Adam Sadewo

Pria keturunan dari Arya sadewo dan Karina hutama sekaligus pewaris sah satu satunya keluarga sadewo.Perawakan tinggi tegap, rahang kokoh,dada bidang memiliki ketampanan yang yang sempurna dan kekayaan yang mumpuni tak menjadikannya sombong,dan kerap bertutur kata lembut apalagi terhadap orang orang yang di sayangi nya.

Pribadinya yang ramah kerap menjadi incaran para wanita,di usianya yang menginjak 25 tahun semakin sempurna hidupnya dengan meraih gelar S2 terbaiknya di universitas ternama di New York,lebih sempurna ketika Adam bertemu dengan Aluna gadis cantik nan sexy yang menjadi incaran setiap pria. Sejak bertemu dengan Aluna di sebuah butik milik Karina ibu dari Adam tiga tahun lalu. Adam selalu mengejar Aluna hingga membuat Aluna luluh tentu dengan metode tarik ulur dari Aluna agar tak menunjukan sisi agresif dari Aluna.Namun seolah buta oleh cinta Adam tak pernah memperdulikan ucapan orang lain dan bertahan dengan pemikirannya bahwa Aluna adalah gadis terbaik untuk dirinya.

Hari ini Adam akan bertemu Aluna pujaan hatinya untuk merayakan kelulusan Aluna. Adam menuruni anak tangga yang mengarah langsung ke ruang keluarga di rumahnya tampak papa dari adam sedang menikmati waktu istirahatnya dengan sang istri Karina menonton tv sambil berbincang."Kamu mau kemana Dam" tanya Arya,sontak Karina menoleh ke arah putra semata wayangnya.

"Iya anak mama udah ganteng aja" canda Karin.

"Adam mau dinner sama Aluna Ma, Pa. kan hari ini wisudanya Aluna" Adam memang sudah mengenalkan Aluna pada orang tuanya bukti keseriusan dari Adam pada Aluna.

"Kamu masih betah aja Dam sama Aluna Papa udah bilang kan sama kamu kalau nilai orang tuh harus dari luar dan dalamnya" Perkataan Arya untuk kesekian kalinya tentu Arya ingin yang terbaik untuk anak semata wayangnya Arya mengetahui kejanggalan dari Aluna yang nampak tak serius dengan hubungan yang mereka jalin.bahkan Arya sudah mengetahui bahwa Aluna berbohong kalau orang tuanya tinggal diluar negri padahal kenyataan nya dari akses tak di temukan sama sekali silsilah kelurga Aluna.

"Pa adam kan udah bilang Adam gak peduli tentang keluarga Aluna yang Adam mau cuma Aluna"

Karina segera menyentuh tangan sang suami yang hendak menyanggah perkataan Adam,"Ya udah hati hati ya Dam,sana berangkat nanti telat lagi" Karina tak ingin Suami dan Anaknya terus berdebat tentang Aluna.

"Ya udah Ma,Pa, Adam pamit dulu" Adam keluar dari rumahnya menuju garasi mengeluarkan mobil mewahnya,untuk menjemput wanita pujaan hatinya.

"Aku cuma khawatir sama Adam sayang dia itu udah dibutakan sama si Aluna itu" percakapan berlanjut setelah Adam pergi.

"Aku tau Mas kita sama sama khawatir tapi kita cuma bisa bersabar semoga tuhan segera menunjukan kebohongan Aluna pada Adam selama ini,mama cuma gak mau gara gara orang asing hubungan antara Papa dan Adam jadi renggang."

"Aku juga udah suruh Ali buat menyelidiki siapa sebenarnya Aluna tapi belum ada tanda tanda Aluna menemui keluarganya pun dengan keluarganya yang tak pernah mengunjungi nya."Ali adalah asisten Arya pria paruh baya yang sudah mengabdi dengan Arya selama 15 tahun karirnya mengikuti dengan setia dan selalu ada di belakang Arya.

"Hanya saja Ali mengatakan kalau Aluna juga menjalin hubungan dengan salah satu teman Adam,beberapa kali Ali mengikuti Aluna bertemu dengan teman Adam,namun Aku masih belum yakin untuk memberi bukti pada Adam karna Adam yang selalu menutup mata dari kenyataan nya tentang Aluna" Arya hanya menunggu waktu yang tepat dan mengumpulkan bukti yang lebih banyak tentang hubungan Aluna dengan teman Adam.

Adam telah sampai di apartemen Aluna,kening nya berkerut melihat wanita pujaan hatinya tengah berbincang di telpon dengan menampilkan senyum cerianya.Namun tak lama senyumnya mengembang melihat Aluna yang makin mendekat ke arahnya wanitanya yang selalu tampil cantik nan sexy tentunya.

"Hai sayang"Aluna mencium pipi Adam.

"Hai siapa tadi yang telpon?"tanya Adam.

"Oh itu mami katanya minta maaf kalo gak dateng ke acara wisudaku"

Setelah saling menyapa Adam membawa Aluna ke mobilnya,dan segera menduduki kursi kemudinya dengan senyum ceria Adam terus melirik sesekali Aluna yang begitu cantik sebelah tangannya mengenggam jemari Aluna dan sebelah lagi memegang setir.

Adam begitu bahagia hari ini dan dia berencana ingin melamar Aluna malam ini dan memberi kejutan pada Aluna. Sejak dulu Adam ingin melamar Aluna namun Aluna selalu memberi Adam alasan tentang kuliahnya yang belum lulus,namun kini Aluna telah lulus dan tak akan ada alasan bagi Aluna untuk menolak Adam.