Alamat

"Kamu repot-repot kesini untuk meminta alamat ibu Kinanty?" Ucap Dokter Malik tak percaya. Ia beberapa kali menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Tolonglah, Dokter!" Rey membujuk dokter Malik berulang kali.

"Tidak bisa Rey. itu privasi pasien saya! Saya sebagai dokter tidak boleh sembarangan memberitahu alamat pasien saya!" Dokter Malik kembali memasang wajah tegas dan formal layaknya seorang dokter.

"Susah ya. Kalau gitu, aku minta alamat itu bukan pada dokter Malik tapi pada Om Malik. bisakan?" Rey menyengir dan memasang senyum sejuta watt nya.

Dokter Malik menjentikkan jari.

"Kalau begitu, Om akan bantu!" jawab Dokter Malik dengan gampangnya.

Rey mendesah pelan. Sia-sia dia berlagak formal dengan datang ke rumah sakit dijadwal praktek Dokter Malik. Bahkan ia ikut mengantri giliran layaknya seorang pasien, hanya untuk menanyakan alamat rumah Kinan. Jika tau reaksi Dokter Malik seperti ini, lebih baik tadi Rey menelpon ke nomor pribadi Dokter itu saja.

Rey mengucapkan terimakasih pada Om sekaligus Dokter pribadi keluarganya itu, setelah mendapatkan apa yang dia mau.

"Kalau Om boleh tau, kenapa kamu ingin tau alamat gadis itu, em maksudnya wanita itu? statusnya sudah istri orang loh jika kamu lupa!" Ujar Dokter Malik saat hendak mengantarkan Rey keluar ruangannya.

Dokter Malik hanya mengingatkan Rey yang terkadang suka main perempuan, ia tahu itu. Hanya belakangan ini, Dokter Malik mengacungi jempol untuk Rey karena ikut sibuk mengurusi perusahaan Papa Rey dan sudah jarang terlihat bergonta ganti pacar.

"Aku, aku hanya kepikiran dengannya saja, Om!"

"Kepikiran? Kenapa?" Dokter Malik menerka-nerka wajah Rey yang seperti sedang menerawang sesuatu.

"Ah, tak apa Om. Aku merasa turut ikut bertanggung jawab soal kondisinya, dan ingin tahu apakah ia sudah sembuh."

"Kenapa kau harus ikut bertanggung jawab?" Tanya Dokter Malik.

"Emm, mungkin karena aku yang menemukannya!" Jawab Rey gugup.

"Rey, Om kenal kamu dari kecil. kamu adalah orang yang acuh. Tapi mungkin kedewasaan yang membuatmu begini. Om senang kamu berubah jadi lebih baik! Tapi jangan paksakan diri Rey, ingat dia bukan wanita single!" Lagi-lagi Dokter Malik memperingatkan.

Rey mengangguk paham. Entah kenapa ia selalu merasa bersalah pada Kinan sejak perbuatan bejadnya malam itu.

Rey mencari-cari gadis yang telah menghabiskan malam bersamanya waktu itu dalam keadaan tak sadarkan diri. Sudah sebulan mencarinya kemana-mana, Frustasi sempat menghampiri diri Rey apalagi jika mengingat ucapan temannya, Kevin. Yang mengatakan bahwa Rey sudah melecehkan dan secara tidak langsung bahkan memperk*sa gadis itu.

Rey sudah mencoba melupakan kejadian waktu itu, tapi tetap ia tak bisa. Ia melakukan tindak kejahatan. Dan yang membuatnya makin bersalah adalah gadis itu adalah gadis baik-baik yang masih suci. Rey yang telah merenggut kehormatannya.

Rey mencoba mengikuti mau papanya untuk belajar dan mengurus perusahaan, semata-mata untuk mengalihkan pikirannya dari perasaan bersalah. Rey ikut andil dalam beberapa proyek besar dibelakangan hari. Ia menunjukkan potensinya yang cukup baik. Serta secara tak langsung ia meninggalkan aktifitas lamanya yang hanya huru-hara tak jelas.

Rey juga meninggalkan gadis-gadis yang mengaku sebagai kekasihnya. Jujur saja, semenjak kelakuannya terhadap gadis yang belakangan ini ia ketahui bernama Kinan, ia sudah tak berselera pada gadis manapun. Seolah Rey mati rasa pada gadis-gadis itu. Dan malah memikirkan Kinan yang waktu itu ia cari dimana rimbanya.

Rey tidak tenang semenjak itu. Dan secara tak sengaja, semesta mempertemukan Rey dan Kinan dirumah sakit saat Kinan berobat dan Rey tengah mengantar mamanya untuk kontrol kesehatan dirumah sakit yang sama.

Setelah tahu keadaan Kinan, Rey menjadi amat bersalah dan merasa bertanggung jawab. Rey yakin kondisi Kinan yang seperti sekarang tidak lain adalah karena ulah Rey.

"Om, boleh tau sebelum dia ku ajak periksa kemarin, dia lebih dulu periksa kesini karena sakit apa?" Tanya Rey pada Dokter Malik. ia sudah diambang pintu keluar.

