Pram & Kailla 4

“Masalahmu di mana, Ma?” tanya Pram setelah memastikan Kailla benar-benar menghilang dari pandangan. Tertinggal ia berdua dengan mamanya, saling berhadapan di ruang keluarga.

Ibu Citra terdiam.

“Masalahnya karena selama ini Mama menjadikan diri sendiri tolak ukur untuk orang lain. Menjadikan pikiran mama itu standar kebenaran untuk menilai orang lain!” todong Pram, melempar jas kerjanya ke atas sofa. Wajahnya terlihat kaku, berusaha menahan kesal.

“Pram ....” Terdengar suara Ibu Citra setelah lama terdiam.

“Benar, kan? Karena istriku tidak mengikuti apa yang Mama inginkan, jadi istriku salah. Karena sifat istriku berbeda dari gambaran menantu ideal yang ada di pikiranmu, jadi istriku kekanak-kanakan, bodoh, berlebihan dan tidak bisa apa-apa. Kailla bukan istri yang baik menurutmu. Karena Kailla tidak sepertimu, jadi dia selalu salah. Bukankah standar itu kamu sendiri yang membuatnya, Ma?"

Ibu Citra lagi-lagi terdiam dan hanya sanggup menelan saliva.

“Stop berpikir seperti itu! Kalau mau menilai kekurangannya, tolong pertimbangkan kelebihannya juga. Itu baru adil. Jangan hanya mempermasalahkan kekurangannya, tetapi Mama menutup mata untuk semua kelebihannya. Mama sepertinya lupa, tidak ada seorang pun yang terlahir sempurna, termasuk Mama sendiri.”

“Pram maksud Mama bukan begitu,” ucap Ibu Citra berusaha menenangkan Pram yang mulai terpancing emosi.

“Orang-orang yang seperti Mama ini sudah terlalu banyak memenuhi dunia. Setidaknya Mama bisa menguranginya sedikit dengan mulai berubah dan belajar introspeksi diri! Sikap Mama itu yang memancing perselisihan, bukan apa yang dilakukan istriku.” Pram masih belum mau selesai.

Tampak pria dengan wajah lelah itu menggulung lengan kemejanya. “Kalau Mama merasa masih memiliki kekurangan, berhenti menilai kekurangan istriku. Satu hal lagi, jangan mencampuri urusan rumah tanggaku. Aku mau mengirim istriku kuliah ke bulan, kuliah ke planet lain. Itu urusanku. Aku sudah siap dengan risikonya.” Pram menghela napas setelah berbicara panjang lebar.

“Maafkan aku, Ma. Aku tahu, aku sedikit keras pada Mama. Hanya saja aku tidak suka Mama menjatuhkan istriku tepat di depannya. Karena di dalam rumah tangga kami, akulah yang mengatur semuanya. Aku yang memutuskan semuanya. Kalau mau komplain dan menyatakan keberatan, cukup datang padaku dan katakan alasannya. Aku akan mempertimbangkannya.” Pram sedikit melunak saat melihat mata indah mamanya berkaca-kaca.

“Pram, Mama hanya tidak suka Kailla kuliah dan menelantarkan anak-anak. Cucuku masih membutuhkan sentuhan ibunya.”

“Sampai kapan pun, anak-anak tidak akan pernah siap ditinggal ibunya. Aku hanya ingin pernikahan dan anak-anak tidak membatasi ruang gerak Kailla. Tidak membatasi kesempatannya belajar. Kailla masih bisa menyentuh anak-anak sepulang kuliah. Masih bisa bersama anak-anak di saat hari libur. Bahkan dia masih memberikan ASI sampai sekarang, masih menyusui. Dia baru sebulan kuliah, saat anak-anak sudah mulai diajarkan mengonsumsi makanan pendamping ASI. Bukannya saat masih bayi merah.”

Pram meremas rambutnya, kemudian berjalan mendekat ke arah Ibu Citra. “Aku tidak mau berdebat. Cintaku pada istriku dan cintaku pada Mama itu sama. Aku hanya ingin kalian bisa berdiri di perahu yang sama tanpa saling menjatuhkan. Karena saat Mama berusaha menjatuhkan Kailla, bukan tidak mungkin mama juga akan ikut terjatuh. Bukankah kalian di perahu yang sama?” Sebuah kecupan mendarat di pipi keriput Ibu Citra.

