Pram & Kailla 3

“Sam, kamu di sini?” Kailla terperanjat saat membuka pintu kamar hotel dan mendapati Sam duduk di koridor tepat di dekat pintu. Asisten itu hampir terlelap. Kepalanya tertunduk ke depan setiap beberapa menit sekali.

“Ah, Non sudah?” tanya Sam, mengusap sudut bibirnya yang basah. Asisten itu buru-buru berdiri, mengumpulkan nyawanya yang beterbangan.

“Kenapa tidak menunggu di lobi atau di mobil? Bisa tidur lebih nyaman.” Kailla masih terus mengoceh. Melangkah keluar sambil menenteng cooler bag tempat menyimpan asi yang baru saja diperahnya.

“Pak Pram memintaku menunggu di sini.” Sam menjawab dengan polosnya.

“Sam!” Kailla memukul lengan asistennya dengan kencang.

“Omongan Pram jangan didengar. Dia memang selalu begitu. Lain kali, kalau suamiku meminta hal-hal yang tidak masuk akal, tidak perlu di dengar. Ia tidak pernah serius dengan ucapannya.” Kailla menjelaskan.

“Oh begitu. Baiklah, besok-besok aku tidak akan mengikuti semua permintaan Pak Pram.”

Tepat saat Sam menyudahi ucapannya, Pram keluar dari kamar hotel. Matanya melotot, menatap tajam pada Sam. Ia bisa mendengar jelas apa yang baru diucapkan Sam.

“Berani membantah, aku akan memecat Kin dan Bin!” ancam Pram. Ia tahu jelas pada kelemahan Sam yang ada di dua pengasuh putranya.

“Ma-maaf, Pak. Aku tidak akan membantah.” Sam menurut, kepalanya tertunduk.

“Oh ya, jemput Bayu di kantor. Aku meninggalkannya tadi. Kailla akan pulang bersamaku.” Pram mengingatkan Sam.

***

Menikmati kebersamaan di perjalanan, tangan Pram tak henti menggenggam meskipun konsentrasinya tertuju pada jalanan. Sejak menambah titel baru, tujuh bulan yang lalu, kehidupan Pram dan Kailla banyak berubah. Waktu yang dulu dihabiskan berdua dengan saling memanjakan, sekarang harus dihabiskan berempat, berbagi dengan anggota baru Pratama.

Bentley hitam Pram masuk ke dalam pekarangan rumah setelah penjaga gerbang menekan tombol otomatis untuk membuka pintu raksasa istana Reynaldi Pratama. Komplek perumahan mewah di sebelah barat Jakarta dengan view laut di depan rumah. Salah satu kawasan tinggal para crazy rich Jakarta. Khusus untuk kediaman Pram, ia menjadikan dua rumah di dalam satu pekarangan.

Ya, beberapa hari setelah Kailla melahirkan, Pram resmi membeli rumah di sebelahnya. Dengan melakukan sedikit renovasi dan membongkar pagar pembatas, jadilah kedua rumah mewah itu menjadi satu kesatuan. Rumah tinggal baru itu diperuntukkan untuk Ibu Citra supaya leluasa menengok si kembar dan membantu mengawasi kedua putranya selama Kailla kuliah.

Terlihat Pram berlari turun lebih dulu, mengekor di belakangnya Kailla yang sibuk membalas chat dari grup wa kampus. Membahas acara seminar yang akan diadakan di kawasan Puncak.

Si kembar menjerit kegirangan saat mengetahui kedatangan Pram. Baby Bent merangkak mendekat, menarik celana kain Pram dan si Kent terlihat duduk sambil berceloteh tak jelas.

“Ya, nanti. Daddy harus mandi dulu baru bisa menggendongmu.” Pram membungkuk untuk melihat putra sulungnya lebih dekat. Tampak Kinara sedang menemani Kent dan Binara sedang mengawasi Bent. Ibu Citra duduk dengan wajah cemberut tidak jauh dari kedua cucunya.

“Ma, ada apa lagi?” tanya Pram. Ia berjalan mendekati mamanya.

Terdengar helaan napas kasar wanita tua itu. Raut wajahnya masih tidak bersahabat.

