Pram & Kailla 2

Kamar presidential suite Fairmont Hotel menjadi saksi betapa cinta keduanya tak pernah lekang oleh waktu. Menginjak tahun kelima pernikahan, rasa, hasrat dan gairah itu tetap sama seperti awal melebur dalam ikatan pernikahan. Romantika hidup memang mengajarkan banyak hal, menempa Pram dan Kailla menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Namun, pasang surut kehidupan itu tidak membuat perasaan keduanya luntur. Cinta itu semakin kuat seiring waktu.

Pram, tetaplah seorang pria matang dan dewasa dengan kegilaannya pada pekerjaan dan istrinya, Kailla. Dan Kailla, tetaplah istri manja yang terkadang nakal dan menggemaskan meskipun sudah melahirkan dua jagoan kecil untuk keluarga Pratama.

Sepasang anak manusia itu sedang berbagi rasa dalam belaian dan dekapan. Berbicara lewat tatapan mata dan pertautan bibir. Ketika helai demi helai kain terlepas dari kulit tubuh, saat hasrat menuntut lebih dari sekedar indah tetapi juga kepuasan batin.

Decapan bercampur desah, keringat melebur bersama gairah. Saat kulit tubuh bersentuhan, jari-jemari saling menaut dan meremas. Ranjang berukuran king size dengan seprai sutra putih menjadi saksi, siap mengantar cucu Adam dan Hawa menuju ke puncak singgasana cinta.

“Sayang, kamu tidak mengenakan pengaman.” Tiba-tiba Kailla mengingatkan. Mendorong pelan tubuh kekar yang sedang mengunci tubuh polosnya dengan posesif.

“Aku akan mendonasikannya pada dunia,” ucap Pram seperti biasa. Selalu alasan yang sama, setiap selangkah menuju puncak dan Kailla menghentikan kenikmatan yang sedetik lagi akan mereka reguk bersama.

“Aku tidak percaya padamu. Sedetik saja terlambat, aku pasti hamil lagi. Minta Sam membelinya. Di minimarket terdekat,” pinta Kailla bersikeras.

“Sayang ....” Pram menyerukan panggilan cinta dengan lembut, manja dan mendayu. Berharap kali ini, ia mendapat dispensasi.

“Tidak. Umurmu sudah empat puluh lima tahun. Kamu tidak segesit ketika masih muda. Gerakanmu sudah melamban, Sayang. Aku tidak yakin kamu sanggup mengeluarkannya tepat waktu. Dan kamu tahu, kesalahan sedetik itu akan menjadi masalah seumur hidup,” tegas Kailla. Aura perempuan yang tadinya pasrah berganti mengerikan.

“Aku tidak mau hamil lagi. Aku masih kuliah. Baby Bent dan Kent baru berusia tujuh bulan.” Kailla beralasan.

“Sembunyi di balik selimut!” pinta Pram.

Ia mengalah. Hilang sudah hasrat yang selangkah lagi mencapai garis finish. Kailla mengacaukan segalanya. Tubuh kekar itu berguling ke samping. Tak lama, terlihat Pram bangkit dan memungut celana kainnya, bergegas menuju pintu.

“SAM!”

“SAM!”

“SAM!” teriak Pram berulang kali. Pria bertelanjang dada itu seolah tak peduli saat ini sedang berada di hotel. Teriakannya menggelegar.

“Ya, Pak.” Sam menjawab sembari berteriak dari jarak lima meter. Ia baru saja keluar dari lift saat mendengar suara Pram yang berteriak menyerukan namanya tanpa peduli suara itu akan mengganggu kepentingan umum.

“Dari mana saja? Aku sudah katakan, tunggu di sini. Sewaktu-waktu Kailla membutuhkanmu.” Pram mengoceh.

“Ya, Pak.” Sam menunduk. Napasnya tersengal, naik turun karena berlari kencang. Bahkan ia menjatuhkan kopi hitam yang baru saja dibelinya di depan hotel dan berceceran di koridor.

“Ke Indomaret. Belikan pengaman untukku,” pinta Pram sembari merogoh saku celananya. Mengeluarkan dompet dan menyerahkan dua lembar uang seratusan ribu rupiah.

“Merek apa saja, Pak?” tanya Sam. Ia bukan pria lugu yang tidak paham maksud tuannya.