"Dia kelelahan, dan sepertinya dia sedang mengandung!"

"Apa?" Rey syok bukan main.

Reaksinya yang berlebihan memancing tawa dokter Malik.

"Hahaha. kan sudah Om bilang dia sudah menikah. itu wajar bukan? kenapa kau jadi terkejut? dari awal sudah om bilang kan dia istri orang, jangan kau dekati!" Dokter Malik geleng-geleng kepala melihat Rey.

Rey terdiam dan undur diri dari hadapan Dokter Malik. Ia makin kepikiran atas kondisi Kinan. Sekarang, bukan perkara Kinan adalah istri orang lagi. Tapi, sekarang Kinan mengandung?

"Apa dia hamil karena kejadian itu?" Batin Rey menerka-nerka.

.

.

.

.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

???

???

pengen banget nimpuk Rey pake semen 1 sak, tanggung jawab sana😒gara-gara kamu tau gk hidup Kinan hancur ☹️😤

2022-10-05

0

meimei

meimei

nama si Rey....kayak nama si Rere ABG Raline y...reyland...😁😁😁

2021-12-03

1

meimei

meimei

hmmm...Rey...Uda sadar kamu Yach...🤗🤗🤗

2021-12-03

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Permintaan
3 Menikah
4 Di kamar yang sama
5 Berusaha memulai
6 Jebakan
7 Petaka satu malam
8 Kemurkaan
9 Mengandung?
10 Pertemuan
11 Histeria
12 Berobat
13 Alamat
14 Keberanian
15 Rumah Sakit Jiwa
16 Teman baru
17 Meminta bantuan
18 Lelaki dan Buket bunga
19 Mama
20 Panggilan Khusus
21 Buku harian
22 Nyaman bersamamu
23 Dugaan yang salah
24 Kambuh
25 Dalih
26 Pria dingin
27 Melarikan diri
28 Menuju Villa
29 Mencari Kinanty
30 Mimpi buruk
31 Kedatangan Ammar
32 Menyusun Rencana
33 Dimana Kinan?
34 Dejavu
35 Keberadaan Kinan
36 Kejujuran Rey
37 Bucin
38 Bujukan Ammar
39 Ingin kembali?
40 Penguntit
41 Pengakuan
42 Tawaran
43 Keputusan Kinan
44 Menemui Kinan
45 Solusi
46 Menunggu
47 Pilihan yang sulit
48 Syarat
49 Kembali ke rumah
50 Surat
51 Rencana Papa
52 Menyadari kesalahan
53 Berjarak
54 Gugatan
55 Perpisahan
56 Pulangnya Shirly
57 Kehidupan baru yang asing
58 Hangout
59 Karma untuk Shirly
60 Mona?
61 Konspirasi
62 Nyuk, Nyet, Dal..
63 London
64 Persekongkolan
65 Anakmu
66 Dia benar-benar ada disini
67 Berkeliling London
68 London Eye dan Big Ben
69 Mengurus kepulangan
70 Sambutan
71 Mengenaskan
72 Datangnya Ammar
73 Kebohongan
74 Persiapan
75 Hot News
76 Masa lalu
77 Garden Party
78 Gugup di malam pertama
79 Memeriksakan kandungan
80 Pertama kalinya
81 Hadiah pernikahan
82 Terjadi sesuatu?
83 Bulan Madu
84 Sunset in Bora Bora Island
85 Sepupu?
86 Menjelajahi Pulau
87 Takut Kehilangan
88 Menolong
89 Memecahkan masalah
90 Marah
91 Rumah Sakit
92 Permintaan maaf
93 Apartment
94 Hadiah untuk istri
95 Pertemuan kembali
96 Gadis yang kabur?
97 Kata maaf
98 Pesta
99 Baby Boo
100 Epilog
101 Bonus Chapter-1
102 Bonus Chapter-2
103 Bonus Chapter-3
104 Bonus Chapter-4
105 Bonus Chapter-5
106 Bonus Chapter-6
107 Bonus Chapter-7
108 PENGUMUMAN!!!
109 Beri Pendapat, Please!
110 SEASON II - DI BALIK SIKAP TIDAK PEDULI
111 SEASON II - Kedatangan Xander
112 SEASON II - Pemuda yang haus darah
113 SEASON II - Firasat buruk
114 SEASON II - Pertolongan
115 SEASON II - Pembahasan Konyol
116 SEASON II - Merintis usaha kembali
117 SEASON II - Telepon
118 SEASON II - Jalan-jalan
119 SEASON II - Perasaan aneh
120 SEASON II - Lanjutkan hidupmu
121 SEASON II - Aku akan menamainya begitu
122 SEASON II - Kau akan tahu siapa lawanmu
123 SEASON II - Tersulut Emosi
124 SEASON II - Semuanya sudah berakhir?
125 SEASON II - Sadar
126 SEASON II - Cemburu pada tempatnya
127 SEASON II - Menjenguk
128 SEASON II - Bantu aku membersihkan diri!
129 SEASON II - Membantumu
130 Holla
131 SEASON II - Karena itu bukan kamu
132 SEASON II - Kecemburuan
133 SEASON II - Tidak Romantis
134 SEASON II - Semuanya tidak mudah
135 SEASON II - Kehilangan
136 SEASON II - Menutupi sesuatu
137 SEASON II - Panti Asuhan
138 SEASON II - Sosok yang familiar
139 SEASON II - Kau benar-benar mencintaiku
140 SEASON II - Sesuatu yang sudah direncanakan
141 SEASON II - One fine day
142 SEASON II - END
143 PROMO
Episodes

