SEXY HUSBAND
Hujan deras sore ini seolah menambah sesak dan hancurnya hati Cahya, sambil memutar lagu sedih yang mewakikan perasaannya saat ini. Siang tadi Cahya pergi menemui Theo kekasih yang paling dicintainya tetapi justru Theo memutuskan hubungan dengannya tanpa alasan yang jeas dan terkesan dipaksakan. Hati Cahya hancur berkeping-keping tak bersisa.
"Aku ingin mengakhiri hubungan ini denganmu" ucap Theo kepada Cahya.
"What? Apa maksudmu Theo?" seru Cahya.
"Sorry aku sudah tidak ingin bersamamu lagi Ca"
"But Why Theo? Apa kesalahan yang kuperbuat?" suara Cahya mulai gemetar masih tidak percaya dengan yang dia dengar.
"Aku memiliki wanita lain jadi kita harus berakhir"
Lalu Theo pergi dengan begitu saja meninggalkan Cahya yang masih bingung dan terkejut dengan apa yang dia alami.
Ingatan tentang siang itu membuat dada Cahya sesak, mengingat betapa dia sangat mencintai Theo dengan begitu dalamnya dan akhirnya dihancurkan begitu saja seolah tanpa ampun. Jadi selama ini dia dibohongi oleh Theo, ya Theo adalah lelaki dari keluarga terpandang sedangkan Cahya dari keluarga yang sederhana mungkin itulah alasan Theo meninggalkannya.
****
3 Tahun berlalu Cahya mulai menata hatinya yg telah hancur, menjalani kehidupannya, menyibukkan dirinya dengan bekerja sebagai editor diperusahaan penerbitan buku yang membuatnya perlahan mulai melupakan kejadian yang menyesakkan dada itu.
"Hai Ca, kamu dengerkan kalau malam ini kita semua diundang untuk datang ke pesta yang diadakan Client Perusahaan Kita" teriak Elea mengagetkan Cahya yang sedang melamun.
"Oh iya ya yang dari perusahaan HS ENTERPRISE itu ya?"
"iya Ca, masa kamu lupa sih?"
"Hahaha iya iya" Cahya tertawa sambil memukul kecil bahu Elea.
"Gimana Ca kamu dateng kan, denger-denger ni ya CEO nya ganteng banget dan kalau dia ngadain pesta ga tanggung-tanggung deh semuanya mewah" ucap Elea sambil menggosok kedua tanggannya menandakan dia sedang bersemangat dan tidak sabar.
"Sorry El kayaknya aku ga bisa dateng deh" ucap Cahya sambil mengelus punggung Elea.
"Hmmmm sudah kuduga pasti kamu ga bakalan mau dateng, selalu ajah gitu kalau ada acara kantor, kamu kenapa sih Ca? Ayo dong kamu sesekali harus kumpul sama temen-temen jangan menutup diri terus, please kali ini kamu harus ikut ga boleh nolak kalau nolak aku ga bakal mau ngomong dan bersahabat sama kamu lagi!"
"Tapi El?"
"Tidak Ca kau harus ikut titik! nanti aku jemput jam 7 dirumahmu!" Seru Elea sambil berlalu meninggalkan meja kerja Cahya.
"Ya ampun dia pemaksa sekali" gerutu Cahya dalam hati.
*****
Jam sudah menunjukkan pukul 4sore Cahya bersiap pulang dan Elea menghampirinya "Ca ntar aku jemput jam 7 oke? jadi bersiaplah dan dandan yang cantik hehe" ucap Elea lagi-lagi sambil berlalu meninggalkan Cahya begitu saja seolah-olah sengaja agar Cahya tidak membantah atau menolak ucapannya.
Dalam busway Cahya bingung memikirkan apa yang mau dia pakai, karena selama ini dia tidak pernah ikut pesta atau berkumpul dengan teman-teman kantornya dia selalu memilih untuk tidak pergi tapi kali ini Elea benar-benar keterlaluan sudah memaksanya ikut. Sampai dirumah Cahya mulai bingung dan membuka lemari pakaiannya mencari apa yang mau dia kenakan dipesta nanti malam, untunglah dia menemukan Gaunnya yang terlihat sederhana tetapi cukup cantik untuk dikenakannya, ini Gaun pemberian dari adiknya beberapa tahun yang lalu yang baru sekali dia pakai.
"Fiuh syukurlah aku menemukan yang bisa kupakai".