“Belikan yang terbaik, ternyaman,” sahut Pram.

“Baik, Pak.” Sam mengangguk pertanda mengerti.

“Jangan lama-lama. Kami tidak bisa memulainya tanpamu maksudku tanpa benda keramat itu.”

“Baik, Pak.”

“Jangan sampai salah beli. Biasanya posisi di dekat Kinder Joy atau permen lolipop. Kalau tidak, tanyakan pada kasir. Salah beli, potong gaji!” Pram mengingatkan. Pertama kalinya ia melupakan hal terpenting itu. Tanpa barang sakti itu, Kailla tidak akan bisa konsentrasi. Bertanya sepanjang waktu, membuyarkan semua imajinasi di dalam otaknya.

***

Tok ... tok ... tok.

Benturan punggung tangan Sam ketika mengenai pintu panel putih dengan nomor 34 tergantung di bagian atas. Jantung asisten kesayangan Kailla itu berdetak kencang. Ia baru saja berlari demi memenuhi permintaan Pram yang tak mengenal kata tidak.

Hampir setengah jam berlari menyusuri jalanan demi mendapatkan pesanan majikannya. Sam mengomel sendirian, menumpahkan kekesalannya. Memang nasib menjadi bawahan selalu begini. Harus menurut dan tidak boleh menolak.

Mengetuk pintu untuk ke sekian kali, bibir Sam menggerutu saat pintu tak kunjung dibuka. “Huh! Tadi minta dibelikan secepat kilat. Sekarang seperti hilang ditelan bumi.”

Setelah mengetuk pintu berulang kali, Pram muncul dengan tampilan terpanasnya sepanjang masa. Wajah tampan itu bercucuran keringat dengan rambut acak-acakan. Napas tersengal, dada telanjangnya naik turun. Peluh bercucuran dari dahi, pelipis dan semua kulit tubuh. Celana panjang yang menutupi pinggang ke bawah tidak terkancing sempurna.

“Kamu mengganggu saja!” Ucapan pertama meluncur dari bibir Pram sembari merapikan anak rambut yang basah oleh keringat. Dada telanjangnya tampak mengkilap di sorot lampu koridor.

“Tadi minta dibelikan pengaman. Aku sudah berlari secepat kilat, ternyata dia mulai duluan. Jadi buat apa aku memburu waktu untuk membeli pesanannya,” omel Sam dalam hati sembari menyodorkan bungkusan berisi pesanan Pram.

“Maaf, Pak. Semua rasa habis. Tinggal rasa ayam geprek level pedas mantap dan level pedas mampus. Karena Non Kailla tidak suka pedas, jadi aku belikan yang pedas mantap. Itu satu level di bawah pedas mampus,” ujar Sam asal menahan kesal. Ia langsung berbalik tanpa menunggu reaksi majikannya lagi. Baru saja kakinya melangkah, Pram sudah bersuara.

“Tunggu kami di sini! Takutnya Kailla membutuhkan sesuatu,” pinta Pram mengabaikan kalimat asal yang keluar dari bibir asistennya. Ia sudah paham keusilan Sam tidak jauh beda dengan Kailla. Telunjuknya Pram mengarah ke pinggir pintu, meminta Sam berjaga.

Sam terbelalak. Permintaan Pram membuat pria muda itu tersentak.

“Ya Tuha, aku tidak tahu kalau tugasku juga harus mengawal pasangan suami istri sedang bereproduksi,” gerutu Sam dalam hati. Meskipun kesal, ia tetap menurut. Berjongkok sambil meratapi nasibnya. Dikeluarkannya *I*Phone terbaru dari kantong celana. Diusapnya pelan dan hati-hati. Benda itu mungkin hanya biasa-biasa saja di mata kedua majikannya, tetapi menjadi barang mewah untuknya yang hanya seorang asisten merangkap sopir.

“Harus hati-hati. Tidak boleh sampai lecet. Cicilannya masih enam bulan lagi,” ungkap Sam tersenyum. Setelah bosan mengoleksi motor dan mencicilnya sepanjang tahun, Sam beralih ke ponsel.

