Alyla Clarissa

Gadis nan ramah terlihat tengah berlari menyusuri kontrakan kecil yang berjejer sebanyak 12 pintu,dia berlari mengejar waktu hari ini dia memulai untuk melamar bekerja kembali setelah seminggu lalu di pecat dari pekerjaannya.

Alyla bekerja di sebuah cafe di bandung sudah lebih dari setahun dia bertahan meski sang pemilik cafe tersebut galak dan cerewet namun Alyla tetap bertahan demi mengumpulkan uang untuk biaya kuliah yang kini di jalaninya.Puncaknya adalah seminggu yang lalu ketika Alyla tak sengaja menumpahkan minuman ke baju pelanggan berujung dengan makian dan tentu saja pemecatan.

"Alyla hati hati jangan lari lari kalau rezeki gak akan kemana" sahut ibu pemilik kontrakan.

"Oke bu doa in ya moga bisa cepet dapet kerja" sabil terus berlari. Ibu kontrakan hanya menggelengkan kepala dari semua penghuni kontrakan nya Alyla yang paling dia suka dan tentu sudah ia anggap seperti anaknya sendiri.

"Gadis malang" gumam ibu Gina sang pemilik kontrakan, tentu dia tau tentang kehidupan yang Alyla alami bahkan tentang saudara kembarnya yang tega meninggalkan nya sendiri.

Alyla gadis itu kini sudah berdiri di sebuah restoran mewah yang bertuliskan lowongan pekerjaan.Menarik nafas panjang lalu menghembuskannya.

Setelah dua jam mengantri Alyla keluar dengan dengan sedikit lusuh namun tak lama senyumnya mengembang sambil bergumam 'Yes'.

Alyla kembali ke kontrakan dengan hati gembira."Alyla bagaimana? kamu udah dapat kerjanya?" tanya bu Gina.

Alyla menghambur ke pelukan Bu Gina "Aku di terima Bu" katanya namun tak lama wajahnya jadi sendu "Tapi aku di tempatkan di jakarta bu.. tapi aku juga dapet mes Bu di sana,trus gaji aku bakal lebih besar dari resto di sini kan UMR disana gede" namun masih menatap Bu Gina sendu.

"Lah kalo di terima kenapa keliatan sedih begitu atuh" bu Gina mengusap sayang kepala Alyla.

"Itu.. itu artinya aku bakal pergi dari sini Bu,dan jauh dari Ibu" Alyla bergumam pelan,sejak kedua orang tuanya meninggal hanya bu Gina yang baik hati mau menerimanya bahkan menyayanginya dengan tulus.

"Alyla kemanapun kamu pergi kamu akan jadi anak kesayangan ibu dan kamu bisa pulang kapanpun kamu mau pintu rumah ibu akan terus terbuka untuk kamu,dan ibu janji ibu gak bakalan kasih kamar kontrakan yang kamu tempati kepada penyewa lain supaya nanti kalau kamu pulang kamu masih bisa menempatinya" ucap Ibu Gina panjang lebar. Alyla mengangguk,memang benar lagi pula nanti setelah uang yang ia kumpulkan cukup untuk melanjutkan kuliahnya Alyla akan kembali.. ya saat ini Alyla terpaksa cuti kuliahnya yang tinggal dua semester lagi karna tabungannya mulai menipis,apalagi setelah insiden pemecatan nya.

Hari inipun tiba hari dimana ia meninggalkan kontrakan yang satu tahun ini ditempatinya,berpamitan dengan para tetangga dan Ibu Gina terjadi dengan haru pasalnya mereka akan kehilangan sosok Alyla yang ceria dan sedikit cerewet kepada semua orang.

Ibu Gina menatap kepergian Alyla dengan sebuah mobil yang sengaja di sediakan pihak restoran yang akan memperkerjakan Alyla bersama ketiga orang lainnya yang juga di rekrut melalui cabang restoran di Bandung. Ibu Gina sengaja mengantarkan Alyla hingga tiba di restoran dan mengantar kepergian Alyla hingga mobil yang membawa Alyla detelan keramayan jalanan,'Ibu akan selalu mendoakan mu semoga kebahagian segera menjemputmu'.