Tok tok tok bunyi ketukan pintu kamar Cahya sedang diketuk dan terdengar suara ibunya.
"Ca kamu sedang apa? Ibu bikin brownis coklat dan apakah kau mau ibu buatkan coklat hangat kesukaan kamu Ca, keluar dan makanlah"
"Oh iya Bu sebentar Caca mau mandi dan ganti baju dulu" jawab Cahya kepada ibunya.
Setengah jam kemudian Cahya keluar dari kamarnya dan menghampiri ibunya didapur.
"Wah brownis coklat beserta Coklat hangatnya hmmmm makasih ya bu, ini pasti selalu enak dan nikmat hehehe!" seru Cahya.
"iya ibu bikin khusus buat kamu, oh iya ibu lupa Ca, adikmu nanti malam pulang dia ada libur seminggu katanya jadi dia memutuskan untuk pulang"
"Wah bakal rame ini rumah, oh iya bu aku mau kasih tau nanti malam aku ada acara sama temen-temen kantor jadi kayaknya pulang agak maleman dikit"
"Tumben kamu ikut biasanya kan jarang dan kamu selalu menghindar kalau acaranya menurut kamu ga penting-penting banget?"
"ah iya bu biasalah kalau si Elea minta mana pernah dia kasih kesempatan aku buat nolak, ibu tau sendiri dia gimana?"
"Baguslah cara Elea biar kamu ikut, nduk cah ayu anak ibu, kamu itu memang perlu sesekali bertemu dan kumpul sama teman-teman kamu, berbaurlah supaya hatimu merasa bahagia jangan terus-terusan hanya mikirin kerjaan sampai rumah istirahat dan ga pernah keluar rumah untuk menghibur hati kamu, kamu sekarang harus membuka diri untuk orang lain jangan selalu menutup diri, ingat hatimu butuh dibahagiakan ya nak?" ibu Cahya memberinya nasehat, ya selama ini Cahya lebih memilih untuk menyibukkan dirinya dengan pekerjaan dan ketika sampai dirumah dia lebih suka membaca buku dan terkadang dia habiskan untuk mengobrol atau membantu ibunya.
Cahya jarang sekali sepulang kerja dia pergi keluar, dia menutup dirinya dan menghindari kegiatan diluar rumah atau pekerjaannya kecuali saat Elea mengajaknnya kerumahnya atau sekedar duduk dicafe langganan mereka sambil cerita berbagai hal dengan Elea. Elea memang patner kerja dan sahabat baik Cahya, dia tau semua apa yang sudah dialami Cahya bahkan beberapa kali Elea mencoba mengenalkan Cahya dengan beberapa Laki-laki agar sahabatnya ini bisa melupakan segala hal buruk yang pernah dialamainya beberapa tahun yang lalu tapi semua usaha Elea gagal karena sedikitpun Cahya tidak pernah merespon laki-laki yang mencoba mendekatinya hingga pada akhirnya Elea menyerah dengan sahabatnya itu. Ya memang apa yang dilakukan Theo membuat hati Cahya sakit bahkan Trauma itu masih menghantui Cahya hingga saat ini, Cahya tidak mau hal itu terulang lagi dikehidupannya itu sebabnya selama ini dia lebih memilih menutup diri dari orang-orang dan menghindari Lelaki yang mencoba mendekatinya.
"Ca, caca" suara ibunya mengagetkan Cahya yang sedang melamun.
"Eh eh iya bu maaf"
"Kamu dengerin omongan ibu ga tadi? kok malah melamun" gerutu ibunya.
"hehe iya bu maaf maaf, iya iya Caca janji deh Caca bakal mulai membuka diri lagi, maaf ya?"
Sebenarnya ibunya Cahya juga sangat mengkhawatirkan keadaan putri kesayangannya itu selama ini selalu dihantui penderitaan dan trauma akibat kejadiaan kandasnya hubungannya dengan Theo tetapi ia tidak bisa berbuat apa-apa selain hanya berdoa pada Tuhan supaya putrinya selalu dilimpahi kebahagiaannya dalam hidupnya dan melupakan semua masalalu yang pernah menyakitinya.
...CAHYA...
...ELEANOR...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 466 Episodes
Comments
AndTea
aku mampir 🤭
2023-06-02
0
neng ade
hadir thor .. masih nyimak alur nya..
2023-01-22
0
LlllZzzz
baru baca
liat komenan Reader yang lain banyak positive nya, Auto Marathon bacanya nih
2022-10-17
0