***

Waktu sudah menunjukkan pukul 16.00 sore saat Pram menguraikan pelukannya pada Kailla. Sang istri masih terlelap, nyaman menyembunyikan tubuh telanjangnya di balik selimut hangat. Berbeda dengan Pram. Pria itu sudah terjaga sejak sejam yang lalu. Ia memilih menatap layar ponsel untuk memeriksa beberapa email yang dikirim Stella padanya.

“Sayang, mau ke mana?” tanya Kailla dengan suara serak. Matanya masih setengah terpejam. Tidurnya terusik akan pergerakan ranjang saat Pram bangkit berdiri dan memungut pakaian mereka yang berhamburan di lantai hotel.

“Ke kamar mandi. Aku mau mandi dulu. Mau ikut?” tawar Pram. “Bathtub lumayan besar, bisa menampung dua orang.” Pram tersenyum simpul.

“Tidak. Aku harus memerah ASI. Sam masih di luar, kan?” tanya Kailla.

“Masih.”

Tepat saat Pram masuk ke kamar mandi, ponsel hitam milik pria itu berdering di atas nakas.

“Sayang, ponselmu!” teriak Kailla sambil mendekap selimut di dadanya. Diraihnya gawai hitam suaminya. Mata Kailla membulat hebat saat mendapati nama Jeniffer muncul di layar ponsel yang berkedip.

“Siapa lagi dia? Kenapa menghubungi suamiku!” Kailla geram sendiri. Ia mematikan ponsel Pram tanpa banyak pertimbangan. Sedetik kemudian, bukan hanya suara dering yang hilang, layar gawai pun menghitam.

***

Tbc

Terpopuler

Comments

Mak sulis

Mak sulis

kelapa makin tua makin banyak santannya.. definisi makin tua makin berkualitas..begitu juga dgn Pram...MAKIN HOT😁

