Rumah tuan muda

Hari baru untuk Disa di mulai. Memakai  seragam, celemek berrenda di bagian perut, mengepang rambut lalu menyanggulnya rapi dan mengenakan sepatu. Ia berdiri di depan cermin seraya memandangi wajahnya sendiri.

Setelah sholat subuh, ia langsung bersiap. Seperti yang diingatkan Kinar, ia tidak boleh terlambat.

Berdiri di depan cermin, Ia melatih bibirnya tersenyum seperti yang diajarkan Kinar beberapa hari lalu. Memastikan tidak ada anak rambut yang menutupi dahinya, ia pun mengenakan lip tint tanpa warna pada bibir merah muda alaminya. Ya, ia harus tampil serapi mungkin.

“Semangat disa!” Disa mengepalkan tangannya menyemangati dirinya sendiri.

Ponsel kecil dan dompet kecil ia masukkan ke dalam saku jaket yang akan di kenakan.

Membuka pintu kamarnya perlahan agar deritannya tidak mengganggu teman-temannya. Ini baru jam setengah 5 pagi namun ia harus bergegas menuju rumah tuan mudanya.

Dari luar kamarnya, Disa bisa mendengar suara orang sedang mandi, mungkin Tina atau Nina yang ada di dalam sana. Sepertinya ia tidak bisa pamit pada teman-temannya.

Disa segera menuju halaman belakang di mana ia memarkir sepedanya. Ia mengenakan jaket yang cukup tebal walau kakinya tetap terekspos dan membuatnya merinding kedinginan.

Mengayuh sepeda menuju jalanan setelah petugas keamanan membukakan pintu untuknya. Kendaraan yang berlalu lalang sudah cukup ramai dan Disa menggunakan cahaya lampu mereka untuk menerangi jalan di sisi kiri.

Hanya 1 kilo jalan raya yang dilewati Disa, sisanya ia memilih melipir memasuki gang-gang sempit agar perjalanannya tidak terlalu jauh.

Beruntung ia membawa sepedanya dari kemarin sehingga ia bisa mencari jalan alternatif untuk menyingkat perjalanannya.

Disa berhenti sejenak di sebuah toko kelontongan. Ia membeli bahan masakan untuk sarapan tuan mudanya. Uang yang diberikan Kinar masih bersisa saat Disa membelanjakan uang tersebut. Setelah yakin dengan apa yang akan di masaknya, Disa pun melanjutkan perjalanannya menuju rumah tuan mudanya.

Udara memang masih cukup dingin. Beberapa kali Disa bergidik saat angin pagi yang segar itu menyapu permukaan kulitnya yang terbuka. Roda terus berputar dengan kecepatan sedang dan Disa begitu menikmati perjalanannya.

Satu dari banyak hal yang ia syukuri adalah, bisa menghirup udara segar dan mengganti stok udara di rongga paru-parunya. Sesekali ia merentangkan tangannya dan menghirup udara sepuasnya.

Setengah jam kemudian, Disa sampai di sebuah rumah bernuansa putih dengan dominasi kaca. Ia kembali mencari foto di tote bag-nya dan melihat apakah ini rumah tuan muda yang di maksud Kinar.

Binggo, ia berada di rumah yang tepat. Ia turun sejenak untuk menyapa petugas keamanan yang tampak tertidur di dalam posnya.

“Permisi pak.” Disa mengetuk kaca jendela di sisi kanan pos keamanan tersebut.

Seorang laki-laki ber-name tag Wahyu tampak terkejut mendengar suara Disa dan segera menegakkan posisi tubuhnya.

“Mau ketemu siapa non?” tanya Wahyu yang masih mengumpulkan kesadarannya.

“Saya disa pak, pelayan dari rumah utama. Di suruh ke sini sama bu kinar.” terang Disa dengan senyum manisnya.

Laki-laki itu tampak mengernyitkan dahinya, sepertinya ia tidak menyangka kalau gadis di hadapannya adalah yang akan mengurus tuan mudanya.

