11 - Memikirkan

Dering telefon Berbunyi.

Pak Roy segera mengangkat telefon nya saat ponsel nya berbunyi.

"Hei,kau dimana,aku sedang di rumah mu."Ucap seseorang.

"Astaga,benarkah? (Menepuk jidat),kau tidak bilang mau datang,aku lagi di sekolah cucu ku,tapi aku akan segera pulang,kau mau menunggu sebentar?". Jawab Pak Roy.

Pak Roy lalu mengajak Bu Lily untuk pulang karena sahabat nya sedang berada di rumah. mereka pun pulang bersama dengan Sisi dan Juga Tomi.

Sesampai dirumah.

Pak Roy lansung di sambut oleh Pak Alex yang adalah sahabat sejak masih masa bujangan,karena kesibukan membuat mereka bertemu hanya 2x dalam satu tahun,kini kedua nya sudah sama - sama pensiun,dan bisa lebih banyak waktu untuk bersantai.

"Untuk apa kau ke sekolah Cucu mu?." Tanya Pak Alex.

"Ada lomba dan orang tua di undang untuk datang,makanya aku menemani nya."Balas Pak Roy.

"Lah,mana putra mu?,Apa dia masih sibuk dengan kerjaan nya?." Tanya Pak Alex.

"Ya begitu lah,dari dulu tidak pernah berubah,tapi hari ini dia datang,dan cucu ku merasa senang."Balas Pak Roy.

perbincangan pun terjadi di antara kedua sahabatan itu.

Ditempat lain.

Naura di telefon oleh Kevin.

"Sayang,kau sedang apa?." Tanya Kevin.

"Sedang di toko."Jawab Naura singkat.

"Kau marah pada ku ya,aku tahu aku salah,aku minta maaf ya,kau tahu kan kalau harus mengikuti apa kata manager ku,agar tidak terjadi kekacauan dengan konser ku."Ucap Kevin.

"Iya Aku mengerti,aku selalu bisa mengerti kamu,sudah lah Kevin,aku sedang tidak ingin bicara dengan mu."Ucap Naura.

"Kalau kau rasa lebih penting karir mu dari pada aku,maka lebih baik untuk sekarang kau fokus saja dengan karir mu,tidak usah hubungi aku dulu." Ucap Naura lagi.

"Kau jangan marah begitu dengan ku sayang,aku benar - benar menyesal." Ucap Kevin,namun Naura lekas mematikan sambungan telefon nya Kevin tanpa mengatakan apa pun lagi.

•••

Malam pun tiba.

Naura kembali pulang kerumah setelah menutup toko nya,ia merasa sangat lelah hari ini.

"Sayang,kau sudah pulang,Ayo kita makan malam bersama."Ajak Bu Sisil.

"Iya Ma."Balas Naura dan berjalan ke meja makan bersama Ibu nya,dimana ayah nya sudah duduk menunggu nya.

"Kenapa pulang malam sekali Naura,tidak seperti biasa nya,apa kamu pergi lagi dengan Kevin?." Tanya Pak Alex.

"Pa,aku sedang tak ingin membahas itu,di toko sedang ramai itu sebab nya aku pulang lebih malam."Jawab Naura,ia tahu kalau Ayah nya sudah menyebut nama Kevin,ayah nya pasti akan menjelek - jelek kan kekasih nya itu.

Pak Alex menghela nafas dan mengeleng - gelengkan kepala nya.

Selesai makan,Naura masuk ke kamar nya,menghempaskan tubuh nya di atas tempat tidur nya yang empuk,mata nya menatap ke langit - langit,entah seperti apa kelanjutan kisah percintaan nya dengan Kevin yang seperti tidak pernah di anggap.

Sementara di tempat lain.

Rian masih sibuk dengan kerjaan nya,menatap layar monitor nya seperti biasa nya.

"Rian,apa kau tidak ingin pulang awal hari ini?." Tanya Romi.

"Tidak,masih ada yang harus ku selesai kan."Jawab Rian tanpa mengalihkan pandangan nya dari layar komputer nya.

Romi datang dan masuk ke ruangan Rian,ia duduk di kursi depan meja sahabat nya itu. "Kau ini,selalu sibuk dari pagi sampai malam,kapan kau ada waktu untuk anak - anak mu,mereka tidak memiliki seorang ibu,mereka pasti merindukan sosok Ayah mereka untuk sejenak menemani mereka bermain."Ucap Romi.

"Sudah lah,berhenti berbicara,kau mau pulang,pulang saja duluan."Ucap Rian dengan tegas.

"Ya sudah lah,aku hanya mengingatkan mu saja,aku pulang dulu Rian."Ucap Romi sembari ia beranjak dari duduk nya dan berlalu pergi,setelah kepergian Romi,Rian menghentikan aktivitas nya,bersandar pada kursi nya,memikirkan apa yang di katakan sahabat nya itu. tapi memikirkan sejenak tidak membuat nya ingin pulang awal hari ini.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***







Episode sebelumnya

10 - Keinginan

Episode berikutnya

12 - Ketoko Naura



Terpopuler

Comments