2025-01-31

0

Nur Lizza

Nur Lizza

sbr y sam

2022-10-28

1

Gabrielle

Gabrielle

❤️❤️❤️❤️❤️

2021-10-14

0

lihat semua
Episodes
1 Pram & Kailla 1
2 Pram & Kailla 2
3 Pram & Kailla 3
4 Pram & Kailla 4
5 Pram & Kailla 5
6 Pram & Kailla 6
7 Pram & Kailla 7
8 Pram & Kailla 8
9 Pram & Kailla 9
10 Pram & Kailla 10
11 Pram & Kailla 11
12 Pram & Kailla 12
13 Pram & Kailla 13
14 Pram & Kailla 14
15 Pram & Kailla 15
16 Pram & Kailla 16
17 Pram & Kailla 17
18 Pram & Kailla 18
19 Pram & Kailla 19
20 Pram & Kailla 20
21 Pram & Kailla 21
22 Pram & Kailla 22
23 Pram & Kailla 23
24 Pram & Kailla 24
25 Pram & Kailla 25
26 Pram & Kailla 26
27 Pram & Kailla 27
28 Pram & Kailla 28
29 Pram & Kailla 29
30 Pram & Kailla 30
31 Pram & Kailla 31
32 Pram & Kailla 32
33 Pram & Kailla 33
34 Pram & Kailla 34
35 Pram & Kailla 35
36 Pram & Kailla 36
37 Pram & Kailla 37
38 Pram & Kailla 38
39 Pram & Kailla 39
40 Pram & Kailla 40
41 Pram & Kailla 41
42 Pram & Kailla 42
43 Pram & Kailla 43
44 Pram & Kailla 44
45 Pram & Kailla 45
46 Pram & Kailla 46
47 Pram & Kailla 47
48 Pram & Kailla 48
49 Pram & Kailla 49
50 Pram & Kailla 50
51 Pram & Kailla 51
52 Pram & Kailla 52
53 Pram & Kailla 53
54 Pram & Kailla 54
55 Pram & Kailla 55
56 Pram & Kailla 56
57 Pram & Kailla 57
58 Pram & Kailla 58
59 Pram & Kailla 59
60 Pram &Kailla 60
61 Pram & Kailla 61
62 Pram & Kailla 62
63 Pram & Kailla 63
64 Pram & Kailla 64
65 Pram & Kailla 65
66 Pram & Kailla 66
67 Pram & Kailla 67
68 Pram & Kailla 68
69 Pram & Kailla 69
70 Pram & Kailla 70
71 Pram & Kailla 71
72 Pram & Kailla 72
73 Pram & Kailla 73
74 Pram & Kailla 74
75 Pram & Kailla 75
76 Pram & Kailla 76
77 Pram & Kailla 77
78 Pram & Kailla 78
79 Pram & Kailla 79
80 Pram & Kailla 80
81 Pram & Kailla 81
82 Pram & Kailla 82
83 Pram & Kailla 83
84 Pram & Kailla 84
85 Pram & Kailla 85
86 Pram & Kailla 86
87 Pram & Kailla 87
88 Pram & Kailla 88
89 Pram & Kailla 89
90 Pram & Kailla 90
91 Pram & Kailla 91
92 Pram & Kailla 92
93 Pram & Kailla 93
94 Pram & Kailla 94
95 Pram & Kailla 95
96 Pram & Kailla 96
97 Pram & Kailla 97
98 Pram & Kailla 98
99 Pram & Kailla 99
100 Pram & Kailla 100
101 Pengumuman
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Pram & Kailla 1
2
Pram & Kailla 2
3
Pram & Kailla 3
4
Pram & Kailla 4
5
Pram & Kailla 5
6
Pram & Kailla 6
7
Pram & Kailla 7
8
Pram & Kailla 8
9
Pram & Kailla 9
10
Pram & Kailla 10
11
Pram & Kailla 11
12
Pram & Kailla 12
13
Pram & Kailla 13
14
Pram & Kailla 14
15
Pram & Kailla 15
16
Pram & Kailla 16
17
Pram & Kailla 17
18
Pram & Kailla 18
19
Pram & Kailla 19
20
Pram & Kailla 20
21
Pram & Kailla 21
22
Pram & Kailla 22
23
Pram & Kailla 23
24
Pram & Kailla 24
25
Pram & Kailla 25
26
Pram & Kailla 26
27
Pram & Kailla 27
28
Pram & Kailla 28
29
Pram & Kailla 29
30
Pram & Kailla 30
31
Pram & Kailla 31
32
Pram & Kailla 32
33
Pram & Kailla 33
34
Pram & Kailla 34
35
Pram & Kailla 35
36
Pram & Kailla 36
37
Pram & Kailla 37
38
Pram & Kailla 38
39
Pram & Kailla 39
40
Pram & Kailla 40
41
Pram & Kailla 41
42
Pram & Kailla 42
43
Pram & Kailla 43
44
Pram & Kailla 44
45
Pram & Kailla 45
46
Pram & Kailla 46
47
Pram & Kailla 47
48
Pram & Kailla 48
49
Pram & Kailla 49
50
Pram & Kailla 50
51
Pram & Kailla 51
52
Pram & Kailla 52
53
Pram & Kailla 53
54
Pram & Kailla 54
55
Pram & Kailla 55
56
Pram & Kailla 56
57
Pram & Kailla 57
58
Pram & Kailla 58
59
Pram & Kailla 59
60
Pram &Kailla 60
61
Pram & Kailla 61
62
Pram & Kailla 62
63
Pram & Kailla 63
64
Pram & Kailla 64
65
Pram & Kailla 65
66
Pram & Kailla 66
67
Pram & Kailla 67
68
Pram & Kailla 68
69
Pram & Kailla 69
70
Pram & Kailla 70
71
Pram & Kailla 71
72
Pram & Kailla 72
73
Pram & Kailla 73
74
Pram & Kailla 74
75
Pram & Kailla 75
76
Pram & Kailla 76
77
Pram & Kailla 77
78
Pram & Kailla 78
79
Pram & Kailla 79
80
Pram & Kailla 80
81
Pram & Kailla 81
82
Pram & Kailla 82
83
Pram & Kailla 83
84
Pram & Kailla 84
85
Pram & Kailla 85
86
Pram & Kailla 86
87
Pram & Kailla 87
88
Pram & Kailla 88
89
Pram & Kailla 89
90
Pram & Kailla 90
91
Pram & Kailla 91
92
Pram & Kailla 92
93
Pram & Kailla 93
94
Pram & Kailla 94
95
Pram & Kailla 95
96
Pram & Kailla 96
97
Pram & Kailla 97
98
Pram & Kailla 98
99
Pram & Kailla 99
100
Pram & Kailla 100
101
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!