“Istrimu ... sampai sekarang belum kembali ke rumah!” adu Ibu Citra dengan kedua tangan terlipat di dada.

“Ma, sudahlah. Kailla bersamaku ....”

“Tidak perlu membelanya. Sejak awal aku sudah tidak setuju dia kuliah!” tegas Ibu Citra, menatap tajam manik mata putranya.

“Ma, kuliah untuk kebaikan Kailla juga. Lagi pula anak-anak tidak terlantar. Kailla juga tetap memberi asi untuk si kembar. Masalah Mama itu di mana?” tanya Pram, berbalik badan menatap ke belakang untuk memastikan Kailla belum masuk ke dalam rumah. Ia tidak ingin Kailla mendengar kalimat-kalimat pedas yang keluar dari bibir mamanya.

“Cih! Asi basi," gerutu Ibu Citra.

“Ma ....” Pram mengeraskan suaranya.

“Kalau bisa memberi ASI langsung, kenapa harus diperah dan disimpan berjam-jam. Berhari-hari untuk kedua cucuku,” lanjut Ibu Citra.

“Ma, Kailla itu kuliah bukan kelayapan tidak jelas. Bagaimana dia bisa memberikan ASI langsung, sedangkan dia harus ke kampus. Selama di rumah, Kailla selalu menyusui anak-anak dari sumbernya langsung.” Pram membela.

“Nah itu! Kuliah tanpa tujuan yang jelas. Masih lebih penting mengurusi anak-anak di rumah dibandingkan kuliah. Coba kamu sebutkan satu saja tujuan Kailla kuliah itu untuk apa?” tanya Mama Citra masih bersikeras.

“Belajar tidak butuh alasan. Lagi pula aku yang memintanya kuliah, Ma. Jangan menyalahkan Kailla,” tegas Pram.

Ibu Citra tergelak. “Kailla-mu itu ... mau dikuliahkan sampai ke bulan sekalipun, otaknya hanya sampai di situ saja. Tidak akan menjadi pintar. Tidak akan menjadi profesor, apalagi doktor!”

“Ma ....” Pram menelan saliva setelah meneriaki sang mama. Raut wajahnya berubah saat mendapati Kailla sudah berdiri di ambang pintu mendengar percakapannya dan sang mama.

“Kai, tolong bawa anak-anak ke kamar. Aku masih harus membahas sesuatu dengan Mama,” pinta Pram setelah melihat wajah cemberut Kailla.

Kailla menurut. Menyapa Mama mertuanya sekilas. “Ma.”

“Ya,” sahut Ibu Citra singkat. Mengikuti pergerakan menantunya dengan senyum sinis.

“Nenek lampir itu benar-benar menguji kesabaranku. Aku tahu, aku tidak punya otak, tetapi tidak perlu diingatkan berulang-ulang.” Kailla membatin. Ia sudah kesal sendiri. Kalau tidak memikirkan perasaan Pram, ia sudah akan menyingsing lengan bajunya dan mengajak perang.

“Kin, Bin, bawa anak-anak ke kamar.” Kailla menurut tanpa banyak protes. Sejak ia memutuskan menerima permintaan Pram untuk melanjutkan kuliahnya, sikap sang mama mertua perlahan berubah. Awalnya, Kailla mencoba mengerti, tetapi semakin ke sini omongan mertuanya semakin kelewatan. Kalau tidak mengingat statusnya istri Pram, sudah dipastikan ia akan menendang keluar Ibu Citra. Ia tidak mungkin tinggal diam seperti saat ini.

“Kin, Mama mengomel terus, ya?” tanya Kailla sambil berjalan menuju ke kamar.

“Begitulah, Bu. Seperti tidak tahu Oma saja.” Kinara menjawab sambil menggendong Kentley.

“Bin, tolong masukan ke freezer, biarkan Bentley bersamaku,” pinta Kailla mengambil alih putranya dan menyerahkan cooler bag pada Binara. “Jangan lupa dicantumkan tanggal,” pinta Kailla lagi.

“Ya, Bu.”

“Anak-anak sudah makan sore, kan?” tanya Kailla lagi.

“Sudah, Bu. Baby Kent sepertinya sedang tidak enak badan. Tadi disuapi cuma makan sedikit,” adu Kinara yang memang bertanggung jawab pada bayi Kentley.