“Oh, mba disa. Bentar saya buka dulu pintunya.” ujar Wahyu yang mulai sadarkan diri sepenuhnya.

“Iya pak.”

Disa menuntun sepedanya mengikuti langkah kaki wahyu. Mereka menuju pintu belakang dan memarkir sepedanya di halaman belakang. Wahyu membukakan pintu untuk Disa dengan kunci yang ada di tangannya.

“Jangan sampe tuan muda kebangun yaa..” pesannya sebelum meninggalkan Disa.

“Iya pak, makasih.” sahut Disa.

Disa melepas sepatunya lalu menggantinya dengan sandal rumah. Ia pun menaruh tote bag nya di lemari dekat pintu belakang, lantas berbalik melihat seisi rumah yang luar biasa.

“WAAWWWW!!!” kata pertama yang meluncur dari mulut Disa.

Ia berjalan perlahan menikmati pemandangan cantik di dalam rumah. Dapur yang bersih dan rapi, bersebrangan dengan ruang santai yang memajang sofa besar dengan televisi besar menempel di dinding.

Sebuah kulkas yang besar dengan tinggi setara tubuhnya berada di samping satu set meja makan yang aesthetic dengan lampu cantik yang menggantung di tengahnya. Di bagian depan tentu saja ada ruang tamu yang sangat besar. di lengkapi dengan kamar tamu dan sebuah kamar mandi kecil di sampingnya.

Partisi ukiran jepara ini adalah pemisah antara ruang tamu dan ruang keluarga.

Dari dalam rumah, ia bisa melihat sekeliling halaman tanpa penghalang yang berarti. Hanya tirai tipis yang melapisi kaca-kaca besar di hadapannya. Namun jika di lihat dari luar, kacanya gelap bahkan tidak terlihat cahaya lampu yang menyala di dalam rumah.

“Astaga rumahnya bagus banget...”

Disa masih dengan perasaan takjubnya. Ia mengusap permukaan sofanya yang yang lembut namun memang sangat berdebu. Mungkin di siang hari akan lebih terlihat seperti apa kotornya rumah tidak terawat ini.

Disa kembali mengingat bahwa kamar tuan mudanya ada di lantai 2. Ia menaiki satu per satu anak tangga dengan langkah perlahan. ia hanya ingin ke ruang pakaian, di mana ia harus menyiapkan pakaian yang akan dikenakan tuan mudanya.

Berantakan! Adalah kesan pertama yang dilihat Disa saat membuka pintu ruangan tersebut. Sangat luas namun baju terserak dimana-mana. Entah mana yang kotor dan bersih.

Disa memunguti satu per satu bajunya dan menciumi baunya. Tidak ada yang wanginya detergen semuanya wangi parfum khas laki-laki yang sudah bercampur dengan keringat. 2 keranjang penuh sudah terisi baju kotor milik tuan mudanya dan cukup membuat Disa berkeringat.

Ia membuka lemari besar di hadapannya dan hanya ada 2 kemeja yang tergantung. Jasnya hanya satu yang berwarna hitam, sepertinya tuan mudanya tidak pernah mencuci bajunya.

“Duh kalo nyuci sekarang gag keburu deh kayaknya.” gumam Disa melihat cucian yang bertumpuk di salah satu sudut.

Disa mengambil satu kemeja berwarna biru muda, beserta jas dan celana hitamnya. Ia pun mengambil dasi dengan warna senada. Ia memperhatikan baju yang ada di hadapannya lalu mengambil salah satu sapu tangan yang ia lipat dan ia selipkan di jas hitam tersebut.

“Nah, tinggal setrika, nanti balik lagi ke sini buat nyuci.” gumam Disa.

Ia mengambil setrika dari kolong lalu mulai menyetrika baju tersebut. Ia pun menyiapkan kaos kaki baru dan sepatu tuan mudanya telah selesai ia semir. Selepas itu, ia menaruhnya di tempat yang terlihat agar tuan mudanya lebih mudah mencari.

