gadis cantik itu masih fokus pada pembelajaranya, walaupun tidak berkuliah seperti orang lain, tapi Anna bersyukur, dirinya masih bisa melanjutkan pendidikan.
Anna tergolong anak yang cerdas, mudah untuknya mengetahui segala sesuatu yang sulit dipelajari gadis seusianya, namun sayang, Anna masih kurang percaya diri, mungkin keterbatasan yang ia miliki membuatnya merasa menjadi orang paling rendah.
ketukan pintu mengganggu aktivitasnya, karna di rumah sudah tidak ada orang, Anna membuka pintu itu sendirian, walaupun dirinya takut bila harus berpapasan dengan orang lain, tapi Anna meneguhkan dalam hatinya, orang yang mengetuk pintu adalah orang yang baik.
perlahan Anna memutar kursi rodanya menuju pintu, memutar kunci itu perlahan lalu membukanya. dilihatnya seorang pria tinggi berdiri membelakangi Anna dengan pakaian rapihnya.
"siapa?" tanya Anna memastikan orang yang ada didepannya.
pria itu berbalik, menatap wajah Anna intens. "benar ini rumahnya buk sinta?" tanyanya lembut.
Anna terpaku menatap wajah tampan itu, mungkin karna dirinya jarang sekali keluar rumah, pemandangan itu bagaikan penomena langka yang tidak datang setiap saat.
"nona?" ujar pria itu sambil melambai-lambaikan tangganya didepan Anna, seketika Anna tersadar, semburat merah menghiasi wajahnya.
"i- iya, ini rumahnya buk Sinta" jawab Anna gugup, entah mengapa jantungnya terasa berdegup sangat kencang.
"oh perkenalkan namasaya Zidan, saya disini sebagai Dosen yang di kirim untuk saudari Anna, apakah itu anda" sapa Zidan dengan penuh kelembutan.
Anna mengangguk sambil wajahnya menunduk menatap tanganya yang dilipat diatas paha, Anna mencoba menyembunyikan wajah yang sudah merah padam karna malu dan gugup.
"apa kita bisa memulai pembelajaran-nya sekarang?, ataukah anda ingin mengundur jadwalnya?" tanya Zidan, memastikan.
Anna memberanikan diri menatap wajah Zidan, manik matanya menatap wajah teduh itu dengan tatapan yang sayu, perlahan Anna memundurkan kursi rodanya, memberi jalan untuk Zidan masuk.
ini adalah pengalaman pertama Anna, selama ini dosen-nya itu selalu saja orang yang sudah berumur, ataupun seorang wanita cantik, tapi kali ini berbeda, Zidan nampaknya masih pejaka, mungkin kalau ditaksir dari kerutan diwajahnya, usia zidan masih kurang dari angka tiga puluh tahun.
…
pembelajaran hari ini dimulai dari perkenalan, penyampaian materi, dan cara mengaplikasikan-nya dalam kehidupan sehari-hari.
Anna cukup terhibur, cara Zidan menyampaikan materinya sangat mudah untuk dipahami, ditambah praktek yang langsung dilakukan setelah penyampaian materi selesai, membuat Anna nyaman.
walaupun tadi jantungnya sempat berdegup tak karuan, tapi kini Anna merasa tenang, rasa aman yang Zidan berikan membuatnya sedikit merasa lebih baik.
Anna membuka buku harianya, menuliskan beberapa kesan untuk Dosen barunya itu setelah waktu pembelajaran berakhir.
perlahan Anna mencuri pandangan-nya pada Zidan, entahlah ini rasa nyaman ataukah apa, yang kini Anna rasakan adalah sebuah perasaan mengagumi yang berlebih.
Anna menatap wajah Zidan intens, matanya tak bisa berkedip, apakah Zidan merasakan hal yang sama sepeti halnya Anna?, rasa yang ada namun sulit diungkapkan dengan kata-kata. entahlah, Anna tak peduli, yang saat ini ada dalam pikiranya hanyalah Zidan dan wajah tampan-nya.
"untuk hari ini dicukupkan sekian, besok kita akan lanjut pembelajaranya lagi" pamit Zidan pada Anna, kenapa waktu ini bergerak begitu cepat?, tanya Anna dalam hati, Anna ingin waktunya bersama Zidan tak disia-siakan dengan hanya membahas materi dari buku, Anna ingin mengenal Zidan lebih dekat, bahkan sangat dekat hingga mereka tak bisa dipisahkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
re
Love it
2021-06-03
1
☪wHEniA1102™◼KB☪
penasaran
2021-04-28
1
🌈wury agustin 🍒🌈
haikii
2021-04-26
0