Dirumah keluarga Pak Roy.
Sisi baru saja bangun tidur,dibangunkan oleh Bu Lily.
"Nenek."Panggil Sisi saat Bu Lily sedang membuka tirai jendela kamar Sisi.
"Iya sayang."Jawab Bu Lily.
"Aku kemarin melihat Kakak menangis,sambil melihat foto Mama,kata Papa,Mama sudah pergi yang jauh,tapi kenapa kak Tomi masih saja menangisi Mama."Ucap Sisi dengan polos nya, Bu Lily terkejut mendengar ucapan Cucu nya,yang ternyata melihat juga kakak nya menangis.
"Benar kah?." Tanya Bu Lily.
"Iya Nek,oh iya Nek,apa boleh Sisi meminta Tante Naura menjadi Mama Sisi,nanti Nenek gak perlu lagi membangunkan Sisi,biar Tante Naura saja."Ucap Sisi membuat Bu Lily tak percaya dengan apa yang ia dengar.
"Sisi,kamu kan masih kecil,siapa yang mengajari mu bicara seperti itu?." Tanya Bu Lily menahan tawa.
"Aku kan sudah mau 4 tahun nek,aku sudah besar."Jawab Sisi dengan comel nya.
"Baiklah sayang,ayo cepat mandi,kita akan keluar sarapan."Ajak Bu Lily.
"Nenek jawab dulu." Paksa Sisi.
"Baiklah,boleh saja nak,tapi itu bukan hal yang mudah di bicarakan,Kakek mu juga kemarin membicarakan ini."Ucap Bu Lily mengecilkan suara di akhir kalimat nya.
Sisi yang mendengar ucapan nenek nya dengan semangat turun dari tempat tidur dan berlari ke kamar mandi.
•••
Naura masuk ke sebuah gedung yang menjadi Aula tempat acara,kekasihnya di undang untuk mengisi acara di pembukaan sebuah perusahaan baru.
Naura melirik kiri dan kanan,namun ia tak melihat keberadaan Kevin,ia melihat panggung juga masih di isi oleh pembawa acara yang sedang berbincang dengan pemilik perusahaan.
Naura duduk di sebuah kursi,menunggu Kevin yang mungkin saja sebentar lagi akan manggung,Naura melirik jam tangan yang melingkar di tangan nya menunjukan pukul 10 pagi.
Di tempat itu juga.
Rian berada disana karena itu adalah perusahaan rekan bisnis nya dan ia diundang untuk kesana. Rian melihat kesebuah arah dan melihat Naura sedang duduk sendiri dan celingak - celinguk.
"Sedang apa dia disini."gumam Rian.
"Ada apa Rian?." Tanya Romi.
"Tidak,bukan hal yang penting."Jawab Rian.
Naura lalu melihat teman satu band Kevin masuk ke sebuah lorong,yang mungkin menjadi tempat mereka berkumpul.
Naura lekas berdiri dan mengikuti teman Kevin,jarak yang agak jauh dan ramai membuat Naura malu untuk berteriak. Rian masih memandangi Naura dengan heran,hingga Naura tak terlihat lagi.
Saat berjalan,Naura terhalang oleh orang - orang yang berlalu lalang,hingga ia pun kehilangan jejak teman Kevin. Karena mungkin saja ia sudah tidak jauh dari posisi Kevin saat ini,ia pun mengambil ponsel nya untuk menghubungi Kevin.
Saat sambungan ponsel tersambung,Naura mendengar suara ponsel berbunyi,ia coba matikan dan suara dering itu pun mati,ia coba lagi menghubungi nomor Kevin dan dering ponsel itu kembali berbunyi. Naura mencari sumber suara itu dengan berjalan pelan,hingga ia sampai di sebuah ruangan yang pintu nya tertutup,tapi dering ponsel itu sudah terdengar lebih jelas saat ia berdiri di depan pintu itu.
"Dia hubungin kamu lagi?." Tanya seorang wanita.
"Biarkan saja,nanti aku akan menghubungi nya,kami juga akan segera tampil.."Jawab seseorang yang suara nya terdengar tidak asing di telinga Naura.
Dengan tangan yang ragu - ragu,Naura ingin membuka pintu ruangan itu,namun ia merasa takut dengan kenyataan yang sudah melintas di pikiran nya. Saat baru saja akan menekan ganggang pintu itu,Pintu itu lebih dulu dibuka dari dalam.
Naura terkejut dengan apa yang ia lihat,Kevin merangkul seorang wanita yang adalah Amel,karyawan di toko nya. Kevin yang sangat terkejut melihat kehadiran Naura di hadapan nya,dengan cepat melepaskan rangkulan nya pada Amel. "Sayang." Ucap Kevin.
"Mbak Naura."Ucap Amel juga terkejut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Fatma Arek Magetan
6th apa 3th thor yg bener yg mana
2024-06-13
0
Sukliang
itu alasan dak mau ngaku ada pacar
2024-04-15
0
Dahlia Anwar
lagian Naura tolol mau aja di begoin
2024-03-27
0