Selesai dengan urusan baju, Disa kembali mengendap-endap turun membawa 2 keranjang cucian.

“Aduuhh berat banget sih..” keluh Disa seraya memiringkan pinggangnya ke kiri dan kanan. Entah berapa lama waktu yang harus ia habiskan untuk mencuci baju tuan mudanya nanti.

Tugasnya beralih pada memasak nasi. Tidak banyak beras yang tersedia, itu pun sudah banyak mengandung kutu. Disa memilih dan mengeluarkan kutu-kutu itu dari berasnya, kali ini saja ia memasak dengan menggunakan beras ini. Setelah ini ia harus mencatat apa saja yang harus ia beli untuk mengisi rumah ini.

Mengambil sapu dan kemoceng adalah hal selanjutnya yang Disa lakukan. Ia mulai menyapu, membuka jendela dan melap permukaan meja yang berdebu. Sepertinya tidak pernah ada orang yang duduk di kursi ini selama berbulan-bulan.

Hari ini memang ujian dan rasanya tulang tubuh Disa akan rontok karena kelelahan. Pada titik ini Disa menyimpulkan, memiliki rumah yang luas dan indah, tidak sepenuhnya menyenangkan. Ada banyak tenaga yang harus ia keluarkan hanya untuk mempertahankan rumah ini selalu bersih dan rapi.

Ia terduduk di kursi ruang makan, minum 2 gelas air karena tenaganya hampir habis. Ia terengah, bersih-bersih kali ini benar-benar menguras tenaga dan emosinya.

“Astaga! Setengah tujuh!” seru Disa saat melihat jam yang tertempel di dinding.

Layaknya cinderela, Disa pun harus mempercepat pekerjaannya. Yang berbeda hanya patokan jam yang tidak boleh ia lewati.

Menu putus asa, nasi goreng adalah menu yang ia buat untuk sarapan tuan mudanya. Dengan dua buah telur mata sapi yang bertengger di atasnya. Semoga saja ia suka karena ini usaha terakhirnya yang ia selesaikan sebelum tuan mudanya bangun dan ia harus menghilang secepat mungkin.

*****

Suara langkah kaki terdengar yakin dan mantap dari laki-laki tampan yang berjalan melewati reseptionist sebuah perusahaan kain terkenal. Berbeda dari biasanya, laki-laki tampan itu tampak rapi dengan stelan jas yang dikenakannya.

Adalah Kean malik Hardjoyo yang semakin menarik perhatian para kaum hawa yang ia lewati. Penampilannya benar-benar berbeda dari biasanya yang terlihat. Lipatan jas dan kemeja serta celana yang rapi juga sepatu yang mengkilap saat terkena cahaya matahari. Benar-benar berbeda dari biasanya.

“Wah, tuan muda kok beda banget ya...” bisik seorang karyawan yang memperhatikan kedatangan Kean sejak ia turun dari mobil.

Kean  mendengarnya, namun ia tidak mempedulikannya. Bukankah sudah biasa para wanita tertawan oleh ketampanan dan kegagahannya?

Ia berjalan menuju ruang kerjanya yang berada di lantai 2 gedung bertingkat 8 ini. Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang tekstile ini adalah tanggung jawab Kean sepenuhnya. Ini merupakan salah satu anak perusahaan yang paling besar di antara 3 anak perusahaan lainnya.

4 Pabrik kain mereka miliki. Tepatnya milik group yang di pimpin oleh Sigit Hardjoyo, ayahnya. Perusahaan bergengsi sekaligus neraka bagi seorang Kean  yang sangat tidak suka dengan pekerjaan yang dilakukannya. Jujur, ini bukan passion-nya.

“Selamat pagi tuan muda.” sapa Marwan, yang sudah berada di ruang kerja Kean saat Kean  membukakan pintu ruangannya.