Updated 143 Episodes

1
Prolog
2
Permintaan
3
Menikah
4
Di kamar yang sama
5
Berusaha memulai
6
Jebakan
7
Petaka satu malam
8
Kemurkaan
9
Mengandung?
10
Pertemuan
11
Histeria
12
Berobat
13
Alamat
14
Keberanian
15
Rumah Sakit Jiwa
16
Teman baru
17
Meminta bantuan
18
Lelaki dan Buket bunga
19
Mama
20
Panggilan Khusus
21
Buku harian
22
Nyaman bersamamu
23
Dugaan yang salah
24
Kambuh
25
Dalih
26
Pria dingin
27
Melarikan diri
28
Menuju Villa
29
Mencari Kinanty
30
Mimpi buruk
31
Kedatangan Ammar
32
Menyusun Rencana
33
Dimana Kinan?
34
Dejavu
35
Keberadaan Kinan
36
Kejujuran Rey
37
Bucin
38
Bujukan Ammar
39
Ingin kembali?
40
Penguntit
41
Pengakuan
42
Tawaran
43
Keputusan Kinan
44
Menemui Kinan
45
Solusi
46
Menunggu
47
Pilihan yang sulit
48
Syarat
49
Kembali ke rumah
50
Surat
51
Rencana Papa
52
Menyadari kesalahan
53
Berjarak
54
Gugatan
55
Perpisahan
56
Pulangnya Shirly
57
Kehidupan baru yang asing
58
Hangout
59
Karma untuk Shirly
60
Mona?
61
Konspirasi
62
Nyuk, Nyet, Dal..
63
London
64
Persekongkolan
65
Anakmu
66
Dia benar-benar ada disini
67
Berkeliling London
68
London Eye dan Big Ben
69
Mengurus kepulangan
70
Sambutan
71
Mengenaskan
72
Datangnya Ammar
73
Kebohongan
74
Persiapan
75
Hot News
76
Masa lalu
77
Garden Party
78
Gugup di malam pertama
79
Memeriksakan kandungan
80
Pertama kalinya
81
Hadiah pernikahan
82
Terjadi sesuatu?
83
Bulan Madu
84
Sunset in Bora Bora Island
85
Sepupu?
86
Menjelajahi Pulau
87
Takut Kehilangan
88
Menolong
89
Memecahkan masalah
90
Marah
91
Rumah Sakit
92
Permintaan maaf
93
Apartment
94
Hadiah untuk istri
95
Pertemuan kembali
96
Gadis yang kabur?
97
Kata maaf
98
Pesta
99
Baby Boo
100
Epilog
101
Bonus Chapter-1
102
Bonus Chapter-2
103
Bonus Chapter-3
104
Bonus Chapter-4
105
Bonus Chapter-5
106
Bonus Chapter-6
107
Bonus Chapter-7
108
PENGUMUMAN!!!
109
Beri Pendapat, Please!
110
SEASON II - DI BALIK SIKAP TIDAK PEDULI
111
SEASON II - Kedatangan Xander
112
SEASON II - Pemuda yang haus darah
113
SEASON II - Firasat buruk
114
SEASON II - Pertolongan
115
SEASON II - Pembahasan Konyol
116
SEASON II - Merintis usaha kembali
117
SEASON II - Telepon
118
SEASON II - Jalan-jalan
119
SEASON II - Perasaan aneh
120
SEASON II - Lanjutkan hidupmu
121
SEASON II - Aku akan menamainya begitu
122
SEASON II - Kau akan tahu siapa lawanmu
123
SEASON II - Tersulut Emosi
124
SEASON II - Semuanya sudah berakhir?
125
SEASON II - Sadar
126
SEASON II - Cemburu pada tempatnya
127
SEASON II - Menjenguk
128
SEASON II - Bantu aku membersihkan diri!
129
SEASON II - Membantumu
130
Holla
131
SEASON II - Karena itu bukan kamu
132
SEASON II - Kecemburuan
133
SEASON II - Tidak Romantis
134
SEASON II - Semuanya tidak mudah
135
SEASON II - Kehilangan
136
SEASON II - Menutupi sesuatu
137
SEASON II - Panti Asuhan
138
SEASON II - Sosok yang familiar
139
SEASON II - Kau benar-benar mencintaiku
140
SEASON II - Sesuatu yang sudah direncanakan
141
SEASON II - One fine day
142
SEASON II - END
143
PROMO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!