa dia dilihat oleh Chika, Adri dan Aditya. Chika memanggil kakaknya dan menyadarkannya dari lamunannya "Kakak kenapa diam disitu, sini berikan minumannya untuk Adri dan kak Aditya".
Cahya mengangguk dan membawa nampan minumannya lalu dia sajikan untuk tamu adiknya itu, kemudian Chika mengenalkan kakaknya kepada Adri dan Aditya.
"Kenalkan ini kakakku tersayang namanya kak Cahya, kakak jangan diam saja, ini Adri dan ini kakaknya Adri namanya kak Aditya" ucap Chika.
"Hai aku Cahya kakaknya Chika". Cahya memperkenalkan diri, lalu Adri juga memperkenalkan diri dan juga mengenalkan kakaknya.
"Semalam aku bertemu dengannya Bro di pestaku" Aditya memberi tahu Adri, dan melanjutkan ucapannya.
"Wah Cahya ternyata dunia begitu sempit tak diduga aku bertemu denganmu lagi" Aditya tersenyum menatap Cahya.
***
Kemudian dari dapur ibu memanggil kedua putrinya yang ada diruang tamu untuk mengajak tamunya ke ruang makan karna ternyata jam makan siang sudah tiba.
"Silakan nak Aditya dan nak Adri dinikmati sajiannya, maaf sekedarnya saja semoga kalian suka ya, ini masakan buatan Cahya".
Chika pun menyela perkataan ibunya. "Iya kakak suka sekali memasak, dan tau tidak daripagi dia sudah kepasar untuk belanja dan memasak ini semua karena dia bahagia mendengar jika Adri mau mampir kerumah"
Sambil tersenyum ibu dan juga Chika memuji Cahya yang membuatnya merasa tersipu.
"Wow makasih ya kak, dan kau apa yang kau lakukan saat kak Cahya kepasar lalu memasak" Adri berucap tersenyum sambil melihat kearah Chika.
"Aku masih Tidur saat kakak kepasar dan saat dia memasak aku hanya duduk melihatnya" Chika tertawa malu menjawab pertanyaan Adri. Semua tertawa mendengar jawaban polos dan jujur Chika, lalu mereka semua menyantap Hidangan yang sudah disiapkan sebelumnya, Cahya melihat Aditya makan dengan begitu elegan padahal dia hanya makan makanan sederhana khas rumahan bukan direstoran.
"Ah lelaki ini kenapa begitu formal" Gerutu Cahya dalam hati.
"Wow ini enak sekali bu, sudah lama aku tidak memakan makanan rumahan seperti ini, dan ini perfect, betapa beruntungnya lelaki yang kelak menjadi suami Cahya jika punya istri yang jago memasak, dan kau Chika kau harus belajar memasak dengan kakakmu kau tau kan kalau Adri suka makan" seru Aditya sambil menggoda kakak beradik itu dan mereka semua tertawa mendengar perkataan Aditya.
"Terima kasih ibu dan kak Cahya sudah menjamu kami dengan makanan yang luar biasa enak ini" ucap Adri lalu Aditya menyela. "Kapan-kapan ijinkan kami untuk makan disini lagi ya, enak sekali saya sepertinya ketagihan bu".
"Tentu saja kapan saja kalian boleh mampir tapi bilang dulu biar bisa disiapkan semuanya" jawab ibu. Sambil tersenyum Adri dan Aditya berpamitan kepada Chika, Cahya dan ibunya.
...CHIKA...
...ADRI...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 466 Episodes
Comments
Aldiza azahra
sepertinya bagus.
2021-11-26
1
Pipit Sopiah
nyimak
2021-11-25
0
Tina Agus
Daebak Thor cerita aku suka👏👏
2021-09-19
1