“Pagi.” melepas kacamatanya dan menaruhnya di laci meja kerjanya. “Laporan apa lagi yang diminta papah? Oh maksud saya bahan bulian apa lagi yang di perlukan papah?” pertanyaan Kean terdengar sinis seperti biasanya.

Ia duduk di kursi direktur dan merapikan berkas yang ia buat kemarin.

Marwan tersenyum tipis sebelum menjawab pertanyaan tuan mudanya. Ia sudah terlalu terbiasa dengan sikap sinisnya. 'Like father like son.' mungkin kalimat ini cocok di sandangkan untuk ayah dan anak pemilik nama belakang Hardjoyo ini.

“Saya hanya diminta menyampaikan undangan untuk pertemuan perusahaan di kantor pusat.” Marwan menyodorkan surat undangan di tangannya pada Kean . “Acaranya 4 hari lagi tuan muda, sehingga anda masih bisa mempersiapkan semuanya.” terang Marwan kemudian. Ia yakin tuan mudanya tidak akan membuka surat undangan tersebut.

“Hem.” hanya itu sahutan Kean. Lagi pula ia tidak terlalu tertarik dengan pertemuan yang akan menjadi ajang menjatuhkannya.

“Kalau begitu, saya permisi.” Marwan beranjak dari tempat duduknya dan Kean  tetap dengan sikap dinginnya. “Oh iya, anda terlihat berbeda hari ini.” imbuhnya sebelum berlalu dan menghilang di balik pintu.

Kean yang anteng menatap berkas di hadapannya sepeninggal Marwan beranjak dari tempatnya. Ia masuk ke kamar mandi yang ada di ruang pribadinya dan berdiri di depan kaca besar yang menampilkan seluruh sosok tubuhnya.

Ia kembali teringat saat ia masuk ke walk in closet-nya dan mendapati ruangannya yang rapi tanpa baju yang berserakan dengan wangi yang tidak jelas. Ada parfum yang menyegarkan ruangan yang terlihat lebih luas itu. Bajunya pun sudah tergantung dengan rapi lengkap dengan sepatu dan kaos kakinya.

Bahkan lihat, ada sapu tangan yang terselip di saku jasnya dan mempergagah penampilannya. Sepertinya orang kiriman Kinar cukup bisa bekerja dengan baik.

“Gue kan emang keren.” gumamnya seraya mengusap dagunya yang di tumbuhi rambut tipis.

Dengan penampilan rapi ini, rasanya ia mulai semangat untuk berfikir. Dalam pikirannya berputar ingatan bahwa ia tidak boleh lagi di rendahkan oleh orang-orang di sekitarnya terutama ayahnya. Ia sudah tampil sekeren ini, maka ia harus menunjukkan kualitas dirinya yang terpendam.

“Kalian lihat, kalian tidak hanya akan terpesona dengan penampilanku tapi juga oleh kemampuanku.” kembali Kean  bergumam, takjub pada dirinya sendiri.

Dan sepertinya ini hari yang baik untuk memulai semuanya.

*****

 

 

Terpopuler

Comments

Taurus Mei

Taurus Mei

wahhh seru.. nunggu saat Kean penasaran siapa yg beberes dirumahnya

2023-01-18

1

Kristina Situmeang

Kristina Situmeang

knapa baru nyadar dia,apa dia gk ingat buang baju kotor dmana?