“Apa dia tidak suka dengan menunya? Besok aku coba memasak menu yang lain.” Kailla tampak berpikir. Menjadi ibu dari baby Bentley dan baby Kentley, ia belajar banyak hal. Tugasnya pun bertambah. Di tengah kesibukannya kuliah lagi, ia harus tetap memberikan asi pada kedua putranya.

Apalagi sebelum berangkat ke kampus, Kailla harus menyiapkan MPASI kedua putranya dan sarapan pagi untuk Pram. Khusus untuk dua hal itu, Pram tidak mengizinkan orang lain melakukannya. Pram hanya akan sarapan dengan masakan buatan Kailla dan anak-anak hanya akan mengonsumsi makanan pendamping ASI buatan sang mommy. Itu adalah aturan Pram yang tidak bisa diganggu gugat.

***

Tbc

Terpopuler

Comments

Mak sulis

Mak sulis

Pram..ibumu kok jadi mertua yg crewet ya

2025-01-31

0

Aisyah Septiyasa

Aisyah Septiyasa

Mertua bakal baik karna menantunya lg ngandung tp setelahnya bakal ngedumel

2023-01-08

1

꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂

꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂

Halah di dunia novel didunia nyata mertua itu jangan di dekatkan dengan menantu perempuan,mau belanja Aja susah beli ini beli itu di pantau terus,ada kurir mengantar paket ngomel bilangnya belnja terus.tapi kalo mentu laki laki seneng bangt tuh,apa lagi yng belanja terus itu anaknya senangnya luar biasa.tapi ga semua nya begitu,tergantung krakternya,alhamdulilah mertua saya baik bangt guru ngaji juga g pernah usil malah dia senang liat menantu perempuan pakai kalung emas🤭