Dibisikannya kata-kata yang membuat Ibu Citra terbelalak. “Besok siang Kailla akan menemani Mama ke mal. Mama bisa belanja sepuasnya, Kailla akan membelikan semua yang Mama inginkan.”

“Hah!” Mata Ibu Citra membulat sempurna.

“Ya, aku serius. Bawa si kembar bersama kalian. Bawa juga asisten si kembar dan Donny.

“Ya Tuhan, ini jalan-jalan atau parade?” keluh Ibu Citra, membayangkan berapa banyak asisten yang harus mereka bawa saat ke mal. Ada Donny, ada Ricko, ada si gila Sam dan yang tak kalah gila adalah asisten baru yang mengawal si kembar, Tom.

“Nikmati saja!” Pram tergelak sembari memeluk mamanya. “Apa Mama menyukainya?” tanya Pram, berbisik.

“Ya, kamu putra terbaikku,” ungkap Ibu Citra dengan kebahagiaan berlipat ganda. Terbayang, besok dia dan menantunya akan menikmati acara belanja mereka.

“Hahaha! Mama tahu ... putramu ini tetap menjadi yang terbaik untukmu selama masih memiliki istri seorang Kailla. Mama bayangkan andaikan aku menikah dengan perempuan lain.”

“Kailla tidak pernah mempermasalahkan, aku mau memberi uang seberapa banyak pada Mama. Tidak pernah iri pada Mama. Tidak pernah mempermasalahkan cinta yang kuberikan padamu, Ma. Mama harus tahu ... kalau aku menikah dengan perempuan lain, bisa saja istriku meminta untuk mengirim Mama ke panti jompo.” Pram menakuti Ibu Citra.

“Mama tidak mau tinggal di panti jompo.” Ibu Citra bergidik.

“Hahaha ... aku harus menemani si kembar dulu,” pamit Pram mengulum senyuman.

“Oh ya, Mama makan malam di sini, kan?” tanya Pram berbalik badan.

Ibu Citra mengangguk.

***

Kailla sedang duduk di depan meja rias saat Pram masuk ke kamar. Jemari tangannya dengan lincah memoles tipis bedak wajah telanjang tanpa make up setelah selesai mandi sore.

“Sudah mandi?” tanya Pram sambil membungkuk dan menjatuhkan dagunya di pundak Kailla.

“Kenapa? Biasanya kalau wajahmu sudah seperti ini pasti ada yang mau disampaikan.”

“Maafkan Mama,” bisik Pram dengan kedua tangan membelit pinggang Kailla yang mulai ramping kembali. Bentuk tubuh ibu si kembar sudah kembali seperti semula. Yang tersisa hanya bekas guratan pisau di perut bawah, yang mulai tumbuh keloid di beberapa titik.

“Aku sudah melupakannya.” Kailla menjawab dengan santai.

“Yang benar ... kamu sudah melupakannya?” tanya Pram memastikan.

“Hmm.” Kailla mengangguk sembari memoles bedak di ujung hidungnya.

“Besok siang, sepulang kuliah temani Mama berbelanja,” pinta Pram.

"Harus?" tanya Kailla.

"Ya, bawa si kembar juga." Pram menjelaskan.

"Bersenang-senanglah. Lupakan ucapan Mama. Dia hanya ingin yang terbaik untuk cucunya, bukan tidak menyukaimu. Namanya juga orang tua, pasti yang diprioritaskannya sekarang adalah cucu. Mama hanya tidak ingin Bentley dan Kentley terlantar. Kalau kamu merasa ucapan Mama salah, cukup buktikan dengan tindakan, tidak perlu meladeninya dan memperkeruh suasana. Saat Mama melihat kenyataan tidak seperti ketakutannya, ia akan mengerti dengan sendirinya." Pram menjelaskan, ditutup dengan sebuah kecupan hangat di pipi istrinya.

"Anak-anak di mana?" tanya Pram mengedarkan pandangan ke sekeliling kamar.

"Sewaktu mandi, kutitipkan pada pengasuh."