2021-11-07

2

Hesti Ariani

Hesti Ariani

tampilan sudah bagus, tinggal membuktikan kalau kerja bisa bagus💪👍

2021-08-03

1

lihat semua
Episodes
1 Winnie the pooh
2 Cicitan burung
3 Kampus
4 Payung
5 Mobil mewah
6 Astaga Disa!!!
7 Cewek galak dan Liar
8 Pagar tinggi
9 Jenar
10 kak damar
11 Tugas baru
12 Pasar
13 Galeri
14 Rumah tuan muda
15 Rumah lama rasa baru
16 Sendok emas
17 Tanpa apresiasi
18 Pesan tuan muda
19 Sarapan bubur
20 Ayam tepung
21 Malam Minggu
22 Kenapa harus dia?
23 Kantor polisi
24 Pertengkaran keluarga
25 Anak kambing baru lahir
26 Mini dress warna peach
27 Biksu
28 Appetizer, main course sama dessert
29 I've been married
30 Who are they?
31 Permisi
32 Meet up
33 CCTV Hidup
34 Princes
35 Best friend forever and ever
36 Tekanan mental
37 jam 6
38 Menginap
39 YA SAYA!!!
40 Ira dan Tantri
41 Kesepian
42 Sarapan bersama
43 Kejadian tidak terduga
44 Trauma di masa lalu
45 Libur tlah Tiba
46 Berkunjung ke galery seni
47 Kak reza
48 Kunjungan tidak diharapkan
49 Lomba Desain untuk pemula
50 3 Pesan
51 Hari yang baik
52 Tuan Marcel
53 Memikirkan wanita yang sama
54 Cita-cita kita
55 Tempat tujuan kita sama
56 Pantai Part 1
57 Pantai Part 2
58 Menambahkan daftar teman
59 Ikut Ke Pasar
60 Rumah sakit
61 Mengurus dan menjaga tuan muda
62 Ganti perban saya
63 Apa yang dia rasakan?
64 Tamu di pagi hari
65 Prioritas
66 Tersisih
67 Tidak karuan
68 Masuk ke dalam lorong yang gelap
69 Makan siang rasa tak biasa
70 Andai saja bisa jujur sekarang
71 Selamat bersenang-senang.
72 Saat terbangun di suatu pagi
73 Nyusul
74 Hadiah atau pengganti?
75 Berbau
76 Makan siang bersama sang model
77 Kesedihan Kean
78 Mural untuk tuan muda
79 Batas keberanian
80 Berpose
81 Anak bunda yang baik
82 Tamu tidak di undang
83 Cue ball
84 Dasar Damong!
85 Relationshit!
86 Alunan emosi
87 Yang di nanti
88 My Lady
89 Saling menguatkan
90 Negosiasi
91 Cerita di masa lalu
92 Saat dia menghampiriku
93 Semut-semut merah
94 Putri selir
95 Tangis dan tawa
96 Bullying
97 Doktrin paradisa
98 Menarik batas
99 We know you are strong!!!
100 Bunda,
101 Nama panggilan
102 Transaksi kewajiban
103 Nyaris tenggelam dalam arus
104 Olah raga bersama
105 Tidak ada kehilangan yang lebih baik
106 Permohonan seorang anak
107 Bahagia yang menular
108 Kondangan
109 Sang pewaris
110 Manipulasi pikiran
111 Mannequin koran
112 Kompromi
113 Mengukur tubuh
114 Harus memilih
115 Berdansa
116 Berusaha terlihat layak
117 Apa yang dia pikirkan?
118 Jangan terlalu baik
119 Peringatan
120 Aku hanya tau, aku harus pulang
121 "Aku menyesal."
122 Sim salabim
123 Maaf
124 Strawberrynya sampai ke hati
125 Tatapan maut
126 Terpeluk
127 Terjebak dalam labirin
128 Menghadapi Tuan besar
129 Kecanggungan
130 Selamat malam keluarga singa
131 I like monday as much as i like you
132 Deringan telpon di waktu yang tepat
133 Saya tidak mencuri dan kamu tidak menolak
134 Pesan bi Imas
135 Overall kebesaran
136 Panggilan penting
137 Sebagai damong terhadap sandhy
138 Negosiasi baru
139 Meski harus mengambil resiko
140 Penolakan
