06 - Tidak Serius

Naura tahu kalau Ayah nya tidak suka dengan Kevin,karena Kevin anak band,tapi Ayah nya memberi Kevin kesempatan untuk menjadi kekasih Naura,tapi karena tak kunjung memperlihatkan keseriusan nya,Pak Alex pun semakin tidak suka pada Kevin,dan berharap hubungan mereka bisa segera berakhir.

Tok

Naura yang sedang duduk di depan jendela kamar nya tak menghiraukan ketukan itu,namun ia menoleh sejenak saat pintu itu perlahan di buka dan masuklah Ibu nya.

"Kamu gak makan Naura?." Tanya Bu Sisil.

"Gak lapar Ma."Balas Naura menatap ke Ibu nya yang bertanya.

"Kamu marah sama Papa?,Maksud Papa itu baik Naura,kamu itu sudah tidak lagi muda,sudah saat nya menikah,Tapi kmu masih saja mengharapkan Kevin yang tidak ada kejelasan mau menikahi kamu atau tidak."Bu Sisil mencoba memberi pengertian.

"Iya,Naura tahu Ma,Tapi Naura nyakin dia akan menikahi Naura,kami pacaran sudah lama,mana mungkin dia berfikir ini hanya permainan,kami juga punya tujuan itu."Tutur Naura.

"Iya - iya,Mama mengerti,Semoga saja ia benar - benar serius,tapi ingat lah sayang,kalau kamu merasa memang sudah tak ada lagi jalan bagi hubungan kalian,sangat disarankan untuk berjalan masing - masing,mungkin kalian bukan jodoh."Ujar Bu Sisil.

"Iya Ma."Balas Naura dan melebarkan senyuman nya meski sedikit kecut. Ibu nya mengelus kepala putri nya itu. Naura lansung memeluk Ibu nya,seperti seorang anak kecil yang bermanja pada ibu nya,meski umur yang sudah tidak lagi mudah,tapi Naura masih juga bermanja dengan Ibu dan ayah nya yang sangat menyayangi nya.

Setelah Ibu nya pergi dari kamar nya,Naura berbaring di tempat tidur,memainkan ponsel nya untuk menghubungi kekasih nya itu,dan seperti hari - hari biasa nya,Kevin tak mengangkat telefon nya jika sudah malam,dan akan menghubungi Naura ketika Naura sudah tertidur.

Memandangi langit - langit kamar nya,ia tahu maksud perkataan Ibu nya itu,Ibu nya sudah melihat kebosanan di hati Naura kalau ia ingin memiliki hubungan yang serius dengan Kevin,namun Kevin tidak berfikir begitu,ia terus berkata ia masih harus mengapai kesuksesan nya sebelum melamar Naura sebagai seorang istri.

Mencoba menyakinkan hati nya kembali,mungkin saja Kevin akan segera melamar nya. Naura pun tertidur.

Ditempat lain.

Rian yang baru saja pulang dari kantor jam 10,ia masuk ke kamar Sisi untuk mengecek apakah putri nya sudah tidur. saat masuk ke kamar ternyata Putri nya itu masih belum tidur,ia memainkan boneka nya yang begitu banyak.

"Sisi,kenapa belum tidur?."Tanya Rian sembari menghampiri Putri nya,ia duduk di samping tempat tidur Sisi yang sedang bermain boneka.

"Sisi masih mau main sama boneka baru Sisi Papa."Ucap Sisi dengan suara kecil nya.

"Ini sudah malam,bukan waktu nya untuk bermain Sisi,ayo cepat tidur!." Ucap Rian berbicara sedikit tegas.

Sisi yang mendengar suara ayah nya yang marah pun lansung membaringkan tubuh kecil nya di tempat tidur nya.menyimpan boneka nya di samping ia berbaring. Rian menghela nafas karena ia tahu ia sudah bicara dengan nada kasar pada Sisi.

"Tidur lah Sisi,besok lagi main nya ya,bawa boneka mu tidur bersama mu."Ucap Rian sembari menyelimuti putrinya dengan selimut. sisi pun tak mengatakan apa pun,ia mengangguk dan memaksakan menutup mata nya untuk tidur,Rian yang melihat putri nya sudah tidur pun meninggalkan kamar Sisi.