2022-10-31

0

lihat semua
Episodes
1 Pram & Kailla 1
2 Pram & Kailla 2
3 Pram & Kailla 3
4 Pram & Kailla 4
5 Pram & Kailla 5
6 Pram & Kailla 6
7 Pram & Kailla 7
8 Pram & Kailla 8
9 Pram & Kailla 9
10 Pram & Kailla 10
11 Pram & Kailla 11
12 Pram & Kailla 12
13 Pram & Kailla 13
14 Pram & Kailla 14
15 Pram & Kailla 15
16 Pram & Kailla 16
17 Pram & Kailla 17
18 Pram & Kailla 18
19 Pram & Kailla 19
20 Pram & Kailla 20
21 Pram & Kailla 21
22 Pram & Kailla 22
23 Pram & Kailla 23
24 Pram & Kailla 24
25 Pram & Kailla 25
26 Pram & Kailla 26
27 Pram & Kailla 27
28 Pram & Kailla 28
29 Pram & Kailla 29
30 Pram & Kailla 30
31 Pram & Kailla 31
32 Pram & Kailla 32
33 Pram & Kailla 33
34 Pram & Kailla 34
35 Pram & Kailla 35
36 Pram & Kailla 36
37 Pram & Kailla 37
38 Pram & Kailla 38
39 Pram & Kailla 39
40 Pram & Kailla 40
41 Pram & Kailla 41
42 Pram & Kailla 42
43 Pram & Kailla 43
44 Pram & Kailla 44
45 Pram & Kailla 45
46 Pram & Kailla 46
47 Pram & Kailla 47
48 Pram & Kailla 48
49 Pram & Kailla 49
50 Pram & Kailla 50
51 Pram & Kailla 51
52 Pram & Kailla 52
53 Pram & Kailla 53
54 Pram & Kailla 54
55 Pram & Kailla 55
56 Pram & Kailla 56
57 Pram & Kailla 57
58 Pram & Kailla 58
59 Pram & Kailla 59
60 Pram &Kailla 60
61 Pram & Kailla 61
62 Pram & Kailla 62
63 Pram & Kailla 63
64 Pram & Kailla 64
65 Pram & Kailla 65
66 Pram & Kailla 66
67 Pram & Kailla 67
68 Pram & Kailla 68
69 Pram & Kailla 69
70 Pram & Kailla 70
71 Pram & Kailla 71
72 Pram & Kailla 72
73 Pram & Kailla 73
74 Pram & Kailla 74
75 Pram & Kailla 75
76 Pram & Kailla 76
77 Pram & Kailla 77
78 Pram & Kailla 78
79 Pram & Kailla 79
80 Pram & Kailla 80
81 Pram & Kailla 81
82 Pram & Kailla 82
83 Pram & Kailla 83
84 Pram & Kailla 84
85 Pram & Kailla 85
86 Pram & Kailla 86
87 Pram & Kailla 87
88 Pram & Kailla 88
89 Pram & Kailla 89
90 Pram & Kailla 90
91 Pram & Kailla 91
92 Pram & Kailla 92
93 Pram & Kailla 93
94 Pram & Kailla 94
95 Pram & Kailla 95
96 Pram & Kailla 96
97 Pram & Kailla 97
98 Pram & Kailla 98
99 Pram & Kailla 99
100 Pram & Kailla 100
101 Pengumuman
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Pram & Kailla 1
2
Pram & Kailla 2
3
Pram & Kailla 3
4
Pram & Kailla 4
5
Pram & Kailla 5
6
Pram & Kailla 6
7
Pram & Kailla 7
8
Pram & Kailla 8
9
Pram & Kailla 9
10
Pram & Kailla 10
11
Pram & Kailla 11
12
Pram & Kailla 12
13
Pram & Kailla 13
14
Pram & Kailla 14
15
Pram & Kailla 15
16
Pram & Kailla 16
17
Pram & Kailla 17
18
Pram & Kailla 18
19
Pram & Kailla 19
20
Pram & Kailla 20
21
Pram & Kailla 21
22
Pram & Kailla 22
23
Pram & Kailla 23
24
Pram & Kailla 24
25
Pram & Kailla 25
26
Pram & Kailla 26
27
Pram & Kailla 27
28
Pram & Kailla 28
29
Pram & Kailla 29
30
Pram & Kailla 30
31
Pram & Kailla 31
32
Pram & Kailla 32
33
Pram & Kailla 33
34
Pram & Kailla 34
35
Pram & Kailla 35
36
Pram & Kailla 36
37
Pram & Kailla 37
38
Pram & Kailla 38
39
Pram & Kailla 39
40
Pram & Kailla 40
41
Pram & Kailla 41
42
Pram & Kailla 42
43
Pram & Kailla 43
44
Pram & Kailla 44
45
Pram & Kailla 45
46
Pram & Kailla 46
47
Pram & Kailla 47
48
Pram & Kailla 48
49
Pram & Kailla 49
50
Pram & Kailla 50
51
Pram & Kailla 51
52
Pram & Kailla 52
53
Pram & Kailla 53
54
Pram & Kailla 54
55
Pram & Kailla 55
56
Pram & Kailla 56
57
Pram & Kailla 57
58
Pram & Kailla 58
59
Pram & Kailla 59
60
Pram &Kailla 60
61
Pram & Kailla 61
62
Pram & Kailla 62
63
Pram & Kailla 63
64
Pram & Kailla 64
65
Pram & Kailla 65
66
Pram & Kailla 66
67
Pram & Kailla 67
68
Pram & Kailla 68
69
Pram & Kailla 69
70
Pram & Kailla 70
71
Pram & Kailla 71
72
Pram & Kailla 72
73
Pram & Kailla 73
74
Pram & Kailla 74
75
Pram & Kailla 75
76
Pram & Kailla 76
77
Pram & Kailla 77
78
Pram & Kailla 78
79
Pram & Kailla 79
80
Pram & Kailla 80
81
Pram & Kailla 81
82
Pram & Kailla 82
83
Pram & Kailla 83
84
Pram & Kailla 84
85
Pram & Kailla 85
86
Pram & Kailla 86
87
Pram & Kailla 87
88
Pram & Kailla 88
89
Pram & Kailla 89
90
Pram & Kailla 90
91
Pram & Kailla 91
92
Pram & Kailla 92
93
Pram & Kailla 93
94
Pram & Kailla 94
95
Pram & Kailla 95
96
Pram & Kailla 96
97
Pram & Kailla 97
98
Pram & Kailla 98
99
Pram & Kailla 99
100
Pram & Kailla 100
101
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!