141 Hadiah berkesan
142 Kejutan pagi
143 Kekayaan, bukan bagian yang harus di pertahankan.
144 Usaha meyakinkan lawan
145 Man to man
146 Introgasi mamah
147 Bisakah semuanya lebih baik-baik saja?
148 Menghadapi rasa takut
149 Mirror
150 Pagi yang gamang
151 Kemalangan yang bersamaan
152 Saat harus melangkah pergi
153 Malam yang berat
154 Ikhlas tersulit
155 Kosong
156 Mengatur strategi permainan
157 Dreamsketch
158 Percaya pada kemampuan
159 Psyche?
160 Semakin merindukanmu
161 Cangkir penyemangat
162 Karya dan sumber inspirasi
163 Jangan membangunkan singa yang sedang tidur
164 Rasa bersalah
165 Kesendirian
166 Tentang masa lalu
167 Andai bisa abai...
168 Pernah menjadi satu-satunya tidak berarti akan menjadi selamanya
169 Kakiku tahu kemana arah yang harus ia tuju
170 Semudah itu datang dan semudah itu pula memilih pergi
171 Rencana tidak terduga
172 Saat wanita harus membuat keputusan
173 Pesan penting tante Mery
174 Kebaikan yang berlebihan
175 Tuan muda VS Pecel
176 Perasaan yang masih sama
177 Sayap sang model
178 Usaha tidak mengkhianati hasil
179 Yang akan menikah siapa?
180 Psyche and Cupid
181 Cemburu tapi gengsi
182 Ajakan tiba-tiba
183 Siluete membawa emosi
184 Dua kesalahan
185 Aa dan teteh
186 Bertemu tuan besar
187 Tidak perlu berharap
188 Cukup pikirkan aku saja, jangan yang lain
189 Jangan membuatku menunggu
190 Sedikit melemah
191 Paginya pengantin baru
192 Sarapan untuk suami
193 Hadiah dari mamah
194 Nasep Familly
195 Rasa sesal
196 Serba baru
197 Yogyakarta
198 Sebuah kisah
199 Danau part 1
200 Danau Part 2
201 Yang tertunda
202 Memulai yang sudah lama harus dimulai
203 Gangguan pagi-pagi
204 Pesan dari tante Liana
205 Bapak Kean
206 Membuat pilihan
207 Kesempatan lain
208 CD
209 Kekecewaan yang lebih
210 Bisakah egois sekali lagi?
211 Akupun bisa merasakan sakit
212 Lalu, apa yang harus aku lakukan sekarang?
213 Mengembalikan kepercayaan
214 Benarkah sumpah itu?
215 Semuanya hanya berusaha
216 Mempertahankan hubungan
217 Pukulan serius
218 Tidak hanya senang tapi tenang
219 Seperti inilah seharusnya rasa tenang saat melabuhkan hati pada hati yang tepat.
220 Malam yang indah untuk di lewati bersama
221 Sarapan Roti Crispy
222 Ajakan Clara
223 Kejutan tuan muda
224 Nasi padang kenyal
225 Melukis mimpi bersama clara
226 Sambutan untuk sebuah kepulangan
227 Tidak ingin lagi ditinggalkan
228 Menikmati waktu bersama
229 Kericuhan duo Hardjoyo
230 Dear dady,
231 Time flies
232 Menjelang fashion show
233 Belum siap kehilangan
234 Sendirian
235 Jangan selalu merasa baik-baik saja
236 Jangan selalu merasa baik-baik saja 2
237 Peragaan busana
238 Perkara nama
239 Langkah baru
240 Ketika kita di masa itu,
241 Fit and proper test
242 Bisakah hubungan ini bertahan
243 Permintaan maaf
244 Melewati malam penuh pertanyaan
245 One step closer
246 Kejutan dari sahabat
247 Menyelesaikan kesalahpahaman
248 “With love, Paradisa Sandhya.”
249 Sayonara
250 Otor menyapaaaa
251 Comming up gais!!!
252 Kecemasan seorang anak
253 Menjadi Dia
254 Ranjang Dingin Ibu Tiri
Episodes