"Aku rindu kenakalan Kentley dan kemanjaan Bentley. Mereka persis sepertimu. Hidupku sudah terlalu teratur dan lurus, terkadang aku merasa perlu keluar dari kotak dan mengikuti hal-hal di luar kewajaran." Pram tergelak menatap Kailla dari pantulan cermin.

"Kegilaan dan kenakalanmu membuat hidupku lebih berwarna. Kemanjaan dan kekanak-kanakanmu menyempurnakan hidupku. Dan sisi dewasamu yang tersembunyi itu, membuatku merasa beruntung memilikimu."

Kailla segera berbalik dan memeluk erat suaminya. Ia sudah melupakan kekesalan pada mama mertuanya.

"Apa yang kamu rencanakan pada Mama?" tanya Pram. Ia bisa menikmati aroma tubuh Kailla yang baru selesai mandi.

"Hahaha ... aku berencana membuat pagar pembatas di antara rumah kita dan rumah Mama. Supaya nanti Mama tidak bisa berkunjung lagi ke rumah kita." Kailla tergelak membayangkan sang mama mertua berteriak di depan gerbang karena tidak dibukakan pintu.

"Anak nakal!" Pram mencubit ujung hidung lancip istrinya.

***

TBC

Terpopuler

Comments

Mak sulis

Mak sulis

Pram cucok meong..ngerti cara mempersatukan dua wanita beda usia beda karakter dengan nge Mall

2025-01-31

0

Nur Lizza

Nur Lizza

pram emng pintar klu merayu mamah dngn belanja di mall

2022-10-29

1

Erna Riyanto

Erna Riyanto

Om Pram....benar" bijaksana......suami dan ank yg hebat....