Updated 254 Episodes

1
Winnie the pooh
2
Cicitan burung
3
Kampus
4
Payung
5
Mobil mewah
6
Astaga Disa!!!
7
Cewek galak dan Liar
8
Pagar tinggi
9
Jenar
10
kak damar
11
Tugas baru
12
Pasar
13
Galeri
14
Rumah tuan muda
15
Rumah lama rasa baru
16
Sendok emas
17
Tanpa apresiasi
18
Pesan tuan muda
19
Sarapan bubur
20
Ayam tepung
21
Malam Minggu
22
Kenapa harus dia?
23
Kantor polisi
24
Pertengkaran keluarga
25
Anak kambing baru lahir
26
Mini dress warna peach
27
Biksu
28
Appetizer, main course sama dessert
29
I've been married
30
Who are they?
31
Permisi
32
Meet up
33
CCTV Hidup
34
Princes
35
Best friend forever and ever
36
Tekanan mental
37
jam 6
38
Menginap
39
YA SAYA!!!
40
Ira dan Tantri
41
Kesepian
42
Sarapan bersama
43
Kejadian tidak terduga
44
Trauma di masa lalu
45
Libur tlah Tiba
46
Berkunjung ke galery seni
47
Kak reza
48
Kunjungan tidak diharapkan
49
Lomba Desain untuk pemula
50
3 Pesan
51
Hari yang baik
52
Tuan Marcel
53
Memikirkan wanita yang sama
54
Cita-cita kita
55
Tempat tujuan kita sama
56
Pantai Part 1
57
Pantai Part 2
58
Menambahkan daftar teman
59
Ikut Ke Pasar
60
Rumah sakit
61
Mengurus dan menjaga tuan muda
62
Ganti perban saya
63
Apa yang dia rasakan?
64
Tamu di pagi hari
65
Prioritas
66
Tersisih
67
Tidak karuan
68
Masuk ke dalam lorong yang gelap
69
Makan siang rasa tak biasa
70
Andai saja bisa jujur sekarang
71
Selamat bersenang-senang.
72
Saat terbangun di suatu pagi
73
Nyusul
74
Hadiah atau pengganti?
75
Berbau
76
Makan siang bersama sang model
77
Kesedihan Kean
78
Mural untuk tuan muda
79
Batas keberanian
80
Berpose
81
Anak bunda yang baik
82
Tamu tidak di undang
83
Cue ball
84
Dasar Damong!
85
Relationshit!
86
Alunan emosi
87
Yang di nanti
88
My Lady
89
Saling menguatkan
90
Negosiasi
91
Cerita di masa lalu
92
Saat dia menghampiriku
93
Semut-semut merah
94
Putri selir
95
Tangis dan tawa
96
Bullying
97
Doktrin paradisa
98
Menarik batas
99
We know you are strong!!!
100
Bunda,
101
Nama panggilan
102
Transaksi kewajiban
103
Nyaris tenggelam dalam arus
104
Olah raga bersama
105
Tidak ada kehilangan yang lebih baik
106
Permohonan seorang anak
107
Bahagia yang menular
108
Kondangan
109
Sang pewaris
110
Manipulasi pikiran
111
Mannequin koran
112
Kompromi
113
Mengukur tubuh
114
Harus memilih
115
Berdansa
116
Berusaha terlihat layak
117
Apa yang dia pikirkan?
118
Jangan terlalu baik
119
Peringatan
120
Aku hanya tau, aku harus pulang
121
"Aku menyesal."
122
Sim salabim
123
Maaf
124
Strawberrynya sampai ke hati
125
Tatapan maut
126
Terpeluk
127
Terjebak dalam labirin
128
Menghadapi Tuan besar
129
Kecanggungan
130
Selamat malam keluarga singa
131
I like monday as much as i like you
132
Deringan telpon di waktu yang tepat
133
Saya tidak mencuri dan kamu tidak menolak
134
Pesan bi Imas
135
Overall kebesaran
136
Panggilan penting
137
Sebagai damong terhadap sandhy
138
Negosiasi baru
139
Meski harus mengambil resiko
140
Penolakan
141
Hadiah berkesan
142
Kejutan pagi
143
Kekayaan, bukan bagian yang harus di pertahankan.
144
Usaha meyakinkan lawan
145
Man to man
146
Introgasi mamah
147
Bisakah semuanya lebih baik-baik saja?
148
Menghadapi rasa takut
149
Mirror
150
Pagi yang gamang
151
Kemalangan yang bersamaan
152
Saat harus melangkah pergi
153
Malam yang berat
154
Ikhlas tersulit
155
Kosong
156
Mengatur strategi permainan
157
Dreamsketch
158
Percaya pada kemampuan
159
Psyche?
160
Semakin merindukanmu
161
Cangkir penyemangat
162
Karya dan sumber inspirasi
163
Jangan membangunkan singa yang sedang tidur
164
Rasa bersalah
165
Kesendirian
166
Tentang masa lalu
167
Andai bisa abai...
168
Pernah menjadi satu-satunya tidak berarti akan menjadi selamanya
169
Kakiku tahu kemana arah yang harus ia tuju
170
Semudah itu datang dan semudah itu pula memilih pergi
171
Rencana tidak terduga
172
Saat wanita harus membuat keputusan
173
Pesan penting tante Mery
174
Kebaikan yang berlebihan
175
Tuan muda VS Pecel
176
Perasaan yang masih sama
177
Sayap sang model
178
Usaha tidak mengkhianati hasil
179
Yang akan menikah siapa?
180
Psyche and Cupid
181
Cemburu tapi gengsi
182
Ajakan tiba-tiba
183
Siluete membawa emosi
184
Dua kesalahan
185
Aa dan teteh
186
Bertemu tuan besar
187
Tidak perlu berharap
188
Cukup pikirkan aku saja, jangan yang lain
189
Jangan membuatku menunggu
190
Sedikit melemah
191
Paginya pengantin baru
192
Sarapan untuk suami
193
Hadiah dari mamah
194
Nasep Familly
195
Rasa sesal
196
Serba baru
197
Yogyakarta
198
Sebuah kisah
199
Danau part 1
200
Danau Part 2
201
Yang tertunda
202
Memulai yang sudah lama harus dimulai
203
Gangguan pagi-pagi
204
Pesan dari tante Liana
205
Bapak Kean
206
Membuat pilihan
207
Kesempatan lain
208
CD
209
Kekecewaan yang lebih
210
Bisakah egois sekali lagi?
211
Akupun bisa merasakan sakit
212
Lalu, apa yang harus aku lakukan sekarang?
213
Mengembalikan kepercayaan
214
Benarkah sumpah itu?
215
Semuanya hanya berusaha
216
Mempertahankan hubungan
217
Pukulan serius
218
Tidak hanya senang tapi tenang
219
Seperti inilah seharusnya rasa tenang saat melabuhkan hati pada hati yang tepat.
220
Malam yang indah untuk di lewati bersama
221
Sarapan Roti Crispy
222
Ajakan Clara
223
Kejutan tuan muda
224
Nasi padang kenyal
225
Melukis mimpi bersama clara
226
Sambutan untuk sebuah kepulangan
227
Tidak ingin lagi ditinggalkan
228
Menikmati waktu bersama
229
Kericuhan duo Hardjoyo
230
Dear dady,
231
Time flies
232
Menjelang fashion show
233
Belum siap kehilangan
234
Sendirian
235
Jangan selalu merasa baik-baik saja
236
Jangan selalu merasa baik-baik saja 2
237
Peragaan busana
238
Perkara nama
239
Langkah baru
240
Ketika kita di masa itu,
241
Fit and proper test
242
Bisakah hubungan ini bertahan
243
Permintaan maaf
244
Melewati malam penuh pertanyaan
245
One step closer
246
Kejutan dari sahabat
247
Menyelesaikan kesalahpahaman
248
“With love, Paradisa Sandhya.”
249
Sayonara
250
Otor menyapaaaa
251
Comming up gais!!!
252
Kecemasan seorang anak
253
Menjadi Dia
254
Ranjang Dingin Ibu Tiri

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!