2022-07-12

0

lihat semua
Episodes
1 Pram & Kailla 1
2 Pram & Kailla 2
3 Pram & Kailla 3
4 Pram & Kailla 4
5 Pram & Kailla 5
6 Pram & Kailla 6
7 Pram & Kailla 7
8 Pram & Kailla 8
9 Pram & Kailla 9
10 Pram & Kailla 10
11 Pram & Kailla 11
12 Pram & Kailla 12
13 Pram & Kailla 13
14 Pram & Kailla 14
15 Pram & Kailla 15
16 Pram & Kailla 16
17 Pram & Kailla 17
18 Pram & Kailla 18
19 Pram & Kailla 19
20 Pram & Kailla 20
21 Pram & Kailla 21
22 Pram & Kailla 22
23 Pram & Kailla 23
24 Pram & Kailla 24
25 Pram & Kailla 25
26 Pram & Kailla 26
27 Pram & Kailla 27
28 Pram & Kailla 28
29 Pram & Kailla 29
30 Pram & Kailla 30
31 Pram & Kailla 31
32 Pram & Kailla 32
33 Pram & Kailla 33
34 Pram & Kailla 34
35 Pram & Kailla 35
36 Pram & Kailla 36
37 Pram & Kailla 37
38 Pram & Kailla 38
39 Pram & Kailla 39
40 Pram & Kailla 40
41 Pram & Kailla 41
42 Pram & Kailla 42
43 Pram & Kailla 43
44 Pram & Kailla 44
45 Pram & Kailla 45
46 Pram & Kailla 46
47 Pram & Kailla 47
48 Pram & Kailla 48
49 Pram & Kailla 49
50 Pram & Kailla 50
51 Pram & Kailla 51
52 Pram & Kailla 52
53 Pram & Kailla 53
54 Pram & Kailla 54
55 Pram & Kailla 55
56 Pram & Kailla 56
57 Pram & Kailla 57
58 Pram & Kailla 58
59 Pram & Kailla 59
60 Pram &Kailla 60
61 Pram & Kailla 61
62 Pram & Kailla 62
63 Pram & Kailla 63
64 Pram & Kailla 64
65 Pram & Kailla 65
66 Pram & Kailla 66
67 Pram & Kailla 67
68 Pram & Kailla 68
69 Pram & Kailla 69
70 Pram & Kailla 70
71 Pram & Kailla 71
72 Pram & Kailla 72
73 Pram & Kailla 73
74 Pram & Kailla 74
75 Pram & Kailla 75
76 Pram & Kailla 76
77 Pram & Kailla 77
78 Pram & Kailla 78
79 Pram & Kailla 79
80 Pram & Kailla 80
81 Pram & Kailla 81
82 Pram & Kailla 82
83 Pram & Kailla 83
84 Pram & Kailla 84
85 Pram & Kailla 85
86 Pram & Kailla 86
87 Pram & Kailla 87
88 Pram & Kailla 88
89 Pram & Kailla 89
90 Pram & Kailla 90
91 Pram & Kailla 91
92 Pram & Kailla 92
93 Pram & Kailla 93
94 Pram & Kailla 94
95 Pram & Kailla 95
96 Pram & Kailla 96
97 Pram & Kailla 97
98 Pram & Kailla 98
99 Pram & Kailla 99
100 Pram & Kailla 100
101 Pengumuman
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Pram & Kailla 1
2
Pram & Kailla 2
3
Pram & Kailla 3
4
Pram & Kailla 4
5
Pram & Kailla 5
6
Pram & Kailla 6
7
Pram & Kailla 7
8
Pram & Kailla 8
9
Pram & Kailla 9
10
Pram & Kailla 10
11
Pram & Kailla 11
12
Pram & Kailla 12
13
Pram & Kailla 13
14
Pram & Kailla 14
15
Pram & Kailla 15
16
Pram & Kailla 16
17
Pram & Kailla 17
18
Pram & Kailla 18
19
Pram & Kailla 19
20
Pram & Kailla 20
21
Pram & Kailla 21
22
Pram & Kailla 22
23
Pram & Kailla 23
24
Pram & Kailla 24
25
Pram & Kailla 25
26
Pram & Kailla 26
27
Pram & Kailla 27
28
Pram & Kailla 28
29
Pram & Kailla 29
30
Pram & Kailla 30
31
Pram & Kailla 31
32
Pram & Kailla 32
33
Pram & Kailla 33
34
Pram & Kailla 34
35
Pram & Kailla 35
36
Pram & Kailla 36
37
Pram & Kailla 37
38
Pram & Kailla 38
39
Pram & Kailla 39
40
Pram & Kailla 40
41
Pram & Kailla 41
42
Pram & Kailla 42
43
Pram & Kailla 43
44
Pram & Kailla 44
45
Pram & Kailla 45
46
Pram & Kailla 46
47
Pram & Kailla 47
48
Pram & Kailla 48
49
Pram & Kailla 49
50
Pram & Kailla 50
51
Pram & Kailla 51
52
Pram & Kailla 52
53
Pram & Kailla 53
54
Pram & Kailla 54
55
Pram & Kailla 55
56
Pram & Kailla 56
57
Pram & Kailla 57
58
Pram & Kailla 58
59
Pram & Kailla 59
60
Pram &Kailla 60
61
Pram & Kailla 61
62
Pram & Kailla 62
63
Pram & Kailla 63
64
Pram & Kailla 64
65
Pram & Kailla 65
66
Pram & Kailla 66
67
Pram & Kailla 67
68
Pram & Kailla 68
69
Pram & Kailla 69
70
Pram & Kailla 70
71
Pram & Kailla 71
72
Pram & Kailla 72
73
Pram & Kailla 73
74
Pram & Kailla 74
75
Pram & Kailla 75
76
Pram & Kailla 76
77
Pram & Kailla 77
78
Pram & Kailla 78
79
Pram & Kailla 79
80
Pram & Kailla 80
81
Pram & Kailla 81
82
Pram & Kailla 82
83
Pram & Kailla 83
84
Pram & Kailla 84
85
Pram & Kailla 85
86
Pram & Kailla 86
87
Pram & Kailla 87
88
Pram & Kailla 88
89
Pram & Kailla 89
90
Pram & Kailla 90
91
Pram & Kailla 91
92
Pram & Kailla 92
93
Pram & Kailla 93
94
Pram & Kailla 94
95
Pram & Kailla 95
96
Pram & Kailla 96
97
Pram & Kailla 97
98
Pram & Kailla 98
99
Pram & Kailla 99
100
Pram & Kailla 100
101
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!